-REINKARNASI- (Part 1)

Kau dan aku terdiri dari satu jiwa

Satu jiwa yang terpecah menjadi dua

Terus berharap dan mengangkatkan kedua tangannya memohon pada-Nya

untuk dapat kembali bersatu dan bersua secara nyata

Kita seperti cermin yang saling menautkan rasa

Apa yang aku rasakan, kau pun merasakan hal yang sama, begitu juga sebaliknya

Apa yang aku pikirkan, kau pun memikirkan hal yang sama, begitu juga sebaliknya

“Jonggrang putriku, usiamu sudah menginjak usia menikah, mengapa kau tak kunjung menerima lamaran dari salah satu putra mahkota atau raja-raja tetangga kita?” Tanya Prabu Boko kepada putri tunggalnya nan cantik jelita yang terkenal seantero Tanah Jawa, Roro Jonggrang. Siapa yang menyangka dibalik sosok raksasa penuh durjana dan kejam pada rakyatnya, Prabu Boko adalah seorang ayah yang sangat menyayangi putrinya. “Dengan kecantikan, kekayaan, dan kecerdasanmu sudah pasti engkau akan menjadi permaisuri penuh aura digdaya ketika mendampingi salah satu yang beruntung menjadikanmu pendamping mereka.”

“Jonggrang masih ingin bebas Ayahanda Prabu,” Jawab Roro Jonggrang dengan riang sambil bermain dengan kupu-kupu yang hinggap di taman dalam istana. “Menikmati negeri Boko yang sungguh indah, makmur dan mempesona sehingga memikat banyak mata untuk mengunjunginya.”

“Jonggrang, apa kau tak takut akan menjadi perawan tua yang telat menikah? Ayahanda hanya mengkhawatirkan nasibmu saja putriku,” Prabu Boko tak henti-hentinya membujuk anaknya itu agar dapat meruntuhkan dinding prinsip yang sangat dipegang teguh oleh sang putri.

“Jonggrang tidak takut Ayahanda,” Lanjut Roro Jonggrang penuh tekad. “Jonggrang hanya ingin jatuh cinta dengan seorang pemuda yang melihat Jonggrang apa adanya, bukan ada apanya sehingga tak memperdulikan pertambahan usia yang hanyalah hitungan angka penuh tipu daya.”

“Oh, Sang Hyang Widhi, apalah dosa hamba-Mu ini sehingga begitu mengkhawatirkan putri semata wayangnya,” Prabu Boko hanya bisa mengurut dahinya yang berkedut karena frustrasi menghadapi Roro Jonggrang yang begitu keras kepala.

***

Suasana petang dihiasi langit penuh bintang pada hari yang penuh peluh kelelahan akibat dari aktifitas pekerjaannya yang membludak seolah menghisap seluruh energi pemilik mobil SUV berwarna merah yang telah disambut oleh seorang asisten rumah tangga dengan membukakan pintu gerbang sebagai tanda mengizinkan mobil tersebut untuk masuk.

Danas memarkirkan mobiln SUV-ya ke dalam carport yang berukuran cukup dapat diisi dengan dua buah mobil pada sisi kanan rumah tingkat dua bergaya kontemporer milik ibunya itu. Ya, ia menekannya bahwa rumah itu adalah milik ibunya buah hasil kerja kerasnya membanting tulang dalam membesarkan bisnis restoran yang dirintisnya dari nol bersama ayahnya. Seorang kepala keluarga yang telah meninggalkan mereka sejak sepuluh tahun lalu akibat sakit jantung yang dideritanya. Penyakit klasik turunan dari keluarganya yang seperti bom waktu menunggu titik klimaksnya membuat istri dan anak semata wayangnya berduka karena ditinggalkan olehnya selamanya. Banyak orang mengira bahwa ia anak yang beruntung terlahir dari keluarga yang berkecukupan, agar dicatat, berkecukupan, bukan kaya raya, sehingga dirinya dapat menggapai apa yang dimiliki saat ini tanpa melihat prosesnya. Ah, sudahlah, memikirkan dirinya sendiri saja sudah membuatnya sakit kepala, apalagi memikirkan opini orang yang sibuk menilainya? Bukankah kita tidak dapat memuaskan semua orang yang mengenal kita?

“Terima kasih Bu Erna,” Ucapnya sopan kepada wanita paruh baya seumuran ibunya yang telah mengabdi pada sang ibu selama enam tahun belakangan ini.

“Sama-sama Mbak,” Jawab Erna sambil menutup kembali gerbang pagar dan menguncinya. “Ibu juga sudah menunggu Mbak Danas di ruang keluarga sambil menonton televisi.”

Pasti menanyakan hubungan kandasku dengan Arya! Batin Danas menghela napas panjang untuk mempersiapkan mental dan batinnya yang sudah pasti akan mendapatkan ceramah panjang menyaingi Tembok Besar China dari ibunya itu.

“Aku pulang Ma,” Danas menghampiri Gayatri dan menyambut punggung tangan kanannya untuk dicium sebagai tanda baktinya kepada sang ibu.

“Duduklah,” Ucapan bernada sedikit tegas dan memerintah menyambut Danas. Namun jangan katakan bahwa ibunya seperti sosok ibu tiri kejam yang tega menyiksa anaknya jika tak ingin ditegur oleh anaknya sendiri. Ibunya adalah single fighter dengan sosok tegas bertangan besi yang menunjukkan kasih sayangnya tidak dengan kata-kata namun perbuatan nyata menjadikan dirinya sosok seperti saat ini. Dan ia adalah salah satu saksi perjuangan ibunya itu. “Mama dengar dari Milly bahwa kamu putus dengan Arya. Apakah itu benar?”

Dasar Milly mulut ember! Pasti diiming-imingi Mama makan gratis semalam seminggu di restoran supaya mau buka mulut! Awas saja besok pas ketemu! Umpat Danas dalam hati kepada sahabatnya yang tumbuh bersamanya sejak kecil.

“Iya Ma, itu benar,” Danas menghempaskan punggungnya ke punggung sofa coklat muda yang didudukinya. “Kali ini apakah Mama menyuapnya dengan makan gratis selama satu minggu di restoran?”

“Kali ini dua minggu agar dia mau menceritakan secara mendetail mengingat Mama cukup menyukai sosok Arya,” Gayatri mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya hingga membentuk huruf ‘V’ dihadapan Danas.

“Ya Lord…,” Danas menutup wajahnya dengan bantal sofa di sebelahnya karena malu dan frustasi. Ia memastikan jika dirinya berhubungan dengan lelaki lagi tidak akan pernah membicarakan hal tersebut pada sahabat mulut ember bocornya itu. Terlebih lagi di mata ibunya, Arya merupakan sosok menantu idealnya jika dibandingkan dengan mantan-mantan kekasihnya yang lain. Wajar saja kali ini pancingan agar Milly dengan senang hati membuka semuanya lebih banyak dari sebelum-sebelumnya. Ia pun sebenarnya merasakan demikian terhadap lelaki itu karena baru kali ini ia menangis dalam diam hampir sebulan sejak mereka putus. Sosok sabar dan mengayomi serta menerima dirinya apa adanya meskipun secara karir pekerjaan berada satu tingkat di bawahnya, kini telah menghilang. Namun apa daya jika menyangkut perasaannya terhadap dirinya yang tiba-tiba menghilang? Bukankah jika memaksakan hubungan tersebut tetap berlanjut akan menyiksa bagi mereka berdua?

“Ini sudah kedua puluh kalinya Danas, sebenarnya ada masalah apa hingga hubunganmu kembali gagal? Apakah kamu tidak belajar dari hubungan-hubunganmu terdahulu? Apakah kamu menunjukkan sisi kuatmu sehingga mereka semua merasa tidak ada lagi celah untuk berharga di matamu?”

