"aku akan menemui orang tuamu lusa." ucap Dave menyunggingkan senyumnya.
"aku tunggu kedatanganmu." balas Keinara dengan nada ketus.
"Ok, aku akan datang menepati janjiku. Pernikahan kita tidak boleh diketahui oleh publik, aku mau pernikahan kita hanya dihadiri keluarga dan kerabat terdekat saja. Jika kamu setuju denganku pernikahan kita akan terlaksana." ucap Dave tegas dengan senyum tipis di bibirnya.
"aku setuju denganmu, jangan mangkir dari perjanjian yang sudah kita buat ini. Kalau kamu mengingkarinya, kamu akan lihat apa akibatnya." ucap Keinara mengancam.
"aku laki-laki yang tidak pernah mengingkari janji, jadi kamu tidak perlu meragukanku. Meskipun sebenarnya aku ragu dengan pernyataanmu tadi, kalau aku sudah mengambil hartamu yang paling berharga, tapi aku akan tetap bertanggung jawab." ucap Dave yang sudah banyak mengenal sifat wanita.
"Maksudmu?" ucap Keinara yang gagal mencerna ucapan Dave.
"Keinara aku sudah banyak mengenal sifat wanita yang berbeda-beda, tapi kamu adalah wanita pertama yang menamparku. Aku berpikir kalau aku sudah melakukan kesalahan besar sampai membuatmu semarah itu. Dan sebelum kita lanjut ke jenjang pernikahan, coba ingat kembali apakah ada laki-laki sebelumku terus kamu sengaja menjebakku agar aku yang bertanggungjawab atas apa yang tidakku perbuat." ucap Dave dengan suara baritonnya menuntut kebenaran atas dirinya.
"Astaga, jadi kamu menuduhku sudah tidur dengan banyak laki-laki?" tanya Keinara tidak terima.
"Bisa saja, bukan? Karena aku tidak ingat sama sekali tentang kejadian semalam." ucap Dave membulatkan bola matanya lebar ke arah Keinara.
"Dengar baik-baik Tuan Dave, aku bukan wanita murahan yang suka tidur dengan pria lain! memang aku sepertimu?" ucap Keinara menyindir pria yang kini berada dihadapannya.
Dua hari kemudian, ini adalah hari pertemuan Dave dan Keinara untuk kedua kalinya. Dave menepati janjinya untuk menemui orang tua Keinara dan mengutarakan maksudnya untuk menikahi putri mereka.
Makan malam sedang berlangsung di rumah kediaman Nayaka Lexie Douglas. Keinara terlihat serius menikmati makan malamnya.
"Keinara Papi dan Mami sudah memutuskan untuk menjodohkanmu dengan Gery Alcasta anak teman kami. Besok keluarga Gery akan datang melamarmu." ucap laki-laki paruh baya yang duduk di samping Keinara. Laki-laki itu adalah Nayaka Lexie Douglas Papi dari Keinara.
"Keinara menolak perjodohan itu, Pi. Karena Keinara, sudah punya calon suami. Calon suami, Kei sedang dalam perjalanan mau ke rumah kita." jawab Keinara datar.
"kenapa kamu tidak pernah bilang kalau sudah punya calon suami? tahu seperti ini, kami tidak akan menjodohkanmu. Bagaimana ini Mami, apa yang harus kita katakan kepada Alcasta dan istrinya." ucap Nayaka meminta pendapat kepada Kumala istrinya.
"Kei, kamu akan tetap kami jodohkan. sekarang juga kamu hubungi calon suamimu itu untuk tidak usah datang kesini dan akhiri hubungan kalian. Jangan membuat malu, Papi dan Mami." ucap Kumala dengan tegas.
"Maaf Mami, kali ini Kei tidak bisa menuruti permintaan kalian. Kei akan tetap memilih menikah dengan laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi suami sahku. Sepertinya dia sudah datang, aku mau menemuinya dulu." ucap Keinara berdiri dari duduknya berjalan kedepan pintu utama membukakan pintu untuk Dave.
"Silahkan masuk." ucap Keinara membukakan pintu untuk Dave tanpa senyuman.
Dave mengikuti Keinara, Dave melemparkan senyuman kepada dua orang yang ternyata Papi dan Maminya Keinara yang sudah berdiri di ruang tamu.
"Papi, Mami kenalkan ini Dave calon suami Kei." ucap Keinara memperkenalkan Dave kepada orang tuanya.
