Part 19 ~ Dalam Bahaya

Gentala

 

“Tunggu sepuluh menit lagi,” titahku. Nella dan Anton pun beranjak dari ruangan dan meninggalkanku.

Bersandar pada kursi kebesaranku, menengadah dan menatap langit-langit. Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat gadis itu. terakhir aku bertemu dengannya di rumah saat Papi ulang tahun. Malam itu dia berbeda, terlihat agak dewasa.

Entah Fabian mengatakan apa sampai dia tersedu sedan. Dari awal pertemuan dia sudah menarik perhatian. Dari sekian banyak wanita yang sengaja menarik perhatianku, dia malah menarik diri bahkan mulutnya … ck.

Apa kabarnya setelah malam itu? Aku belum melihatnya lagi, tapi tidak mungkin aku menghubungi tanpa alasan jelas atau tiba-tiba menanyakan kabarnya. Sebentar  lagi aku akan rapat dengan para manajer, mungkin saja dia akan hadir.

Tunggu … ada apa denganku? Tidak mungkin aku menyukai bocah ingusan itu.

“Ayo,” ujarku pada Nella dan Anton.

Rapat berlangsung dan aku tidak melihatnya. Fabian datang sendiri, para manajer lain pun tidak didampingi asistennya.

Rapat sempat tidak kondusif, saat hasil evaluasi ditemukan kalau divisi pemasaran tidak ada kegiatan yang oke untuk mensosialisasikan program-program unggulan. Konsepnya cenderung konvensional dan Fabian juga produser menyatakan hal yang sama diperkuat dengan hasil kerja tim marketing.

Hampir dua jam, rapat akhirnya berakhir. Akan ada rapat besar untuk mengusulkan konsep atau program baru.

“Fabian,” panggilku saat keluar dari ruang rapat. Fabian tidak mendengar, dia terburu- buru dan menuju … tangga darurat.

Aku mengikutinya dan menahan pintu karena Fabian sedang bicara lewat telepon.

“Pastikan obatnya tidak kentara saat gua campur dengan minuman dan efeknya paten untuk buat si korban tertidur.”

Obat? Korban?

“Bukan urusan lo, yang jelas gue harus dapetin ini cewek. Licin banget, jual mahal padahal gue juga ogah jadiin dia pacar.”

“Di Hotel X, ya.”

Hotel X, tempat Gala dinner. Fabian akan menjebak siapa?

Bergegas aku kembali ke ruanganku, diikuti oleh Anton.

“Siapa saja dari Go TV yang diundang gala dinner Pak Krisna?”

Anton menyebutkan jabatan dan Fabian ada dalam list itu. Walaupun dia tidak diundang, tentu saja dia akan datang karena dia masih kerabat keluarga.

“Tinggalkan aku,” titahku pada Anton.

Aku mencari kontak seseorang di ponsel dan menghubunginya.

“Ikuti Fabian dan Ajeng selama acara gala dinner berlangsung, aku akan kirimkan foto Ajeng, untuk Fabian kamu pasti sudah kenal,” ujarku lewat panggilan telepon.

Entah mengapa aku merasa korban yang dimaksud Fabian adalah Ajeng.

...***...

Aku sengaja menunggu di lobby, pria yang tadi ku hubungi sudah stand by pula. Tidak perlu aku ragukan, dengan hasil kerjanya. Mami sudah menghubungiku, karena dia belum melihatku di dalam.

Shittt.

Sepertinya aku melewatkan sesuatu, tidak mengecek daftar undangan. Seorang wanita tersenyum berjalan anggun menghampiriku.

“Hai Gentala, apa kabarmu?”

“Hm, seperti yang kamu lihat,” jawabku sambil menatap ke arah lobby.

“Sedang apa di sini? menunggu pasanganmu? Aku dengar kamu baru kembali dari Singapura,” tutur Yasmina -- mantan istri -- yang berusaha menarik perhatianku.

“Aku mewakili Ayah, dia sedang di luar kota. Setelah ini aku tidak ada acara lagi, kita bisa bicara atau ….” Yasmina tersenyum sambil menyelipkan kunci kamar ke dalam saku celanaku. “Aku tunggu.”

Ponselku kembali berdering saat Yasmina sudah pergi, lagi-lagi Mami. Aku pun bergegas menuju ballroom tempat acara, acces card kamar Yarmina aku lemparkan ke tempat sampah.

