Aku, Dechantry Rachel Siregar

Hari ini masih seperti hari hari sebelumnya untuk ku tak ada yang berubah. Aku adalah Dechantry Rachel Siregar, nama ini diberikan oleh ayahku. Semua orang mengenalku dengan nama itu, tapi tanpa ku duga ternyata itu nama palsu untuk ku. Selama ini ibu yang ku anggap ibu kandung sudah terlebih dahulu membuat akte kelahiran untuk ku.

Aku semakin terkejut bukan main ternyata selama ini ibuku mengawasi ku dari jauh. Dia juga sudah meminta sekolah membuatkan dua berkas untuk ku, tentu semua itu ditangani dengan uang oleh ibu. Aku heran dan juga terkejut ternyata orangtuaku tidaklah membuang ku seperti yang ku duga. Aku lahir memang dari rahimnya, tapi yang sebenarnya adalah sepasang suami istri itu telah menitipkan benih mereka dalam kandungan ibu. Semua dikarenakan rahim sang istri yang lemah hanya itu yang aku tahu.

Flashback on

Tengah malam kemarin saat semua orang terlelap aku belum bisa tertidur. Banyak hal mengganggu pikiranku, benar aku memikirkan dimana keberadaan kedua orangtuaku saat ini. Rasanya aku ingin bertemu dan bertanya pada mereka mengapa membuang ku.

Tidak lama lamunan ku buyar karena getaran ponselku, saat aku melihatnya terkejut ternyata itu nomor ibuku. Segera ku angkat barangkali ibu tahu tentang kedua orangtuaku.

"Assalamualaikum Bu, ibu apa kabar?"

"Ibu baik, kamu belum tidur? Bukankah di Indonesia sudah malam ini?"

"Maaf Bu, aku tidak bisa tertidur. Aku lelah dengan sikap orang rumah, bahkan sekarang kamarku diletakan di dekat para pembantu rumah ini."

"Maafkan ibu, betahanlah hingga 3 tahun setelah itu ibu janji akan mempertemukan kamu dengan kedua orangtua kandungmu. Saat ini ibu belum bisa maafkan ibu, tapi ibu bisa membantu kamu keluar dari rumah itu tanpa menunggu tabungan kamu."

"Maksud ibu? Ibu tahu rencana ku untuk keluar dari rumah ini? Aku tidak pernah mengatakan itu pada siapapun kecuali pada Fattar, apakah?"

"Iya kau benar dan ibu juga mengirimkan seseorang untuk menjagamu sejak ayahku memisahkan kita. Ibu tahu bahwa kamu mungkin memang bukan anak ibu, tapi percayalah ibu sudah menganggap kamu putri kandung ibu. Bagaimanapun ibu mengandung dan melahirkan kamu."

"Terimakasih banyak ibu, aku hampir membenci ibu karena ibu tak pernah memberiku kabar. Aku merasa ibu tak sayang aku lagi, tapi aku salah maafkan aku ibu."

"Tidak apa, ibu akan mengirim beberapa uang cukup untuk menambah tabungan kamu membeli sebuah apartemen elit. Janganlah menyiksa diri dengan apartemen sederhana Rachel, ibumu ini masih mampu. Dan kamu tinggal mengikuti apa yang ibu katakan kamu tahu kan?"

"Baiklah Bu aku tidak akan melawan lagi lebih cepat lebih baik aku bisa keluar dari neraka ini. Jadi apa yang harus aku lakukan Bu? Hasil tes DNA masih satu Minggu lagi, jadi aku bertindak setelah itu bukan Bu?"

"Benar tapi kau harus memalsukan dahulu, kau katakan pada dokter atau perawat bahwa hasilnya harus kau sebagai anak kandungku tapi tidak dengan ayahmu. Hanya itu caranya Rachel, aku harap kamu bisa mengerjakan ini dan aku akan membelikan mu apartemen. Untuk tabunganmu bisa kau tabungkan lagi di bank, ibu sudah tau apa yang kamu lakukan selama ini."

"Ibu terimakasih banyak atas bantuanmu, terimakasih masih hadir dalam hidupku dan membantuku. Aku menyayangimu Bu, aku berjanji akan menjadi wanita karir yang hebat!"

"Baiklah ibu tunggu itu, dan jika bisa lebih cepat dari 3 tahun ibu akan segera mempertemukan kalian nanti."

"Baiklah Bu, aku akan tetap menunggu janjimu. Selamat malam ibu, bermimpi lah yang indah dan tidur nyenyak."

Flashback off 

Selepas berbicara dengan ibu membuatku sedikit lega. Mungkin benar meski aku bukan anak kandungnya tapi dia mengandung dan melahirkan ku dan ikatan batin kami masih terhubung. Sekarang tidak ada lagi yang harus aku khawatirkan mengenai kedua orangtuaku, dia juga masih ingin menemui ku ternyata. Kegelisahan ku lenyap dan membuatku terlelap dalam mimpi yang indah.

Pagi menyambutku dengan dingin, aku terpaksa harus bangun sebelum subuh untuk menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah bagian lantai bawah. Karena lantai atas aku tak pernah menggunakan dan dilarang keras bagiku untuk kesana. Tentu larangan oleh ibu tiriku dan adik tiriku. Tunggu dulu seharusnya bukan saudara tiri bukan kami tidak memiliki hubungan darah sama sekali.

Selepas melakukan semua tugas itu aku bersiap untuk pergi ke tempat kerjaku, hari ini adalah hari Minggu. Jadi aku akan keluar saat seluruh orang di rumah ini masih tertidur. Selesai bersiap namun kenyataan tak sesuai harapan, ayahku sudah duduk dan makan di meja makan. Aku hanya memutar kedua bola mataku dengan malas, aku tetap berjalan keluar tanpa melihatnya.

"Mau kemana kamu sepagi ini?"

"Apakah itu menjadi penting bagi ayah? Tidak bukan? Bahkan aku meninggal pun kau akan lebih senang, beban mu akan hilang. Tenang saja sebentar lagi beban mu akan hilang, dan aku sudah menjadi babu gratisan selama ini. Jadi impas dengan kau yang membesarkan ku, dan aku membayarnya juga sebagai babu selama sembilan tahun ini. Lebih tepatnya dimulai saat usiaku tujuh tahun," balasku sinis bergegas keluar .

Tidak ada lagi tanggapan dari ayahku, aku segera memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi. Selama ini aku berpergian dengan kendaraan dan supir dari ibu, belum lama ini lebih tepatnya. Semenjak ibu mulai menghubungi ku lagi, saat itu pula aku mendapatkan ini. Lagi lagi aku mengucapkan syukur setidaknya masih ada kehangatan sosok ibu yang telah lama hilang dari ku.

Kali ini aku tidak lagi kesusahan mencari angkutan umum, membayar biaya dan datang terlambat. Tentu aku juga membeli dua porsi salad untuk diriku sendiri, jika boleh jujur aku sangat lapar hari ini. Mungkin efek memasak masakan yang sangat enak membuatku kelaparan. Aku memakan salad sembari menunggu orang yang akan merias dan beberapa mitra kerjasama untuk mengiklankan produknya. Baru kali ini juga aku datang lebih awal biasanya sangat susah aku berangkat awal.

"Wah tumben sekali kamu datang lebih awal Rachel?"

"Tentu si tua bangka itu dan nenek lampir tidak mengusik ku hari ini. Jika aku datang lebih awal setidaknya aku bisa sarapan haha," ucapku sambil tertawa sumbang.

"Kamu yang sabar, apakah kamu masih kuat tinggal disana satu bulan? Aku bisa membantumu untuk meminjamkan uangku untukmu membeli sebuah apartemen, jika kamu mau."

"Tidak perlu Nasyitha, aku sudah membelinya satu Minggu lagi aku akan keluar dari rumah, doakan saja jalanku dipermudah untuk pergi."

"Tentu aku akan berdoa untukmu, kamu kawan terbaik sampai saat ini. Tidak seperti yang lain menggigit ku dari belakang."

"Aku tidak akan mengusik ketenangan seseorang jika bukan dia dahulu yang menggangguku, Nasyitha."

"Aku kagum padamu, aku akan belajar darimu menjadi kejam hahaha."

"Bisa saja kau, kau pasti bisa ingatlah satu hal seseorang yang tulus seratus persen di dunia ini tidak ada. Bahkan terkadang orangtua pun masih menjadikan anaknya aset di masa depan. Aku benar bukan? Bahkan tetap setia kucing dan anjing yang kita pelihara, itulah pandanganku."

"Jadi dari situ kamu bisa bersikap seperti sekarang? Tampaknya susah bagiku, meski disakiti berulang kali untuk membalas aku tak mampu."

"Bukan tidak mampu, mungkin hati dan pikiran kamu harus terbentur sesuatu yang lebih keras lagi. Aku yakin seorang yang baik bisa menjadi bringas tanpa ampun ketika ia benar benar disakiti tanpa abis," ujarku kemudian berlalu meninggalkan Nasyitha karena namaku dipanggil.

Aku dan Nasyitha dekat namun hanya sebatas di lingkungan kerja. Aku tidak tahu mengapa tapi menjadikan dia sahabat ku saati ini aku rasa ada yang ku takutkan. Bukan takut tapi lebih tepatnya aku ragu pada sikapnya itu. Dia baik dan seringkali disakiti dan dikhianati orang terdekatnya, sangat miris. Tapi dirinya sendiri juga tidak mampu untuk melawan, aku kurang menyukai sikapnya.

Saat ini aku melangsungkan pemotretan dengan beberapa merek yang cukup terkenal. Aku bersyukur sekali ternyata aku diberi jalan untuk memperjuangkan kehidupan ku di masa ini dan masa depan. Meski aku haru menelan pil pahit keluarga hancur, dan tidak mengetahui siapa orang tua kandungku. Setidaknya aku masih bisa bertahan, masih banyak yang lebih sulit dariku. Hanya itulah yang memotivasi diriku ini.

Hingga tiba jam lima sore aku selesai dalam sesi pemotretan yang sedikit panjang. Aku tidak menyangka karena banyak brand yang ingin aku menjadi model iklan mereka. Aku bersyukur kembali dan yakin bahwa aku akan segera mendapatkan kebahagiaan ku. Aku yakin akan terlepas dari neraka jahanam, dan si tua bangka itu. Setelah itu aku akan menutup akses komunikasi antara aku dan keluarga kejam itu. Ketenangan hidupku jauh lebih dari segalanya dari pada mereka hanya saat ini aku harus bertahan sembari menunggu hasil tes DNA. Tadi pagi aku sudah menelpon dokter kepercayaan ku dan ia mau memalsukan ini demi aku, sungguh baiknya beliau.

Aku tiba pukul enam sore dan meleset ke kamarku untuk berganti baju. Untung tadi seperti biasa aku sudah makan disana dan tinggal membereskan makan malam saja. Aku segera bergegas ke dapur dan memasak hanya tiga menu makanan. Jujur aku lelah menuruti kemauan mereka yang mengharukan banyak varian menu dengan jumlah porsi sesuai dan pas. Sungguh muak bukan jika saja aku bisa pergi saat ini tapi aku harus bertahan hanya lima hari lagi.

"Bagus kamu baru pulang dan memasak? Kamu kira kami ini tidak kelaparan apa? Aku tidak mau tahu jam tujuh malam sudah harus bersiap rapi masak beberapa hidangan karena ada tamu penting yang akan datang ke rumah! Dan kamu kerjakan sendiri awas meminta orang lain membantu ataupun kamu membeli dari luar!" bentaknya padaku.

Oh astaga nenek lampir ini ingin sekali aku mengunyah bibir itu. Seenak jidat menyuruh ku ini itu. Kalaupun membeli sudah pasti dengan uangku sendiri, lelah sekali menghadapi dia dan putri gilanya itu. Aku memutar otak dengan bahan yang ada aku harus membuat tujuh menu varian lagi.

"Heh kamu dengar tidak! Jika diajak bicara itu jawab bukan hanya diam!"

"Ya ya ya aku dengar tak usah berteriak atau akan ku buat rumah ini kebakaran dan tutup mulutmu itu nenek lampir karena kali ini aku tidak main main untuk membakar rumah ini. Kau mengerti?" ketusku padanya.

"Dasar anak kurang ajar malah mengataiku nenek lampir! Awas jika kau berani membakar rumah ini akan ku bakar kau hidup hidup terlebih dahulu."

"Oh ya? Kau lihat tusuk bambu ini sudah ku lumuri minyak jika aku letakan ke kompor yang menyala dan aku jatuhkan pada kain dan kayu disemua sudut dapur bagaimana? Kita mati berdua romantis bukan ibu tiriku yang jahanam?"

"Hentikan!! Baik aku akan pergi dan cepat bereskan semuanya itu!"

Aku sudah sangat muak tak ku hiraukan lagi lebih baik cepat aku selesaikan dan beristirahat dengan tenang. Besok adalah hari Senin dan aku libur untuk pemotretan besok. Karena job hari ini sangat memuaskan aku diberi libur tiga hari yang akan ku manfaatkan perawatan ke klinik kecantikan dan salon. Selain itu juga aku akan mengambil hasil tes DNA itu. Dan yah satu lagi menemui orang suruhan ibu yang akan mengantar dan memperlihatkan apartemen yang sudah ibuku siapkan. Lega rasanya akan keluar dari sini dan semua berkat ibuku, bahagia sekali aku saat ini.

Episodes
1 Di Jadikan Upik Abu
2 Aku, Dechantry Rachel Siregar
3 Apartemen Indah dari Ibu Untuk Ku Part 1
4 Apartemen Indah dari Ibu Untuk Ku Part 2
5 Disambut dengan Caci Maki Nenek Lampir
6 Membolos Berujung Kembali Bekerja
7 Masa Lalu Ardian Pov
8 Masa Lalu Ardian Pov Part 2
9 Rencana Rachel
10 Rencana Konfrensi Pers Rachel
11 Konfrensi Pers Dechantry Rachel Siregar
12 Kekacauan Kediaman Siregar
13 Rindu Padanya?
14 Casting Pertama
15 Waktu, Aku, dan Kau
16 Membolos Sekolah Bersama
17 Ketahuan Korupsi?
18 Perpisahan?
19 Pesta Anniversary Perusahaan
20 Akhir Perayaan Perusahaan
21 Pria Misterius
22 Perpanjangan Kontrak Rachel dengan Agensi
23 Dunia Hiburan dan Bisnis
24 Kegelisahan Rachel
25 Pria Misterius dan Tua Bangka Siregar
26 Penculikan Rachel
27 Pilihan yang Sulit untuk Rachel
28 Persiapan Pernikahan
29 Kepulangan Fattar
30 Fattar Bertemu dengan Keluarga Kandung Rachel dan Kakeknya
31 Awal Rencana Fattar
32 H-1 Pernikahan Rachel dan Zachery
33 Pernikahan Rachel dan Zachery
34 Flashback Saat Pernikahan berlangsung
35 Rencana Fattar
36 Rencana Fattar 2
37 Kehidupan Rachel Palsu Setelah Pesta Pernikahan
38 Hari Pertama Setelah Pernikahan Rachel Palsu dengan Zachery
39 Rachel Palsu Menyesuaikan Kegiatan Rachel Asli.
40 Kebimbangan Rachel Palsu
41 Rachel Palsu dan Zachery
42 H-1 Pesta Pertunangan Laurestina dan Fattar
43 Pertunangan Yang Menggemparkan Dunia Bisnis
44 Pertunangan Yang Menggemparkan Dunia Bisnis
45 Rasa Penasaran Zachery
46 Rencana Laurestina dan Fattar
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Di Jadikan Upik Abu
2
Aku, Dechantry Rachel Siregar
3
Apartemen Indah dari Ibu Untuk Ku Part 1
4
Apartemen Indah dari Ibu Untuk Ku Part 2
5
Disambut dengan Caci Maki Nenek Lampir
6
Membolos Berujung Kembali Bekerja
7
Masa Lalu Ardian Pov
8
Masa Lalu Ardian Pov Part 2
9
Rencana Rachel
10
Rencana Konfrensi Pers Rachel
11
Konfrensi Pers Dechantry Rachel Siregar
12
Kekacauan Kediaman Siregar
13
Rindu Padanya?
14
Casting Pertama
15
Waktu, Aku, dan Kau
16
Membolos Sekolah Bersama
17
Ketahuan Korupsi?
18
Perpisahan?
19
Pesta Anniversary Perusahaan
20
Akhir Perayaan Perusahaan
21
Pria Misterius
22
Perpanjangan Kontrak Rachel dengan Agensi
23
Dunia Hiburan dan Bisnis
24
Kegelisahan Rachel
25
Pria Misterius dan Tua Bangka Siregar
26
Penculikan Rachel
27
Pilihan yang Sulit untuk Rachel
28
Persiapan Pernikahan
29
Kepulangan Fattar
30
Fattar Bertemu dengan Keluarga Kandung Rachel dan Kakeknya
31
Awal Rencana Fattar
32
H-1 Pernikahan Rachel dan Zachery
33
Pernikahan Rachel dan Zachery
34
Flashback Saat Pernikahan berlangsung
35
Rencana Fattar
36
Rencana Fattar 2
37
Kehidupan Rachel Palsu Setelah Pesta Pernikahan
38
Hari Pertama Setelah Pernikahan Rachel Palsu dengan Zachery
39
Rachel Palsu Menyesuaikan Kegiatan Rachel Asli.
40
Kebimbangan Rachel Palsu
41
Rachel Palsu dan Zachery
42
H-1 Pesta Pertunangan Laurestina dan Fattar
43
Pertunangan Yang Menggemparkan Dunia Bisnis
44
Pertunangan Yang Menggemparkan Dunia Bisnis
45
Rasa Penasaran Zachery
46
Rencana Laurestina dan Fattar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!