Sesampainya di lantai dua, Dokter Danny masuk ke dalam kamar Ayudia untuk menidurkan Naufal di sana Ayudia sedang merapikan kamarnya dan mainan Naufal. Dokter Danny pun bisa melihat bahwa Ayudia lebih tulus dari pada Rahma.
##########
Empat bulan kemudian.
Karena selalu di desak akhirnya Dokter Danny pun setuju untuk menikah lagi, dia melakukan semua itu untuk Naufal.
Kini Naufal sudah berusia enam bulan, Dokter Danny pun mengajaknya berziarah ke makam istrinya dengan mengajak Ayudia juga tentunya.
Setelah mengaji dan mendoakan, Dokter Danny pun membelai batu nisan Almarhumah Rahayu.
"Apa kabarmu, sayang?" tanya Dokter Danny.
"Apa kamu baik-baik saja di sana? Aku harap demikian. Setiap malam aku selalu berdoa semoga kamu bahagia di sana" Imbuh Dokter Danny.
"Hari ini aku mengajak anak kita, dia sudah besar sekarang" tutur Dokter Danny seraya menatap Naufal digendongan Ayudia.
"Oh ya, Papa menyuruhku menikah lagi, apa kamu setuju kalau aku menikah dengan dia?" tanya Dokter Danny meskipun dia tahu bahwa Rahayu tidak akan pernah bisa menjawabnya.
"Aku sebenarnya juga tidak ingin tapi aku melakukannya demi anak kita. Maafkan aku" ucap Dokter Danny sedih.
Ayudia hanya bisa mendengarkan tanpa berkata apapun, di sini dia bukanlah siapa-siapa dia hanyalah seorang pengasuh jadi dia tidak akan ikut campur urusan Dokter Danny.
###########
Satu bulan menjelang hari pernikahan Dokter Danny sering pulang larut malam, bahkan di hari Minggu pun terkadang dia pergi entah ke mana.
Setiap hari Rahma datang ke rumah Dokter Danny tapi dia tidak pernah bertemu dengan Dokter Danny, dia pun semakin kesal dibuatnya tapi dia menahan amarahnya, sebentar lagi Dokter Danny akan menjadi miliknya, itulah yang ada di pikiran Rahma.
##########
Hari ini adalah hari pernikahan Dokter Danny, pernikahan dilakukan di rumah Dokter Danny dengan sangat sederhana dan tanpa pesta mengingat belum satu tahun Rahayu meninggal jadi sangat tidak pantas kalau Dokter Danny menikah lagi dan menggelar pesta besar-besaran.
Sebenarnya Rahma sangat menginginkan pesta yang megah seperti saat pernikahan Rahayu, tapi dia pun akhirnya pasrah karena Dokter Danny tidak mau, yang penting dia bisa menikah dengan Dokter Danny, pikirnya.
Semua anggota keluarga sudah datang Dokter Danny tidak mengundang orang luar, dia hanya mengundang keluarga inti, tetangga dekat dan Pak RT saja.
Saat ini Dokter Danny memakai kemeja putih, celana hitam dan songkok hitam di kepalanya, semuanya serba sederhana tidak ada yang istimewa. Dia duduk di depan Pak penghulu untuk memulai akad nikah yang akan segera dilangsungkan semua anggota keluarga duduk mengelilinginya
Rahma tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, sedari tadi dia tidak bisa menahan senyum bahagia yang tersungging di bibirnya, kini dia memakai kebaya putih terbaik yang dipersiapkannya, tidak lupa sanggul serta bunga melati menghiasi kepalanya, dia tidak menyangka bahwa sebentar lagi dia akan menjadi istri dari Dokter Danny yang selama ini dicintainya.
Sedangkan Ayudia duduk di belakang Dokter Danny dengan memangku Naufal di pangkuannya, Dokter Danny berpesan bahwa dia tidak mau jauh-jauh dari Naufal.
Pak penghulu pun menjabat tangan Dokter Danny dan memulai akad nikah dengan membaca data di buku nikah yang sudah dipersiapkan.
"Saudara Danny Dharmendra bin Arya Dharmendra saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan saudari Ayudia Caroline binti Almarhum Budi dengan mas kawin berupa seperangkat alat shalat dan uang lima juta, tunai!" ucap Pak penghulu.
"Saya terima nikah dan kawinnya Ayudia Caroline binti Almarhum Budi dengan mas kawin tersebut, tunai!" sahut Dokter Danny dengan lantang.
"SAH" sahut Pak RT dan para tetangga hampir serempak.
Senyum di bibir Rahma tiba-tiba pudar wajahnya pun mendadak berubah menjadi pucat, dia mengerutkan keningnya lantaran merasa bingung kenapa Dokter Danny tidak menyebutkan namanya tapi malah menyebut nama Ayudia begitu juga dengan kedua orang tua Dokter Danny dan kedua orang tua Rahma mereka juga sama bingungnya dengan semua kejadian ini.
Jangankan mereka, Ayudia pun terkejut karena Dokter Danny menyebut namanya beserta nama Almarhum Bapaknya dengan benar padahal Ayudia tidak pernah memberitahu Dokter Danny tentang keluarganya, dia pun masih tidak percaya bahwa kini dia sudah sah menjadi istri Dokter Danny.
Rahma pun segera maju lalu mengecek buku nikah yang ada di depan Pak penghulu, betapa terkejutnya dia saat melihat bukan namanya yang tertulis di sana melainkan nama Ayudia Caroline pengasuh Naufal.
"Apa-apaan ini" seru Rahma, dia tidak terima marah sekaligus malu karena merasa dipermainkan, dia pun menatap Ayudia dengan tatapan yang sangat mematikan rasanya dia ingin mencekik Ayudia sekarang juga.
Ayudia yang di tatap seperti itu menjadi ketakutan, dia juga tidak tahu apa-apa dengan semua ini.
"Assalamualaikum" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita di ambang pintu, semua mata pun menoleh ke arah sumber suara untuk melihat siapa yang datang.
"Maaf saya datang terlambat" ucap wanita itu seraya berjalan mendekat.
"Ibu" panggil Ayudia ketika melihat wanita yang datang adalah Bu Juwita, dia merasa sangat terkejut saat ini.
Wanita itu pun mendekat ke arah Ayudia dan Ayudia pun segera mengulurkan tangannya untuk mencium punggung tangan Ibunya.
"Kamu cantik banget, Nak. Ibu sampai pangling" kata Bu Juwita pada Ayudia.
Saat ini Ayudia memakai kebaya putih yang diberikan Dokter Danny tadi pagi, kebaya itu adalah kebaya yang dipakai Rahayu ketika akad pernikahannya dengan Dokter Danny dulu.
Wajah Ayudia pun di rias seperti keluarga yang lain atas permintaan Dokter Danny, Dokter Danny mengatakan bahwa Ayudia sudah dianggap seperti keluarga sendiri jadi Ayudia tidak sungkan dan tidak curiga saat menerima dan memakai kebaya itu.
"Selamat datang di rumah kami, Bu" sapa Dokter Danny dengan tersenyum lalu mencium punggung tangan Bu Juwita.
"Jelaskan tentang semua ini, Danny!" seru Pak Makmur Bapaknya Rahma.
Dokter Danny pun menatap Pak makmur dengan tersenyum.
"Perkenalkan ini Bu Juwita Ibunya Ayudia sekaligus mertua saya yang baru, Pak" tutur Dokter Danny dengan tenang.
"Ini benar-benar tidak lucu, kamu sudah mempermalukan keluarga saya, Danny" seru Pak Makmur lalu beranjak bangkit dari duduknya.
"Rahma, ayo kita pulang. Danny benar-benar sudah mencoreng muka keluarga kita," imbuh Pak Makmur lalu berjalan meninggalkan acara dan keluar dari rumah Dokter Danny.
Rahma dan Mamanya pun mengikuti Pak Makmur keluar dari rumah Dokter Danny.
Setelah kepergian Pak Makmur, Rahma dan Bu Lela, penghulu pun meminta Dokter Danny dan Ayudia untuk segera menandatangani surat nikah mereka, setelah itu dia pamit undur diri karena harus menikahkan mempelai pengantin di tempat lainnya.
"Dokter, bisa kita bicara sebentar" pinta Ayudia, dia butuh penjelasan tentang semua ini.
"Nanti saja saya jelaskan semuanya, sekarang masih banyak tamu" balas Dokter Danny dengan tersenyum, namun berbeda dengan Ayudia tidak ada senyum sedikit pun yang tersungging di bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments