SGD-10

#Suamiku_Guru_Dingin

#SGD_10

Dia yang mencintaimu atau dia yang kamu cintai?

.

Salsa POV

“Salsa!” Aku dikagetkan dengan suara bas dari pria yang mengambil duduk di sampingku. Dia menyimpan mangkuk baksonya dan menatapku.

“Kenapa lo tidak datang semalam di taman dekat Cafe Cosa?” tanya dengan alis terangkat.

Bukan hanya aku yang menatap pria di sampingku, tetapi Afiah ikut menatapnya. Sakina sendiri memesan bakso untuk kami.

“Semalam aku ada urusan, Kak. Sudah aku katakan rokoknya aku buang,” ujarku. Sebenarnya rokoknya ada di Pak Mario. Takut untuk memintanya kembali.

“Di mana? Itu barang penting buat gua, Sa.” Kak Zerka menyugar rambutnya ke belakang. Bajunya seperti biasa keluar dan dasinya terbuka longgar.

“Sebenarnya apa di dalam rokok Kak Zerka?” batinku.

Dia mengaduk mangkoknya dengan pasrah. Begitu pentingnya sampai membuat pria nakal seantoro sekolah menjadi galau. Aku akan mencoba meminta pada Pak Mario.

“Ini pesanan kalian.” Sakina meletakkan mangkok bakso di depan kami. Matanya hanya menatap sebentar Kak Zerka. Sudut mataku melirik Kak Zerka terlihat menatap dalam Sakina. Apa mereka saling mengenal?

***

Pulang sekolah kami diminta berkumpul di Aula. Ada penyampaian dari kepala sekolah. Mungkin terkait dengan rapat minggu lalu bersama anak OSIS.

“Assalamualaikum.”

“Wa’alaikumsalam!” Kami menjawabnya dengan serentak dan lantang.

Yang membuatku tidak suka dalam perkumpulan di aula adalah bau keringat dari semua siswa dan siswi yang menyatu. Apalagi matahari yang membuat tubuh lengket. Bisik-bisik dari bibir mereka membuat suasana semakin panas.

Mataku fokus ke depan saat melihat Pak Mario, Bu Eva dan Bu Leni—suppoter terbaiknya Bu Eva dalam mendekati Pak Mario, termasuk Bu Desi dan Bu Novi. Banyak guru-guru menyukai keduanya untuk menjalin hubungan bersama.

Mata Bu Eva memandangku dengan tatapan mengejek, dengan itu aku hanya bisa mengepalkan tangan. Apalagi dia sengaja mengajak Pak Mario berdiri di sampingnya.

Semua yang dikatakan Pak Yudi sekalu kepala sekolah hanya keluar di telinga kiriku. Sampai kami keluar dari Aula.

“Jangan terlalu dipikirkan. Dia berdiri di samping Pak Mario di Aula, tetapi kamu lebih unggul karena berdiri di plaminan bersama Pak Mario.” Sakina mengusap tanganku. Aku tersenyum mendengar ucapannya. Afiah menarik kami pergi dan tawa kami pecah. Kedua sahabatku selalu ada dikala sepi dan senangku.

“Kita ke mall, yuk. Beli perlengkapan buah camping! Aku mau beli banyak katela!” girang Afiah. Si Doyang makan kripik.

“Teraktir, dong, Sa. Kamu ‘kan istrinya Hot Daddy, sekali-kali gunakan uangnya buat teraktir kedua sahabatmu ini. Biarkan dia bekerja keras mengisi rekeningmu,” ujar Sakina.

“Ya, dong, Sa. Berikan pelajaran kepada Pak Mario.”

“Baiklah. Ayo kita habiskan uangnya!” Aku semangat sekali mendengar rencana mereka.

***

Kami sampai di pusat mall. Berbelanja ke sana ke mari mencari perlengkapan kami. Sejenak mampir di time zone menghabiskan 300 ribu untuk bermain.

“Kita makan juga! Borong makan yang mahal-mahal!” teriak Sakina.

Saat kami ke sana, kami bertemu dengan Kak Zerka bersama temannya. Kak Zerka melambaikan tangan kepada kami. Dia tidak sedingin yang dibicarakan di kampus. Kenapa sorot mata Kak Zerka seperti menyimpan banyak luka?

Aku merasa instingku semakin kuat saat Sakina yang terlihat semangat tiba-tiba mendadak pendiam. Teman Kak Zerka ternyata bernama Bayu. Kami berkenalan singkat, tetapi sepertinya Kak Bayu mengenal Sakina. Ada sorot kaget saat menatap Sakina, tetapi tak urung berkenalan juga.

“Kalian ke sini mau nonton?” tanya Kak Zerka.

“Enggak, Kak. Mau makan,” jawab Afiah kelewat polos. Kak Bayu menahan senyum sedangkan Kak Zerka menggaruk keningnya yang tidak gatal.

Aku tahu maksud Kak Zerka bertanya untuk tujuan kami ke mall, tetapi Afiah mengira Kak Zerka bertanya untuk apa kami datang ke sini. Tempat makan di mall.

“Maksud gua, kalian ke mall ngapain?” Kak Zerka terlihat kesal dengan Afiah.

“Mau beli perlengkapan buat camping, Kak. Kak Zerka ke sini apa?” tanyaku.

“Sama. Buat beli perlengkapan camping.”

Lagi-lagi aku melihat tatapan kak Zerka berbeda dengan Sakina. Meski Sakina hanya menduk sibuk memainkan ponselnya.

***

Mario POV

Sudah beberapa hari tidak pulang dengan Salsa. Dia sibuk bersama teman-temannya dan aku tidak membatasi itu semua karena dia masih remaja. Biarkan dia menikmati masa remajanya. Namun, sampai selesai magrib dia belum pulang.

Aku hanya mengetuk beberapa kali layar ponselku. Tidak pernah mengirim pesan lebih dulu kepadanya kecuali ada hal penting. Namun, untuk menanyakan beradaannya itu terdengar konyol.

“Mario, Papa kamu belum pulang. Bisa mengantar Mama ke mall? Mama ada pertemuan dengan teman-teman Mama. Nanti biar Papa kamu yang jemput,” pinta Mama.

“Iya, Ma. Aku siap-siap dulu.” Aku mengambil jaketku dan kunci mobil.

Di perjalanan beliau bertanya soal hubunganku bersama Salsa. Dia juga menceritakan beberapa kegiatan dia bersama Salsa di rumah.

“Mama sangat menyukai menantu Mama. Dia baik, ceria dan rajin. Mama merasa memiliki anak perempuan,” ungkap Mama. Aku tidak menanggapinya karena bingung.

Sampai di mall, aku ikut masuk ke dalam. Mau beli sepatu untuk kupakai nanti malam. Aku berjalan beda arah dengan Mama. Namun, mataku menangkap sosok wanita yang mengenakan hijab biru malam tertawa bersama teman-temannya.

Emosiku tidak dapat aku tahan saat melihat Zerka mengusap kepala Salsa. Dia seperti lupa punya suami. Dengan perasaan marah, aku meninggalkan mall.

Drtttt ....

From Bu Eva

[Pak Mario bisakah Pak Mario ke rumah? Aku sendiri saja menikmati film di sini.]

Aku menyalakan mesin mobilku. Meninggalkan mall. Dia remaja labil yang tak tahu menjaga dirinya di luar. Kebebesan yang kuberikan disalahgunakan.

“Persetan dengan semua! Acuhkan saja gadis sok dewasa itu.”

***

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

mario dewasa tp g cara komunikasi

2021-01-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!