Lalu Elora menatap Varen dan berkata, “Aku harap kamu tidak keberatan menikahi adikku. Bukankah yang terpenting kamu menikah dengan keturuan Hasena? Dengan begitu kamu bisa mendapatkan semua warisanmu, iyakan?”
Varen tersenyum tipis, “Tentu saja. Aku tidak peduli siapa istriku yang penting aku mendapatkan semua warisan kakekku.” jawab Varen dengan santai.
Reina menatap nanar mantan kakak iparnya itu. Dia merasa semua orang di keluarganya itu sudah kehilangan akal sehatnya. Tidak ada seorangpun diantara mereka yang waras. Kepalanya sangat sakit dan pusing, perlahan pandangannya kabur dan kesadarannya hilang. Reina pingsan.
Keesokan harinya saat Reina terbangun, entah berapa lama dia pingsa. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar yang sudah tak asing lagi. Dia mendengar samar-samar suara ribut dari luar kamarnya. Dia yakin jika kakaknya menikah hari ini, sepertinya kedua orang itu sudah tidak sabar ingin segera menjadi pasangan suami istri.
Reina yang masih sakit hati mencoba membuka pintu tapi pintu itu terkunci. Ya, dia sengaja dikurung didalam kamar itu karena kedua orang tuanya takut jika Reina akan mengacaukan pernikahan Elora.
“BUKAAAA!” teriaknya. Dia merasa semua yang terjadi padanya tidak adil. Hanya dalam waktu sehari dia sudah menjadi janda.
Dan dalam waktu sehari pula dia terpaksa atau lebih tepatnya dipaksa menikahi mantan kakak iparnya.
Duk duk duk…..Reina mengedor-gedor pintu kamar berharap akan ada seseorang yang akan datang mengeluarkannya. “Buka….aku mohon buka pintunya!! teriak Reina seraya menangis terisak. Dia terus berteriak namun tidak ada seorangpun yang peduli.
Tubuhnya yang lemas karena belum makan pun merosot ke lantai. Dia mulai merasa putus asa dan merutuki kelemahannya dan ketidakberdayaannya.
“Kenapa kalian semua melakukan ini kepadaku? Apa salahku pada kalian?” ratapnya ditengah isak tangisnya. Reina duduk sambil memeluk kedua kakinya. Dia menangis seraya membenamkan wajahnya diantara kakinya. Dia teringat percakapannya dengan Bobby tadi malam saat dia sempat tersadar sebelum kembali pingsan.
Flashback on
“Kenapa kamu tega melakukan semua ini kepadaku? Apa kamu lupa semua perjuangan kita selama tiga tahun ini? Aku setia mendampingimu dalam susah dan senang tanpa pernah mengeluh.” tanya Reina pada Bobby suaminya.
Pria itu mendengus sinis dan berkata, “Apa? Perjuangan kita katamu? Eh, selama tuga tahun ini hanya aku yang berjuang. Aku bekerja keras dari pagi sampai malam. Sedangkan kamu? Apa yang sudah kamu lakukan? Kamu hanya enak-enakan dirumah dan menghabiskan uang yang aku hasilkan!”
“Bukankah itu sudah kewajiban kamu untuk bekerja dan menafkahi keluarga? Sedangkan aku mengurus rumah dan semua kebutuhan kamu. Kalau kamu memang keberatan kenapa kamu tidak pernah mengatakannya kepadaku? Kalau kamu memang mau aku berkarir kenapa kamu tidak pernah mau menyewa orang untuk mengurus rumah?”
“Reina! Aku sudah bilang kan? Aku tidak butuh istri yang hanya bisa melayaniku dirumah. Pembantu juga bisa melakukan itu! Aku butuh istri cantik, cerdas, pintar bergaul dan pastinya seorang istri yang bisa aku banggakan saat aku berkumpul dengan teman-temanku! Kamu tidak akan pernah bisa menjadi istri seperti itu! Kamu tidak berpendidikan seperti Elora!”
“Kamu juga kurang pergaulan dan penampilanmu juga tidak menyakinkan untuk menjadi istri seorang direktur sepertiku. Kalau aku membawamu ke acara-acara sosial, kamu hanya akan membuatku malu! Berbeda dengan Elora! Dia sangat sempurna, dia wanita luar biasa yang bisa memenuhi semua kebutuhanku dibandingkan kamu!” jawab Bobby.
Sakit hati Reina mendengar jawaban mantan suaminya itu. Dia menangis sambil meremas kuat dadanya yang sesak dan terasa sakit seperti ditusuk pedang tajam. Bobby benar-benar sudah dibutakan oleh jabatannya. Seenaknya dia mengatakan semua itu dan menghina ketidak mampuannya. Dia juga ingin cantik tapi uang yang diberikan Bobby tiap bulan pas-pasan.
“Sudahlah! Jangan cengeng! Terima saja nasibmu, kamu akan menikah dengan mantan kakak iparmu yang tidak berguna itu! Oh iya, nanti kalau suami pemalasmu itu tidak bisa memenuhi kebutuhanmu, datang saja padaku. Aku akan menghangatkan tubuhmu dan memberimu uang. Pelayananmu diranjang cukup bagus! Itu bisa kamu jadikan jalan mencari uang!” ujar Bobby seraya berlalu sambil tertawa.
Reina yang marah melemparkan bantal kepada Bobby, “Brengsek kau Bobby! Kau pikir aku wanita murahan? Dasar brengsek! Bajingan kau Bobby! Ingatlah suatu hari nanti kau akan menyesali semuanya! Kau akan mendapat balasanmu atas apa yang kau perbuat padaku!”
“Apa kau bilang ******? Berani kau mengancam dan bicara kasar padaku, heh? PLAK!” sebuah tamparan sangat keras mengenai pipi Reina. Saking kerasnya wajahnya sampai terlempar kesamping dan telinganya berdengung. Kepalanya pusing dan terasa berputar-putar. Perlahan tubuhnya merosot dan jatuh terkulai di lantai.
Flashback off
Dia sama sekali jika Bobby sekejam itu dan berpikiran picik. Apakah itu pria yang sama yang sudah menjadi suaminya selama tiga tahun ini? Suami yang selalu bersikap baik selama tiga tahun ini, tapi sekarang memandangnya rendah dan menganggapnya seorang pelacur? Bobby yang dia kenal selama ini sangat tulus dan baik, tidak pernah merendahkan orang.
Namun, sekarang sikap Bobby sangat berubah! Dia menjadi pria angkuh dan sombong! Reina bingung apa yang sudah terjadi kepada mantan suaminya itu. Tiba-tiba Reina mendengar suara pintu yang sedang dibuka. Dia segera bangkit dan meraih handle pintu. Begitu pintu terbuka, Reina melihat kedua orang tuanya sedang berdiri didepan kamarnya.
“Ma, Pa! Aku mohon jangan paksa aku menikah. Biarkan aku menjadi janda saja! Aku belum siap untuk menikah lagi apalagi dengan mantan kakak iparku! Tolong jangan paksa aku.” ucap Reina memohon.
“Tidak bisa! Semuanya sudah terlambat. Aku dan Bobby sudah resmi menikah!” ucap Elora yang datang bersama Bobby. Elora terlihat sangat cantik dengan kebaya putih yang dipakainya. Begitupun Bobby yang terlihat tampan dengan setelan jasnya. Mereka memang terlihat serasi.
Elora berjalan seraya menggandeng tangan Bobby dengan mesra, “Aku dan Bobby sudah resmi menjadi suami istri. Sekarang dia adalah suamiku dan Varen akan segera menjadi suamimu. Kamu tidak bisa menolaknya karena aku sudah menerima mahar dua milyar sebelumnya. Jika kamu tidak menikahi Varen maka dia akan menuntut keluarga kita.”
“Kau yang menerima uang mahar dua milyar! Kenapa harus aku yang menanggung? Kembalikan saja uang itu padanya! Jangan bilang kalau kalian sudah menghabiskan uang itu.” ujar Reina marah.
“Ck! Tumben adikku pintar kali ini! Ya, uang mahar dua milyar sudah habis! Semua untuk keperluan keluarga. Apa susahnya sih kau menikah dengan Varen?”
“Anggap saja pernikahan pura-pura selama beberapa bulan sampai dia mendapatkan warisan tanah tak seberapa itu. Dengan begitu dia tidak akan meminta uang dua milyar dikembalikan! Sudahlah Reina! Kau itu jangan hanya memikirkan dirimu sendiri!”
Visual REINA KAYONA HASENA
Visual ELORA ALEYSIA HASENA
Visual VAREN SASKARA KENZIE
Visual BOBBY MAHESWARA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Diajeng Ayu
jelek bgt😭🙏
2024-03-16
1
Soraya
yg jdi Varen keren
2024-03-07
1
Diana Sofya
Can Yaman.....😍😍😍
2023-11-29
1