Jatuh Cinta Dengan Laki-laki Yang Aku Benci

Jatuh Cinta Dengan Laki-laki Yang Aku Benci

Impian terindah

Impian setiap gadis adalah menjadi kebanggaan keluarga selain itu, menjadi seorang perempuan yang memiliki prestasi adalah obsesinya, meskipun hanya seorang gadis yang berasal dari desa

Siti Karina

Dia di panggil Siti, atau Non siti yang cantik jelita dan juga berpikiran terbuka, kebanggaan keluarga besar dan juga orang-orang di kampung nya,

sebagai putri tunggal keluarga terpandang dia sangat dimanja dan disayangi tentunya,

walaupun letak desa mereka sangat jauh, tapi desanya sangat lah asri dan jauh dari hiruk pikuk kendaraan yang ada di kota

namun sayang nya ada banyak hal yang sangat menyebalkan bagi Siti, yaitu pola pikir orang tuanya yang tidak merdeka

tentang modern dan dunia luar

"Akhirnya aku berhasil"

terdengar suara teriakan dari dalam kamar Siti dengan sangat kencang sekali

Ayahnya langsung kaget saat mendengar teriakan suara tersebut, suasana pagi yang tenang pun langsung, riuh

laki-laki yang sudah cukup tua itu pun langsung

meletakkan teh di atas meja

"Apa yang terjadi pada Siti?"

Ibunya Siti yang sedang berada di dapur pun ikut datang, mendekat didekat pintu kamarnya

"Siti kenapa Bu?"

Mereka berdua pun langsung membuka kedalam kamar gadis cantik berambut hitam panjang, tersebut

"Siti kenapa Nak?"

wajah mereka berdua terlihat begitu panik sekali

Dengan nafas terengah-engah mereka sampai menghampiri putri mereka

“Siti kau kenapa nak ?”

pertanyaan berulang kali di ucapkan oleh ibunya

mereka terheran -heran karena teriakan putri mereka yang tak biasa di pagi hari tersebut

“Mama, papa, dengarkanlah baik-baik aku lulus di kampus terbaik negeri ini “

Dia langsung melompat-lompat kegirangan

Namun berbeda dengan yang dirasakan oleh kedua orangtuanya mereka justru nampak sangat sedih sekali,wajah mereka tak menunjukkan rasa kebahagiaan Sedikitpun tapi putrinya langsung menyadari hal itu .

“Ayah, Ibu tolonglah berikan kesempatan aku untuk mengejar cita-cita ini, karena dengan menempuh pendidikan di kota, bisa membuat banyak perubahan untuk desa kita, Ibu lihat kan, penduduk di desa ini masih suka berpikiran negatif tentang kedudukan kaum perempuan" berusaha untuk meyakinkan orang tuanya, karena memang sudah jauh hari Siti mengungkapkan apa yang dia inginkan

Wajah kedua orang tuanya nampak tak suka sekali dengan apa yang dia katakan

"Sebaiknya tak usah kau bahas hal itu , karena kau tahu jawabannya apa"

Ayahnya langsung keluar dari dalam kamar

"Ayah, tunggu, dengar dulu"

ayahnya masih berjalan meninggalkan kamarnya, tapi dasar Siti yang keras, dia malah terus mengoceh panjang lebar

"Ayah ibu, asal kalian tahu saja, justru banyak sekali para perempuan muda yang membawa banyak sekali perubahan di dunia ini, dan aku ingin menjadi bagian dari perempuan-perempuan cerdas itu, bayangkan saja jika aku mampu mengubah persepsi keluarga besar kita tentang perempuan, maka akan banyak sekali pemuda-pemudi yang berasal dari desa ini bisa tampil kedepannya “

Wajah ayahnya tertunduk lesu

meskipun dia mendengar apa yang di ucapkan oleh Siti

dia mempercepat langkah kakinya dan langsung berjalan dengan cepat meninggalkan siti,

"Ayah tunggu" ibu siti langsung mengejar nya

“Ayah, ibu kenapa kalian tak menjawabnya, apa aku salah melakukan apa yang menjadi tujuan hidup ku ini!" masih memegang sepucuk surat ditangannya berharap apa yang dia dapatkan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tuanya, namun sepertinya tidak semudah itu untuk dia meyakinkan kedua orang tuanya tersebut

Siti tau kalau kedua orangtuanya tak sepemikiran dengannya karena bagi ibu bapaknya anak perempuan itu setelah tamat sekolah menengah keatas sudah cukup, karena tidak terlalu penting pendidikan yang tinggi, apa lagi harus tinggal berjauhan dengan orang tua.

karena setinggi apapun pendidikan seorang perempuan, dia juga harus tunduk pada perintah suaminya.

"Ayah tak habis pikir dengan pikiran anak itu Bu" ayahnya langsung duduk dengan menghela napas panjang

"Seharusnya dia menyiapkan diri bagaimana kedepannya untuk menjadi seorang ibu dan juga menjadi seorang istri yang baik,apa lagi yang ada didalam otak nya itu!"

Ibunya nampak sangat kaget, dia pun juga sama, masih tertunduk dengan sangat lesu, tak menyangka apa yang terjadi saat ini pada putrinya di luar kendali dia sebagai seorang manusia.

"Sebagai seorang ibu seharusnya ibu tau, apa yang harus ibu lakukan pada anak itu, kenapa dia sampai memimpikan sesuatu yang tak mungkin kita kabulkan!"

Siti terdiam saat mendengarkan ayahnya yang membentak ibunya, karena memang dia tak menyangka itu akan terjadi.

"Astaga, kenapa ayah membentak ibu"

ada perasaan bersalah, melihat ibunya di bentak, karena ayahnya sama sekali tak pernah memperlakukan ibunya dengan kasar,tapi tidak kali ini, namun bagi Siti tekadnya sudah bulat, dia tak bisa terpendam di tempat ini seperti anak perempuan lainnya

“Maafkan aku Bu, tapi tolonglah rayu ayah ya" aku mohon ibu bisa membantu kali ini saja, aku tak ingin menghabiskan usia muda ku dengan sia-sia Bu, bayangkan saja jika langkah ini bisa membawa perubahan untuk desa ini, bagaimana bangganya kalian dan masyarakat kampung ini"

dia berdoa di balik, pintu

“Please ya Bu, aku mohon ibu bisa untuk meluluhkan hati Ayah"

Namun sepertinya, doa Siti didengar oleh Tuhan, ibunya mencoba untuk membela Siti

karena tak ada seorang ibu di dunia ini yang tak bisa luluh dengan permintaan anaknya, meski sangat berat sekali, namun senyuman manis yang terukir dari putri semata wayangnya itu tak bisa dia tolak

apa lagi sepanjang hari dia selalu mendengarkan apapun yang di katakan oleh Siti, dia langsung mengangguk perlahan dari kejauhan, karena tahu dari tadi putrinya berdiri didepan pintu

“Ibu, terimakasih. Semoga ibu berhasil" ucap Siti bahagia, meskipun ibunya tidak mendukungnya secara gamblang, tapi dia langsung melompat-lompat kegirangan

“Syukurlah, terimakasih malaikat tak bersayap”

namun tiba-tiba dia langsung menghentikan

lompatan nya

“Upps, tunggu ingat jangan senang dulu, jalanmu masih panjang, yang kau taklukkan itu bukan manusia biasa, dia sangat mengerikan" Siti langsung terdiam dan kembali mengintip

“Baiklah, siti.ini saatnya kita berdoa saja"

Ibunya tak yakin jika suaminya akan mengabulkan keinginan Siti untuk pergi melanjutkan pendidikannya, apa lagi Siti sama sekali tak pernah tinggal jauh dari mereka

Ibunda Siti sangat lah muda, dia adalah korban dari ketatnya sebuah adat istiadat

yang ada di keluarga mereka, karena pikiran yang sangat kolot dan juga tidak bisa menerima peradaban dengan baik

Perempuan yang masih berusia tiga tiga tahun itu,sebenarnya masih sangat pantas dipanggil ‘Kakak’ oleh Siti, karena memang ia menikah sangat muda, dan wajar saja jika ia masih kelihatan tak kalah cantik dibandingkan putri nya . Namun berbeda dengan ayahnya Siti, yang terpaut usianya lebih tua sepuluh tahun dari istrinya.

karena tradisi yang sangat dipegang erat oleh keluarga besar mereka harus menikah dengan keturunan yang sama, apa lagi jika dia adalah seorang perempuan yang memiliki derajat yang sama.

karena hal itulah yang menjadi pertimbangan Siti untuk mengubah pola pikir keluarga besarnya, karena itu melanggar hak asasi manusia menurutnya. keluarga mereka terlalu tertutup untuk bisa menerima perubahan dari luar, apa lagi seorang perempuan bagi keluarga mereka, tidak terlalu penting untuk berada di luar rumah, karena akan banyak mudharat nya,

padahal menjadi seseorang yang luar biasa, dan berguna untuk orang banyak, tak harus dengan hal yang negatif, menjadi pemuka agama perempuan juga memiliki hal yang sangat luar biasa

tapi Siti berpikiran terbuka, dia tak bermaksud untuk menyalahkan kodratnya sebagai seorang perempuan, tapi lebih ingin menunjukkan jika makhluk yang dikatakan lemah ini juga bisa berpotensi untuk membuat perubahan bagi orang-orang disekelilingnya, bahkan meski telah menjadi seorang ibu rumah tangga seorang perempuan harus tetap berpendidikan, karena ia akan mendidik anak-anaknya untuk menjadi manusia yang berguna, setidaknya untuk dia sendiri

“Ya Tuhan, tolonglah luluhkan hati ayahku, tujuan aku kuliah ini sangat baik, jika engkau memudahkan jalan ini kedepannya, aku janji akan melakukan yang terbaik untuk desa ini nanti. Please ya Tuhan, kali ini saja, aku mohon”

Melipat kedua tangannya.

Saat ia membuka matanya kembali, dia sudah tak lagi mendengar pembicaraan ayahnya yang kasar pada ibunya

“Ibu, semoga semuanya berhasil"

Tapi hatinya tak puas, dia pun langsung

keluar dari dalam kamar nya,

dan berjalan dengan mengendap-endap menuju tempat duduk orang tuanya, karena penasaran bagaimana kelanjutan percakapan keduanya.

Karena memang rumah Siti berada dibawah kaki gunung, tentu saja pemandangan nya, dan suasananya sangat indah sekali, apa lagi mata pencaharian penduduk setempat sebagai petani.

Terlebih keluarga Siti memiliki banyak sekali lahan pertanian mulai dari sawah yang luas dan juga kebun sayur-sayuran yang sangat subur sekali, jadi wajar saja jika keluarga mereka berpikir jika tak usah kemana-mana, karena di desa saja kehidupan mereka sudah sangat tercukupi.

“Ayah, boleh ibu berbicara?"

setelah marah pada istrinya, dia langsung kembali tenang, karena memang dia tak bisa marah begitu lama pada perempat tersebut.

“Pertanyaan bodoh, tentu saja boleh.Apa yang ingin ibu tanyakan, tanya lah" ucapnya sambil menyeruput secangkir teh di hadapannya

yang tadinya pembicaraan itu dikira bakal serius, malah menjadi konyol karena pertanyaan dari ibunya Siti, malah membuat suaminya langsung tertawa geli

Siti yang berada dibelakang jendela langsung bernafas lega karena mendengar kedua orang tuanya tertawa kembali

“Ya ampun semoga saja mood Ayah kembali bagus, Semoga ini awal yang baik untuk aku, dan bisa kuliah di kota “

Melipat kedua tangannya kembali berdoa

“Begini ayah"

ibunya kembali memulai pembicaraan kembali

sedangkan Siti sibuk berdoa agar semuanya baik-baik saja

"Ya Tuhan aku mohon"

Ibunya kembali memulai pembicaraan kembali dengan perlahan, karena dia kelihatan tak enak sendiri, karena suaminya masih saja tertawa terbahak-bahak melihat tingkahnya yang memberikan pertanyaan konyol barusan, ibarat menu, pertanyaan ibu nya Siti itu adalah menu pembuka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!