Bab 9. Om Memata - Matai Ku!

Flashback off.

Pram masih memandangi Kailla yang sedang tertidur. Tangannya mengelus lembut rambut panjang Kailla yang terurai di atas bantal. Wajah Kailla yang sedang lelap terlihat damai sekali, berbeda jauh sekali ketika ia sudah terbangun dan membuat kekacauan. Senyum tersungging di bibir Pram, membayangkan kenakalan demi kenakalan selama 20 tahun yang dilewatinya bersama Kailla.

Berlama-lama menatap wajah cantik Kailla yang sedang tertidur, membawa Pram terbawa perasaan. Tiba-tiba ia menundukkan wajahnya, mencium pipi Kailla yang halus. Tidak puas sampai di sana, ia masih mengelus pipi halus kemerahan bak buah persik. Perbuatan Pram itu akhirnya mengantarkan si gadis nakal kembali ke alam nyata. Perlahan kelopak mata itu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sempurna.

“Om," panggil Kailla dengan suara serak begitu melihat Pram sudah di depannya.

“Hei, kamu sudah bangun?” Pram bertanya, tangannya masih sibuk merapikan beberapa helai rambut yang menutup wajah Kailla.

“Kapan Om datang?” tanya Kailla berusaha mengumpulkan kesadarannya.

“Sepuluh menit yang lalu,” jawab Pram singkat.

“Kenapa tidak membangunkanku?” Kailla menggerutu, segera bangkit duduk menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

“Om masih ingin melihatmu tidur, jadi Om tidak membangunkanmu.” Pram menjawab sambil tersenyum melihat wajah cemberut Kailla.

“Ah ... pasti jelek sekali.” Kailla langsung meraih bantal dan menutup wajahnya. Terbayang betapa jeleknya saat ia tertidur, apalagi kalau sampai air liurnya membasahi bantal.

“Pasti memalukan sekali!” batin Kailla.

“Cantik,” jawab Pram singkat. Mampu mengalihkan perhatian gadis yang menyembunyikan wajah di balik bantal.

Blush—

Seketika pipi Kailla merona. Dengan tidak tahu malunya, ia mengintip dari balik bantal. Tatapannya bertemu dengan netra tajam Pram.

Deg—

“Hahaha.” Pram terkekeh melihat tingkah Kailla. Dari dulu Kailla tidak pernah berubah.

“Kamu lapar? Mau Om masakkan sesuatu?” tanya Pram lagi setelah berhasil memaksa Kailla menyingkirkan bantal dari wajah cantiknya.

Kailla menggeleng. “Aku masih kenyang, Om. Tadi aku sudah makan nasi goreng buatan Bu Ida.”

“Apakah kamu sudah membongkar semua belanjaanmu?” Pram bertanya lagi setelah matanya menangkap pemandangan paper bag bertumpuk di pojok kamar.

Kailla hanya mengangguk, ikut menatap ke arah yang sama. Ia tersenyum, membayangkan hampir semua barang kesukaannya sudah mengumpul di pojok kamar dan sebentar lagi akan menghuni lemari di kamar rumahnya.

“Baiklah kalau begitu. Ayo bersiap. Om akan mengantarmu pulang.” Pram segera berdiri dari duduknya.

“Om mau ganti baju dulu di kamar," ucapnya lagi.

“Om," panggil Kailla meraih tangan Pram, berusaha menahan langkah kaki Pram.

Pram menghentikan langkahnya, berbalik menatap Kailla.

“Kenapa Om memblokir semua kartu kreditku?” tanya Kailla. Sedari tadi siang ia sudah ingin bertanya. Ia masih penasaran dan bingung. Kesalahan apalagi yang sudah dilakukannya, sehingga Pram memblokir semua kartu-kartunya.

Pram terdiam sejenak, memikirkan bagaimana mulai menjelaskan pada gadis manja di depannya. Sampai akhirnya Pram mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto-foto yang dikirimkan Bayu padanya.

“Ini foto-foto aku bersama Dion. Kenapa bisa ada di tempat Om?” Kailla bertanya keheranan. Ia masih belum menemukan jawaban bagaimana foto-foto itu bisa ada di tangan Pram.

Pram memilih duduk di samping Kailla, menjelaskan pada gadis ini bukanlah perkara mudah. Ia sudah hafal watak Kailla.

