Kesalahan Semalam

Dara bersiap sekolah dengan jantung berdebar, dia tidak suka perasaan ini karena mengurangi konsentrasinya untuk belajar.

"Apa aku meminta putus saja?" gumam Dara.

Gadis itu sudah punya niat seperti itu tapi jika sudah bertemu dengan Galang, dia jadi lemah.

Sesuai dengan perkataan Galang, pemuda itu menjemput Dara untuk pergi ke sekolah. Padahal gadis itu hanya perlu jalan kaki sebentar saja karena gedung sekolah dan gedung asrama saling berdekatan.

"Ayo!" seru Galang yang menunggu Dara di atas motornya.

Dengan gugup Dara naik ke jok belakang motor Galang dan pemuda itu langsung memutar gas motornya yang membuat Dara kaget.

"Pegangan!" pinta Galang.

"Kalau tidak, nanti kau bisa jatuh!"

Otomatis Dara melingkarkan kedua tangannya di perut Galang.

Pemandangan itu bisa dilihat oleh satu sekolah termasuk Satria dan Morgan.

"Gila tuh anak, ternyata benar-benar jadian," komentar Satria.

"Pakai acara pamer lagi," timpal Morgan.

Mereka tahu kalau Galang tidak pernah mau mempublikasikan hubungan jadi ketika melihat Galang terang-terangan menunjukkan kepemilikannya terhadap Dara, mereka cukup terkejut.

"Galang..." panggil Dara dengan nada lirih ketika sudah turun dari motor. "Besok tidak perlu menjemputku lagi!"

"Kenapa?" tanya Galang.

"Aku malu, kita jadi pusat perhatian. Apalagi kakak kelas nanti semakin mengataiku macam-macam," ungkap Dara. Dia tidak mau cari masalah.

Kalau pun pacaran seharusnya mereka diam-diam saja.

"Sudah aku bilang tidak ada yang akan berani padamu jika tahu kalau kau berpacaran dengan Galang Bamantara," sahut pemuda itu meyakinkan.

Dan perkataan Galang memang benar adanya, tatapan sinis yang biasanya Dara dapatkan dari siswi-siswi yang tidak menyukainya, kini tidak ada lagi.

Kabar tentang Dara dan Galang yang berpacaran langsung menjadi buah bibir satu sekolah.

"Kalau begini, bagaimana caranya mengajak putus," gumam Dara. Dia hanya bisa pasrah sekarang.

Semua yang dialaminya sungguh di luar ekspektasinya.

Sementara Galang yang tidak suka diremehkan, bisa tertawa di hadapan kedua temannya.

"Tidak ada yang bisa menolak pesona dadi Galang Bamantara," ucapnya menyombongkan diri.

"Ini baru tahap pertama, kau pasti tahu tahap selanjutnya, bukan?" Morgan kembali mengingatkan misi yang harus dijalani oleh Galang.

"Ish, kalian memang membawa pengaruh buruk," ketus Galang. Dia sadar sepenuhnya kalau kedua temannya itu membawa dampak negatif.

Tapi, Galang tidak bisa menjauhi mereka.

"Hanya kau saja yang masih perjaka di antara kita, kau harus menunjukkan pada kami kalau kau benar-benar laki-laki sejati dan pantas menjadi ketua V yang sesungguhnya," timpal Satria memanas-manasi.

"Akan aku tunjukkan pada kalian," balas Galang percaya diri.

.

.

"Dara..." panggil Fiona.

Dara yang tengah menyalin tugas menghentikan pekerjaannya sejenak. Dia melihat Fiona sudah berdiri dia depannya.

Gadis itu adalah teman satu asrama dengan Dara, hanya saja Fiona masuk sekolah sudah dari tahun lalu. Mereka sering bertemu ketika jam makan malam di asrama tiba.

"Apa kau benar berpacaran dengan Galang?" tanya Fiona tanpa basa-basi.

"Ya begitulah," jawab Dara dengan canggung.

"Apa kau yakin dengan Galang yang baru kau kenal? Dia itu kan suka gonta-ganti pacar, aku takut kalau kau disakiti," ucap Fiona. Dia banyak mendengar tentang Galang yang badboy dan tidak mau Dara jadi korban.

"Jangan khawatir, aku bisa menjaga diriku," balas Dara. Dia berusaha menanggapi sebaik mungkin walaupun hatinya tidak baik-baik saja.

"Kita murid yang sama-sama mendapatkan beasiswa dan beasiswa itu bisa dicabut kapan saja, jadi aku harap kau tidak membuat kesalahan," Fiona memberi peringatan. Dia tidak mau ikut campur lagi untuk urusan pribadi Dara yang penting dia sudah memberitahu kewajibannya.

Dara jadi tidak bisa berkonsentrasi lagi, sebaiknya dia membicarakan ini pada Galang.

Sepulang sekolah, gadis itu mencari Galang di parkiran sekolah dan pemuda itu memang berada di sana.

"Gal..." panggil Dara.

"Kenapa begitu lambat?" Galang mengusap rambut Dara dan meminta gadis itu naik ke jok belakang. "Kita pergi ke kafe dulu!"

Dara setuju, mungkin di kafe itu dia bisa berbicara dengan santai.

Seperti sebelumnya, Galang akan memesan minum dan dessert.

"Makanlah, pasti makanan di asrama tidak enak, 'kan?" tanya Galang.

"Bagiku enak," jawab Dara. Dia membuka tasnya dan mengambil ponsel. Lalu dia berikan pada Galang di sana.

"Sepertinya aku tidak bisa menerima ponsel ini lagi dan hubungan kita sebaiknya tidak perlu diteruskan sebelum terlanjur!"

"Kau meminta putus? Padahal kita belum seminggu jadian," protes Galang.

"Apa yang membuatmu berubah pikiran? Bukankah kita sudah sepakat sebelumnya?"

Dara menghela nafasnya panjang dan berusaha menjelaskan pada Galang kalau pacaran akan mempengaruhi fokusnya belajar, sebelum perasaan mereka terlalu dalam lebih baik dihentikan dari sekarang.

Namun, Galang tidak menyerah. Dia juga berusaha meyakinkan Dara kalau hubungan mereka tidak akan mempengaruhi beasiswa yang didapatkan gadis itu.

"Percayalah padaku," ucap Galang seraya mengecup telapak tangan Dara.

Dara merasakan desiran itu lagi dan mulai luluh dengan perkataan Galang yang memabukkan. Dia akan memberikan kesempatan pemuda itu untuk membuktikan semua perkataannya.

Dan benar saja, Galang tidak memaksakan kehendak dan mencoba masuk ke dunianya Dara.

Hubungan mereka berjalan seperti bagaimana semestinya. Seiring berjalannya waktu, Dara mulai jatuh hati pada Galang.

"Berapa nomor kamarmu?" tanya Galang melakukan panggilan telepon.

"Kenapa?" Dara justru bertanya balik.

"Aku datang ingin merayakan ulang tahunmu," jawab Galang.

Dara langsung melihat kalender dan melihat tanggal, benar saja hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun. Tepat di hari dua bulan Dara dan Galang jadian.

Tanpa pikir panjang, Dara memberitahu berapa nomor kamarnya dan Galang dengan berbagai cara menyelinap ke dalam kamar itu.

"Galang!" seru Dara ketika melihat pemuda itu benar-benar datang ke kamarnya.

Galang membawa kue dan hadiah untuk Dara.

"Selamat ulang tahun pacarku," Galang menyalakan lilin di atas kue lalu meminta Dara meniupnya. Bahkan dia bernyanyi yang membuat Dara tertawa geli.

Dara menutup matanya dan meniup lilin dari kue itu. "Terima kasih, Gal!"

Gadis itu merasakan tatapan Galang berbeda dari biasanya malam ini. Apalagi tangan pemuda itu mengusap bibirnya.

"Gal..." Dara tidak bisa melanjutkan kelimatnya karena tiba-tiba Galang menempelkan bibir dan bergerak liar dengan lidahnya.

Dara ingin menolak tapi Galang begitu pandai menggodanya. Bahkan dia tidak sadar kalau bajunya dilepas satu persatu oleh pemuda itu.

"Kau sudah percaya padaku, 'kan?" tanya Galang sebelum melakukan hal lebih jauh lagi.

Dara menganggukkan kepala dan Galang seperti mendapat sinyal bahwa boleh melakukan hal lainnya.

Sepasang sejoli itu tenggelam dalam kenikmatan yang baru mereka rasakan satu sama lain, Dara dan Galang belum sadar akan konsekuensi yang mereka lakukan malam itu.

Terpopuler

Comments

Mega Prasetya

Mega Prasetya

what-what!, terus nasibnya dara dimana ya direnggut kesuciaanya oleh galang, bisa-bisa beasiswa dara dicabut dongg kalau sampai tersebar tuh beritanya

2025-04-07

0

NANCY HUTABARAT

NANCY HUTABARAT

bodoh dara knp mau

2024-07-31

2

Puput Regina Putri

Puput Regina Putri

mereka yg lakuin gw yg takut ujung "nya itu loh

2024-07-07

3

lihat semua
Episodes
1 Gadis Desa VS Badboy
2 Modus Buaya Darat
3 Resmi Pacaran
4 Kesalahan Semalam
5 Start Hidden Baby
6 Membutuhkan Uang
7 Nakal Tapi Tanggung Jawab
8 Rasa Bersalah
9 Susu Hamil Untuk Dara
10 Perundungan
11 Pengakuan Dara
12 Menemui Adam
13 Menjaga Jarak
14 Pembalasan
15 Kekecewaan
16 Merasa Bodoh
17 Timbal Balik
18 Mulai Luluh
19 Ketulusan Galang
20 Rencana Selanjutnya
21 Untuk Bibu
22 Bertemu Dara
23 Menguatkan Rencana
24 Menjadi Sasaran
25 Keras Kepala
26 Rasa Takut
27 Campur Aduk
28 Hari Yang Ditunggu
29 Masih Mengintai
30 Proses Melahirkan
31 Masih Menolak
32 Membagi Tugas
33 Jembatan Perdamaian
34 Terlalu Sempurna
35 Ingin Berdamai
36 Batu VS Batu
37 Merawat Bersama
38 Rasa Curiga
39 Merasa Sendirian
40 Gantian Bolos
41 Ketahuan
42 Di mana Dara?
43 Kejar-Kejaran
44 Di mana Bibu?
45 Mengungkap Fakta
46 Dokumen Perjanjian
47 Sebuah Saran
48 Di Luar Prediksi
49 Produk Import
50 Reuni
51 CLBK
52 Reuni II
53 Dara Gamang
54 Meminta Hak
55 Sebuah Harapan
56 Kekasih Kontrak Mr. Tajir - Promo Karya Baru
57 Mencuri Kesempatan
58 Tidak Sengaja
59 Raja Modus
60 Gema Bertanya
61 Mengasuh Anak Genius Pak Duda - Promo Karya Baru
62 Kejar-Kejaran
63 Sebuah Pengakuan
64 Menceritakan Semuanya
65 Bernostalgia
66 Sebenarnya...
67 Permintaan Gema
68 Serangan Dadakan
69 Hal Tak Terduga
70 Lamaran Estetik
71 Bukan Mimpi
72 Ending
73 My Beloved Baby Sitter by Shim Chung
74 Naughty Husband
75 Karya Baru "FAKE WIFE"
76 Karya Baru "TIBA-TIBA DICERAI"
77 Karya Baru "Membeli Benih Berondong"
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Gadis Desa VS Badboy
2
Modus Buaya Darat
3
Resmi Pacaran
4
Kesalahan Semalam
5
Start Hidden Baby
6
Membutuhkan Uang
7
Nakal Tapi Tanggung Jawab
8
Rasa Bersalah
9
Susu Hamil Untuk Dara
10
Perundungan
11
Pengakuan Dara
12
Menemui Adam
13
Menjaga Jarak
14
Pembalasan
15
Kekecewaan
16
Merasa Bodoh
17
Timbal Balik
18
Mulai Luluh
19
Ketulusan Galang
20
Rencana Selanjutnya
21
Untuk Bibu
22
Bertemu Dara
23
Menguatkan Rencana
24
Menjadi Sasaran
25
Keras Kepala
26
Rasa Takut
27
Campur Aduk
28
Hari Yang Ditunggu
29
Masih Mengintai
30
Proses Melahirkan
31
Masih Menolak
32
Membagi Tugas
33
Jembatan Perdamaian
34
Terlalu Sempurna
35
Ingin Berdamai
36
Batu VS Batu
37
Merawat Bersama
38
Rasa Curiga
39
Merasa Sendirian
40
Gantian Bolos
41
Ketahuan
42
Di mana Dara?
43
Kejar-Kejaran
44
Di mana Bibu?
45
Mengungkap Fakta
46
Dokumen Perjanjian
47
Sebuah Saran
48
Di Luar Prediksi
49
Produk Import
50
Reuni
51
CLBK
52
Reuni II
53
Dara Gamang
54
Meminta Hak
55
Sebuah Harapan
56
Kekasih Kontrak Mr. Tajir - Promo Karya Baru
57
Mencuri Kesempatan
58
Tidak Sengaja
59
Raja Modus
60
Gema Bertanya
61
Mengasuh Anak Genius Pak Duda - Promo Karya Baru
62
Kejar-Kejaran
63
Sebuah Pengakuan
64
Menceritakan Semuanya
65
Bernostalgia
66
Sebenarnya...
67
Permintaan Gema
68
Serangan Dadakan
69
Hal Tak Terduga
70
Lamaran Estetik
71
Bukan Mimpi
72
Ending
73
My Beloved Baby Sitter by Shim Chung
74
Naughty Husband
75
Karya Baru "FAKE WIFE"
76
Karya Baru "TIBA-TIBA DICERAI"
77
Karya Baru "Membeli Benih Berondong"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!