Pagi ini Greysa terlambat bangun sehingga ia harus segera bergegas untuk pergi sekolah. Untungnya pagi itu hujan turun sehingga ia tidak mengikuti upacara dan masih ada kesempatannya untuk masuk kedalam sekolah tanpa harus dihukum terlebih dahulu. Setelah bersiap bersiap ia memasang sepatu dan mengambil kunci motornya.
Dalam perjalanan ke sekolah ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Meski dia bisa beralasan bahwa ia terlambat karena hujan akan tetapi hujan tersebut telah berhenti sejak Greysa berada di kamar mandi. Namun sepertinya semesta masih berpihak kepadanya karena saat sampai disekolah gerbang sekolah masih terbuka itu artinya ia masih punya kesempatan untuk mengikuti pembelajaran pertama.
"Astaga gue baru ingat pagi ini belajar sama Pak Arka kalau telat dikit gak bakal dibolehin nih gue masuk kelas." gumam Greysa bergegas memarkirkan motornya lalu ia langsung berlari menuju kelasnya.
Greysa merasa sedikit kesal karena kelasnya berada di paling ujung didekat gedung utama yang terletak di sebelah kanan dari lapangan utama. Karena ia ingin segera sampai di kelas ia tidak memperhatikan sekitarnya sehingga ia menabrak sosok laki laki yang datang dari arah samping.
"Maaf, gue gak sengaja soalnya gue lagi buru buru." Ucap Greysa dengan nafas tersengal-sengal.
"Kenapa lo lari lari gitu? kayak dikejar maling aja lo." Ucap Gevano diselingi tawa kecilnya.
"Lah? Ternyata lo Van gue pikir siapa tadi." Ucap Greysa saat tau siapa yang baru saja ia tabrak.
"Kenapa lo lari lari gitu sampai gak keliatan gue yang sebesar ini didepan lo" Tanya Gevano
"Lo pake nanya lagi udah jelaskan gue telat nanti gue gak dibolehin masuk sama Pak Arka, lo juga tau Pak Arka orangnya gimana apalagi kemaren gue bermasalah sama dia bisa tambah hancur nilai gue kalau hari ini gue bikin masalah lagi." Jelas Greysa dengan ekspresi yang sangat serius.
"Tenang aja, kayaknya Pak Arka gak datang hari ini." Ucap Gevano mencoba menenangkan Greysa.
"Serius lo?" Tanya Greysa meragukan ucapan Gevano
"Iya serius, barusan gue baru dari ruang guru dan gak ngeliat Pak Arka, gak mungkin kan seorang Pak Arka yang selalu ontime telat."Jelas Gevano meyakinkan Greysa.
Greysa bernafas lega saat mendengar ucapan Gevano karena jika ucapan Gevano benar maka ia tidak jadi kena hukuman karena telat. Namun selang beberapa detik kemudian sebuah langkah kaki mendekati mereka dari arah belakang.
"Kata siapa saya gak datang?" Ucap Arka yang sudah berdiri dibelakang mereka.
"Pak Arka?!!" Ucap Greysa dan Gevano berbarengan karena dikagetkan dengan kehadiran Arka yang tiba tiba saja sudah berada dibelakang mereka.
"Pagi Pak." Sapa Gevano sambil sedikit tersenyum.
"Kenapa kalian masih disini? Gak mau masuk ke kelas di pembelajaran saya? " Tanya Arka dengan tatapan mengintimidasi.
"Gak pak, ini kita mau masuk kelas kok." Ucap Gevano sedikit panik.
"Kamu juga kenapa masih menyandang tas? Mau bolos? Atau baru sampai?" Tanya Arka lagi.
"Gak pak saya gak ada niatan bolos kok" Ucap Greysa kaget tiba tiba dilontarkan kalimat seperti itu.
"Kenapa masih disini? Cepat ke kelas sebelum saya sampai dikelas jika masih mau mengikuti pembelajaran saya." Ucap Arka dengan tegas lalu meninggalkan Gevano dan Greysa.
Arka memang sangat tegas dan disiplin jika berada di sekolah apalagi kalau sudah berada di dalam kelas. Sifatnya langsung berbeda 180° seakan ia mempunyai kepribadian ganda. Greysa pun bingung kenapa dia bisa menyukai orang yang memiliki dua kepribadian.
Tanpa pikir panjang Greysa dan Gevano langsung berlari menuju kelas agar mereka tidak terkena hukuman. Saat menaiki tangga menuju kelas Greysa terpeleset dan secara spontan Gevano memegang tangan Greysa agar tidak terjatuh.
