“Dimana Reina? Kenapa dia lama sekali? Sudah sejak tadi di kasih tahu tapi masih juga lambat! Ck!” keluh Bobby Maheswara. Dia sudah tidak sabar menunggu lebih lama lagi, enta apa yang sedang dilakukan istrinya itu sehingga membuat mereka menunggu lumayan lama.
Padahal Bobby sudah bilang pada Reina bahwa mereka akan berkumpul sekeluarga, untuk membahas sesuatu yang penting. Tapi masih saja lelet, apa tidak bisa melanjutkan beres-beres pakaian nanti saja?Bobby sudah mengerutkan alisnya tak senang. Sementara ayah mertua hanya bisa menghela napas panjang.
“Kemana dia? Coba kamu panggil! Lambat sekali, apa dia tidak tahu semua orang sudah menunggunya sejak tadi?” ujar Chandra Hasena ayah Reina. Saat dia hendak berdiri, pintu kamar Reina yang menghadap ke ruang keluarga terbuka dan wanita itu dengan santainya berjalan.
“Ngapain aja sih dari tadi? Kamu membuat kami semua menunggu lama!” omel Bobby pada istrinya yang hanya tertunduk diam. Wanita itu menghempaskan tubuhnya di sofa tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dia sudah lelah dengan semua sikap dan perlakuan yang diterimanya dari Bobby suaminya.
Dulu Reina menikahi Bobby Mahessa saat pria itu masih berstatus karyawan magang. Dengan kesetiaan dan cintanya dia menemani suaminya dengan ketulusan dan kesetiaan. Hingga karir Bobby semakin cemerlang dan menjabat sebagai manajer disebuah perusahaan besar yang ternama.
Seiring dengan kesuksesannya, sikap Bobby yang dulunya sangat baik pun berubah. Seringkali pria itu mengeluh tentang istrinya yang menurutnya sangat tidak sesuai dengannya. Dia bahkan tidak pernah mengenalkan istrinya pada rekan kerjanya. Seolah malu karena istrinya bukan wanita karir yang pandai berdandan. Reina memang cantik tapi dia hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Setelah melewati segala kesulitan membuat Reina tidak ingin menghambur-hamburkan uang yang dihasilkan suaminya. Lagipula dia tidak pernah menghadiri acara-acara kantor karena Bobby tidak pernah mengajaknya. Bagi pria itu tidak ada yang bisa dia banggakan dari istrinya yang sudah setia menemaninya melewati semua kesulitan selama pernikahan mereka.
Dia malu memperkenalkan istrinya, ya Reina memang tidak pandai berdandan. Bukan dia tidak mau tapi keadaan yang membuatnya begitu. Di rumah yang dihuni lima orang itu, reina mengerjakan semua pekerjaan rumah. Dia pernah meminta pada suaminya untuk menyewa asisten rumah tangga agar dia bisa punya waktu untuk dirinya sendiri.
Tapi yang didapatnya adalah kemarahan Bobby! Suaminya tidak mau mengeluarkan uang untuk menggaji seorang ART. Karena Reina tidak bekerja maka dia lah yang mengerjakan semuanya sendirian. Dia bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan untuk semua orang dirumah itu.
Tapi sesuatu hal terjadi yang membuat Reina sakit hati dan hancur! Segala pengorbanan dan kesetiaannya menemani sang suami dari nol sampai mencapai sukses seakan tak berarti apa-apa.
Suatu hari dia mendapati kenyataan pahit, suaminya selingkuh dengan Elora Aleysia, kakak kandung Reina sendiri. Padahal Elora sudah menikah dan mereka tinggal satu rumah.
“Apa sudah bisa kita mulai? Lebih baik tidak membuang-buang waktu lagi.” ujar Bobby memecahkan keheningan. Chandra Hasena duduk berdampingan dengan Elora sedangkan Reina duduk diseberang meja.
Suami Elora bernama Varen Saskara Kenzie tidak ada disana. Entah kemana dia pergi, sejak dia dan Elora resmi bercerai dia jarang kerumah. Semua barang-barangnya pun belum diambil.
Varen memang bukan orang yang suka bicara, dia menikahi Elora karena sebuah perjanjian keluarga yang dibuat oleh kakek mereka terdahulu. Tidak ada cinta diantara mereka, dan Varen juga tidak punya pekerjaan yang jelas. Tapi dia memiliki wajah yang sangat tampan dan tubuh kekar berotot. Saat diminta menikah, Elora ditawari sejumlah uang oleh Varen.
Karena itulah Elora menerima lamarannya dulu. Sedangkan Elora seorang wanita karir yang punya jabatan lumayan bagus. Elora sejak dulu memandang rendah Reina karena wanita itu tidak bekerja dan hanya tinggal dirumah saja dan mengurus semua pekerjaan rumah.
“Ada apa ayah mengumpulkan kita semua disini? Hal penting apa yang harus dibicarakan?” tanya Reina membuka suara. Karena dia merasa heran, sejak lama keluarga ini tidak pernah berkumpul dan berdiskusi seperti ini. Apa ada masalah yang menimpa keluarga ini? Pikirnya. Dia menatap ayahnya lalu menoleh ke Bobby yang duduk sendirian agak menjauh darinya.
Jujur, Reina merasa sakit hati dan sedih dengan sikap suaminya. Seolah dia seonggok sampah busuk yang menjijikkan sehingga Bobby enggan mendekat. Akhirnya rasa penasaran Reina pun terjawab saat ayahnya bicara. “Reina! Ceraikan Bobby dan berikan suamimu untuk kakakmu dan ambillah suami kakakmu untukmu!”
DUEEERRRR!
Mata Reina membelalak! Bagai disambar petir yang menyengat tubuhnya sehingga bergetar dan ribuan tombak menusuk jantungnya. Sakit! Sangat sakit! Dia terhenyak mendengar perkataan ayahnya. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja ayahnya Chandra Hasena memintanya untuk menyerahkan Bobby Maheswara, suaminya?
Menyerahkan suami sahnya yang sudah dia nikahi selama tiga tahun kepada Elora Aleysia Hasena, kakak kandung Reina? Apa-apaan ini? Apa maksudnya semua ini? Apakah dia salah dengar? Apakah dia sedang bermimpi? Tanpa sadar Reina mencubit tangannya sendiri, sakit…..berarti dia memang tidak sedang bermimpi!
“Pa….apa papa sadar dengan apa yang baru saja papa katakan? Papa memintaku memberikan suamiku kepada kakak kandungku sendiri? Apa papa sudah hilang kesadaran?” tanya Reina tidak percaya. Tapi sang ayah hanya menatapnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“Papa sadar apa yang papa katakan! Besok Bobby dan kamu akan bercerai, semuanya sudah diurus dan besok kalian berdua akan menandatangani surat cerai!”
“Begitu juga dengan Elora! Mereka berdua sudah resmi berpisah sejak minggu lalu. Jadi setelah kamu dan Bobby resmi bercerai, Bobby akan menikahi Elora dan Varen akan menikahimu!”
“Apa-apaan ini? Papa sudah gila? Kalian ini benar-benar gila! Suami bukan barang mainan yang bisa ditukar-tukar begitu saja! Sebuah pernikahan juga bukan sebuah permainan yang bisa diselesaikan kapan saja!” pekik Reina dengan wajah berlinang air mata.
“Justru karena mereka bukan barang mainan makanya papa ingin kalian bercerai lalu setelah itu bertukar pasangan! Papa tidak mau Elora mempunyai suami pengangguran dan tidak berguna seperti Varen! Lagipula Bobby sudah setuju dengan saran kami.” tutur Chandra dengan santainya tanpa ada sedikitpun rasa bersalah.
Reina langsung menoleh kearah suaminya dan bertanya, “Apa benar yang dikatakan papa?”
“Ya, itu benar. Aku sudah menyetujui untuk menukarmu dengan Elora! Dengarkan aku baik-baik….Reina kamu memang istri sempurna, kamu selalu menyediakan semua kebutuhanku. Tapi itu saja tidak cukup! Aku membutuhkan seorang istri yang bisa aku pamerkan. Apalagi aku sudah naik jabatan.” ujar Bobby menjelaskan.
“Aku ingin mempunyai seorang istri yang berkarir bukan ibu rumah tangga yang hanya bisa mengurusi dapur sepertimu! Aku ingin istri yang bisa berdiri sejajar disampingku dan mendukung kemajuan karirku! Istri yang berpengetahuan luas yang bisa kubawa ke acara-acara bisnis! Istri yang berpendidikan dan bisa ku pamerkan dengan rasa bangga kepada kolega-kolegaku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Kusii Yaati
lah cangkemu bob...utekmu Ki neng ndi...bojo mbok kei duit pas2san cuma iso nggo mangan mbok Kon iso ngrumat awak ko endi...bojo rak tau mbok perhatekke Kon iso ayu kerumat Ki piye!!!😡😡😡...dasar wong Lanang rak nduwe utek...
2024-02-14
5
Dia Amalia
org tua gila yo😱😱
2024-02-05
1
Mimi Ilham
ayah sableng, masa nyuruhtukar pasangan
2023-06-26
1