“Om tidak masalah, kamu mau berteman dengan siapa saja, tetapi dari awal kamu kuliah, Om sudah menjelaskan. Kamu harus fokus dengan kuliahmu. Jangan melakukan hal yang aneh-aneh. Ini apa maksudnya? Tolong jelaskan pada Om,” tanya Pram sambil menunjukan foto - foto di ponselnya.

“Itu ... aku sedang membantu Dion. Temannya akan meluncurkan brand baru. Dia minta Dion untuk jadi model. Lumayan Om. Dion bisa membayar uang indekos. Nah, mereka membutuhkan model cewek, makanya aku membantu.” Kailla menjelaskan.

Pram mengembuskan napas kasar.

“Om tidak mempermasalahkannya. Kalau kamu mau membantu temanmu, tetapi tidak seperti ini. Coba kamu pikirkan, kalau foto-foto ini jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab dan mereka memanfaatkannya untuk menjatuhkan Daddy atau perusahaan. Semua bisa saja terjadi, Kai,” jelas Pram.

“Lagi pula Om tidak bisa memercayai temanmu itu. Kita tidak bisa menilai seseorang dari luar, Kai," lanjut Pram lagi.

“Dion itu anak baik, Om. Dia tidak pernah aneh-aneh. Anaknya pintar, buktinya dia bisa kuliah lewat beasiswa.” Kailla berusaha membela Dion.

“Cukup, Kai! Tanpa kamu menjelaskan, Om sudah tahu siapa Dion. Bibit, bebet dan bobotnya. Om tidak mau mendengar, kamu membela dia lagi. Kalau dia membutuhkan pekerjaan, kamu bisa memintanya datang ke kantor, temui Om. Om bisa memberinya pekerjaan, tetapi tidak dengan melibatkanmu seperti ini,” omel Pram. Ada nada cemburu di dalam kalimat Pram. Ya, ia cemburu ketika Kailla membela Dion secara terang-terangan.

Kailla hanya diam dan menunduk. Seketika ia mengingat kembali, pertanyaan yang sedari tadi berputar di otaknya. Bagaimana foto-foto itu bisa sampai ke tangan Pram.

“Kenapa foto-foto itu ada pada Om?” tanya Kailla mulai berani menatap Pram.

“Tidak penting bagaimana Om mendapatkan fotonya, Kai,” ujar Pram.

“Sam?” tanya Kailla lagi. Ia masih penasaran, setahunya Sam selalu di pihaknya. Bahkan saat pemotretan Sam tidak turun dari mobil sama sekali.

Pram menggeleng, “Bagaimana bisa Sam mengirim foto ke Om. Om yang mempekerjakannya, tetapi Sam malah berkhianat dan memilih bersekutu denganmu.” Pram menunjuk kening Kailla dengan jarinya.

“Jadi Om menyuruh orang memata-mataiku. Hah?” tanya Kailla mulai kesal. Hanya itu yang terpikir di kepalanya. Setelah Pram memastikan bukan Sam yang melakukan.

“Maunya Om itu apa?” tanya Kailla lagi.

“Belum cukup mengirim Sam mengikutiku setiap waktu, sekarang malah mengirim orang lagi untuk memata-mataiku,” geramnya.

Karena Pram tidak kunjung menjawab, Kailla akhirnya turun dari ranjang dengan mendengus kesal. Mengentakkan kakinya ke lantai berulang kali kemudian mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar dengan emosi.

“Sam ... Sam ... SAM!” teriak Kailla marah. Ia mencari keberadaan Sam di semua ruangan, tetapi sama sekali tidak menemukan sopirnya itu. Berulang kali memanggil, tetap tidak ada jawaban sama sekali.

“Kai, Sam sudah Om suruh pulang tadi. Ayo, Om akan mengantarmu pulang," bujuk Pram meraih tangan Kailla. Berusaha menenangkan gadis yang sedang di puncak emosinya.

“Lepasin aku, Om! Aku naik taksi saja.” Kailla menolak sembari menghempaskan tangan Pram dengan kasar. Ia benar-benar kesal dengan Pram saat ini. Laki-laki itu sudah kelewatan, belum cukup membatasi ruang geraknya selama ini malah menambah mata-mata lagi.

“Ya Tuhan, hidup seperti apa ini! Aku hanya berharap bisa hidup normal seperti orang lain,” batinnya.

“Kai ...."

Dibonusin visual Om Pram waktu ditinggal pergi Kailla.

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Siti Sarfiah

Siti Sarfiah

kailla penasaran , jadi om memata mataiku

2022-10-28

0

Nur Lizza

Nur Lizza

keren banget

2022-09-16

0

Henny Kesumawati

Henny Kesumawati

😀

2022-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pengenalan Tokoh.
2 Bab 2. Tragedi Telur Ceplok.
3 Bab 3. Masa Kecil Kailla.
4 Bab 4. Marsha and The Bear
5 Bab 5. Gara Gara Om
6 Bab 6. Hei Gadis Kecil! Om Minta Maaf
7 Bab 7. Menunggu Memanggil Daddy
8 Bab 8. Tolong Nikahi Kailla
9 Bab 9. Om Memata - Matai Ku!
10 Bab 10. Jaga Jarak 5 Meter!
11 Bab 11. Ambil Semua Isi Dompet Om
12 Bab 12. Dion Satrio
13 Bab 13. Masa Lalu Om
14 Bab 14. Kenangan Masa Lalu Om
15 Bab 15. Merindukan Mama
16 Bab 16. Pesta
17 Bab 17. Terjebak
18 Bab 18. Akan Menikahi Kailla
19 Bab 19. Mengunjungi Mama
20 Bab 20. Menikahlah Dengan Pram
21 Bab 21. Berjanjilah Untuk Mencintaiku
22 Bab 22. Dennis Wijaya
23 Bab 23. Adik Ipar
24 Bab 24. Beraninya Kamu!
25 Bab 25. Anak Daddy atau Anak Om
26 Bab 26. Sungguh Menggemaskan!
27 Bab 27. Debaran yang tidak biasa
28 Bab 28. Melupakan Cincin Pertunangan
29 Bab 29. Kebelet Nikah
30 Bab 30. Expired
31 Bab 31. Pernyataan Cinta Dion
32 Bab 32. Calon Suami Kailla
33 Bab 33. Gadis Itu Milikku
34 Bab 34. Membawa Kailla Bersamaku
35 Bab 35: Aku Melarangmu Memakainya
36 Bab 36 : Kai, Aku mencintaimu
37 Bab 37 : Anita
38 Bab 38 : Penyesalan Pram
39 Bab 39 : Kamu Dimana Sayang
40 Bab 40 : Aku Kehilangan Dia
41 Bab 41 : Anita Mantan Pacarku
42 Bab 42 : Konsultasi ke Dokter SpOG
43 Bab 43 : Rumah Sakit
44 Bab 44 : Anita Hamil
45 Bab 45 : Dad Bangun!
46 Bab 46 : Andi Wijaya
47 Bab 47 : Maafkan Aku Kai
48 Bab 48 : Kailla Ku
49 Bab 49 : Lelaki Bertanggung Jawab
50 Bab 50 : Dipepetin Om
51 Bab 51 : Aku menyayangimu Om!
52 Bab 52 : Aku Menginginkanmu
53 Bab 53 : Kekagetan Bu Ida
54 Bab 54 : Merindukan Mama 2
55 Bab 55 : Tidak Mau Menikah
56 Bab 56 : Cincin Nikah
57 Bab 57 : Pil KB
58 Bab 58 : Sekarang Kamu Istriku!
59 Bab 59 : Ketindihan!
60 Bab 60 : Ke Bandung
61 Bab 61 : Kailla Diculik
62 Bab 62 : Dimana Istriku?
63 Bab 63 : Tunggu Aku Menikahi Om-mu
64 Bab 64 : Anita Menggila
65 Bab 65 : Aku Yang Akan Menceraikannya!
66 Bab 66 : Itu Bukan Anakku
67 Bab 67 : Ketukan Di Pintu
68 Bab 68 : Tidak Mau Ditinggal
69 Bab 69 : Aku Masih Menunggumu
70 Bab 70 : Bersaing Dengan Riadi Dirgantara
71 Bab 71 : Wasiat
72 Bab 72 : Rahasia Daddy
73 Bab 73 : Heels
74 Bab 74 : Sahabat Lama
75 Bab 75 : Jaga Jarak Aman
76 Bab 76 : Berhitung
77 Bab 77: Jangan Marah Lagi
78 Bab 78 : Hanya Teman Kuliah
79 Bab 79: Kita Selesaikan Dulu
80 Bab 80 :Asisten Kesayangan