"Thanks." Ucap Greysa.
"Makanya kalau jalan hati hati." Ucap Gevano sambil tersenyum lalu mereka langsung memasuki kelas.
Dari kejauhan Arka melihat apa yang baru saja terjadi langsung berusaha untuk bersikap biasa saja padahal sebenarnya ia tidak suka melihat pemandangan tersebut.
"Pagi ... " Sapa Arka saat sampai di kelas.
"Pagi Pak ... "
"Oke sebelum masuk kedalam materi saya ingin menginformasikan kalau lomba story telling akan diadakan dua minggu lagi dan akan diikuti oleh dua orang dari kelas ini." Jelas Arka setelah seluruh siswa dan siswi dikelas itu selesai berdoa.
"Dan dua orang itu adalah Greysa dan Gerald." Tambah Arka.
"Karena lombanya dua minggu lagi jadi kalian berdua akan ada jam tambahan dengan saya setiap hari sampai hari perlombaan." Ucap Arka membuat seisi kelas langsung heboh.
"Wah Nadia lo harus hati-hati soalnya si Greysa bakalan bareng terus sama Gerald takutnya nanti mereka bakalan CLBK." Ucap Anantasya kepada Nadia bercanda
"Gak mungkinlah gue bakal rebut Gerald dari Nadia masa gue nikung teman sendiri." Ucap Greysa tak terima dengan perkataan Anantasya walaupun ia tau kalau itu cuma sekedar candaan.
"Ya siapa tau kan soalnya barang barang yang dia kasih ke lo dulu masih lo pakai dan simpan kan?" Ucap Anantasya makin memanas-manasi situasi.
"Gue masih pakai dan simpan barang dari dia karena gue menghargai pemberian dari dia ga ada niatan lain." Jelas Greysa
"Yang bener??" Ucap Anantasya dengan raut wajah jahilnya.
"Jangan ngadu domba gini deh nanti si Nadia mikirnya beneran loh." Ucap Greysa mulai kesal dengan sikap Anantasya yang terus mengompori suasana.
"Tenang aja Grey gue percaya sama lo kok lagian gue juga tau kalau Ica cuma bercanda." Ucap Nadia yang dari tadi hanya diam memperhatikan temannya berdebat.
"Tau nih Greysa serius mulu bawaannya kalau udah soal Gerald." ucap Anantasya.
"Gimana gue gak serius lo ngomongnya kayak gitu nanti kalau Nadia salah paham gimana coba, gue gak mau kita berantem cuma gara gara cowok." Jelas Greysa menekankan nada bicaranya.
"Iya deh iya, udah dong jangan serius amat." ucap Anantasya sembari memukul pelan lengannya Greysa.
"Kenapa kalian jadi ribut begini?" Tegur Arka sambil memukul meja dengan penghapus papan.
"Karena Gerald sama Greysa dulu ada hubungan Pak, siapa tau mereka CLBK gegara ini." Sahut salah satu siswa dikelas itu.
"Wah berarti Greysa nikung sahabatnya sendiri dong." Ucap Ghaini diikuti oleh tawa teman temannya.
"Benar Gerald?" Tanya Arka mengalihkan pandangannya kepada Gerald.
"Hah? Apa Pak?" Ucap Gerald yang kaget karena tiba-tiba jadi bahan omongan.
"Benar yang dibilang oleh teman kamu?" Tanya Arka memastikan karena ia juga penasaran ada hubungan apa Gerald dan Greysa.
"Gak pak, mereka bohong Pak." Ucap Gerald mengelak karena takut dia akan dihukum karena ketahuan berpacaran disekolah apalagi dengan teman sekelas.
"Saya juga pernah diposisi kamu jadi gausah ditutup -tutupi. Kalian mau pacaran boleh tapi jangan disekolah karena sekolah ini melarang siswa dan siswinya berpacaran jadi tanggung resiko kalau ketahuan." Jelas Arka.
"Dan satu lagi, Gerald kalau kamu udah punya pasangan baru jangan sakiti pasangan baru kamu dengan baper sama masa lalu apalagi masa lalu kamu sahabatan sama pacar kamu sendiri." Ujar Arka membuat suasana kelas makin heboh.
Setelah itu mereka mengikuti pembelajaran sampai bel istirahat berbunyi. Semua siswa dan siswi pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka hanya beberapa yang dikelas karena mereka malas makan di kantin atau mereka ingin buat tugas dan ada juga karena mereka bawa bekal.
"Eh boleh gabung gak?" Tanya Gevano kepada Greysa dan kedua temannya yang lagi berkumpul di satu meja.
"Boleh, gabung aja." Jawab Greysa sambil mengeluarkan bekalnya.
Gevano meletakkan bekalnya diatas meja kemudian memutar kursi yang ada didepan meja Greysa sehingga mereka duduk saling berhadap-hadapan.
"Gara gara Gevano gue juga jadi pengen mie goreng juga." ucap Greysa saat melihat bekal Gevano adalah nasi dengan mie goreng.
Mendengar itu Gevano langsung memindahkan setengah mienya ketempat bekal Greysa.
"Eh?!! Kok dikasih ke gue?" Ucap Greysa kaget dengan tindakan Gevano.
"Katanya lo pengen makan mie yaudah itu gue kasih." ucap Gevano santai.
"Gue cuma bercanda kali, kalau mienya buat gue gini lo makan sama apa coba?" ucap Greysa ingin mengembalikan mie yang baru saja dipindahkan ke kotak bekal nya namun ditahan oleh Gevano.
"Gak papa buat lo aja lagian masih ada mienya setengah disini dan gue juga kurang suka mie goreng." Ucap Gevano sambil memakan bekalnya.
"Kalau gak suka kenapa lo bawa itu?" Tanya Gerald yang baru datang dengan plastik yang berisi minuman ditangannya kemudian duduk disamping Nadia.
"Terpaksa karena dirumah lagi gak ada lauk, yakali gue bawa nasi putih doang lagian gue bilang kurang suka bukan gak suka." Ucap Gevano mengambil salah satu minuman yang ada didalam kantong plastik yang dibawa oleh Gerald.
"Woi bangke itu minuman gue kalau mau beli sendirilah." Ucap Gerald saat melihat minumannya diambil oleh Gevano.
"Aelah cuma satu doang kok, pelit amat lo jadi orang lagian itu didalam kantong plastik masih banyak." ucap Gevano santai dan tetap melanjutkan makannya.
Ditengah tengah keributan Gerald dan Gevano Greysa meletakkan satu lauk yang dibawanya ke kotak bekal Gevano. Gevano yang menyadari itu memperhatikan Greysa sambil senyum.
Mereka melanjutkan makan diselingi oleh canda tawa hingga bel berbunyi lalu mereka kembali mengikuti pembelajaran sampai bel pulang berbunyi.
"Greysa kita nunggu bapaknya disini atau temui bapak di kantor." tanya Gerald kepada Greysa yang masih memasukkan buku kedalam tasnya.
"Lo jemput aja bapaknya terus kita belajar disini." Ucap Greysa
"Kenapa gak lo aja yang jemput?" tanya Gerald mengerutkan keningnya, ia tidak suka diperintah atau disuruh suruh.
"Gue minta tolong gitu doang sensi amat dah, gue lagi mager jadi lo aja ya yang jemput Pak Arka kalau gue yang keruang guru mending kita belajar disana aja jadi lo pilih mana?" Ucap Greysa menyunggingkan senyuman tanpa dosa.
"Oke gue yang jemput Pak Arka." Ucap Gerald menekankan nada bicaranya karena ia menahan rasa kesal terhadap Greysa.
"Lagian bapaknya gak bisa kesini sendiri apa ya." Gumam Gerald kemudian berjalan menuju ruang guru meninggalkan Greysa yang sibuk dengan handphonenya.
Beberapa saat setelah Gerald pergi, Greysa mendapatkan notifikasi pesan di handphonenya.
...*Chatting*...
...*Pak Arka add you*...
...*Pak Arka add Gerald*...
Pak Arka : @Greysa pergi ketempat kamu latihan kemarin ajak bilang ke Gerald kita belajar disana
Gerald : gak disekolah aja pak?
Pak Arka: gak Gerald kita belajar ditempat Greysa latihan musik kemarin soalnya saya ada keperluan disana
Gerald : baik pak
^^^Greysa: oke pak^^^
Gerald: Gue gak tau tempatnya @greysa jadi kita perginya barengan aja
^^^Greysa : oke gue tunggu diparkiran^^^
Greysa dengan segera pergi ke parkiran sedangkan Gerald yang berada didepan ruangan guru sedikit kebingungan "Kok bisa Pak Arka tau tempat latihannya Greysa, terus emangnya greysa latihan apa? Musik? emangnya Greysa main musik lagi?"
Kemudian Gerald mengabaikan pertanyaan pertanyaan yang muncul di otaknya dan kembali ke kelasnya untuk mengambil tas dan menyusul Greysa yang sudah pergi menuju parkiran duluan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments