โกฬโโฝโถโ โ โ Reading๐
๐ผ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ใก
ใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธ
Sinar rembulan bersinar terang dengan bintang-bintang di sekelilingnya. Cahaya lampu yang amat sangat banyak menyinari setiap jalanan, begitu juga dengan lampu dari kendaraan umum.
Sebuah mobil berhenti di kawasan yang cukup jauh dari jalan raya. Suasana yang begitu sunyi mereka rasakan dari luar. Perlahan Natasya serta Felipe memasuki kawasan tersebut.
Cahaya kemewahan menyambut hangat kedatangan mereka. Wanita itu melihat sekeliling, memandang setiap benda serta bangunan-bangunan di dalamnya. Terlihat seperti kota yang amat sangat dirawat.
Tak ada sedikitpun sampah di halamannya, hijau dedaunan tampak asri, ditambah dengan bunga warna-warni yang bermekaran.
"Apa ini yang dinamakan Lous Island?" Bola mata Natasya berbinar binar menatap kemewahan dari tempat tersebut.
"Mungkin saja begitu," timpal Felipe dingin.
Di tempat itu terdapat hotel, apartemen, mall, wahana, serta bangunan-bangunan kecil.
Tak berselang lama, seorang pria dengan pakaian bak seorang pekerja menghampiri mereka. Pria itu meminta tiket yang sebelumnya diberikan oleh tuan Jason. Setelahnya, ia mengantar Natasya serta Felipe ke hotel yang ada.
Keramaian tampak terjadi begitu mereka terus berjalan masuk. Orang-orang di sana terlihat ramah, mungkin mereka juga datang sebagai pengunjung Lous Island.
ใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธ
Natasya menata barang-barangnya ke dalam lemari kecil. Sementara Felipe hanya sibuk menatap pemandangan indah ke luar jendela.
Lampu-lampu dari jalanan serta perayaan yang ada, terlihat begitu kecil dari lantai dimana mereka menginap. Ditambah, keramaian itu membuat Felipe ingin menghisap darah manusia.
"Cepat letakkan barang-barangmu pada tempatnya," perintah Natasya. Pandangannya hanya tertuju pada ponsel di tangannya.
Perlahan pria itu berjalan mendekatinya, lalu memeluk pinggangnya dari belakang. Ia meraba leher Natasya, seakan ingin menggigit leher wanita itu.
"Felipe, lepaskan tanganmu."
"Memangnya aku tidak boleh memelukmu seperti ini, ya? Rasanya menyenangkan," cakap Felipe membuat Natasya geli mendengarnya.
Wanita itu lantas mendorong tubuh pria di belakangnya. Ia menatap tajam bola mata dengan warna merah legam milik pria itu.
"Aku selalu ingin tau, siapa dirimu yang sebenarnya? Atau aku akan membuatmu menyesal jika kau tidak mengatakannya," ancam Natasya. Pandangannya terlihat berbeda.
Felipe hanya mendengus, seolah Natasya akan melepaskannya jika ia memperlihatkan wajahnya yang tampan.
"Cepat katakan padaku!" desaknya.
Tak ada cara lain bagi Felipe untuk melarikan diri. Ia menekan tubuh wanita itu hingga menyentuh ranjang.
"Aku adalah, Vampir."
Perkataannya sontak membuat mata Natasya terbelalak kaget. Tubuhnya bergetar hebat menatap wajah pria di hadapannya, dengan mata yang indah.
Natasya terdiam tak berkutik, bibirnya kontan terdiam membisu yang seketika pucat. Raut wajahnya memperlihatkan jika wanita itu merasa ketakutan, dan tak tau harus melakukan apa selain diam.
"Sekarang kau puas?"
"Jaโ jadi โฆ kau โฆ Vaโ mpir?" tanyanya terbata-bata.
Felipe menyeringai, memperlihatkan empat taring yang berada di balik bibirnya. Warna bola matanya dalam sekejap berkilau, terlihat seperti permata yang berharga.
"Setelah mengetahuinya, kau akan merasa takut dan aku harus pergi. Jadi, kontrak kita selesai sampai disini saja," tutur Felipe. Perlahan ia bangkit, lalu berjalan menjauhi Natasya.
"Tidak." Natasya dengan cepat menarik lengan Felipe, hingga terkapar dalam dekapannya.
Wanita itu memeluk erat tubuh pria di hadapannya, sementara Felipe hanya terdiam dengan wajah dinginnya.
"Kau bahkan takut padaku, kenapa kau tidak ingin aku pergi?" Felipe bertanya.
"Entahlah, aku juga tidak tau. Selama ini kau terus berada di sisiku, dan kau sama sekali tidak menyakitiku. Jadi tidak ada salahnya jika kau tetap berada di sini, bersamaku."
"Lalu, kau menganggap apa saat aku menggigitmu hari itu?"
"Lupakan masa lalu, dan terus melangkah menuju masa depan."
Malam itu berakhir dengan perkataannya, yang seolah merubah cara berpikir Felipe yang hidup sebagai vampir.
ใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธ
Seorang wanita terbangun di atas ranjang yang berbeda. Ia melihat sekelilingnya yang hanya ada beberapa barang saja. Cat kamarnya yang berwarna putih, seakan tak ada kehidupan di dalamnya.
Perlahan ia bangkit, lalu membuka hordeng kamar. Cahaya mentari pagi langsung menyambutnya dengan senyuman lebar, hingga masuk menembus kaca jendela kamarnya.
Wanita itu keluar dari kamarnya untuk mencari seseorang. Ia mendapati seorang pria dengan wajah tampannya tengah duduk di ruang makan.
Pria itu memperlihatkan tatapan dingin, dia adalah Felipe. Perlahan Natasya berjalan menghampirinya. Ia duduk bersebelahan dengan Felipe, matanya yang berbinar binar menatap wajah pria tersebut.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Karena kau sangat tampan," ungkapnya. Kedua tangannya berada tepat di bawah dagu.
Felipe tak menggubrisnya. Wanita itu lantas menuang sebotol susu kedalam gelas miliknya.
"Pantas saja kau tidak menyukai snack atau apapun itu, karena kau hanya minum darah, bukan?"
Felipe mengangguk, dengan pandangan yang hanya fokus pada lengan kemejanya.
Begitu Natasya sarapan, ia memutuskan untuk pergi ke acara festival yang diadakan di Lous Island. Ia juga tidak lupa membawa beberapa lembaran kertas pada sakunya.
Pakaiannya yang sederhana terlihat begitu mewah di pakainya. Beberapa orang yang berada di acara festival tersebut memandangnya penuh kagum. Tak hanya Natasya yang dipandang kagum, melainkan juga Felipe.
Wajahnya yang tampan natural tanpa make up di wajahnya, terlihat begitu memukau.
Tampak para pedagang di tepi jalan yang ramai pelanggan. Natasya kontan menghentikan langkah kakinya begitu melihat ada manisan.
Tak hanya manisan saja, wanita itu juga beberapa kali mampir ke pedagang di tepi jalan yang ikut meramaikan festival.
"Kau mau?" Natasya menawarkan. Ia mendekatkan makanan di tangannya pada Felipe.
"Tiโ humph!"
"Bagaimana? Rasanya enak, kan?" Senyuman manis terukir di wajahnya, perlahan wajah pria itu memerah, seakan mengagumi kecantikan wanita itu.
"Biasa saja," jawabnya ketus.
"Begini โฆ agar tidak mencurigakan, mulai hari ini aku akan mengenalkan beberapa makanan untukmu." Ia kembali melanjutkan perjalanannya menuju tempat perayaan.
Di sana terlihat lampu-lampu yang digantung pada setiap dinding, menambah suasana terasa romantis. Dengan dedaunan yang berwarna kuning kecoklatan.
"Lihat, indah bukan?" Natasya menunjuk beberapa benda mewah yang semuanya berwarna emas.
Felipe hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia tak sekalipun memperlihatkan ekspresi yang membuat Natasya senang.
Setelah cukup lama berkeliling untuk menikmati setiap makanan dari pedagang, Natasya memutuskan untuk bersantai di taman yang cukup jauh dari tempat mereka menginap.
Ia bersandar pada bahu Felipe yang lebar, sembari memandang birunya langit siang hari.
"Hari ini sangat menyenangkan. Aku tidak menyangka semuanya akan berjalan dengan lancar."
"Apa maksudmu berjalan dengan lancar? Apa kau merencanakan sesuatu?"
"Bukan, tapi aku tidak menyangka akan sangat menyenangkan pergi bersamamu." Wanita itu berdalih menatap pria di sebelahnya, lalu memperlihatkan senyuman lebar.
๐๐ฑ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ...
๐ผ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐. ๐ณ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐ ... ๐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
๎