BAB 5
"Ti ti dak, kenapa jadi menyalahkanku, dan aku mau dibawa kemana ini?" Ucap Ameldita bringsut.
"Ke solokan....ya ke kantorlah, tentunya untuk melayani saya, paham, sudah jangan cengeng lagi malas lihat muka lho kalau nangis makin jelek." ujar Alghi asal saja, padahal jauh dilubuk hatinya etah mengapa ngerasa tak tega melihat gadis itu menangis terisak.
Pedas juga kata-kata tuan muda itu dan benar-benar mencubit hatinya, yang dilanda kesedihan, teringat lagi dengan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya, namun sesal pun tiada guna, dia sudah memutuskan untuk hidup mandiri, dan terpaksa harus menjalaninya sampai habis kontrak.
Tiba-tiba dia mencondongkan badannya begitu intim ke hadapan Ameldita, hingga Ameldita bringsut dan agak mundur ke belakang, takut dan jantungnya deg degan terasa mau lepas dari tempatnya.
"Pakai safety belt, kau ni lupa saja hah..." sahut Alghi seraya memakaikannya, kemudian duduk kembali dengan apik lalu dia mengeluarkan handponenya. Dia memeriksa cctv yang menyambung ke hp nya.
Betapa terkejutnya dia disaat melihat bagaimana jahatnya si Sari dan dia menampar gadis disampingnya dengan marah, hanya karena menjadi asistennya, hingga tak terasa mulutnya berkata dengan geram:" Dasar pelayan gila tak tahu diri..."
Sementara Ameldita yang mendengar menjadi tambah sedih dan sakit hati dikiranya tuan muda itu mengatainya, dia pun menangis sejadi-jadinya, hingga membuat Anton yang lagi mengemudi menoleh kebelakang.
"Bos kau apakan Meldi kenapa tangisnya makin menjadi."
"Aku tidak ngapa-ngapain dia, jangan sembarangan menuduh Toton...aku kan lagi melihat handphone dari tadi."
"Ya dan boss mengatakan hal yang menyakitkan hatinya, apa boss tak sadar."
"Memangnya gue salah mengatakan hal itu." Elak Alghi tak terima disalahkan, benar atau salah namanya boss tetap saja menang.
"Ya tuan muda sudah menghina dan mengatakan saya gila, biar pun saya jelek tapi masih waras." sahut Ameldita serasa mengusap air matanya yang terus mengalir bagaikan air keran.
"Bos tanggung jawab tu" sahut Anton sambil memberikan tisu kepada Ameldita.
"Hah tanggung jawab, emang aku ngapain dia,
tadi maksudku bukan mengatainya tapi lagi memeriksa sesuatu di hp, coba kau lihat ini Ton." Sahut Alghi sambil memberikan handphonenya ke Anton, karena tidak mau jadi tersangka, Anton pun melihat sejenak karena sedang mengemudi jadi cukup berohria saja.
"Nanti bos saya lihat kalau sudah sampai kantor, sorry anda jadi tersangka."
"Sialan memang kau ni" Ketus Alghi seraya mengambil hanphonenya kasar.
"Dan kau Meldi jangan nangis lagi, sudah cengeng banget sih, kau tu jangan lemah lawan tu si Sari." Ujar Alghi menatap gadis itu. Bukannya minta maaf atau menenangkannya tapi malah mengomporinya.
"Tuan Sari itu menyukai anda, dia cemburu dan tak mau ada orang lain yang dekat dengan anda, sebaiknya dia saja yang jadi asisten anda, saya mengundurkan diri, soal ganti rugi nanti saya cicil saja, biarlah ku lunasi meski pun harus seumur hidup." sahut Ameldita dengan penuh perasaan dan sesekali menyeka ingusnya pakai tisu.
"Yang bisa menentukan itu saya bukan kamu, paham, sudahlah jangan dipikirkan, bawakan barang-barang tu kita sudah sampai." Sahut Alghi seraya turun dari mobil yang sedari tadi pintunya sudah dibukakan sama Anton.
Semua mata memandang ke arah Ameldita, karyawan disana memperhatikan gadis itu dari atas hingga ke bawah hingga membuat siempunya risih dan tak nyaman. Bagaimana tak jadi pusat perhatian, seorang gadis jelek berkulit hitam, rambut sebahu, kaca mata tebal dan memakai kemeja putih longgar dipadukan dengan celana kulot krem bagian depan kemejanya dimasukin kedalam, nampak sedikit urakan sih namun karena bentuk tubuhnya yang tinggi ramping bagaikan model jadi nampak manis-manis saja.
Ameldita tak peduli sama sekali dia tetap mengekor tuan mudanya, mensejajarkan jalannya dengan Anton kaki tangan bos yang selalu setia.
Ameldita merasa kagum bisa menginjakkan kakinya diperusahaan besar itu, ya meskipun sebagai asisten pribadi tuan mudanya. Tak jauh beda dengan perusahaan ayahnya. Dia sedikit menyesal kenapa dia tidak mau mengikuti keinginan ayahnya saja, ikut menjalankan perusahaan ayahnya, dan sekarang terpaksa harus menunggu 2 tahun baru bisa kembali kerumahnya, dia tahu pasti kedua orang tuanya bersedih karena kepergian dirinya.
Kemudian mereka masuk ke ruangan kerjanya Alghi, nampak ruangan yang sangat luas dan tertata rapi, karena sudah jamnya meeting akhirnya Alghi dan Anton pun segera masuk keruangan meeting, sementara Ameldita disuruhnya menunggu disofa tanpa disuruh mengerjakan apa pun, Ameldita pun bingung etah apa yang harus dikerjakannya, dia mencoba melihat-lihat benda yang ada diruangan itu, banyak sekali benda-benda antik yang sangat mahal, dan dia menoleh ke satu guci kramik yang berlapis kaca, unik, cantik didalamnya terdapat sketsa gambar wajah perempuan yg cantik namun terlihat samar, dia pun berpikir dalam hatinya: : "Oh mungkin ini kekasih tuan muda, so sweet banget sampai dibuat seperti ini." Dia tak sadar bahwa itu adalah gambaran wajahnya.
Karena lama menunggu tuannya, dia pun membuka sosmednya dan chating dengan sahabat-sahabatnya sewaktu kuliah, hingga dia pun tertidur disofa, dia tak sadar tuan mudanya sudah masuk ke ruangan, dan handponenya masih menyala, tuan mudanya pun agak kepo dan lancang ia memfollow akunnya, betapa terkejutnya dia ternyata semua postingan yang ada diakun asistennya itu adalah photo gadis impiannya yang selama ini ia cari, rasanya tak percaya dengan kenyataan yang ada dimatanya, bagaimana tidak gadis didepannya berkulit hitam, rambut sebahu, dengan kacamata tebal jauh berbeda dengan photo-photo dan video yang ada diakunnya.
Tapi dia penasaran juga dengan chatingan gadis itu, dia pun mencoba membukanya satu persatu di sosmed, dan di WA nya, ternyata benar gadis itu gadis yang selama ini dicarinya, dia lagi melakukan penyamaran secara sempurna bahkan dichat itu masih tertera bahwa dia sempat menanyakan kepada sahabatnya dimana tempat membeli topeng untuk seluruh tubuh yang menyerupai kulit eksotis.
"Benar dia orangnya, terimakasih ya Alloh kau memang Maha Adil telah mengantarkan jodohku yang sesungguhnya, walau pun dengan cara seperti ini, aku akan menjaganya dengan segenap hati dan penuh cinta, namun untuk sementara aku akan mengikuti sandiwaranya, mengikuti apa yang dia inginkan sesuai alurnya."
Guman Alghi seraya bersujud penuh kebahagiaan lalu ia dengan lancang mencium keningnya Ameldita, hingga membangunkan siempunya.
"Aaaaa....apa yang tuan lakukan, mesum." teriak Ameldita terkejut saat menemukan bibir tuannya menempel dikeningnya.
"Jangan geer saya mau mengambil kertas yang kau tiduri jadi kena deh, makanya kerja jangan tidur, fokus-fokus." ucap Alghi membela diri dengan rasa kagetnya.
"Haduuuuh ternoda kan aku jadinya." sergah Ameldita seraya mengusap keningnya dengan muka yang merenggut.
"Mana ada, yang ada saya yang rugi bibir ni tercemar." balas Alghi pura-pura kesal, padahal dihati paling dalamnya tertawa bahagia.
"Ya da lingkungan bisa tercemar, awas ya tuan jangan sekali-kali lagi, bahaya bagi diriku." ketusnya.
"Jangan so suci kamu, tapi Kalau dua atau tiga kali boleh y..." canda Alghi seraya mengerlingkan mata, membuat Ameldita merinding ketakutan, bisa mesum juga ternyata si sombong ni, dan etah kenapa sikap tuan muda nya ini sedikit menghangat.
"Sorry ku ke sini kan mau bekerja tuan, apa yang harus saya kerjakan?" masih terasa kesal juga hatinya atas sikap tuannya ini, bagaimana tidak dia seharian nunggu diruangan sementara bingung apa yang harus dikerjakannya, pas datang tuannya itu malah mencuri kesempatan mencium keningnya, jujur ini pertama kalinya stelah kedua orang tuanya yang sering melakukan itu, dulu dia pernah punya pacar namun tak pernah sedekat ini karena selalu saja dibuntuti para pengawal ayahnya, karena ayahnya takut Ameldita kecantol pria lain sebab kan sudah dijodohkan dengan anak sahabatnya dan karena alasan itu juga dia nekad pergi dari rumahnya.
"Oke tolong bereskan berkas-berkas yang dimeja, sebentar lagi kita pulang ke betulan orang tuaku balik dari Paris dan dirumah ada acara makan malam." Sahut Alghi seraya bangkit menuju mejanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments