Skandal Cinta Ke Dua
"Jadi apa saya bisa sembuh dok?"
"Untuk kasus ini belum ada, namun melanin kulit wajah ibu Asna sangat langka, dimana hanya bagian setengah saja yang dikatakan penuaan dini, ini baru pertama kali dalam sejarah loh. Apakah bu Asna pernah alami hal lain selain mengerut di pipi sebelah kanan? gatal, perih?" tanya dokter.
"Enggak ada dok, saya juga enggak pernah pakai prodak krim atau segala hal kosmetik, saya juga pakai bedak bayi saja. Ini aneh, rasanya saya juga enggak alami hal hal aneh lain, pas bangun tidur saya kaget. Dan makin hari setengah wajah saya makin terlihat menurun tua, padahal usia saya 22 tahun dok. Saya baru menikah satu tahun, tolong saya dok!" ujar Asna.
"Menderita Setengah Progeria, wajahnya akan terlihat seperti orangtua. Ini adalah penyakit kelainan genetik yang membuat penuaan dini ibu alami, saya akan memberikan resep. Namun kasus ini tidak bisa sembuh, saya hanya bisa memberikan rekomendasi rumah sakit untuk bu Asna datang! dokter Pattinson, dia ahli dalam bedah."
"Dok, tapi saya tidak berniat operasi plastik." lirih Asna, yang takut.
Sehingga dokter menghela nafas, dan ia senyum memberikan beberapa resep obat, sama seperti pasien lainnya.
Menjalani rutinitas ke dokter, hal itu membuat Arga yang baru pulang, segera menarik Asna yang tengah duduk di samping meja tamu undangan, dengan resep obat yang di anjurkan.
Sebab detik ini adalah pesta jamuan klien tersohor di kediamannya.
"Mas, kamu baru pulang. Sini tangan mas!"
"Enggak usah basa basi, Asna. Kamu lihat cermin ini, aku malu jika rekan kerja dan klien datang sebentar lagi! lihat wajah kamu, mau di tempel foundation atau make up tebal, kulit wajah kamu mengerut kaya usia 68 tahun, kamu tahu. Aku mau kita bercerai!"
"Mas, mas jangan begitu mas. Kita bisa atasi, aku yakin ini ujian. Lagi pula, aku bisa pakai topeng kacamata setengah kan. Atau aku tempelkan kapas, anggap saja sedang luka."
"Kamu pikir di sembunyikan terus, semua enggak akan curiga. Dasar istri pembawa petaka kamu. Mulai saat ini kamu aku talak, aku juga akan kenali kamu seorang wanita. Dia calon istriku, namanya Anita, cantik, putih enggak kaya kamu jelek, nambah penyakit langka lagi. Nyesel aku nikahi kamu tahun lalu, nyesel menyesalnya aku dapati istri macam kamu Asna Wijaya." tegas Arga, membuat tamparan bagai belati.
Deg.
Hati mana yang tak percaya lagi, dimana semua tamu rekan klien suaminya datang di rumahnya, bahkan seluruh jamuan dan penataan Asna yang siapkan, namun di depan semua tamu yang baru datang melihat pertengkaran mereka. Asna tidak sangka, suaminya benar benar menalak dan mempermalukannya, bahkan tambahan lagi, sang mertua yang ia impikan akan membelanya, ketika putranya salah. Ia malah menambahi dengan perkataan dan hinaan yang membuat Asna tidak bisa berdiri.
"Alah, ujian apanya sih Asna. Kamu itu buat temen temen ibu malu tahu gak, bahkan seumuran teman teman arisan ibu, mereka anggap kamu ibu tua, dan pembantu di rumah ini." sambar mertua Asna, bernama Febi.
"Bu .. "
"Jangan panggil ibu, aku bukan ibu mertua kamu lagi. Putraku Arga, seorang petinggi di perusahaan, dia udah nalak kamu. Mending kamu kemas barang barang kamu, sebelum makin banyak tamu yang datang. Lihat, Arga putraku gandeng wanita cantik, dia pasti menantu terbaru ku yang manis dan kaya. Anita .. kamu ingat dia kan, bukannya dia dulu temen sebangku kamu, gak sangka ya. Dunia begitu sempit, tahu gitu Arga harusnya kenal sama Anita duluan, bukan sama kamu." lirih Febi, dengan tertawa renyah
Bahkan Asna berdiri saja terjatuh lagi, ia tak kuasa dengan pemandangan orang yang menertawai dan melihat dirinya bak monster.
Sehingga kali ini, Asna cepat cepat pergi dan membawa pakaian lewat celah pintu belakang dengan perasaan yang menyedihkan. Bahkan sakitnya ini membuat hati yang penuh amarah, tidak pernah terbayangkan orang yang ia cintai berlaku semena mena hanya satu kesalahan.
***
Esok Harinya.
Sementara di tempat lain, seorang wanita tengah melamun dan tak fokus dalam mencari kerja, sebab setelah semalam terusir dan di permalukan Asna tidak sanggup pulang ke rumah, apalagi menceritakan semuanya pada sang ibu.
Asna kini hanya bisa duduk di bangku luar, dimana cermin kaca hitam restoran elegant, yang tak tahu jika cermin hitam dari arah luar itu ada seorang pria tersenyum melihat wanita yang sedang diam duduk dan menangis, sehingga membuyarkan meeting di restoran tersebut.
Sudah setengah jam yang lalu sejak presentasi, pria itu hanya termangu dengan pikirannya yang melalang buana melihat gadis yang kini ia temukan lagi.
Para anggota rapat pun tampak bingung, tak biasanya Irham seperti itu. Biasanya pembawaannya selalu ceria dan kali ini terlihat murung seperti ada beban dalam pikirannya.
“Maaf, Pak Irham apa rapatnya bisa dilanjut?” Intruksi dari salah satu karyawan yang tak lain sekretarisnya sendiri.
Tidak ada respon dan salah satu temannya pun menyenggol lengannya dan membuat Irham terjatuh kaget.
Untungnya rapat ini hanya dilakukan dengan para direksi kantor bukan dengan para investor atau kolega bisnis lainnya yang mungkin akan memalukan. Sungguh, keterlaluan pemimpin satu ini.
Temannya memberi kode jika bukan waktu yang tepat untuk melamun. Saat itu pula, Irham menyadari kesalahannya. Ia menghela napas dan memandang karyawannya satu persatu.
“Maaf, agaknya saya lagi kurang sehat. Kita bisa lanjutkan rapat nanti, saya ada urusan mendadak. Kalian bisa kembali ke kantor lebih dulu!" kata Irham singkat, lalu bangkit dan seluruh rekan lain meninggalkan meja tersebut, menyisakan Irham seorang saja yang masih memandangi wanita yang duduk tengah bersedih.
Bagaimana tidak, sejak pertemuan klien ia melihat Arga mempermalukan Asna, bahkan ia mengenalkan pada klien bisnis akan menikah, dan melihat sosok Asna di sudut menangis dan pergi lewat pintu lain.
“Argh.” Irham teriak frustasi menjambak rambutnya sendiri. Hidupnya begitu rumit dan pelik, kenapa harus kembali dipertemukan Asna, sementara ia sakit melihat orang yang ia cintai di perlakukan seperti itu.
Setelah semua aman, Irham segera hampiri keluar. Dimana wanita itu masih saja menangis, dan memberikan sapu tangannya yang membuat Asna terkejut dan menunduk.
"Hapus air mata kamu As, pria seperti Arga sudah sepantasnya kamu lupakan!" lirihnya.
"Ir- Irham .. Kamu benar Irham Bahrain. Ka- kamu sedang apa disini?" Asna seolah menghapus air matanya dan mencoba senyum.
"Buat apa tangisi bedebah itu, aku tahu dan perhatikan dirimu sejak malam. Aku salah satu klien yang aku enggak tahu itu kediaman kamu dan Arga. Aku bisa bantu, jika kamu mau membalas dendam pada mereka." bisik Irham.
"Dengan cara apa, kamu bantu aku. Kamu enggak tahu soal aku, karena aku yang .."
"Penyakit langka kamu bisa sembuh! progeria kamu itu terbilang ringan, namun belum ada obatnya. Aku sudah cari tahu tentang kamu dan bedebah yang harus kamu singkirkan, hanya ada satu syaratnya."
"Apa syaratnya Irham, aku tidak yakin akan membuat mas Arga menyesal."
"Menikahlah denganku! jangan memperlambat bedebah yang ingin bercerai darimu! kamu tidak pantas lebih sakit lagi." lirih Irham, membuat tatapan Asna membola dan berlinang.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
lord
woh kocek uang gede buat asna sembuh belum perawatannya.
2023-08-02
0
lord
baca ulang progeria aku searching semacam cepet keriput ya tor.duh awal mula dicampakin nih asna
2023-08-02
0
Fadly
sahabat best nolong asna tapi tidak mudah naklukin hati asna yang terluka irham perlu sabar eskstra
2023-07-23
1