Tiba di waktu makan siang, kedua atasan dan bawahan itu benar-benar makan siang bersama.
Ini pertama kalinya Selena duduk berhadapan dengan bosnya hanya berdua.
“Kau pesan apa?” Tanya Felix setelah memanggil seorang waitress.
“Samakan saja dengan Bapak, saya tidak pernah memilah-milah makanan” jawab Selena sekenanya.
Felix menganggukkan kepalanya.
“Dua steak tenderloin dan satu lemon tea, kau ingin minum apa?” Tanya Felix lagi.
“Jus jeruk saja” sahut Selena.
Waitress itu mencatat semua pesanan Felix dengan sigap.
“Baiklah, ada lagi Tuan?” Tanya waitress itu
“Cukup” singkat Felix.
Kemudian pandangannya tertuju pada raut wajah Selena.
“Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu, katakan saja Selena. Anggap saja kita teman dekat. Dan maafkan atas sikap saya selama ini yang kurang baik padamu” ucap Felix panjang lebar.
Mendengar hal itu sontak saja Selena menatap bingung bos nya.
Aku tidak salah dengar kan? Apa tadi dia bilang? Minta maaf?
Baru kali ini Selena mendengar seorang pria dingin dan angkuh seperti Felix mengucapkan kata maaf. Sungguh menakjubkan menurut Selena.
“Bapak tidak sedang sakit kan?” Tanya Selena memastikan.
Felix mengerutkan keningnya,
“Apa maksudmu Selena? Saya baik-baik saja” ucap Felix tak habis pikir dengan pertanyaan sekretarisnya itu.
“Ah tidak, saya hanya bingung kenapa Bapak berkata seperti itu” ucap Selena dengan cengiran.
Felix memperhatikan semua gerak gerik Selena.
Manisnya. Batin Felix dalam hati.
“Ngomong-ngomong hal apalagi yang ingin Bapak bicarakan. Sepertinya banyak sekali problem” tanya Selena tiba-tiba.
“Ya, kau benar Selena. Saya sedang pusing dengan permasalahan akhir-akhir ini” ucap Felix memijat pelipisnya.
Selena memperhatikan raut wajah bos nya memang tak ada kebohongan, wajahnya benar-benar terlihat lelah.
“Lalu apa yang bisa saya bantu?” Tanya Selena lagi.
Tak lama Waitress datang membawa nampan berisi pesanan mereka.
“Kita makan saja dulu” ucap Felix mengambil piringnya.
Selena mengangguk paham.
Tidak ada percakapan apapun di antara mereka, hanya ada suara dentingan sendok yang mengiringi keduanya.
Akhirnya Felix pun menandaskan makan siangnya, tak lama Selena pun juga menghabiskan steak nya.
Mereka berdua meneguk minuman secara bersamaan.
Entahlah, kebetulan macam apa ini. Pikir Felix.
“Langsung saja pada intinya Selena. Akhir-akhir ini saya sedang di sibukkan dengan permasalahan di kantor. Belum lagi desakan Mama saya yang memaksa saya untuk menjodohkan dengan wanita kenalannya” ujar Felix menjeda kalimatnya sejenak.
Ternyata benar dugaan nya, bosnya ini sedang ada masalah dengan keluarganya.
“Lalu..?” Sahut Selena penasaran dengan ucapan Felix.
“Sebelumnya saya ingin bertanya, apa kau tinggal dengan seseorang?” Tanya Felix menatap wajah cantik sekretarisnya.
Tak di pungkiri Felix memang terpesona dengan kecantikan Selena. Selain berwajah cantik postur tubuh Selena pun bisa di bilang seperti kelas miss universe yang tinggi semampai. Ideal sesuai kriteria Felix. Mungkin dirinya saja yang bodoh, kemana saja ia selama ini sampai-sampai mengabaikan pesona sekretarisnya.
“Tidak Pak, saya sendiri di rumah. Memangnya ada apa?” Tanya Selena merasa sedikit aneh.
Bagai di terpa angin segar, Felix diam-diam tersenyum samar.
“Saya meminta mu untuk tinggal bersama saya di apartemen saya untuk sementara waktu Selena” ucap Felix to the point.
Hal itu membuat Selena memelototkan kedua matanya.
“What?? Bapak gila? Kita tidak ada hubungan apapun Pak, apa jadinya kata orang nanti termasuk keluarga Bapak jika saya tinggal berdua dengan Bapak?” Ucap Selena tak habis pikir.
“Justru itu yang saya inginkan Selena, jika Mama saya tau saya sudah memiliki wanita pasti Mama saya akan mengurungkan niatnya untuk menjodohkan saya” terang Felix.
Selena menggelengkan kepalanya.
Kepalanya mendadak terasa pusing dengan permintaan bos nya kali ini. Baru saja mendapat tugas baru sebagai detektif, sekarang apa ini? Pria dingin itu memintanya menjadi tameng dari perjodohan yang dilakukan orang tuanya? Benar-benar membuat Selena pusing setengah mati.
“Pak, mohon maaf. Bukan saya menolak, tapi ini tidak benar. Lagi pula saya sudah memiliki kekasih, saya harus menjaga perasaan kekasih saya dong Pak” tolak Selena kemudian.
“Ini tidak lama Selena, hanya sementara. Lagi pula kamu bisa menyembunyikan hal ini dari kekasih mu. Mudah saja jangan di buat rumit” ucap Felix menanggapi jawaban Sekretarisnya.
Bahkan kalau bisa putuskan saja kekasihmu itu. Ucap Felix dalam hati.
Gila? Ya, memang.
“Astaga!” Dengus Selena memijat kepalanya serasa mau pecah.
Semudah itu dia berucap, sementara Selena sendiri hampir frustasi.
“Apa tidak ada cara lain selain ini?” Tanya Selena mencoba bernegoisasi.
Felix sontak menggeleng cepat.
“Hanya ini satu-satunya jalan yang tepat, dan ini permintaan ku yang harus kau penuhi Selena” jawab Felix dengan penekanan.
“Apa maksud Bapak? Bukankah permintaan Bapak utnuk menyelidiki manager keuangan sudah saya penuhi?” Cecar Selena tak terima.
“Itu tugas Selena, bukan permintaan” sahut Felix dengan nada santai nya.
“What the f*ck!” Umpat Selena meraup wajahnya kasar.
Musibah apalagi yang akan ia hadapi kali ini?
“Sudahlah, berhenti mengumpat. Kau beruntung kali ini saya tidak memotong gaji mu. Sekarang tinggal turuti saja permintaan ku”
“Lagi pula tidak ada ruginya jika kau menyanggupi, karena apapun yang menjadi masalah mu saya pasti akan membantu mu Selena” ucap Felix yakin.
“Biarkan saya berpikir jernih dulu Pak” ucap Selena menunduk.
Ia tidak tau harus menolak atau menerima. Keduanya sama-sama tidak enak menurut Selena.
“Jangan terlalu lama, percuma saja jika kamu menolak. Karena kau sudah terlanjur mengucap janji maka jika kau ingkari gajimu taruhannya” senyum seringai tercetak di bibir pria itu.
Selena memejamkan matanya sejenak.
“Bagaimana dengan simbiosis mutualisme?” Tanya Selena mencoba memberi penawaran pada bosnya.
“Ya! Tentu saja ini akan jadi simbiosis mutulaisme, kau juga akan menikmati semua fasilitas dari ku selama kesepakatan ini terjalin” ucap Felix.
“Bukan itu, maksud saya… saya ingin Bapak juga membantu permasalahan yang sedang saya hadapi. Bagaimana, apa Bapak sanggup?” Tanya Selena menatap netra pria dingin itu.
“Katakan” titah Felix dengan ekspresi datar. Sejujurnya hal ini yang pria itu inginkan, perlahan ia mengetahui kehidupan pribadi Selena tanpa dia sendiri yang mencari tahu.
Selena menghembuskan nafasnya berat.
“Tolong selidiki kematian kedua orang tua saya, karena sampai saat ini saya masih merasa ganjil dengan kejadian itu.” ucap Selena menjelaskan.
“Mudah saja, siapa nama kedua orang tua mu?” Tanya Felix
“Ayahku bernama Dominic Young, dan ibuku Emily Young” jawab Selena
Felix terdiam sejenak. Terdengar tidak asing di telinga nya. Tapi dia sama sekali tidak mengingat hal apapun.
Sambil memainkan ponselnya, diam-diam Felix mengirim pesan pada seseorang.
‘Tolong selidiki identitas yang aku kirimkan padamu’
Setelah itu ia memencet tombol send. Seketika pesan langsung menunjukkan tanda ceklis dua.
“Apakah kau tidak memiliki saudara dari keluarga ayah atau ibu mu?” Tanya Felix mencoba mengorek informasi.
Selena menggeleng pelan, dirinya saja tidak pernah bertemu dengan keluarga kedua orangtuanya. Bagaimana mungkin dia mengetahui saudaranya?
“Ayah dan ibuku memutuskan untuk menetap di “Dubai setelah ibuku melahirkan ku. Dan mereka tidak pernah menunjukkan siapa dan dimana keluarganya. Tapi yang jelas, ibuku berasal dari Tokyo” ungkap Selena.
Ia juga tidak mengerti mengapa mereka tinggal terpisah dari keluarga, bahkan Selena tidak pernah dikenalkan dengan salah satu keluarga orang tuanya.
“Baiklah, akan saya bantu. Itu artinya kamu menyetujui kerjasama ini?” Ucap Felix mengulurkan tangannya pada Selena.
“Ya, Deal” sahut Selena menjabat tangan kekar bos nya.
Ini pertama kalinya mereka melakukan kontak fisik, membuat jantung keduanya berdebar tak karuan.
“Oke, dan mulai besok kau sudah harus tinggal di apartemen ku” ucap Felix dengan nada datarnya.
“Baiklah,” putus Selena pada akhirnya.
Ayah, ibu.. semoga perjuangan Selena membuahkan hasil. Selena masih tidak yakin jika kepergian kalian karena murni kecelakaan. Ucap Selena dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments