Rascal In Love
Anggun menengadahkan salah satu tangan berjari panjang lentiknya sambil bilang, “Minta duit.” Ke arah Rio, Ketua Geng Savage.
Rio, tanpa bicara hanya meliriknya sekilas, lalu sedikit mengangkat tubuhnya dan merogoh dompetnya yang ada di saku celana.
Ia ulurkan tangannya dan ia serahkan semua ke Anggun, lalu ia kembali sibuk dengan ponselnya.
Anggun membuka isi dompet Rio. Lalu mencebik. Ada sekitar 10 lembar seratus ribuan,
Lalu Anggun mengambil tiga lembar uang berwarna merah dari dompet Rio, dan ia pindahkan ke dompetnya sendiri. Semua anak menatapnya dengan mengangkat alisnya. Beberapa bahkan ternganga.
Anggun mengembalikan dompet cowok itu, lalu kembali menuju kasir.
“Sekalian Cola dan Djarum Coklat ya bu,” sahut Anggun saat membayar belanjaannya. Tampak Bu Kasir melayaninya dengan tangan gemetaran, bicaranya sudah tidak ketus seperti tadi, saat Anggun bilang kalau uang tunainya kurang. Ia lakukan semua dengan cepat melayani Anggun.
Setelah belanjaan sudah di tangannya, kembali Anggun menghampiri Rio, ia menyodorkan Cola dan rokok ke arah Rio.
Rio duduk tegak dan menerima pemberian.
Anggun menyerahkan botol Sakura Shakenya.
Rio membuka tutup botolnya tanpa diminta.
“Jangan ngudut di sekolah, itu buat persediaan kalau pulang,” kata Anggun mengingatkan.
“Hm,” Rio hanya bergumam.
“Senang nggak tadi?”
“Senang? Maksudnya?” Rio mengernyit mendengar pertanyaan Anggun.
“Iya senang tidak, waktu semua cewek membicarakan kamu?” terdengar nada suara Anggun menyindir.
Sementara suasana kantin sangat hening, semua tegang dan sedang mengamati dua orang populer itu. Tapi yang satu bagai Iblis, yang satu bagai malaikat.
Semua bertanya-tanya...
Sejak kapan Anggun dekat dengan Rio? Dan lagak mereka seperti orang yang sudah lama berpacaran!
Dan Anggun berani-beraninya meminta uang dengan gampangnya ke ketua geng!
Mindblowing!
“Kenapa mereka membicarakan aku? Aku salah apa lagi?”
Anggun mengernyit sambil mendongak menatap pemuda dengan tinggi 190cm itu. Rio juga mengernyit tak mengerti dan menatap Anggun dengan tajam.
“Pamer body pas main basket.” Sungut Anggun.
Bibir Rio ternganga. “Panas, Angguuuun,” ia mencoba bersabar menghadapi si Ratu Es.
“Aurat Rio. Aurat.” Anggun berlagak menggelengkankepalanya.
“Sejak kapan-“ dan Rio menghentikan nada bicaranya yang meninggi. Lalu ia pun menghela nafas dan menyeringai.
“Cemburu ya?” ia mulai menggoda Anggun.
“Siapa yang cemburu?”
“Kamu.” Tuduh Rio
“Kalau aku lepas kaos di tengah lapangan, bagaimana?”
“Jangan coba-coba, kubutakan semua mata yang melihatmu!” nada suara Rio meninggi.
Setelah itu, Anggun mencium bibir cowok itu sekilas, lalu ia melenggang keluar dari kantin. Rio tertegun sebentar sambil menatap sosok Anggun yang elegan pergi menjauh, lalu lanjut main game.
Saat sudah di luar kantin, Anggun sempat mendengar teriakan heboh di dalam. Teman-temannya yang menunggunya di luar kantin hanya bisa terperangah.
Anggun, Ratu es sekolah, mencium bibir Ketua Geng Savage. Preman sekolah yang disegani. Nama gengnya memang agak alay tapi mudah diingat.
“Yuk?” tanya Anggun sambil menuju ke kelas kembali.
“A-a-apa itu tadi?” tanya salah satu temannya kebingungan.
“Nggun! Woy Nggun, lu pacaran sama Rio?”
“Nggak mungkin kan? Nggak mungkin, nggak mungkin! Orang kayak lo nggak mungkin mau sama Rio! Kecuali... lo diancam atau lo lagi taruhan! Yang mana Nggun?!”
Anggun berbalik sambil bertanya. Rambut hitam panjangnya ditiup angin dan tergerai lembut menghiasi punggungnya, “Orang kayak gue? Memang gue orang yang seperti apa?” ia balik bertanya.
“Lo pasti dalam rangka proyek merubah sifat badboi biar bucin sama lo kan? Lo kan suka gitu orangnya! Nggak mau kalah, egois dan suka tantangan!”
“Biar gue bilangin ke elo ya Nggun, kalau cewek nggak bakal bisa merubah sifat cowok! Kecuali si cowok sendiri yang mau! Ketinggian khayalan lo Nggun! Sadar dong!”
“Atau... si Rio jangan-jangan ada maunya, kayak pacaran sama lo biar bantuin dia ujian gitu?”
Anggun terkekeh mendengar teman-temannya heboh sendiri.
“Anggun, ngomong dong! Rio tuh kriminal loh! Inget masa depan lo Nggun!!” seru teman-temannya berusaha membuat Anggun bicara. Namun cewek itu hanya diam sambil berjalan santai dan menggigit Sandonya.
Si Rio ini...dari tadi pagi membuat hatinya selalu tak tenang.
Kata-kata yang terngiang di benaknya adalah saat teman-temannya membicarakan.
“Rio makin hari makin ganteng,”
“Premannya udah nggak keliatan,”
“Setelah nilainya naik, malah manis banget menurut gue,”
“Barusan dia bilang ‘no’ waktu adek kelas kirim surat YesNo,”
“Kelihatannya baru punya pacar tuh si Rio,”
“Lihat nggak Tatapan Bu Jenny ke Rio? Lekaaaat banget!”
Dan akhirnya, Anggun pun sebal sendiri.
Mungkin, inilah saatnya ia semakin terbuka ke semua orang untuk meng-klaim kalau Rio adalah miliknya. Si Ratu Es Kutub yang bisa bikin orang-orang beku dengan sekali titah. Itu julukan yang disematkan teman-teman ke Anggun.
Seandainya mereka tahu...
Kalau sekitar seminggu yang lalu, Anggun dan Rio sudah menjadi suami-istri, melalui pernikahan secara Agama.
Memang hal itu ilegal dan tidak sah di mata Negara. Namun setidaknya pernikahan secara agama tidak mengganggu proses kegiatan belajar mereka dan dilakukan dengan suatu kasus istimewa yang dialami oleh Anggun.
Tentu, pihak sekolah mengetahui hal ini dan mereka berdua mendapatkan dispensasi.
Tujuannya?
Untuk menghindari Fitnah dan Zina, tentunya. Juga karena kasus Anggun melibatkan hasil visum, urusan polisi, predikat sekolah, anggota parlemen, juga... taktik untuk menjadi kaya raya.
Bagaimana sampai bisa terjadi hal demikian?
Inilah kisah Rio dan Anggun.
Rio Tyaga, preman pasar, tukang tawuran, suka balapan liar, beberapa kali masuk rehab karena sakaww, pernah masuk penjara karena diduga maling motor dan jadi gigo lo, beberapa kali masuk dalam pengawasan polisi karena tuduhan pelecehan, yang jelas, sangat sering berkelahi sampai selalu ada luka basah di salah satu bagian tubuhnya.
Dia masih bisa bersekolah karena selain narkoba, semua tuduhan ia sangkal karena kurangnya bukti yang kuat. Lagi pula, ia ikut mendongkrak nama sekolah lewat ekskul beladiri.
Sementara, Anggun Rejoprastowo, Sekretaris Osis, Ketua Klub Sastra, Wakil Ketua PMR, Peringkat 1 Nasional Semester Ganjil Tingkat Sekolah Menengah Atas, Siswi berprestasi yang menerima tawaran beasiswa dari universitas negeri saat SNBP, sesuai namanya ia elegan, pandai, cerdas, dan Ratunya SMA Bhakti Putra. Kebanggaan sekolah. Karena dia-lah lagi-lagi SMA Bhakti Putra berhasil mempertahankan namanya dengan predikat Sekolah Swasta Bergengsi.
Semua prestasi yang ia raih, belakangan baru ia sadari tidak berpengaruh banyak terhadap realita kehidupannya. Sertifikatnya yang berlembar-lembar dipigura oleh orang tuanya tidak mampu menyelamatkannya dari kejadian pahit yang hampir merenggut nyawanya.
Ia bisa hidup sampai sekarang, adalah karena Rio.
Di saat yang lain tak ada, di depannya ada Rio.
Di matanya juga, Rio berhasil membuktikan kalau cowok itu tidak seperti anggapan orang-orang.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ria Nilasari
mampir lagi ke cerita anggun n rio
2024-10-18
0
Lia Kiftia Usman
tertarik juga u terus baca
2024-07-24
0
efvi ulyaniek
ngimak...kayae menarik nih
2024-05-29
0