Acara belum dimulai, aku mendampingi Papi dan Mami menemui para tamu kami. Mulai dari pejabat, pengusaha, artis dan tokoh masyarakat lainnya. dari sekian banyak tamu, wanita ini yang enggan aku temui.

“Malam Papi, Mami,” sapa Yasmina.

Papi hanya tersenyum, sedangkan Mami menjawab salam Yasmina. Aku malas menanggapi, karena Yasmina seperti bawahan sedang menjilat pimpinan untuk bisa naik jabatan atau pengurangan sanksi karena sudah berulah.

“Pih, kita temui mereka,” ajakku agar menjauh dari Yasmina yang sedang bicara dengan Mami.

“Kamu nggak ada rencana rujuk?”

“Apa Papi masih mau menerima wanita itu sebagai menantu?” tanyaku sambil menatap sekeliling mencari sosok yang aku ingin sekali aku temui.

“Masih mending Papi jadikan Diajeng menantu. Gadis yang polos, bertanggung jawab dan ceria. Kecil kemungkinan dia akan selingkuh dan terlihat seperti perempuan rumahan yang cocok jadi ibu rumah tangga dari pada wanita karir.”

Penuturan Papi tepat dengan pandanganku pada gadis itu, Diajeng Sekar Ayu. Rasanya aku ingin mengumpat pada Fabian, karena penampilan gadis itu terlihat lebih dewasa dan tentu saja menawan.

“Malam Yah, Om Yasa,” sapa Fabian pada kami.

“Selamat malam Pak Krisna dan Pak Genta.” Kali ini dia menyapa dengan senyum dan lesung pipinya. Baru kali ini aku menyadari senyumnya indah, apa selama ini aku tidak pernah menyadarinya.”

“Hm.”

“Wah, kebetulan sekali. Kami sedang membicarakanmu,” ujar Papi pada gadis itu.

“Saya kenapa lagi, Pak?” tanya gadis itu dengan wajah frustasi menatapku. Rasanya aku ingin terbahak, tapi mengingat rencana Fabian aku kembai fokus pada pasangan ini.

Acara pun dimulai, aku pasti akan sibuk. Ajeng dan Fabian sudah dalam pengawasan orang kepercayaanku. Fokusku hampir buyar saat mendapatkan informasi, Fabian membisikan sesuatu dan Ajeng meninggalkan ballroom  bahkan saat ini berada di lift.

“Jangan sampai dia masuk kamar Fabian,” titahku lirih lewat panggilan telepon.

“Gentala, sudah waktunya,” tegur Mami.

Ajeng, ada apa dengan dirimu. Tidak sadarkan kalau kamu sedang dalam bahaya.

 

Terpopuler

Comments

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

bisikan maut apa hingga Ajeng jadi nurut

2025-03-10

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

moga saja gentala gercep tolong ajeng

2024-09-01

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

berengsek banget si Febian ini..

2024-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ~ Bertemu Om-Om
2 Part 2 ~ New GM
3 Part 3 ~ Siap-siap
4 Part 4 ~ Surat Peringatan
5 Part 5 ~ Pesona Fabian
6 Part 6 ~ Konflik Di Rumah
7 Part 7 ~ Tidak Boleh Bersama
8 Part 8 ~ Ikut Gentala
9 Dapat Berapa ?
10 Karena Ajeng
11 Part 11 ~ Bunga Bangkai
12 Part 12 ~ Kaburrr
13 Part 13 ~ Serammm
14 Part 14 ~ Masih Ada Urusan
15 Part 15 ~ Aku Mau
16 Part 16 ~ Bersama Fabian
17 Part 17 ~ Kalau Denganku?
18 Part 18 ~ Ajakan Fabian (Lagi)
19 Part 19 ~ Dalam Bahaya
20 Part 20 ~ Saya Bisa Jelaskan
21 Part 21 ~ Ulah Apa?
22 Part 22 ~ Ikut Aku
23 Part 23 ~ Serangan ....
24 Part 24 ~ Rencana Gentala
25 Part 25 ~ Gentala Vs Fabian
26 Part 26 ~Terungkap (1)
27 Part 27 ~ Terungkap (2)
28 Part 28 ~ Resign
29 Part 29 ~ SAH
30 Part 30 ~ SAH (2)
31 Part 31 ~ Mau Lanjut
32 Part 32 ~ Pisau Atau Golok
33 Part 33 ~ Pelukan Ibu
34 Part 34 ~ Tidak Tertarik
35 Part 35 ~ Hilang Selera
36 Part 36 ~ Belum Ada Judul
37 Part 37 ~ Tak Sadarkan Diri
38 Part 38 ~ Tak Sadarkan Diri (Lagi)
39 Part 39 ~ Gentala Junior
40 Part 40 ~ Super Hero
41 Part 41 ~ Pernyataan Cinta Si Playboy
42 Part 42 ~ Tidak Tertarik
43 Part 43 ~ So Sweet
44 Part 44 ~ Masa Lalu
45 Part 45 ~ Dua Keluarga
46 Part 46 ~ I Love You
47 Part 47 ~ Kondisi Ayah
48 Part 48 ~ Tidak Romantis
49 Part 49 ~ Gawat
50 Part 50 ~ Arogan Jadi Bucin
51 Part 51 ~ Pembukaan
52 Part 52 ~ Gentala Junior
53 Part 53 ~ Masa Sih
54 Part 54 ~ Bahaya
55 Part 55 ~ Buka Puasa
56 Part 56 ~ Godaan
57 Part 57 ~ Posesif
58 Part 58 ~ Macam-macam
59 Part 59 ~ Rencana
60 Part 60 ~
61 Part 61 ~ Baby Born
62 Part 62 ~ Baby Girl
63 Part 63 ~ Gentala Family (End)
64 Terjebak Cinta Bima
65 SUAMIKU BUJANG LAPUK
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Part 1 ~ Bertemu Om-Om
2
Part 2 ~ New GM
3
Part 3 ~ Siap-siap
4
Part 4 ~ Surat Peringatan
5
Part 5 ~ Pesona Fabian
6
Part 6 ~ Konflik Di Rumah
7
Part 7 ~ Tidak Boleh Bersama
8
Part 8 ~ Ikut Gentala
9
Dapat Berapa ?
10
Karena Ajeng
11
Part 11 ~ Bunga Bangkai
12
Part 12 ~ Kaburrr
13
Part 13 ~ Serammm
14
Part 14 ~ Masih Ada Urusan
15
Part 15 ~ Aku Mau
16
Part 16 ~ Bersama Fabian
17
Part 17 ~ Kalau Denganku?
18
Part 18 ~ Ajakan Fabian (Lagi)
19
Part 19 ~ Dalam Bahaya
20
Part 20 ~ Saya Bisa Jelaskan
21
Part 21 ~ Ulah Apa?
22
Part 22 ~ Ikut Aku
23
Part 23 ~ Serangan ....
24
Part 24 ~ Rencana Gentala
25
Part 25 ~ Gentala Vs Fabian
26
Part 26 ~Terungkap (1)
27
Part 27 ~ Terungkap (2)
28
Part 28 ~ Resign
29
Part 29 ~ SAH
30
Part 30 ~ SAH (2)
31
Part 31 ~ Mau Lanjut
32
Part 32 ~ Pisau Atau Golok
33
Part 33 ~ Pelukan Ibu
34
Part 34 ~ Tidak Tertarik
35
Part 35 ~ Hilang Selera
36
Part 36 ~ Belum Ada Judul
37
Part 37 ~ Tak Sadarkan Diri
38
Part 38 ~ Tak Sadarkan Diri (Lagi)
39
Part 39 ~ Gentala Junior
40
Part 40 ~ Super Hero
41
Part 41 ~ Pernyataan Cinta Si Playboy
42
Part 42 ~ Tidak Tertarik
43
Part 43 ~ So Sweet
44
Part 44 ~ Masa Lalu
45
Part 45 ~ Dua Keluarga
46
Part 46 ~ I Love You
47
Part 47 ~ Kondisi Ayah
48
Part 48 ~ Tidak Romantis
49
Part 49 ~ Gawat
50
Part 50 ~ Arogan Jadi Bucin
51
Part 51 ~ Pembukaan
52
Part 52 ~ Gentala Junior
53
Part 53 ~ Masa Sih
54
Part 54 ~ Bahaya
55
Part 55 ~ Buka Puasa
56
Part 56 ~ Godaan
57
Part 57 ~ Posesif
58
Part 58 ~ Macam-macam
59
Part 59 ~ Rencana
60
Part 60 ~
61
Part 61 ~ Baby Born
62
Part 62 ~ Baby Girl
63
Part 63 ~ Gentala Family (End)
64
Terjebak Cinta Bima
65
SUAMIKU BUJANG LAPUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!