Dengan langkah terhuyung Xavier melangkah keluar dari club , ia ingin segera turun dan pulang ke kediamannya . Tak ia pedulikan teriakan Karim yang menawarinya tumpangan untuk pulang . Mungkin Dokter pribadinya bisa mengatasi efek obat lucknut yang telanjur ia minum . Dia merutuki.dirinya sendiri yang begitu bodoh langsung minum jus tanpa rasa curiga sedikitpun .
Tiba di lift ia merasa tubuhnya limbung dan di papah oleh dua orang pria yang samar ia dengar mengenalkan dirinya sebagai petugas hotel . Setengah sadar ia menurut ketika dia di tuntun untuk masuk ke dalam sebuah kamar . Mungkin berada di dalam kamar akan lebih baik daripada di luar , bisa bisa ia nekad menyeret seorang wanita agar bisa melayani hasratnya .
Sampai dia atas ranjang ia segera memejamkan matanya , ia bahkan tak peduli karena masih mengenakan setelan lengkap beserta sepatunya . Tapi indera penciumannya tiba tiba terganggu ketika mencium bau segar aroma buah strawberry yang membangkitkan nalurinya .
Matanya mengernyit ketika melihat bayangan wanita di depan pintunya , berkulit putih sebening porselen dengan rambut keemasan dan berbaju warna hitam . Dia yakin yang ia lihat adalah bidadari yang akan menolongnya . Bukan .... bidadari tidak akan mau disentuhnya , mungkin penampakan yang ia lihat adalah iblis tercantik yang diturunkan untuk membebaskan dia dari siksa hasratnya ini .
Dengan kepala terasa berat Xavier mencoba untuk duduk , entah karena obat lucknut itu atau bukan tapi penampakan didepannya benar benar membuatnya gila . Semua terlihat begitu sempurna di matanya ! Mata hitam legam ban teduh itu ... hidung mancung itu ... bibir kemerahan yang sepertinya sedang mengundangnya untuk segera menyentuhnya . Dan sekali lagi ia memejamkan mata untuk menghirup aroma yang mampu menerbangkan angan liarnya .
" Mendekatlah padaku ... " gumam Xavier dengan hati membuncah ketika tubuh sempurna itu perlahan melangkah mendekat padanya . Tapi sesaat kemudian dia terkejut ketika makhluk sempurna itu meraih remote dan mematikan lampu kamarnya , menyisakan lampu duduk yang terdapat tepat di atas nakas samping ranjangnya .
Bukannya marah , Xavier malah segera meraih tubuh dengan aroma memabukkan itu dan menariknya hingga telentang di ranjang . Pria itu menggila , diraihnya semua keindahan yang ada di depannya . Hisapan kuat , gigitan bahkan sentuhan tangannya tak bisa ia kontrol lagi . Bahkan suara lembut yang samar terdengar itu mampu memicunya untuk mengulang dan mengulang puncak kenikmatan yang dirasakannya . Sampai kemudian pria itu tumbang dengan keadaan tubuh masih polos dan memejamkan matanya sebelum membersihkan diri .
" Xavier bangun kau !!! "
Sepertinya baru beberapa saat ia memejamkan mata , tapi Xavier di kejutkan dengan suara yang amat sangat di kenalinya . Perlahan ia membuka kedua matanya , dan dia dikejutkan dengan kehadiran orang orang yang tak asing di depannya .
PLAKKKKK ...
" Ibu tidak pernah mengajarimu menjadi seorang bajingan !!! " pekik Magdalena dengan air mata di kedua sudut matanya .
" Ibu .... apa yang terjadi !? " lirih Xavier belum mengerti dengan situasinya . Dia hanya ingat jika semalam ia minum di temani salah satu relasinya .
Dan dahinya mengernyit ketika merasakan pergerakan disampingnya , matanya membola ketika melihat Stacy ada disampingnya dengan keadaan tubuh yang sama dengannya . Mereka masih sama sama polos sempurna !! Otak Xavier mulai bekerja , dia mulai mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya .
" lni tidak seperti yang lbu pikirkan , aku tidak ... !! "
Sebuah tangisan pilu kemudian terdengar , Magdalena terlihat menghampiri putrinya yang masih duduk tanpa busana di sisi Xavier . Dua wanita ibu dan anak itu saling memeluk dengan menumpahkan tangisnya .
" Aku tidak apa apa Bu , jika ini bisa membuktikan cintaku padanya maka aku rela melakukannya . Ini tidak sepenuhnya salahnya , jika aku tidak meladeni maka semua ini tidak akan terjadi . Maafkan aku Bu ... maafkan aku !! "
" Sekarang bersihkan dirimu dan kita pulang ! Sudah berkali kali lbu bilang bukan jika pria keras kepala itu tidak mencintaimu ?? Dia tidak akan mungkin menikahimu !! " ujar Magdalena memunguti satu persatu baju yang tercecer di lantai kamar . Dengan sebuah handuk wanita itu membungkus tubuh putrinya menuju kamar mandi .
Ketika Stacy bangkit ia sengaja menyingkap selimut agar bukti kesucian milik Jenni terlihat oleh Xavier dan ibunya . Noda darah yang akan mengantarkannya untuk segera menjadi nyonya Marcos .
" Kau lihat itu kan !?? Apa sekarang kau masih meragukan kesucian cintaku kepadamu ?? " lirihnya yang kemudian terisak di pelukan Lorena .
" lbu kecewa padamu , jika memang tak mencintainya maka tak seharusnya kau menyentuhnya . Jangan temui lbu sebelum kau menikahi Stacy ... kau dengar itu !!! "
Xavier meraup kasar wajahnya ketika melihat kemurkaan ibunya , dia tahu wanita itu benar benar sangat kecewa padanya .
Sedang di kamar mandi dua orang wanita sedang tertawa bahagia , rencana mereka untuk segera menjadi keluarga Marcos sepertinya akan segera berhasil dengan sukses .
Xavier meraih semua bajunya tapi matanya terpejam ketika mengenakan kemeja putihnya yang tersampir di atas sofa . Samar dia bisa merasakan aroma yang tak asing di ingatannya .
" Shiitt !! Kenapa aku tidak bisa mengingatnya , siapa kau .... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Soraya
gak mungkin kan ketua mavia mudah dibohongin, percuma jenni ngorbankan kesuciannya klo akhirnya ayahnya meninggal juga
2024-12-29
0
Katherina Ajawaila
jenni ko bodok sih, plases thour, jeny di buat tegas thour, biar tau siapa yg telah menjebaknya, Xavier liat CCTV donk. biar tau stacy sudah jebak kamu
2024-10-16
0
Ririn Santi
Jenni kenapa begitu bodohnya memberikan semua fasilitas hidup utk ibu dan saudara tirinya. lagian ayah yg katanya sangat mencintai tp mengabaikan anaknya dlm kesulitan hidup
2024-10-15
0