Dendam Sang Istri
Di sebuah rumah yang lumayan besar, seorang pria tua bernama Ajay Nadeem sedang merasa uring-uringan karena perusahaannya sebentar lagi akan mengalami kebangkrutan.
Perusahaan Ajay Nadeem mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena di tipu oleh rekan bisnisnya membuat perusahaannya terancam bangkrut dan semua asetnya termasuk rumah akan segera disita Bank.
"Bagaimana ini Pa, Mama tidak mau hidup miskin bagaimana kalau teman-teman Mama sampai tahu, mereka bisa menghina dan menertawakan Mama," keluh Mama Sasmita.
"Diam Ma, Papa sedang pusing ini!" bentak Papa Ajay.
Viki hanya bisa diam, dia tidak tahu harus melakukan apalagi.
"Ini semua gara-gara kamu Viki, kamu terlalu percaya diri dan langsung menandatangani surat perjanjian kerjasama tanpa kamu baca terlebih dahulu apa isinya. Jadi sekarang, kamu lihat akibat dari kecerobohanmu itu!" bentak Papa Ajay.
"Maafkan Viki Pa, Viki sama sekali tidak tahu," lirih Viki dengan menundukkan kepalanya.
Ketiganya terdiam, sungguh saat ini mereka sangat bingung apalagi mereka juga harus pindah dari rumah besar itu karena sebentar lagi akan di sita.
Papa Ajay teringat sesuatu. "Ah Papa tahu. Viki apa kamu masih ingat dengan permintaan dari Pak Rahul Sharma? dulu beliau sempat meminta untuk menjodohkan putrinya denganmu, ini kesempatan emas untuk kita, Viki," seru Papa Ajay antusias.
"Jangan bercanda Pa, Viki sama sekali tidak mau menikah dengan putri Pak Rahul Sharma yang buruk rupa itu. Apa kata teman-teman Viki kalau Viki menikahi wanita monster yang mengerikan itu," kesal Viki.
"Viki, ini demi kelangsungan hidup kita. Katanya kalian gak mau hidup miskin, jadi ini jalan satu-satunya supaya perusahaan kita kembali pulih dan kita pun tidak akan pindah dari rumah ini," seru Papa Ajay.
"Tapi Pa, Viki tidak mau menikah dengan si buruk rupa itu."
"Viki, ayolah ini hanya formalitas saja. Kamu menikahi wanita itu hanya untuk mendapatkan pengakuan saja kalau kamu menantu Pak Rahul Sharma, masalah wanita itu nanti kita urus," sambung Mama Sasmita.
Viki terdiam, di satu sisi dia sama sekali tidak mau menikah dengan wanita yang mempunyai wajah buruk itu, tapi di sisi lain, dia juga tidak mau hidup miskin karena hidup miskin itu sungguh sangat memalukan.
"Baiklah, Viki menyetujui untuk menikah dengan si buruk rupa tapi jangan salahkan Viki kalau Viki akan melakukan hal sesuka Viki terhadap wanita itu," sahut Viki dengan senyumannya.
"Terserah kamu saja, pokoknya yang jelas sekarang kamu mau menikah dengan putrinya Pak Rahul. Nanti sore Papa akan pergi ke rumah Pak Rahul untuk membicarakan lebih lanjut masalah lamaran itu," seru Papa Ajay dengan senyumannya.
***
Sore pun tiba...
Papa Ajay dan Mama Sasmita memutuskan untuk datang ke rumah Papa Rahul, setelah sebelumnya Papa Ajay melakukan perjanjian dengan asisten Papa Rahul.
"Maaf, kalian mau ke mana?" tanya sekuriti rumah itu.
"Kami mau bertemu dengan Pak Rahul, saya sudah janjian dengan beliau tadi siang," sahut Papa Ajay.
"Kalau begitu, sebentar saya mau laporan dulu kepada Pak Rahul," seru si sekuriti.
Pak Sekuriti pun segera masuk ke dalam rumah, untuk menanyakan apa benar mereka adalah temannya Pak Rahul.
Tidak lama kemudian sekuriti pun datang. "Silakan masuk, Pak Rahul sedang menunggu di dalam."
Papa Ajay dan Mama Sasmita pun masuk ke dalam rumah Pak Rahul, mereka tampak tercengang dengan rumah Pak Rahul yang sangat megah bak istana itu bahkan banyak penjagaannya juga.
"Pa, rumahnya megah sekali," bisik Mama Sasmita.
"Iya Ma, aku saja baru pertama kali menginjakan kaki di rumah Pak Rahul."
Keduanya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah Pak Rahul, lagi-lagi mereka dibuat menganga dengan suasana di dalam rumahnya yang penuh dengan barang-barang mewah dan mahal.
"Selamat datang di rumahku, Pak Ajay," seru Pak Rahul dengan ramah.
"Iya Pak Rahul, terima kasih."
"Silakan duduk."
Keduanya pun duduk, walaupun Pak Rahul terlihat ramah tapi tetap saja mereka merasa segan kepada Pak Rahul karena beliau adalah salah satu pengusaha terkaya dan ditakuti oleh lawan-lawan bisnisnya.
"Ada apa Pak Ajay dan istri datang ke sini? apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Rahul.
"Begini Pak, beberapa bulan yang lalu Pak Rahul sempat mengatakan kalau Pak Rahul ingin menjodohkan putri Pak Rahul dengan putra kami, apa sekarang Pak Rahul masih berminat untuk menjodohkan putri Pak Rahul dengan putra kami?" seru Pak Ajay gugup.
Pak Rahul menaikan satu alisnya seakan dia merasa mengetahui maksud dan tujuan pasangan suami istri itu.
"Kenapa tiba-tiba Pak Ajay menanyakan hal itu? apa putra Pak Ajay saat ini sudah mau menikahi putri saya?"
"I-iya Pak, putra kami sudah bersedia untuk menikahi putri Pak Rahul," sahut Papa Ajay.
Pak Rahul mengelus dagunya seakan sedang memikirkan sesuatu, membuat Papa Ajay dan Mama Sasmita semakin gugup bahkan keringat dingin sudah membasahi tubuh mereka.
"Baiklah, kapan pernikahan itu akan dilaksanakan?" tanya Pak Rahul.
"Kalau bisa, secepatnya Pak Rahul."
"Baik, kalian tidak usah memikirkan apa pun semuanya biar saya yang urus. Dan satu lagi, perusahaan Pak Ajay akan segera pulih kembali, anggap saja itu sebagai hadiah kecil dari saya karena putra kalian mau menikah dengan Kiran, Putri saya."
"Astaga, terima kasih Pak Rahul anda memang orang yang paling baik. Kalau begitu kami pamit pulang dulu, kami pastikan Viki akan menjadi suami yang baik untuk Naik Kiran," seru Papa Ajay.
"Harus, karena kalau anak kalian berani menyakiti anak saya, kalian akan tahu kan apa akibatnya."
"I-iya Pak, kami mengerti."
Papa Ajay dan Mama Sasmita pun pamit pulang, sementara itu dari lantai atas Kiran tampak mengintip dari balik dinding lalu dia pun kembali masuk ke dalam kamarnya.
Kiran melihat wajahnya di cermin, wajah yang sangat jelek menurut dirinya.
"Kenapa pria itu tiba-tiba ingin menikahiku? apa dia benar-benar mencintaiku atau jangan-jangan hanya ingin memanfaatkan ku?" gumam Kiran.
Kiran adalah putri tunggal dari Pak Rahul, Kiran adalah wanita yang cantik tapi di saat masih kecil, Kiran mengalami kecelakaan mobil bersama Mamanya. Mamanya meninggal dunia, dan Kiran mengalami luka yang lumayan parah dibagian wajahnya yang membuat semua orang tidak mau berteman dengan Kiran karena wajah mengerikan Kiran.
Pak Rahul bukannya tidak mampu untuk mengoperasi wajah Kiran, tapi Kiran sendiri yang tidak mau karena Kiran merasa takut menjalani operasi akhirnya Pak Rahul tidak bisa memaksa, ia pun membiarkan apa yang menjadi keinginan putrinya itu.
✨
✨
✨
✨
✨
Yuhu, bertemu lagi dengan karya terbaru Author jangan lupa dukungannya karena karya ini Author masukan dalam lomba.
Jadi jangan lupa rate 🌟 5, subscriber, like, gift, vote, dan komen terima kasih.
NB : Maaf ya, nama pemerannya Author pakai nama-nama orang India jangan di hujat🙏🙏😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
🌸so0bin🌸
main² dengan api bahaya loh....jangan sampe ajay sekeluarga gosong nantinya 🤣🤣🤣
2023-11-19
1
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
Miris, demi hidup mewah tega ngelakuin itu, ku rasa yang akan sakit di sini adalah pihak wanita 😭
2023-09-19
1
༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅
Kali pertama baca novel india🤭 semangat
2023-09-19
1