81 Bab 81 : Rahasia Kailla
82 Bab 82 : Pembalasan Sam
83 Bab 83 : Love You All The Time
84 Bab 84 : Kunti VS Siluman Harimau
85 Bab 85 : Aku Siapamu?
86 Bab 86 : Austria, I’m Coming
87 Bab 87 : Gadis Penerjemah
88 Bab 88 : Diusir Dari Mobil
89 Bab 89 : Kejutan di Pagi Hari
90 Bab 90 : Maafkan Aku
91 Bab 91 : Mogok Makan
92 Bab 92 : Aku Bisa Gila
93 Bab 93 : Terimakasih Sayang
94 Bab 94 : Pelaku Pembakaran Foto Ketua OSIS
95 Bab 95 : Daddy Tidak Pernah Salah
96 Bab 96 : Pasta Dan Steak
97 Bab 97 : Kailla Mulai Berulah Lagi
98 Bab 98 : Di Ruang Rapat
99 Bab 99 : Kabur Sesaat
100 Bab 100 : Mulai Membantah
101 Bab 101 : Hadiah Ketiga Untuk Pram.
102 Bab 102 : Alasan Memanggil Sayang
103 Bab 103 : Pencuri Ponsel
104 Bab 104 : Ketahuan
105 Bab 105 : Isi Hati Pieter
106 Bab 106 : Milik Riadi Dirgantara
107 Bab 107 : Mencari Tau
108 Bab 108 : Membatalkan Kerjasama
109 Bab 109 : Cinta Tidak Butuh Alasan
110 Bab 110 : Membuat Bekal
111 Bab 111 : Cemburu
112 Bab 112 : Cemburu Jilid II
113 Bab 113: Pilihan Sulit
114 Bab 114 : Perang Masih Berlanjut
115 Bab 115 : Akhir Dari Perang
116 Bab 116 : Pengawal Baru
117 Bab 117 : Takdir Putri Riadi Dirgantara
118 Bab 118 : Mengantar Bekal Makan Siang
119 Bab 119 : Semangkok Bakso Panas
120 Bab 120 : Rasa Yang Tidak Bisa Diungkapkan
121 Bab 121 : Berkenalan Dengan Winny
122 Bab 122 : Kailla Tidak Sadarkan Diri
123 Bab 123 : Aku Tidak Mau Kamu Berkelahi
124 Bab 124 : Mengalahkan Riadi
125 Bab 125 : Test pack
126 Bab 126. Mama, aku harus bagaimana?
127 Bab 127 : Menjadi Lebih Manja Dan Sensitif
128 Bab 128 : Pram Meradang
129 Bab 129 : Mencoba Kabur
130 Bab 130 : Pisah Ranjang
131 Bab 131 : Kailla Sakit
132 Bab 132. Penyesalan Dan Janji Pram
133 Bab 133 : Membuat Perhitungan.
134 Bab 134 : Merindukan Pram
135 Bab 135 :Aku Sedang Bermimpi
136 Bab 136 : Kekagetan Bu Ida Jilid II
137 Bab 137 : Berburu Semangkok Bakso
138 Bab 138 : Mulai Mengajari Kailla
139 Bab 139 : Lupa Jalan Pulang
140 Bab 140 : Tamu Di Pagi Hari
141 Bab 141 : Aku Tidak Mencintainya
142 Bab 142 : Aku Yang Akan Menendangnya
143 Bab 143 : Kejutan
144 Bab 144 : Non Kailla, I’m Coming
145 Bab 145 : Tidak Mau Ketiduran Di Pesawat
146 Bab 146 : Membuat Masalah
147 Bag 147 : Aku Mau Pulang
148 148 : Cireng Untuk Pram
149 Bab 149 : Pesan Misterius
150 Bab 150 : Anakmu Merindukan Daddynya
151 Bab 151: Aku Mencintai Kalian
152 Bab 152 : Nasi Uduk Bebek Goreng
153 Bab 153 : Main Petak Umpet Sampai Tua
154 Bab 154 : Lapis Legit
155 Bab 155 : Aku Lembur
156 Bab 156 : Dimana Suamiku
157 Bab 157 : Aku Mencintai Suamiku Reynaldi Pratama
158 Bab 158 : Cukup Punya Satu Anak Saja
159 Bab 159 : Pesan Misterius Kembali
160 Bab 160 : Sarapan Buatan Kailla
161 Bab 161 : Visual
162 Bab 162 : Berkunjung Ke Rumah Winny
163 Bab 163 : Kepiting Saos Padang
164 Bab 164 : Sam vs Pram
165 Bab 165 : Kembali Ke Jakarta
166 Bab 166 : Rumah Baru Di Pinggir Laut
167 Bab 167 : Teman Baik Pram
168 Bab 168. Tidak Ada Pengulangan Cerita
169 Bab 169 : Sedikit Rahasia Daddy
170 Bab 170 : Menantu Tidak Tahu Diri
171 Bab 171 : Berkunjung Ke Makam Mama
172 Bab 172 : Alarm Pengganggu
173 Bab 173 : Nasi Campur Gagal Total
174 Bab 174 : Tolong Bantu Aku Sayang
175 Bab 175 : Ikut Rapat
176 Bab 176 : Main Bola Lagi Yuk!
177 Bab 177 : Mencari Tahu
178 Bab 178 : Carikan Tiket Untukku!
179 “Bab 179 : Aku Tidak Pergi Sekarang
180 Bab 180 : Tanda Kemerahan
181 Bab 181 : Sam, Tunggu Aku Di Sini!
182 Bab 182 : Macan Tua & Macan Betina
183 Bab 183 : I Love You
184 Bab 184 : Susul Aku ke Bali
185 Bab 185 : Kamu Putraku!
186 Bab 186 : Bali
187 Bab 187 : Salah Membawa Pakaian
188 Bab 188. Mengerjai Pram
189 Bab 189. Kelakuan Sam dan Kailla
190 Bab 190. Niat Terselubung Kinar
191 Bab 191. Jangan Terlalu Mencintaiku
192 Bab 192. Seperti Nonton Piala Dunia
193 Bab 193. Rujak Buah Membawa Petaka
194 Bab 194. Dua Orang Yang Membenci Kailla
195 Bab 195. Kemarahan Pram
196 Bab 196. Perlawanan Kailla
197 Bab 197. I’m Ok! I’m Fine!
198 Bab 198. Masa Lalu Riadi
199 Bab 199. Pulang Ke Rumah
200 Bab 200. Daddy Ikhlas
201 Bab 201. The End
202 Pengumuman
203 Masih ada yang menunggu di sinikah?
204 Pengumuman
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Bab 1. Pengenalan Tokoh.
2
Bab 2. Tragedi Telur Ceplok.
3
Bab 3. Masa Kecil Kailla.
4
Bab 4. Marsha and The Bear
5
Bab 5. Gara Gara Om
6
Bab 6. Hei Gadis Kecil! Om Minta Maaf
7
Bab 7. Menunggu Memanggil Daddy
8
Bab 8. Tolong Nikahi Kailla
9
Bab 9. Om Memata - Matai Ku!
10
Bab 10. Jaga Jarak 5 Meter!
11
Bab 11. Ambil Semua Isi Dompet Om
12
Bab 12. Dion Satrio
13
Bab 13. Masa Lalu Om
14
Bab 14. Kenangan Masa Lalu Om
15
Bab 15. Merindukan Mama
16
Bab 16. Pesta
17
Bab 17. Terjebak
18
Bab 18. Akan Menikahi Kailla
19
Bab 19. Mengunjungi Mama
20
Bab 20. Menikahlah Dengan Pram
21
Bab 21. Berjanjilah Untuk Mencintaiku
22
Bab 22. Dennis Wijaya
23
Bab 23. Adik Ipar
24
Bab 24. Beraninya Kamu!
25
Bab 25. Anak Daddy atau Anak Om
26
Bab 26. Sungguh Menggemaskan!
27
Bab 27. Debaran yang tidak biasa
28
Bab 28. Melupakan Cincin Pertunangan
29
Bab 29. Kebelet Nikah
30
Bab 30. Expired
31
Bab 31. Pernyataan Cinta Dion
32
Bab 32. Calon Suami Kailla
33
Bab 33. Gadis Itu Milikku
34
Bab 34. Membawa Kailla Bersamaku
35
Bab 35: Aku Melarangmu Memakainya
36
Bab 36 : Kai, Aku mencintaimu
37
Bab 37 : Anita
38
Bab 38 : Penyesalan Pram
39
Bab 39 : Kamu Dimana Sayang
40
Bab 40 : Aku Kehilangan Dia
41
Bab 41 : Anita Mantan Pacarku
42
Bab 42 : Konsultasi ke Dokter SpOG
43
Bab 43 : Rumah Sakit
44
Bab 44 : Anita Hamil
45
Bab 45 : Dad Bangun!
46
Bab 46 : Andi Wijaya
47
Bab 47 : Maafkan Aku Kai
48
Bab 48 : Kailla Ku
49
Bab 49 : Lelaki Bertanggung Jawab
50
Bab 50 : Dipepetin Om
51
Bab 51 : Aku menyayangimu Om!
52
Bab 52 : Aku Menginginkanmu
53
Bab 53 : Kekagetan Bu Ida
54
Bab 54 : Merindukan Mama 2
55
Bab 55 : Tidak Mau Menikah
56
Bab 56 : Cincin Nikah
57
Bab 57 : Pil KB
58
Bab 58 : Sekarang Kamu Istriku!
59
Bab 59 : Ketindihan!
60
Bab 60 : Ke Bandung
61
Bab 61 : Kailla Diculik
62
Bab 62 : Dimana Istriku?
63
Bab 63 : Tunggu Aku Menikahi Om-mu
64
Bab 64 : Anita Menggila
65
Bab 65 : Aku Yang Akan Menceraikannya!
66
Bab 66 : Itu Bukan Anakku
67
Bab 67 : Ketukan Di Pintu
68
Bab 68 : Tidak Mau Ditinggal
69
Bab 69 : Aku Masih Menunggumu
70
Bab 70 : Bersaing Dengan Riadi Dirgantara
71
Bab 71 : Wasiat
72
Bab 72 : Rahasia Daddy
73
Bab 73 : Heels
74
Bab 74 : Sahabat Lama
75
Bab 75 : Jaga Jarak Aman
76
Bab 76 : Berhitung
77
Bab 77: Jangan Marah Lagi
78
Bab 78 : Hanya Teman Kuliah
79
Bab 79: Kita Selesaikan Dulu
80
Bab 80 :Asisten Kesayangan
81
Bab 81 : Rahasia Kailla
82
Bab 82 : Pembalasan Sam
83
Bab 83 : Love You All The Time
84
Bab 84 : Kunti VS Siluman Harimau
85
Bab 85 : Aku Siapamu?
86
Bab 86 : Austria, I’m Coming
87
Bab 87 : Gadis Penerjemah
88
Bab 88 : Diusir Dari Mobil
89
Bab 89 : Kejutan di Pagi Hari
90
Bab 90 : Maafkan Aku
91
Bab 91 : Mogok Makan
92
Bab 92 : Aku Bisa Gila
93
Bab 93 : Terimakasih Sayang
94
Bab 94 : Pelaku Pembakaran Foto Ketua OSIS
95
Bab 95 : Daddy Tidak Pernah Salah
96
Bab 96 : Pasta Dan Steak
97
Bab 97 : Kailla Mulai Berulah Lagi
98
Bab 98 : Di Ruang Rapat
99
Bab 99 : Kabur Sesaat
100
Bab 100 : Mulai Membantah
101
Bab 101 : Hadiah Ketiga Untuk Pram.
102
Bab 102 : Alasan Memanggil Sayang
103
Bab 103 : Pencuri Ponsel
104
Bab 104 : Ketahuan
105
Bab 105 : Isi Hati Pieter
106
Bab 106 : Milik Riadi Dirgantara
107
Bab 107 : Mencari Tau
108
Bab 108 : Membatalkan Kerjasama
109
Bab 109 : Cinta Tidak Butuh Alasan
110
Bab 110 : Membuat Bekal
111
Bab 111 : Cemburu
112
Bab 112 : Cemburu Jilid II
113
Bab 113: Pilihan Sulit
114
Bab 114 : Perang Masih Berlanjut
115
Bab 115 : Akhir Dari Perang
116
Bab 116 : Pengawal Baru
117
Bab 117 : Takdir Putri Riadi Dirgantara
118
Bab 118 : Mengantar Bekal Makan Siang
119
Bab 119 : Semangkok Bakso Panas
120
Bab 120 : Rasa Yang Tidak Bisa Diungkapkan
121
Bab 121 : Berkenalan Dengan Winny
122
Bab 122 : Kailla Tidak Sadarkan Diri
123
Bab 123 : Aku Tidak Mau Kamu Berkelahi
124
Bab 124 : Mengalahkan Riadi
125
Bab 125 : Test pack
126
Bab 126. Mama, aku harus bagaimana?
127
Bab 127 : Menjadi Lebih Manja Dan Sensitif
128
Bab 128 : Pram Meradang
129
Bab 129 : Mencoba Kabur
130
Bab 130 : Pisah Ranjang
131
Bab 131 : Kailla Sakit
132
Bab 132. Penyesalan Dan Janji Pram
133
Bab 133 : Membuat Perhitungan.
134
Bab 134 : Merindukan Pram
135
Bab 135 :Aku Sedang Bermimpi
136
Bab 136 : Kekagetan Bu Ida Jilid II
137
Bab 137 : Berburu Semangkok Bakso
138
Bab 138 : Mulai Mengajari Kailla
139
Bab 139 : Lupa Jalan Pulang
140
Bab 140 : Tamu Di Pagi Hari
141
Bab 141 : Aku Tidak Mencintainya
142
Bab 142 : Aku Yang Akan Menendangnya
143
Bab 143 : Kejutan
144
Bab 144 : Non Kailla, I’m Coming
145
Bab 145 : Tidak Mau Ketiduran Di Pesawat
146
Bab 146 : Membuat Masalah
147
Bag 147 : Aku Mau Pulang
148
148 : Cireng Untuk Pram
149
Bab 149 : Pesan Misterius
150
Bab 150 : Anakmu Merindukan Daddynya
151
Bab 151: Aku Mencintai Kalian
152
Bab 152 : Nasi Uduk Bebek Goreng
153
Bab 153 : Main Petak Umpet Sampai Tua
154
Bab 154 : Lapis Legit
155
Bab 155 : Aku Lembur
156
Bab 156 : Dimana Suamiku
157
Bab 157 : Aku Mencintai Suamiku Reynaldi Pratama
158
Bab 158 : Cukup Punya Satu Anak Saja
159
Bab 159 : Pesan Misterius Kembali
160
Bab 160 : Sarapan Buatan Kailla
161
Bab 161 : Visual
162
Bab 162 : Berkunjung Ke Rumah Winny
163
Bab 163 : Kepiting Saos Padang
164
Bab 164 : Sam vs Pram
165
Bab 165 : Kembali Ke Jakarta
166
Bab 166 : Rumah Baru Di Pinggir Laut
167
Bab 167 : Teman Baik Pram
168
Bab 168. Tidak Ada Pengulangan Cerita
169
Bab 169 : Sedikit Rahasia Daddy
170
Bab 170 : Menantu Tidak Tahu Diri
171
Bab 171 : Berkunjung Ke Makam Mama
172
Bab 172 : Alarm Pengganggu
173
Bab 173 : Nasi Campur Gagal Total
174
Bab 174 : Tolong Bantu Aku Sayang
175
Bab 175 : Ikut Rapat
176
Bab 176 : Main Bola Lagi Yuk!
177
Bab 177 : Mencari Tahu
178
Bab 178 : Carikan Tiket Untukku!
179
“Bab 179 : Aku Tidak Pergi Sekarang
180
Bab 180 : Tanda Kemerahan
181
Bab 181 : Sam, Tunggu Aku Di Sini!
182
Bab 182 : Macan Tua & Macan Betina
183
Bab 183 : I Love You
184
Bab 184 : Susul Aku ke Bali
185
Bab 185 : Kamu Putraku!
186
Bab 186 : Bali
187
Bab 187 : Salah Membawa Pakaian
188
Bab 188. Mengerjai Pram
189
Bab 189. Kelakuan Sam dan Kailla
190
Bab 190. Niat Terselubung Kinar
191
Bab 191. Jangan Terlalu Mencintaiku
192
Bab 192. Seperti Nonton Piala Dunia
193
Bab 193. Rujak Buah Membawa Petaka
194
Bab 194. Dua Orang Yang Membenci Kailla
195
Bab 195. Kemarahan Pram
196
Bab 196. Perlawanan Kailla
197
Bab 197. I’m Ok! I’m Fine!
198
Bab 198. Masa Lalu Riadi
199
Bab 199. Pulang Ke Rumah
200
Bab 200. Daddy Ikhlas
201
Bab 201. The End
202
Pengumuman
203
Masih ada yang menunggu di sinikah?
204
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!