Sudah ia duga, padahal pekerjaannya hari ini untuk persiapan acara penting dengan customer penting pula sungguh menyita energinya. Untung saja besok sudah memasuki weekend, setidaknya ceramah panjang untuk ke sekian kalinya ini bisa diladeninya dengan kepala dingin.

“Mama ini sudah tua dan kamu adalah anak satu-satunya yang diharapkan untuk segera berkeluarga dan memberikan Mama cucu mengingat usiamu sudah cukup dewasa untuk usia pernikahan,” Lanjut Gayatri. “Apa lagi susah jaman sekarang mendapatkan lelaki yang mau mengerti segudang kesibukanmu itu.”

“Terus Mama maunya aku harus bagaimana?” Danas menjawab kalimat panjang Gayatri dengan nada datar penuh kepasrahan namun mengandung ketegasan. Tatapan mata indahnyanya sedatar suaranya seakan menyimpan banyak makna. Hal yang tak pernah ia lakukan selama ini. Mungkin ini bentuk perlawanannya karena sudah terlalu disudutkan sekian lama tentang kegagalan kehidupan cintanya. “Segala upaya sudah aku lakukan agar hubunganku dengan Arya dapat berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Namun, jika perasaannya tiba-tiba menghilang apakah aku harus mengemis cintanya? Apakah Mama mau anak semata wayangmu yang telah dididik sekuat baja ini melakukannya? Apakah Mama mau harga diriku diinjak olehnya?”

Gayatri tak dapat membalas apapun ketika mendengar ucapan Danas. Setelah sekian lama Danas hanya merespon dalam diam setiap kali keluhan yang sama dirinya ungkapkan, baru kali ini Danas memberikan balasan telak pada dirinya. apakah ia selama ini sudah terlalu keras mendidik putrinya itu hingga berakibat seperti sekarang ini?”

“Urusan jodoh itu bagiku rumitnya seperti benang kusut, Ma. Jika dipikirkan dengan akal sehat rasanya segala daya upaya dan doa telah kulakukan. Hanya saja aku masih belum bertemu dengan orang yang tepat karena semuanya berakhir aku menjadi pihak yang selalu diputuskan setelah menjalani hubungan selama tiga bulan dan itu sungguh mengenaskan serta cukup membuat harga diriku terluka untuk kesekian kalinya meskipun aku menunjukkan ekspresi wajah biasa saja,” Danas menengadahkan kepalanya menatap langit-langit ruang keluarga. “Mungkin saja kehidupanku di masa lalu terlalu sering membuat patah hati banyak lelaki sehingga berefek pada kehidupanku saat ini.”

“Maksudmu?” Gayatri mengernyitkan dahinya bingung.

“Reinkarnasi,” Danas menatap lekat kearah bola matai bunya yang sekelam malam.

“Reinkarnasi? Jangan aneh-aneh kamu Danas!” Tampak ketakutan tak kasat mata dirasakan dalam hatinya oleh Gayatri namun berusaha disembunyikannya dibalik wajah dingin dan tegasnya.

“Awalnya aku tak percaya mengenai hal itu Ma, namun setelah kurenungi mungkin saja ada karma yang harus kuselesaikan di kehidupan sekarang agar aku dapat bertemu dengan jodohku yang sebenarnya,” Danas kembali menghela napas berat. “Entah siapa sosokku di masa lalu, yang kutahu pasti apa yang telah kulakukan sebagai sosok itu sangat berpengaruh dengan kondisiku saat ini. Jadi Mama sabar-sabarin saja ya selama aku berusaha mencari tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini.” Ia yang merasakan penat memutuskan beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju lantai dua tempat kamar pribadinya berada. “Tugas Mama sebagai orang tua hanyalah berdoa untukku semoga aku lekas menemukan jalannya dan Mama bisa menyambut menantu idaman Mama selama ini.”

Gayatri menatap punggung Danas yang berlalu meninggalkannya sendirian dalam perenungannya dengan kesepuluh jari tangannya terkepal erat.

Tidak! Ini tidak mungkin! Bagaimana bisa anakku yang harus mengalami ini?!  

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!