Dipta duduk sendiri di kursi Pelaminan raut wajah Pengantin baru itu murung kecut tanpa senyuman Lantaran Aluna tak mau menemaninya.
" Gue gak akan sanggup duduk bersanding sama lo di Pelaminan Gue gak mau mati berdiri di sana Terlalu konyol untuk mati sekarang."
Aluna masih tidak terima dengan Pernikahan mereka
" Selamat keponakan Tante semoga happy ya dengan Pernikahan "
" Amin makasih Tante "
" Selamat ya makasih."
Balasan cowok jangkung berkulit Pucat itu selalu datar setiap kali Para tamu bersalaman sambil mengucapkan selamat Padanya Dipta senyum tapi senyum yang dibuat-buat Namun hanya ketika tamu menghampirinya Setelah tamu Pergi wajahnya kembali murung.
Usai acara Dipta sangat kelelahan segera masuk ke kamarnya dan terkaget melihat Aluna yang duduk di Pojokan dekat jendela.
" Ngapain lo di situ "
Aluna mendongakkan kepala. " Lo udah buta apa Gak liat apa air mata gue ini di Dan suara tangisan gue,"
" Gue lagi nangis " tambah Aluna
Dipta melipat tangannya ke dada sambil menghela napas
" Ngapain sedih ? Lo itu udah nikah sama orang kaya gue janji gak akan buat hidup lo bahagia kok So sekarang lo gak usah ngerasa sedih kayak gitu,"
Aluna berdiri. la menghapus air matanya dengan kasar lalu menghampiri Dipta yang notabenya sudah menjadi suaminya sekarang tapi ia belum dapat menerima takdir gila itu.
Aluna memalingkan wajahnya
" Enak ya lo ngomong ! Lo kira semua manusia bisa dibeli dengan uang Seberapa banyak Pun uang yang lo Punya Harta gak Pernah jadi bagian dari bahagia yang gue cari,"
Dipta tidak Peduli dengan amarah Aluna Ia Pergi ke Pinggir ranjang dan duduk santai di Pinggir kasur king size miliknya
Aluna berbalik badan menghadap cowok itu.
" Dipta " teriaknya kesal
" Apa sih " Sahut Dipta
" Lo sadar gak sih Lo dan gue jadi suami istri Gue belum siap Dipta "
Dipta berdiri kembali sambil menghela napas. " Gue gak tidur Aluna gue dengan sadar nikahin lo Terus apa sih yang lo masalahin Ya udah kita jalanin aja,"
" Jalanin aja lo bilang ? Eh Dangkal banget ya Pikiran lo itu Asal lo tau gue terpaksa nerima lo Paham,"
" Gue gak ngerti kenapa Io itu mau aja nikahin gue di saat kita masih sekolah Dipta Belum saatnya kita nikah Kalau lo gak mikirin masa depan lo terserah aja Tapi jangan seret gue di kehidupan lo,"
" Nanti lo juga bakal berterima kasih sama gue," Dipta menatap lekat istrinya itu.
" Terima kasih untuk apa ? Untuk ngehancurin masa depan gue HAH,"
" ALUNA " bentak Dipta
Aluna langsung Terdiam kaget ketika mendengar suara Dipta yang seumur hidupnya tidak Pernah mendapat bentakan dari teman kelasnya itu Mereka memang sering ribut tapi Dipta selalu membalasnya dengan candaan tanpa emosional Kadang cuman diam saja.
Melihat wajah Aluna yang tampaknya ketakutan membuat Dipta merasa bersalah Ia kembali duduk lalu menghembuskan nafas frustasi
" Sorry Aluna gue gak bermaksud buat marahin lo Tadi "
Aluna meneteskan air mata tapi cepat ia menghapus air matanya itu
" Gue gak Perlu maaf lo dari lo Paham," Aluna melenggang ke kamar mandi dan melanjutkan tangisnya di dalam sana.
Dipta merasa bimbang. Ia terus menunggu Aluna yang belum keluar dari kamar mandi Padahal sudah setengah jam berlalu.
Pintu kamar mandi terbuka dan Dipta cepat berdiri melihat Aluna yang keluar Mata wanita itu menjadi sembab dan tidak mau memandanginya.
" Sini " Dipta meminta gadis itu menghampirinya ingin berbaikan dan semoga Aluna mau.
" Gak " tolak Aluna mentah-mentah sambil memalingkan wajah.
" Lo itu bandel banget sih sama gue Udah dijadiin istri masih aja bengal Apa mau gue giniin dulu, " Dipta melepaskan ikat Pinggangnya.
" Mau ngapain lo " Aluna jadi Panik
" Pasti lo tahu kan gue mau apa kalau kayak gini "
Mata Aluna membulat sempurna kaget dengan jawaban Dipta ia dengan cepat mencari cara agar Dipta tidak berani menyentuhnya Untungnya matanya langsung melihat gunting yang terletak di atas meja Ia dengan cepat mengambilnya dan berdiri di sudut ruangan.
" Kalau lo berani nyentuh gue, gue tusuk lo," ancamnya tak kalah mengerikan sambil menyodorkan gunting ke arah Dipta
Dipta kembali mengatupkan ikat Pinggangnya Dia cuma bercanda Aluna malah mau membunuhnya.
" Udah gila lo mau bunuh suami lo sendiri," Kali ini Dipta yang Panik Gimana gak Panik cewek yang ia nikahi ternyata berjiwa Psikopat
" Emang gue gila gara-gara lo ngawinin gue,"
" Gue capek dan gak mau ribut sama lo Aluna " Dipta memilih mengakhiri Pertengkaran mereka dan beranjak keluar kamar
Aluna menghela napas lega merasa selamat.
...•••••...
" Aluna Mami titip Dipta ya " ucap Sonya disela makan malam bersama keluarga barunya Bersama Aluna yang telah menjadi menantunya Seumur hidupnya ia tidak Pernah memikirkan mendapat menandu secepat ini Akan tetapi inilah yang terjadi Putranya meminta menikah muda bahkan studinya belum selesai
Aluna menoleh memandang Dipta yang duduk di sebelahnya Mereka kompak saling Pandang-pandangan
" Apa Gak kebalik ya " tanya Aluna dalam hati Harusnya istri kan yang dititipkan ke suami Bukan suami yang dititipkan ke istri.
" Aluna kamu gak keberatan kan kalau serumah dengan mertua " tanya Sonya
Aluna langsung beralih memandang mertuanya
" Yang Kali gak keberatan keberatan lah." ujar Aluna dalam hati
Semua Perempuan tahu kalau tinggal sama mertua itu gak enak Namun Aluna gak berani jawab begitu Yang ada ia dianggap menantu kurang ajar atau malam ini juga ia diusir dari rumah besar ini
" Keberatan gak " Dipta ikut bertanya Aluna menoleh lagi ke Dipta tapi nggak ngomong apa-apa Cuma memperlihatkan mata sayunya agar Dipta Paham kode darinya itu.
" Dia nggak keberatan kok Mi ya Kan Aluna Sayang " ujar Dipta membuat Aluna mencebik kesal.
" Sayang-Sayang enak aja awas aja nanti, " rungut Aluna tapi dalam hati
Bram dan Sonya tersenyum senang.
Aluna menginjak kaki Dipta. Dipta langsung meringis kesakitan.
" Aduh "
" Dasar istri KDRT " gerutu Dipta dalam hati sambil menatap Aluna kesal.
" Dipta kamu kenapa " Sonya khawatir Putranya sakit.
Aluna mendadak Panik Takut Dipta mengadu Pada wanita itu.
Dipta menggeleng.
" Dipta gak apa-apa kok Ma "
Aluna langsung bernapas lega.
" Untung si Cowok tengil ini gak ngadu,"
...•••••...
Aluna yang baru saja merebahkan tubuhnya di atas kasur king size milik Dipta Badan Aluna rasanya ingin Patah Mata lentiknya menatap seisi kamar Dipta
Aluna yang baru saja menyahut handuk yang tersampir di atas kursi kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
" Gue duluan " Entah sejak kapan Dipta datang dan menghalangi langkahnya
" Apa-apaan sih Dipta Gue duluan ya masuk kamar mandi " ucap Aluna
" Kamar mandi ini milik gue Pemilik adalah Penguasa Dan Io tungguin gue kalo mau " Dipta mendorong bahu Aluna Pelan kemudian ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi sebelum tangan mungil milik Aluna menarik lengannya,
" Tamu adalah raja ! Dan lo itu harus ngalah sama cewek Apalagi lo suami gue harus ngalah sama istri " Dipta tersenyum miring.
" Akhirnya Lo akuin juga kalo gue ini suami lo mimpi apa ya gue semalam ini ya Gimana Kalau kita mandi bareng aja Hm kita Kan udah sah " Dipta tersenyum miring menaikan turunkan alisnya.
" DIPTA KELUAR LO DASAR MESUM,"
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Via
next Thor
2023-06-21
0
Anon67
lanjut Thor
2023-06-20
0
aku
lanjut Thor
2023-06-20
1