Istri Kecil Sang Presdir
Pengenalan Tokoh
Reynaldi Pratama atau Pram ( 40 tahun )
Reynaldi Pratama atau biasa disapa Pram, lelaki matang dan dewasa berumur 40 tahun. Ia adalah seorang yatim piatu. Pada umur 10 tahun, Pram bertemu dengan pemilik RD Group, salah satu konglomerat di Jakarta, yang mengubah nasibnya. Dari seorang anak jalanan, tiba-tiba ia tinggal di rumah mewah, diasuh dan disekolahkan oleh pasangan suami istri Riadi Dirgantara dan Anna Wijaya yang kebetulan memang belum memiliki anak. Lima tahun tinggal di keluarga itu, sang ibu asuh, istri Riadi Dirgantara meninggal dunia.
Pram menyelesaikan S1 di Jakarta dan S2 di London, Inggris. Sejak kecil ia sudah dididik oleh Riadi sebagai pemimpin masa depan dari RD Group. Setelah menyelesaikan S2, Pram kembali ke Indonesia, membantu Riadi mengurus perusahaan. Sejak dua tahun terakhir, ia dipercaya menjadi Wakil Direktur RD Group dan memegang kendali penuh terhadap perusahaan dan putri Riadi satu-satunya Kailla Riadi Dirgantara.
Kailla Riadi Dirgantara ( 20 tahun )
Kailla Riadi Dirgantara biasa dipanggil Kailla gadis 20 tahun, putri tunggal Riadi Dirgantara dengan kekasihnya Rania Sari. Riadi berhubungan dengan Rania, setelah kematian istrinya. Rania Sari tidak pernah dinikahi oleh Riadi, meninggal dunia karena kecelakaan mobil saat mengandung Kailla sembilan bulan. Beruntung, pada saat kejadian Kailla bisa lahir dengan selamat.
Kailla gadis yang manja dan kekanak-kanakan. Ia sangat mencintai daddy-nya. Seorang anak yang kekurangan kasih sayang orang tuanya. Kailla dibesarkan oleh pembantu dan asistennya. Sejak kecil, Kailla selalu ditemani dan dikawal asisten yang merangkap sopir pribadinya.
Tanpa sepengetahuannya, sejak dua tahun yang lalu, tepatnya saat ia baru mulai mengenyam bangku kuliah, sang Daddy sudah menjodohkannya dengan Pram. Riadi sendiri datang kepada Pram dan memohon kepada anak asuhnya itu untuk menikahi putrinya dan mengurus perusahaannya.
Dan Pram langsung menyetujui permintaan Riadi dengan persyaratan menunggu Kailla menyelesaikan kuliahnya. Ia siap menunggu gadis itu membuka hati untuknya. Pram ingin Kailla menerima perjodohan mereka dengan sukarela dan meminta waktu untuk meluluhkan hati Kailla. Namun, karena keadaan, Pram terpaksa harus menikahi Kailla secepatnya.
Ikuti perjuangan Om Pram meluluhkan hati Kailla, ya. Sekaligus perjalanan rumah tangga yang berbeda umur dan karakter.
Bagaimana kesabaran Pram yang tanpa batas menghadapi kenakalan dan kemanjaan Kailla.
***
“Bagaimana, Kai? Kamu suka?” tanya Dion sambil menyodorkan ponselnya, memperlihatkan foto-foto yang baru saja diambil sang fotografer.
“Keren! Aku suka.”
“Thanks, Kai. Kamu sudah mau membantuku dan temanku,” ucap Dion menatap Kailla dengan penuh kekaguman. Dion adalah salah satu sahabat baik Kailla di kampus.
“Apa, sih? Santai saja, Dion. Biasanya, kamu yang sering membantuku. Ini tidak seberapa,” jawab Kailla sambil sibuk menyeruput es lemon teh.
Ya, biasanya kalau di kampus Dion yang lebih sering membantu Kailla. Dion dan dua sahabat lainnya yaitu Rika dan Dona.
“Sehabis dari sini, kamu langsung pulang, Kai?” tanya Dion penasaran, masih menatap gadis di depannya. Sebenarnya, ia ingin berlama-lama, tetapi Dion cukup tahu diri. Kailla bukanlah gadis sembarangan. Kailla berbeda dengan teman-teman lainnya. Kailla adalah putri tunggal seorang pengusaha ternama di Jakarta. Bahkan, Kailla selalu dikawal oleh seorang asisten merangkap sopirnya setiap hari.
“Ya, sepertinya. Soalnya Sam juga sudah menunggu di parkiran sejak tadi,” jelas Kailla.
Tak lama ponsel Kaila berdering.
“Ya, Dad.” Kailla menjawab panggilan setelah memastikan si penelepon adalah daddynya.
“Kamu dimana, Kai? Tidak biasanya kamu belum pulang jam segini.” Terdengar nada kekhawatiran dari suara si penelepon.
“Ya, Dad. Sebentar lagi aku pulang.” Kailla memutuskan panggilan teleponnya dan buru-buru menyeruput habis es lemon tehnya.
“Aku duluan ya, Dion. Daddy menghubungiku. Tadi aku lupa mengabarinya kalau aku pulang terlambat,” pamit Kailla sambil berdiri melambaikan tangannya ke arah Dion.
“Ya. Thanks ya, Kai. Hati - hati di jalan. Nanti kabari aku kalau sudah sampai di rumah,” jawab Dion sambil melambaikan tangan ke arah Kailla.
Kailla hanya menjawab dengan senyuman sembari menunjukkan kedua jempol. Berbeda dengan Dion, ia masih menatap sampai mobil yang ditumpangi Kailla menghilang diujung jalan.
***
Ruang Wakil Direktur RD Group.
Tampak seorang laki-laki sedang sibuk memeriksa berkas-berkas yang menumpuk di meja. Sesekali mencoret-coret dan menumpuknya kembali ke tumpukan di sebelahnya. Ia adalah Reynaldi Pratama atau biasa dipanggil Pram, wakil Direktur Riadi Dirgantara ( RD Group ).
Konsentrasi Pram terganggu ketika ponsel di meja bergetar. Pram segera mengangkat teleponnya setelah melihat nama si penelepon. Keningnya berkerut. Setiap kali orang suruhannya ini menelepon pasti ada berita penting mengenai gadis nakal, pewaris tunggal Riadi Dirgantara Group.
“Ya, ada apa, Bay?” Pram langsung bertanya pada kesempatan pertama.
“Nona Kailla bersama laki laki itu untuk melakukan pemotretan, Bos,” jelas sang penelepon yang bernama Bayu.
“Sepertinya untuk brand baru temannya. Saya kurang jelas juga, tapi Nona ditemani Sam dan sekarang juga Nona sudah pulang,” lanjut Bayu lagi.
“Tolong cari tahu siapa laki-laki yang bersama Kailla dan laporkan segera padaku!” perintah Pram. “Aku mau informasi sedetail mungkin, tidak boleh ada yang tertinggal!” lanjutnya lagi.
“Berapa lama Kailla di sana, Bay?” tanya Pram kemudian.
“Sekitar tiga jam, Bos. Kalau Bos mau, saya bisa carikan foto-foto hasil pemotretan Nona,” tawar Bayu.
“Ok. Kirimkan kepadaku. Segera! Tetap awasi Kailla, pastikan dia baik-baik saja,” perintah Pram sebelum memutuskan panggilan telepon.
Terlihat Pram mengurut pelipisnya. Sejak dua tahun terakhir, tanggung jawabnya semakin bertambah. Selain mengurusi perusahaan, ia juga harus terus memantau semua hal yang berkaitan dengan Kailla. Ia tidak mau gadis itu sampai salah jalan dan tersesat dalam pergaulan bebas di luar sana.
Kailla adalah pribadi yang rapuh dibalik kenakalannya sebagai gadis remaja. Kailla sejak lahir sudah ditinggal mamanya dan ia dibesarkan oleh Daddy yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaan dibandingkan kebersamaan dengan putrinya. Masa kecil Kailla banyak dilewatkan bersama Pram dan beberapa asisten yang memang dipekerjakan untuk mengurusnya.
Pram menghela napas kasar, melirik jam tangan mewah di pergelangan tangannya. Dia baru menyadari kalau sudah melewatkan jam makan siang. Segera meraih jas di sandaran kursi, kemudian meninggalkan ruangannya untuk makan siang. Di luar ruangan, David sang asisten sudah siap menunggunya.
“Dave, tolong kamu beresi berkas-berkas di meja kerjaku,” perintah Pram pada David yang sudah sedari tadi menunggu atasannya itu keluar ruangan.
“Baik, Pak.” David menjawab singkat.
“Aku keluar sebentar, pastikan semua baik baik saja selama aku tidak ada di kantor,” lanjut Pram lagi sembari menepuk pundak David.
“Ya, Pak.”
Pram sedang berada di lift, ketika Bayu mengirimkan foto-foto Kailla ke ponselnya. Melihat pose di dalam foto, seketika membuat rahang Pram mengeras. Tangannya sudah terkepal menandakan kemarahannya. Bagaimana ia tidak marah melihat pose-pose di foto. Kailla dipeluk oleh seorang laki-laki, walaupun itu hanya untuk pengambilan foto untuk kebutuhan promo.
“Laki-laki kurang ajar itu sepertinya tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa. Berani-beraninya dia menyentuh calon istriku,” ucap Pram mengeraskan rahangnya.
"Kailla sudah kelewatan kali ini. Bisa-bisanya dia tidak berpikir ulang sebelum menerima tawaran untuk difoto seperti ini. Kalau sampai foto itu jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, bukan tidak mungkin foto-foto ini akan dimanfaatkan untuk menyerang daddynya atau perusahaan."
“Kailla harus dihukum kali ini, setidaknya ke depan dia akan berpikir ulang setiap melakukan sesuatu,” ungkap Pram.
Pram segera menghubungi David, “Segera blokir semua kartu kredit Kailla!”
“Ya, Pak,” jawab David.
Tut ... tut
Belum sempat David bertanya lebih banyak lagi, panggilan diputus oleh Pram.
“Sebentar lagi bakal ada kekacauan sepertinya,” batin David. Dia sudah hafal apa yang akan terjadi setelah ini, pasti akan ada kekacauan yang dibuat putri atasannya itu, yang akhirnya akan membuat Pram harus turun tangan sendiri menyelesaikannya.
***
Di dalam mobil sport hitamnya, Pram mencoba menghubungi Kailla. Tepat pada deringan ketiga terdengar suara manja Kailla sambil menggerutu karena merasa terganggu.
“Ada apa sih, Om?” tanya Kailla ketus.
“Om sebentar lagi sampai ke rumahmu. Om mau makan siang di sana,” jelas Pram.
“Kenapa mendadak sekali sih, Om? Hari ini Bu Sari sakit, jadi tidak masak. Aku dan Daddy saja makan siangnya dipesankan Donny."
“Buatkan telur ceplok ditambahi kecap saja untuk Om,” perintah Pram.
“Hah! Tidak salah, Om ... tapi ....”
“Tidak ada tapi-tapian. Sebentar lagi Om sampai ke rumahmu,” potong Pram mematikan teleponnya sepihak tanpa mendengar ucapan Kailla selanjutnya.
“Gadis manja ini harus diberi pelajaran.”
***
Di kediaman Riadi Dirgantara.
“Huh!" dengus Kailla kesal. Terlihat ia mengambil teflon dan minyak goreng, siap membuat telur ceplok seperti permintaan Pram.
“Apa aku kerjai saja si Om,” batin Kailla seraya tersenyum licik.
Terlihat Kailla berkali-kali menghela napas panjang, ia membuat telur pesanan Pram dengan terpaksa.
“Kalau bukan karena hidup matiku ada di tangannya, sudah kupastikan dia ...."
“Dia siapa?” tanya Pak Riadi yang tiba-tiba sudah ada di belakang dan mengagetkan Kailla.
“Kenapa? Pram mengerjaimu lagi,” tanya Pak Riadi tertawa.
***
Mohon dukungannya like dan komennya. Ini karya pertamaku, mungkin ada banyak kesalahan dalam penulisan, typo dan lain-lain. Terima kasih ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Sea LVander
ternyata karya pertama cici om pram dan kaila... tadinya mau baca kisah yang tak pernah usai, tapi penasaran sama kisah awalnya. jd baca ini dulu deh ( berurutan )
2024-07-05
0
🍁NILA❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
ya ampun baru ban awal aja udah sebagus ini 🥰🥰
2023-10-21
0
AlfES
Ci.... aq balik lg baca ulang om Pram & Kailla.... seruuu
terimakasih ya Ci Wety... /Pray//Pray//Heart//Heart//Angry//Angry/
2023-10-07
0