"tanpa kamu kenalkan pun, Papi sudah mengenalnya, Kei. Papi tidak setuju kamu menikah dengan laki-laki ini." ucap Nayaka dengan suara lantang.
"Alasannya apa, Papi melarang aku menikah dengan, Dave?" tanya Keinara bingung.
"Kei, keluarga laki-laki ini tidak beres. Papi dan Maminya bercerai. Papi hanya tidak mau kamu bernasib sama seperti, Mamanya ditinggal pergi oleh suaminya dan memilih menikahi wanita lain. Kamu tahu bukan, digaris keturunan keluarga kita tidak ada yang namanya perceraian. jadi, kamu putuskan dia sekarang juga dan menikahlah dengan, Gery!" ucap Nayaka dengan rahang mengeras.
"Dari mana Om tahu, kalau Papi dan Mamiku bercerai? Apakah, Om mengenal orang tuaku?" tanya Dave membuka suaranya yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan antara ayah dan anak itu. Ia membenarkan kalimat dari mulut calon mertuanya itu bahwa orang tuanya juga bercerai karena Papinya berselingkuh dengan sekretarisnya.
Perceraian orang tuanya yang membuat Dave menjadi pria dingin. Ia sangat membenci yang namanya perselingkuhan. Maminya meninggal karena stres memikirkan ulah Papinya.
Maminya Dave meninggal saat dia masih remaja. Di mana dia masih sangat membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu, namun dia harus merasakan kesedihan yang begitu dalam.
"Siapa yang tidak mengenal James Arthur Salendra. Laki-laki yang penuh ambisi menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau! Tapi siapa sangka karena keserakahannya, perusahaannya hancur dan dia menjadi stres pada akhirnya meninggal karena kecelakaan." ucap Nayaka menyunggingkan senyumnya, dia sangat mengingat bagaimana James ingin menghancurkan perusahaannya.
"Apa benar Papi dulu sejahat itu?" batin Dave.
"Keinara semua keputusan ada di tanganmu. Orang tuamu tidak menginginkanku untuk menikahimu, jadi cepat kamu putuskan sekarang. Dan kamu bisa membatalkan rencana kita ini." ucap Dave dengan tegas.
Pikiran Keinara seketika menjadi kalut, di satu sisi dia memang sudah sangat ingin menikah dan ingin sekali mengatakan bahwa dia sudah siap untuk menikah. dia dihantui rasa ketakutan. Dia takut kalau kejadian dikamar hotel itu akan membuatnya hamil anaknya Dave. tetapi di sisi lain karirnya akan hancur jika dia hamil tanpa suami. Orang-orang akan mencapnya sebagai wanita murahan.
"Maaf Papi, Mami. Keinara akan tetap menikah dengan, Dave. Kami saling mencintai." ucap Keinara dengan mantap dia terpaksa membohongi kedua orang tuanya.
Tidak ada penyesalan di wajahnya saat memutuskan untuk menikah dengan Dave.
"Keinara! Kamu tetap tidak boleh menikah dengan laki-laki ini." bentak Nayaka.
"Papi, meskipun aku menikah dengan, Dave bukan berarti aku bukan, anak Papi lagi. Aku akan tetap memimpin perusahaan, jadi Papi tidak perlu mengkhawatirkan itu. Meskipun orang tuanya Dave, pernah bercerai, bukan berarti Dave memiliki sifat yang sama seperti, Papinya." ucap Keinara membela diri untuk mempertahankan maksud dan niatnya menikah dengan Dave.
"Terserah kamu saja. Papi sudah tidak mengenal sifatmu yang selalu menurut apa kata orang tuamu. Tapi ingat, kamu jangan pernah menyesal karena sudah memilih menikah dengan, Dave. Dan satu lagi jangan ikut campurkan, Papi dan Mami dalam mengurus pernikahanmu itu." geram Nayaka, dia marah kepada putrinya yang sudah tidak mau mendengarkan nasehatnya.
"Om tenang saja, masalah pernikahan sudah Dave urus semuanya. Kami tidak mengundang banyak orang, pernikahan kami hanya di hadiri, keluarga dan kerabat saja. Kalau begitu Dave pamit dulu Om, Tante." Pamit Dave ingin mencium punggung tangan kedua calon mertuanya itu, namun dia mendapatkan penolakan dari keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments