Cinta Untuknya
Hari masih pagi, kabut masih belum menghilang. Vina perlahan bangun dari tidurnya dan menyingkap tirai jendela kamarnya, agar matahari pagi bisa masuk ke sana.
Dia kemudian menoleh ke arah lelaki tampan yang masih tertidur dengan pulasnya, Vina berjalan lebih dekat dengan lelaki yang sudah menjadi suaminya. Memberanikan dirinya untuk membangunkan sang suami.
"Mas .... Mas Andre, bangun Mas sudah pagi!" Vina menggoyangkan lengan Andre agar lelaki itu bangun.
Andre mulai membuka matanya, dia sama sekali tidak menatap Vina. Dengan agak malas Andre bangun dan meraih handuknya kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Melihat sikap dingin suaminya, Vina hanya bisa diam tanpa kata, sudah sebulan lebih menikah, tapi mereka tidak pernah bicara akrab. Andre hanya bicara ketika ada perlu saja, Vina sudah mencoba untuk merubah sikap dingin suaminya, tapi sampai sekarang belum ada hasilnya.
Setelah menyiapkan baju yang akan dipakai Andre untuk pergi ke kantor, Vina langsung keluar dari kamarnya dan pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
}}°°°{{
"Kamu ngapain di sini?" Andre bertanya dingin.
"Nemenin kamu makan," jawab Vina lembut diiringi dengan senyumannya.
Andre membanting sendoknya dengan kasar. "Membuat aku tidak selera makan saja!"
"Baiklah, aku akan makan di dapur. Mas lanjutin aja sarapannya!" Vina bergegas pergi dari sana dengan hati kecewa.
"Coba aja papa tidak menjodohkan aku dengan dia, mungkin aku sudah bahagia dengan Maya. May, kamu di mana?" lagi-lagi Andre teringat akan sosok kekasihnya di masa lalu, dia masih terikat dengan cinta yang belum usai. Sedangkan di dapur, Vina mulai meratapi nasibnya.
"Kenapa begini? Sulit sekali mendekati mas Andre, rasa ini semakin hari semakin tumbuh. Apa yang harus aku lakukan?" Vina memegang dadanya yang terasa sesak, berusaha menahan tangisnya agar tidak tumpah. Dia tidak ingin menangis, meski sakit kian hari makin terasa.
}}°°°°{{
Kediaman Nyonya Mira...
"Mama benar-benar akan menginap di rumahnya kak Andre?" tanya Lisa, putri bungsunya.
"Iya, mama akan menginap di sana. Selama mereka pindah ke rumah baru itu, mama sama sekali belum pernah menjenguknya, mama tidak ingin kakakmu jatuh cinta sama si gadis miskin itu," ucap bu Mira sengit, dia tidak pernah merestui pernikahan Andre, karena yang mengatur pernikahan itu adalah suaminya.
"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran Mama, kenapa tidak bisa membiarkan hidup kak Andre dan kak Vina bahagia tanpa ada gangguan dari Mama?" cicit Lisa bingung.
Bu Mira menatap Lisa dengan tatapan malas, "Lis,kamu ini ada dipihak mama atau gadis kampungan itu?"
"Tidak keduanya," jawab Lisa cepat, lalu dia beranjak pergi dari kamar sang mama, meninggalkan wanita itu seorang diri.
"Makin hari sifat Lisa makin mirip dengan mas Johan," desis bu Mira menghela nafasnya dengan berat.
Wanita itu sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu, banyak sekali rahasia dalam keluarga Andre.
🌹 🌹 🌹
Di kantor...
Andre menatap hampa selembar foto yang tersimpan rapi dalam dompetnya.
"Kamu di mana, May? Sudah tiga tahun aku menunggu, tapi kamu tidak ada kabar... Kapan kita akan bertemu? Jika kamu kembali lagi, bisakah kita bersama?" lirih Andre. Saat dia masih larut dalam lamunannya tiba-tiba Radit datang, tanpa permisi dia langsung masuk ke ruang kerjanya Andre.
"Melamun terus!!!" suara berisik Radit membuyarkan lamunan cowok itu.
"Aish .... Bikin gue kaget aja, lo ngapain ke sini?" tanya Andre seraya memutar kursinya dan duduk berhadapan dengan sahabatnya.
"Ya jengukin elo lah, ngapain lagi coba? Bagaimana hubungan lo sama Vina, sudah ada perubahan belum?" tanya Radit, pertanyaannya membuat Andre kesal.
"Pertanyaan lo enggak berkualitas banget, apa lo enggak punya pertanyaan lain untuk ditanyakan?" tanya Andre sambil membolak-balikkan halaman buku yang sedang dibacanya.
"Enggak!"
"Lo sepertinya sangat tertarik dengan rumah tangga gue," Andre menutup kembali bukunya dan mulai fokus dengan topik pembicaraan mereka.
"Kamu masih berharap bisa bertemu lagi dengan Maya, kan?" tanya Radit menebak.
"Gue harap dia kembali, dengan begitu gue bisa menceraikan Vina. Lagian pernikahan ini bukan gue yang menginginkannya, ini semua rencana papa. Sekarang papa sudah tidak ada, untuk apa mempertahankan dia?"
"Lo jangan lupa Dre, begitu Vina lo ceraikan, maka nama lo juga bakal dihapus dari daftar calon ahli waris," ucap Radit mengingatkan. "Lo enggak bakal dapat sepeser pun dari harta ini, emangnya lo yakin kalau Maya mau nerima lo dalam keadaan miskin?" lanjut Radit bertanya.
Pertanyaan itu membuat Andre frustasi. "Kalau begitu, berarti selamanya gue bakal terikat dengan pernikahan ini?" Andre tersenyum kecut.
****
Kediaman Andre...
Menjelang sore hari, bu Mira tiba di kediaman anaknya, dia menyuruh sang sopir untuk membawakan kopernya masuk ke dalam rumah anaknya.
Vina yang saat itu sedang duduk santai di gazebo belakang rumahnya, tidak menyadari kedatangan ibu mertuanya itu.
"Enak sekali hidup kamu ya, menjadi nyonya besar di keluarga ini, jam segini masih duduk santai. Masuk dan siapkan makan malam secepatnya!" enggak ada angin enggak ada hujan, nenek lampir itu datang dan menyuruh-nyuruh Vina seenaknya.
"Eh, Mama... Mama sejak kapan ada di sini?" Vina kaget dan langsung berdiri.
"Sudah dari tadi, kamu ngapain nyantai di sini? Sana ke dapur! Buatin makanan untuk nanti malam, cepat!" perintahnya membentak.
"Ba---baik, Ma!" dengan cepat Vina masuk ke dalam dan melakukan apa yang diperintahkan oleh ibu mertuanya.
"Sepertinya mama bakalan nginap di sini, penderitaan aku pasti akan bertambah lagi," keluh Vina.
Dia tidak punya teman untuk diajak ngobrol, tidak ada teman untuk curhat. Saat ini dia benar-benar sendiri.
Sahabat yang dia punya cuma Aurel, tapi sekarang Aurel juga sedang berada di luar kota karena harus mengurusi perusahaan papanya, jadi dia sendiri sekarang.
Vina terus sibuk di dapur, memasak makanan untuk nanti malam. Begitu pekerjaannya selesai dia segera masuk ke dalam kamarnya.
Vina masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket oleh keringat, dia selalu berusaha tampil cantik setiap kali suaminya pulang, meski Andre tidak pernah meliriknya.
Vina tetap berusaha melakukan yang terbaik, dia terus mencoba mendapatkan perhatian dari Andre, dia tidak akan pasrah begitu saja.
Begitu malam tiba, Andre pulang. Bu Mira sudah duduk di ruang makan dan menunggu anaknya.
"Mama datang ke sini kenapa enggak ngabarin aku dulu?" tanya Andre.
"Mama sengaja mau bikin surprise buat kamu," jawab bu Mira.
"Terus, Lisa mama tinggalin dia seorang diri di sana?" Andre menyipitkan matanya.
"Kan ada bi Narsih, dia juga sudah gede sayang, apa salahnya kalau mama tinggalin dia sekali-kali?"
Sedangkan di rumah, bu Mira tidak tahu apa yang terjadi dengan Lisa. Gadis itu terus marah-marah di dalam kamarnya.
"Resek banget sih! Om Anton ngapain coba malam-malam datang ke sini?" omel Lisa.
"Dia biasanya kalau ke sini pasti ada urusan pekerjaan sama mama, tapi sekarang kok malah mau ketemu sama gue?" Lisa bingung, dia terus berjalan mondar mandir di dalam kamarnya. Hingga suara ketukan pintu dari luar menghentikan langkahnya itu.
Tok...
Tok...
"Siapa!?" tanya Lisa setengah berseru.
"Saya Non, bi Narsih!" sahut si bibi dari luar.
"Masuk!"
Bi Narsih langsung masuk dan kembali menutup pintu.
"Non, tuan Anton masih menunggu Non Lisa di bawah, kayaknya ada sesuatu yang penting yang ingin dibicarakan sama Non," ucap bi Narsih.
"Memang ada hal penting apa sih? Merepotkan aja!" gerutu Lisa.
"Mending Non turun aja dulu dan temui tuan Anton, biar dia juga cepat-cepat pergi dari sini," bujuk bi Narsih.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Delita bae
hadir 😁😇
2024-11-02
0
Nayla arafah
udah di like dan subscribe Thor
semangat menulis
kisahnya sudah bagus
2023-12-17
2
Dina⏤͟͟͞R
oke ceritanya bagus dan menarik. disini gue mau nambahin dan koreksi. di setiap paragrap gak perlu dikasih spasi. juga setelah tanda baca harus spasi agar bacanya lebih enak. perhatikan tanda baca nama seperti yg sudah ku kasih tau td
2023-09-20
1