"Lo suka?" tanya Surya
"Emm...." bingung Raina
"Tan kita milih yang ini!" ucap Surya
"Pilihannya bagus ya, ini baru selesai kemarin jadi masih belum ada yang tau desain ini. Baru keluarga kalian yang tau," ujar Tante Yuri
"I iya tan," gugup Raina
"Mau di coba?" tanya Tante Yuri
"Sana coba," ujar Surya
"Sekarang?" tanya Raina
"Besok," ketus Surya
"Ya udah ayo pulang kalo gitu," ajak Raina
"Heuh! IQ kamu berapa sih! Sana coba sekarang!" kesal Surya
"Biasa aja dong nggak usah nge gas!" kesal Raina
Raina langsung ikut Yuri untuk mencoba kebayanya, namun Raina sengaja tidak menunjukkan nya pada Surya karena kesal.
"Nggak di tunjukkin ke Surya?" tanya Tante Yuri
"Nggak usah tan, nanti waktu akad kan juga lihat," ujar Raina
"Iya Na, Tante mau kasih pesen. Sampai saat ini Tante nggak tau apa alasan keluarga kalian menikahkan kalian di usia semuda ini, tapi 1 pesan tante! Apapun yang terjadi kelak, selesaikan semua masalah kalian dengan kepala dingin! Jangan terbawa emosi ya, kalau yang satu jadi api berarti yang satunya jadi air. Jangan sampai satunya api dan satunya lagi malah ikutan jadi api," pesan Tante Yuri
"Iya tan," jawab Raina
Raina merasa pesan ini sangat mudah untuk dikatakan dan di ingat, namun sangat sulit untuk di lakukan. Raina merasa sedikit takut saat mendengar pesan dari Yuri, karena ia tau kalau dirinya adalah anak yang gampang marah.
"Udah ngelamunnya?" tanya Tante Yuri yang memecah lamunan
"Eh tante," kaget Raina
"Udah sana pulang, nanti keburu sore. Tante minta tolong kamu bujuk Arkan ya," pinta Tante Yuri
"Iya tan, Nana usahain ya!" ucap Raina
Raina pun keluar dengan senang hati menemui Surya, sedangkan Surya keheranan melihat Raina tanpa kebaya.
"Kebaya nya mana?" tanya Surya
"Kenapa? Ngarep ya liat gue pake kebaya," ledek Raina
"Dih, ke-pd an lo!" ujar Surya
"Udah sekarang kalian pulang, ntar keburu malem!
"Kami pamit tan," pamit Surya
Surya dan Raina pun pergi untuk pulang, namun di tengah perjalanan Raina memohon agar berhenti di warung nasi goreng pinggir jalan.
***
Di Warung Nasi Goreng
"Pak nasi gorengnya 2 sama es teh 2," pesan Surya
"Siap den,"
"Lo laper ya?" tanya Surya
"Iyalah, dari balik sekolah sampe sekarang belum makan!" ujar Raina
"1 porsi kurang nggak?" tanya Surya
"Udah cukup," jawab Raina
Raina menunggu pesanannya datang, sementara Surya membaca buku yang ia bawa dari mobil.
"Di rumah baca buku, di sekolah baca buku bahkan mau makan di sini juga baca buku? Ngebosenin banget sih idup lo," ledek Raina
"Ilmu itu penting!" tegas Surya
"Iya tau," jawab Raina
Raina suntuk sendiri menunggu pesanannya yang tak kunjung datang, ia pun berusaha mengajak Surya ngobrol.
"Ya!"
"....."
"Ya,"
"Hm..."
"Surya!"
"Apa sih Na?"
Raina pun mengambil buku di tangan Surya agar Surya fokus padanya.
"Apa-apaan sih Na?" kesal Surya
"Kalo orang ngomong itu di perhatiin," kesal Raina
"Iya apa?" tanya Surya
"Kok lo mau di jodohin sama gue?" tanya Raina
"Perlu di jawab?" tanya Surya
"Ya iyalah, kan gue tanya! Masa lo begitu aja mau?" tanya Raina
"Lo pikir gue nggak nolak? Tapi mana bisa gue nolak?" tanya Surya
"Oh gitu, yes nasi gorengnya dateng!" senang Raina
"Dari dulu masih suka banget lo sama nasi goreng?" tanya Surya
"Masih inget aja lo," ujar Raina
"Ya kali gue lupa, gue pernah nabrak pohon cuma gara-gara lo teriak minta nasi goreng," kesal Surya sambil mengingat masa lalunya
"Hehe... Gue kan nggak sengaja," ujar Raina cengengesan
"Dan sampai sekarang lo nggak niat minta maaf ke gua?" tanya Surya
"Masalah udah lama lupain aja," ujar Raina sambil memasukkan sendok demi sendok nasi gorengnya
"Ck, tu mulut alergi banget ya kalo mau ngomong maaf!" kesal Surya
"Kata siapa? Kalo aku salah, aku langsung minta maaf kok," ucap Raina
"Gue nggak pernah denger mulut lo ngomong maaf," ujar Surya
"Heh, tiap gue salah gue minta maaf kok," ujar Raina
"Nggak pernah," sahut Surya
"Pernah!"
"Nggak pernah!"
"Pernah!"
"Enggak pernah!"
"Ealah mbak... Mas... Nggak capek berantem terus?" tanya penjual
"Dia pak yang mulai duluan," tuduh Raina
"Kok gue? Kan lo yang ngeyel," ujar Surya
"Lo dulu!"
"Lo duluan,"
"Lo dong,"
"No nggak bisa, lo duluan!"
"Lo duluan,"
"Lo!"
"Aduh-aduh, anak-anak di rumah jangan tiru adegan tadi ya nak!"
"Halah bodo!" kesal Raina
"Dasar cewek!" ketus Surya
Setelah selesai makan, mereka pergi pulang. Hari-hari berikutnya hanya ada Raina yang selalu membujuk Arkan agar mau bertemu ibunya, Raina dan Surya sepakat untuk tidak memberi tau siapapun masalah pernikahan mereka.
***
Hari Pernikahan
Setelah 1 minggu berlalu, tiba hari dimana pernikahan di laksanakan. Raina sedang gugup setengah mati di dalam kamarnya yang sudah di beri dekor sedemikian rupa.
"Ya Tuhan! Kenapa rasanya lebih gugup daripada sebelum manggung!" gumam Raina
Sahhh....
Kata sah telah terdengar dari bawah hingga ke kamar Raina. Untung saja Rumah Raina memiliki tetangga yang rata-rata orangnya bekerja di luar negeri. Jadi hampir tak ada tetangga yang tau, Raina lebih lega.
Tok... Tok... Tok...
"Nak... Buka pintunya!" panggil Mama Raina
"Iya ma bentar," ujar Raina sambil membuka pintu
"Ayo turun!" ajak Mama Raina
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE 🙏
Salam hangat dari Raina dan Surya ;)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Suryanti Yanti
cocok
2022-02-04
0
Susan Handayani
semangat 💪💪💪
2021-10-27
0
Avriel
visualnya ok
2021-09-23
1