Part 5 ~ Pesona Fabian

Gentala

“C4bul! Mesuum! Ck, bar-bar sekali gadis itu.”

Pertemuan barusan tidak mengejutkanku, karena pagi tadi aku sudah terkejut ketika membaca data lengkap dua orang yang diyakini beberapa manager kalau kemampuan mereka cukup baik untuk meningkatkan rating acara dengan ide segar mereka.

Yang mengejutkan adalah foto asisten manager bernama Diajeng Sekar Ayu. Foto itu mengingatkan aku dengan kejadian di stasiun. Bagaimana mungkin aku dituduh melakukan pelecehan dengan menyentuh bagian belakang tubuhnya. Kalaupun aku ingin, bisa dapatkan yang lebih seksih dari tubuh gadis itu. Lagi pula gadis itu masih bocah, umurnya mungkin baru dua puluh empat atau dua puluh lima.

“Shitt.”

Kenapa malah bagian tubuhku merespon ketika aku membayangkan lagi kejadian tadi pagi.

“Aku pasti gila kalau bocah itu membuatku bergairahh.”

Terdengar ketukan pintu, aku menoleh sekilas. Anton berjalan mendekat dan mengingatkan aku untuk melihat proses syuting dan on air di beberapa studio yang ada.

“Saat ini sedang ada syuting “Kata Netizen”, Pak Fabian dan Mbak Ajeng penggagas dan tim kreatifnya.”

“Hm.”

Tanpa bicara aku beranjak dan berjalan menuju studi yang dimaksud oleh Anton. Pria itu menjelaskan beberapa area yang aku belum tahu, padahal aku hanya melirik sekilas dia seakan membaca pikiranku dan langsung menjelaskan tanpa aku bertanya. Cekatan juga dia.

Para karyawan yang berpapasan denganku, menyapa bahkan para wanita memberikan senyum lebar mereka. Seperti biasa aku malas merespon. Ketika direspon, wanita akan merasa mendapat peluang lalu mengeluarkan berbagai jurus untuk lebih dekat.

Bukan aku sombong, kadang aku penasaran kalau posisiku hanya sebagai office boy apa mereka tetap lakukan hal yang sama – merayu dan agresif.

“Sebelah sini, Pak.”

Aku memasuki studio, beberapa area tampak gelap dan area lain terang. Sepertinya pengaturan cahaya untuk di kamera.

“Natasha,” gumamku saat melihat siapa sedang diwawancara.

Entah kelebihan atau prestasi apa yang dimiliki Natasha, sampai ada dalam program ini. Yang aku tahu dia model – cukup terkenal – tentu saja dengan berani berpose atau menjadi model produk dewasa. Dia adalah salah satu teman tapi mesra yang pernah denganku. Bisa juga dikatakan friend with benefit.

“Okey, cukup.”

Terdengar tepukan tangan dan suara cempreng gadis bar-bar.

“Terima kasih kerjasamanya hari ini. Energi boleh anjlok tapi rating tetap melonjak. Sampai jumpa di episode lain dan acara lainnya.” Gadis bernama Ajeng meneriakan kata semangat mungkin juga quote yang terdengar aneh.

“Gentala.”

Ternyata Natasha melihatku juga bahkan dia menghampiriku. Fabian dan Ajeng pun menatap ke arahku, Fabian juga mendekat.

“Kamu di sini?”

“Hm.”

Alih-alih menatapnya aku malah menatap sekeliling. Gadis bar-bar itu ternyata akrab dan dekat dengan semua orang. Dia menyapa hampir semua kru yang ada di studio.

“Gentala, kamu sedang apa di sini? Jangan bilang kalau kamu kasih kejutan.” Natasha memeluk lenganku dan ucapannya barusan membuat aku ingin memaki. Untuk apa aku berikan kejutan, kalaupun iya bukan dengan kedatanganku tapi dengan bom molotov mungkin.

“Pak Gentala GM kami yang baru.” Fabian menjawab pertanyaan Natasha.

“Owh iya, wah kebetulan sekali. Sekarang aku banyak job di Jakarta, sepertinya kita akan sering bertemu.”

Dia mengeratkan pelukannya, bahkan dadanya semakin menempel di lenganku. Bergairah? Tidak, muak iya.

“Fabian, pria yang aku maksud tadi ya dia.” Natasha menunjukku, entah apa yang dibicarakan sebelumnya dengan Fabian.

Sepertinya kedua orang ini bisa menjadi pasangan yang cocok dan fenomenal. Fabian, buaya pria dan Natasha buaya wanita.

“Ah, begitukah?” tanya Fabian dengan senyum mencurigakan.

Eh, kenapa Fabian menarik si gadis bar-bar.

“Nah, dia perempuan yang aku sampaikan tadi,” ujar Fabian pada Natasha sambil merangkul si gadis bar-bar.  

Sama seperti aku yang tidak mengerti maksud Natasha, gadis bar-bar juga memasang muka heran dan polos mendengar ucapan Fabian.

“Cantik loh, kamu bukan pedo fil ‘kan? Dia seperti masih ABG,” ujar Natasha lagi.

“Maaf ini sedang bicarakan apa ya, kenapa juga saya dilibatkan? Sepertinya saya tidak satu frekuensi dengan kalian deh.” si gadis bar-bar bicara sambil mengernyitkan dahinya dan menghalau tangan Fabian.

Dia pikir frekuensi dia seperti, aku juga enggan satu frekuensi dengan dia. Aku menyingkirkan tangan Natasha dari lenganku, lebih baik aku mengunjungi studio lainnya daripada terjebak di sini dengan para buaya dan gadis bar-bar.

“Gentala, kamu mau ke mana?” Natasha bertanya sambil menghampiriku.

“AKu sedang bekerja dan memastikan kalau perusahaan ini memang menghasilkan keuntungan.”

“Kita makan malam ya, aku bisa atur ulang jadwalku setelah ini.” Buaya kembali menebar umpan. “Masa kamu nggak kangen aku, kali ini kamu akan puas dari biasanya deh.”

Ini nih, yang buat aku enggan menjadikan Natasha kekasih. Dia jualan dan bisa dipastikan bukan hanya aku yang ditawari dagangannya.

“Aku sibuk,  coba kamu tawarkan pada Fabian usulan tadi. Mungkin saja dia mau,” ujarku lalu berlalu dengan gaya andalan tangan berada di kantong celana.

 

Diajeng Sekar Ayu

Aku meninggalkan studio, apalagi dengan situasi absurd tadi. Di mana aku berada diantara Om mesum, kampret dan bintang tamu nggak jelas.

“Babe, kita jadi nonton ya.” Si kampret Fabian kembali merangkul pundakku dan berjalan mensejajari langkahku.

“Cie, Ajeng.”

Salah satu kru yang lewat mendengar ajakan Fabian malah mengejekku, aku membalasnya dengan menunjukan kepalan tangan ke arahnya.

“Kali-kali ajak kita-kita juga dong Pak.”

Kru lainnya ikut mengejek. Aku mempercepat langkahku, karena tidak ingin semakin larut dalam rayuan Fabian sang playboy. Penolakanku akan membuat Fabian memberikan rayuan semakin banyak seperti bunga pinjol yang tidak dibayar.

“Babe … come on, masa aku ditolak lagi.”

Setelah drama tadi, akhirnya Fabian bisa kembali profesional karena sudah ada Bu Ita menunggu kami dengan bersedekap dan membuat bagian depan tubuhnya semakin jelas seakan menyembul. Fabian sempat tersenyum kemudian menunduk dan menggaruk alisnya.

“Eh Bu Ita, cari siapa Bu?” tanyaku padahal jelas wanita bertubuh subur itu sedang menunggu kedatanganku dan Fabian.

“Cari Lee Min Ho,” jawab Bu Ita masih solid dengan tampang judesnya.

“Hehe, Lee Min Ho adanya di sebelah Bu. Di sini adanya playboy cap obat nyamuk,” ujarku sambil menunjuk Fabian.

Fabian berdecak dan menarik tanganku agar duduk di sampingnya.

“Ada apa Ibu Ita sampai harus bersusah payah menemui kami di sini?” tanya Fabian sok puitis ditambah bonus senyuman manis andalan pria itu. Ternyata berhasil membuat Ibu Ita tersipu dan tersenyum simpul.

“Pak Fabian ini memang paling bisa menenangkan hati orang ya, ini loh Pak Fabian dan kamu Ajeng.” Konyolnya ketika menyebut namaku, Bu Ita melirik dan tersenyum sinis berbeda sekali saat bicara dengan Fabian dengan wajah malu-malu meong.

“Pak GM kita yang baru minta kalian buat konsep acara yang baru ‘kan dan saya diminta yang bertanggung jawab untuk keuangannya. Jadi, besok kita harus diskusi ya untuk program baru itu termasuk anggarannya.”

“Oh itu, tidak usah khawatir. Sebisa mungkin kami tidak akan menyusahkan tugas Bu Ita,” ujar Fabian lagi ditambah kedipan mata membuat Bu Ita terkekeh sambil menutup mulutnya.

“Memang Pak Fabian ini paling baik dan tampan se – Go TV.”

Aku melihat interaksi kedua insan ini hanya bisa berekspresi seakan ingin muntah. “Oeeek.” 

Terpopuler

Comments

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

mampir dikaryamu othor, pesona Fabian gamelengahkan ajeng

2025-03-10

0

Tiur Lina

Tiur Lina

baru baca..kocak banget 😅😅

2025-03-28

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

pesonamunpak Febian gak mempan buat ajeng

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ~ Bertemu Om-Om
2 Part 2 ~ New GM
3 Part 3 ~ Siap-siap
4 Part 4 ~ Surat Peringatan
5 Part 5 ~ Pesona Fabian
6 Part 6 ~ Konflik Di Rumah
7 Part 7 ~ Tidak Boleh Bersama
8 Part 8 ~ Ikut Gentala
9 Dapat Berapa ?
10 Karena Ajeng
11 Part 11 ~ Bunga Bangkai
12 Part 12 ~ Kaburrr
13 Part 13 ~ Serammm
14 Part 14 ~ Masih Ada Urusan
15 Part 15 ~ Aku Mau
16 Part 16 ~ Bersama Fabian
17 Part 17 ~ Kalau Denganku?
18 Part 18 ~ Ajakan Fabian (Lagi)
19 Part 19 ~ Dalam Bahaya
20 Part 20 ~ Saya Bisa Jelaskan
21 Part 21 ~ Ulah Apa?
22 Part 22 ~ Ikut Aku
23 Part 23 ~ Serangan ....
24 Part 24 ~ Rencana Gentala
25 Part 25 ~ Gentala Vs Fabian
26 Part 26 ~Terungkap (1)
27 Part 27 ~ Terungkap (2)
28 Part 28 ~ Resign
29 Part 29 ~ SAH
30 Part 30 ~ SAH (2)
31 Part 31 ~ Mau Lanjut
32 Part 32 ~ Pisau Atau Golok
33 Part 33 ~ Pelukan Ibu
34 Part 34 ~ Tidak Tertarik
35 Part 35 ~ Hilang Selera
36 Part 36 ~ Belum Ada Judul
37 Part 37 ~ Tak Sadarkan Diri
38 Part 38 ~ Tak Sadarkan Diri (Lagi)
39 Part 39 ~ Gentala Junior
40 Part 40 ~ Super Hero
41 Part 41 ~ Pernyataan Cinta Si Playboy
42 Part 42 ~ Tidak Tertarik
43 Part 43 ~ So Sweet
44 Part 44 ~ Masa Lalu
45 Part 45 ~ Dua Keluarga
46 Part 46 ~ I Love You
47 Part 47 ~ Kondisi Ayah
48 Part 48 ~ Tidak Romantis
49 Part 49 ~ Gawat
50 Part 50 ~ Arogan Jadi Bucin
51 Part 51 ~ Pembukaan
52 Part 52 ~ Gentala Junior
53 Part 53 ~ Masa Sih
54 Part 54 ~ Bahaya
55 Part 55 ~ Buka Puasa
56 Part 56 ~ Godaan
57 Part 57 ~ Posesif
58 Part 58 ~ Macam-macam
59 Part 59 ~ Rencana
60 Part 60 ~
61 Part 61 ~ Baby Born
62 Part 62 ~ Baby Girl
63 Part 63 ~ Gentala Family (End)
64 Terjebak Cinta Bima
65 SUAMIKU BUJANG LAPUK
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Part 1 ~ Bertemu Om-Om
2
Part 2 ~ New GM
3
Part 3 ~ Siap-siap
4
Part 4 ~ Surat Peringatan
5
Part 5 ~ Pesona Fabian
6
Part 6 ~ Konflik Di Rumah
7
Part 7 ~ Tidak Boleh Bersama
8
Part 8 ~ Ikut Gentala
9
Dapat Berapa ?
10
Karena Ajeng
11
Part 11 ~ Bunga Bangkai
12
Part 12 ~ Kaburrr
13
Part 13 ~ Serammm
14
Part 14 ~ Masih Ada Urusan
15
Part 15 ~ Aku Mau
16
Part 16 ~ Bersama Fabian
17
Part 17 ~ Kalau Denganku?
18
Part 18 ~ Ajakan Fabian (Lagi)
19
Part 19 ~ Dalam Bahaya
20
Part 20 ~ Saya Bisa Jelaskan
21
Part 21 ~ Ulah Apa?
22
Part 22 ~ Ikut Aku
23
Part 23 ~ Serangan ....
24
Part 24 ~ Rencana Gentala
25
Part 25 ~ Gentala Vs Fabian
26
Part 26 ~Terungkap (1)
27
Part 27 ~ Terungkap (2)
28
Part 28 ~ Resign
29
Part 29 ~ SAH
30
Part 30 ~ SAH (2)
31
Part 31 ~ Mau Lanjut
32
Part 32 ~ Pisau Atau Golok
33
Part 33 ~ Pelukan Ibu
34
Part 34 ~ Tidak Tertarik
35
Part 35 ~ Hilang Selera
36
Part 36 ~ Belum Ada Judul
37
Part 37 ~ Tak Sadarkan Diri
38
Part 38 ~ Tak Sadarkan Diri (Lagi)
39
Part 39 ~ Gentala Junior
40
Part 40 ~ Super Hero
41
Part 41 ~ Pernyataan Cinta Si Playboy
42
Part 42 ~ Tidak Tertarik
43
Part 43 ~ So Sweet
44
Part 44 ~ Masa Lalu
45
Part 45 ~ Dua Keluarga
46
Part 46 ~ I Love You
47
Part 47 ~ Kondisi Ayah
48
Part 48 ~ Tidak Romantis
49
Part 49 ~ Gawat
50
Part 50 ~ Arogan Jadi Bucin
51
Part 51 ~ Pembukaan
52
Part 52 ~ Gentala Junior
53
Part 53 ~ Masa Sih
54
Part 54 ~ Bahaya
55
Part 55 ~ Buka Puasa
56
Part 56 ~ Godaan
57
Part 57 ~ Posesif
58
Part 58 ~ Macam-macam
59
Part 59 ~ Rencana
60
Part 60 ~
61
Part 61 ~ Baby Born
62
Part 62 ~ Baby Girl
63
Part 63 ~ Gentala Family (End)
64
Terjebak Cinta Bima
65
SUAMIKU BUJANG LAPUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!