EPISODE 06

"Yuki kenapa kau bisa sangat yakin akan hal itu? ", tanya Manami yang penasaran.

"ltu karena saat permaisuri terkena panah beracun, tiba tiba racun itu menghilang tanpa jejak. Bahkan tabib yang mengobati permaisuri pun juga tidak bisa melacak keberadaan racun itu, " kata Yuki dengan raut wajah serius.

"Aih, ternyata putri bodoh ini malang juga nasibnya. Sekarang yang harus ku lakukan adalah keluar dari sini, menghilangkan racun yang ada di tubuhku dan membenahkan wajahku yang jelek ini, " ucap Manami sambil melemparkan dirinya ke atas ranjang lagi.

"Putri apa anda ingin kabur dari sini lagi?," tanya Yuki.

"Soal itu, memang pada awalnya aku ingin kabur dari sini tapi karena sudah begini, aku jadi tak bisa kabur. Ngomong ngomong tolong jangan panggil aku dengan sebutan ' putri' karena aku ini bukan putri kalian, " kata Manami sambil memejamkan matanya.

"Sepertinya putri menolak kasih sayang yang di berikan kepadanya, tapi kenapa ya? ",batin Yuki.

"Yuki kau pergilah saja, tuan ku sedang tidur jadi kau bisa pergi, " ucap Shiro yang membuat Yuki terkejut seketika.

"Shiro kau bisa bicara?, " tanya Yuki masih dengan keadaan kaget.

"Tentu saja, aku terbawa ke sini bersama tuan dari saat dia mati, " ucap Shiro.

"Oh jadi begitu, ngomong ngomong kalau tubuh putri terkena racun yang membuatnya tak bisa berkultivasi kenapa dia tadi bisa mengeluarkan elemen angin?, " tanya Yuki kepada Shiro yang tengah terlanda rasa penasaran.

"Ternyata kau cerdas juga ya, sebenarnya kekuatan yang tuan tunjukkan tadi itu adalah kekuatan bawaan dari asal kami, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan kultivasi yang ada di sini. ltulah mengapa tuan bisa mengeluarkan elemen angin walau tubuhnya terkena racun ,"jelas Shiro.

Catatan :

Selain dapat nengeluarkan tombak berwarna merah, Manami juga bisa mengeluarkan kekuatan elemen tanah, api, air, angin, petir,pembaca pikiran dan tanaman.

"Oh jadi begitu, kalau begitu aku pergi dulu ya, tolong jaga tuan putri untuk ku, " ucap Yuki lalu pergi begitu saja yang kemudian di jawab anggukan oleh Shiro.

"Sebenarnya aku juga punya sebuah pertanyaan yang ingin ku tanyakan kepada tuan tapi aku tidak berani, kenapa kau tidak langsung kabur saja dan malah menunggu di usir?, kadang aku tidak bisa menebak jalan pikiran mu tuan, "kata Shiro sambil memandangi Manami yang telah tertidur lelap lalu ikut tidur di sebelahnya.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Pagi harinya selesai membersihkan diri Manami menyuruh yuki untuk membawakan banyak buku tentang dunia seperti apa tempat itu kepadanya. Manami pun membaca semua buku itu dengan waktu yang sangat singkat.

Belum ada setengah hari Manami sudah selesai membaca banyak tumpukan buku yang sangat tebal. Bahkan sudah mengulangnya sebanyak sepuluh kali.

Saat makan siang pun akhirnya tiba, setelah membaca semua isi buku Manami selalu bergumam ingin keluar dari sana. Manami memakan makanan yang di bawakan Yuki kepadanya hingga semuanya habis tak tersisa.

Setelah membereskan alat makan yang Manami gunakan Yuki lalu bertanya, "putri maaf jika saya lancang bertanya tapi jika putri ingin keluar dari sini kenapa menunggu di usir oleh kaisar dan kenapa putri seperti menolak semua kasih sayang yang di berikan oleh kaisar, permaisuri, pangeran, putri kedua, dan selir Fukiko?".

Pertanyaan itu membuat Manami terdiam sebentar. Sedangkan Shiro penasaran dengan jawaban yang di berikan oleh Manami. Begitu pula dengan kaisar, permaisuri, selir, pangeran dan putri kedua yang tengah berdiri di depan kamar Manami. Mereka amat penasaran dengan jawaban yang akan di berikan oleh Manami.

Manami memandang ke arah Yuki lalu berkata, " sudah ku bilang jangan panggil putri, setidaknya panggil saja aku nona atau Manami juga boleh. Tentang pertanyaan itu apa kau sangat ingin tau?, apa kau penasaran?, " ucapnya yang di balas anggukan oleh Yuki.

Manami tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke jendela yang ada di samping tempat duduknya itu. la berkata, "aku melakukan itu karena..............