Kekasihku Vampir Bayaran
โกฬโโฝโถโ โ โ Reading๐
๐ผ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ใก
ใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธใฐ๏ธ
Di bawah terik matahari siang yang memancar. Suasana Kota yang terasa seperti neraka, dengan keramaian serta udara yang kotor. Manusia yang disibukkan oleh pekerjaan masing-masing, menambah suasana terasa lebih buruk dari kata 'neraka'.
Seorang wanita dengan parasnya yang cantik, kira-kira berusia 23 tahun nampak berlari di bawah terik matahari siang.
Ia tak mempedulikan sekelilingnya. Karena hanya berlari dan terus berlari sepanjang 1 KM dengan sepatu haknya.
Wanita itu adalah Natasya Gu, anak satu-satunya dari keluarga yang berpengaruh besar di Kota mereka. Wanita yang cukup populer di kalangan para Pria. Dengan kecantikan serta kekayaan yang ia miliki, sangat mudah menarik perhatian Pria di sekelilingnya.
*DUK!*
Mungkin sebatang ranting pohon, hingga membuatnya tersandung dan terjatuh di atas hamparan rumput hijau.
"Argh, kakiku ... " rintihnya seraya memegang erat kakinya yang terkilir.
Kedua bola matanya menatap heran seorang Pria yang terbaring di atas hamparan rumput taman. Nampaknya Pria itu tak berdaya.
Kini ia tau apa yang menyebabkannya terjatuh, bukan lagi ranting pohon melainkan tangan Pria tersebut.
Wanita itu merangkak mendekati Pria tak berdaya di belakangnya. Menatap dari jarak yang begitu dekat.
"To-- tolong aku ... " ucapnya meminta tolong. Bibirnya pucat dan bergetar hebat. Bahkan tangannya pun tak mempunyai tenaga untuk menghentikan Natasya.
"A-- apa?! Apa aku harus membawamu ke rumah sakit? Tapi ... Richard sedang ...."
"Kumo-- hon, to-- tolong aku. Bawa aku ke tempat yang dingin ... " selanya. Wajahnya yang nampak tak berdaya mampu meluluhkan hati Natasya.
Beberapa pertanyaan muncul dalam benaknya. Hatinya merasa begitu ragu untuk menolong Pria tersebut.
Meskipun enggan, namun Natasya bersikeras membawanya ke rumah. Ia menghentikan sebuah taksi yang kebetulan lewat untuk di tumpanginya bersama Pria tersebut.
......................
Langit cerah tergantikan oleh warna gelap yang nampak begitu malam tiba. Suara kicauan burung yang begitu merdu dalam sekejap berubah menjadi suara burung hantu.
Begitu juga dengan keramaian di pusat Kota, para manusia yang sebelumnya menyibukkan diri mereka dari pagi hingga malam, kini kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat.
Suasana hening menyelimuti ruangan di sebuah rumah besar nan mewah. Setiap dinding memiliki desain serta warna yang berbeda-beda. Bahkan setiap ruangan juga memiliki lukisan hasil pelelangan.
Seorang wanita tengah tertidur lelap di atas sofa ruangannya. Matanya yang tertutup rapat dengan bantal dalam pelukannya.
Meski dalam tidur lelapnya, Natasya bisa merasakan hembusan nafas seseorang. Perlahan kedua matanya terbuka. Ia kontan terkejut, begitu mendapati Pria yang di tolongnya tadi pagi berada dalam jarak yang begitu dekat dengannya.
"Aaaa!!" Natasya berteriak tanpa ampun.
Pria itu berdalih menatap sudut ruangan seakan tak ada yang terjadi di antara mereka.
"Apa yang kau lakukan tadi?!!" tanya Natasya seraya bangkit dari sofa.
"Apa yang ku lakukan? Seingatku tidak ada," pria itu berkata dengan dingin.
"Sejak kapan kau bangun? Ah, itu tidak penting. Yang penting adalah, sekarang kau sudah sadar."
Pria dengan tubuh kekar serta wajahnya yang tampan tak menggubris perkataan Natasya. Ia berjalan kesana kemari mencari pintu keluar, namun tak mendapatinya.
"Ngomong-ngomong, siapa namamu?" tanya Natasya menghentikan langkah kaki Pria tersebut.
"Namaku Felipe Theodoros. Panggil saja aku Felipe."
"Namamu terdengar sedikit aneh," lontarnya kontan membuat Pria yang mengaku sebagai Felipe menatapnya tajam.
Ia tersenyum kecil, lalu meraih ponsel yang berada tak jauh dari sofa. Entah apa yang di ketiknya pada keyboard ponsel, wajahnya mampu mengeluarkan senyuman licik.
Sementara Felipe hanya memandangnya sebelah mata. Perasaan benci mulai membara dalam jiwanya sesaat setelah Natasya tersenyum.
"Ah, apa kau mau makan malam? Pasti kau sangat lapar karena sejak siang belum memakan sesuap nasi pun," cakap Natasya membuyarkan lamunan Felipe.
"Tidak perlu," katanya dingin.
Ia duduk pada sofa yang sebelumnya digunakan Natasya untuk tidur.
Sementara Natasya melangkahkan kakinya menuju dapur yang satu ruangan dengan Felipe.
Ia mulai memotong beberapa bumbu seperti bawang. Beberapa kali mata serta tangannya sempat fokus pada ponsel miliknya. Natasya sampai tak menyadari bahwa kali ini bukan lagi bawang yang di potongnya, melainkan jari telunjuknya.
"Aahh!! Jariku ... sakit sekali ... " rintihnya kontan membuat Felipe berdalih menatapnya.
Jari telunjuk Natasya mengeluarkan cairan merah kental. Cairan itu perlahan bercucuran mengotori tangannya yang berkulit putih.
Disaat yang sama, tatapan Felipe sama sekali tak buyar. Kedua matanya terbelalak mendapati darah pada jari telunjuk Natasya.
Kakinya dengan cepat melangkah mendekati wanita yang tengah berada di dapur. Felipe memegang erat jarinya. Satu hal yang membuat Natasya terkejut, Felipe menjilati jarinya yang berlumuran darah.
"Apa yang kau lakukan, hei?!"
"Segar ...."
"Felipe, lepaskan tanganku!" perintahnya seraya menodorong tubuh Felipe.
Pria itu melangkah mundur, ia bahkan menyeringai diiringi tatapan tajam dari wajahnya. Mendapati sosoknya yang menyeramkan membuat bulu kuduk Natasya berdiri dalam sekejap.
Tiba-tiba sesuatu berjalan dalam benak wanita berusia 23 tahun itu. Ia menatap wajah Felipe yang begitu tampan, dengan rambut berwana hitam pekat yang tertata rapi.
"Felipe, bagaimana jika kau bekerja untukku?" tanya Natasya memastikan. Nampaknya ia berharap lebih.
"Aku tidak mau," Felipe menolak dengan kasar, bahkan sebelum Natasya mengatakan apa pekerjaannya.
"Hei, kau bahkan belum tau apa pekerjaan yang aku maksud. Pekerjaannya tidak sulit, tapi aku akan memberimu banyak uang," jelasnya sembari berjalan mendekat ke arah Felipe.
"Kau hanya perlu berpura-pura menjadi Priaku. Sebelum itu, aku ingin tau berapa usiamu dan apa keahlian yang kau miliki dalam percintaan," lanjut ucap Natasya.
"1000 tahun?"
"Apa? Jangan bercanda, sekarang aku sedang serius."
"Jika menurutmu aneh, kau tidak perlu percaya," lontarnya ketus. Felipe berdalih menatap ke arah lain untuk menghindari pandangan Natasya.
"Baiklah, kita tidak perlu mempermasalahkan yang itu. Lagipula wajahmu masih terlihat muda. Lalu, apa keahlianmu?"
"Membuka pakaian wanita?"
"Apa dia itu Pria mesum?"
Felipe memperlihatkan raut wajah liciknya. Kini tubuh Natasya terasa bergetar hebat lantaran merasa takut.
"Tu-- tunggu disini, aku akan segera kembali," kata Natasya. Ia berjalan mundur menuju kamarnya yang berada di ruangan lain.
Raut wajah Pria itu dalam sekejap kembali menjadi dingin. Ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana, dan mencari-cari pintu keluar.
Begitu Natasya kembali ke ruangan dapur, ia sama sekali tak mendapati Felipe di ruangan itu. Hanya ada sebuah gelang berwarna merah tua yang sebelumnya dikenakan oleh Pria tersebut.
Natasya tak ambil pusing, ia kembali melanjutkan mengolah makanan yang sempat terhenti akibat drama kecil. Namun sesekali ia kembali teringat akan sikap Felipe yang tak biasa. Seperti menjilati tangannya yang berlumuran dengan darah.
๐๐ฑ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ...
๐ผ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐. ๐ณ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐ ... ๐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
ada badaknya๐ซกoff
Awas di cium
๐
๐คฃ
2023-08-30
2
ada badaknya๐ซกoff
nah ini cerita yang kesukaan dalam cerita Yang vampir apalagi serigala
2023-08-30
2
kโKโ Bโฦ ษณฯ ษพ ๐๐ฅโเผ๐๐ ๐โ๐ยง
tadi minta tolong sampe mohon-mohon , sudah di tolong malah dingin dan ketus ๐คฆ๐คฆ๐คฆ๐คฆ๐คฆ
2023-06-26
1