Santaria : Kisah KARNA

Santaria : Kisah KARNA

Pembalasan Dendam

Malam hari...

Di suatu ruang bawah yang tersembunyi di kedalaman hutan pegunungan. Didalamnya terdapat seorang pria berambut hitam yang berusia 25 tahun tengah berdiri seorang diri dihadapan 100 orang-orang dewasa. Pria tersebut bernama Karna.

Plok plok plok

Salah satu pria yang adalah pemimpin kelompok tersebut bertepuk tangan sembari menampilkan seringai diwajahnya.

"Selamat datang di tempat ku saudaraku" sang pemimpin menyabut kedatangan dengan penuh sukacita

"Haruskah kita minum terlebih dahulu sebelum memulai acara utam~"

Bam!

"Guakh!"

Whosh! BAM!

Sebelum pemimpin sempat menyelesaikan ucapan provokasinya, sebuah pukulan tak kasat mata telah mengenai wajahnya. Membuat pemimpin itu terpental kebelakang hingga menabrak dinding.

Para Anak buahnya menjadi diam membisu melihat pemimpin mereka mendapatkan pukulan telak meski dengan adanya mereka di sekitarnya.

"Itu tidak perlu, kita langsung saja ke acara utamanya" ucap Karna sembari menggenggam telapak tangannya yang telah mengirimkan pukulan tak kasat mata.

"Argh! Kurang ajar!~ Kurang ajar! Kurang ajar! KURANG AJAR!!!" si pemimpin mengaum bagaikan seekor anjing yang menggonggong, sembari tangannya yang menutupi sebagian Wajahnya yang begitu jelek setelah merima pukulan dari Karna.

"Berani-beraninya kau, Berani-beraninya kau memukul wajahku!" Ucapnya dengan mata melotot serta urat-urat di dahinya. Wajahnya penuh dengan darah membuat pemimpin itu tampak lebih menyeramkan.

"Oh tampilan itu sangat cocok untukmu. Jadi Berterimakasih lah padaku bajingan" Karna mengejeknya tanpa ada rasa terintimidasi sama sekali.

!!!

"Hehehe. Muahahaha. HAHAHAHA!" Mendengar ejekan itu si pemimpin lantas tertawa terbahak-bahak

"Begitu ya, ya mungkin kau ada benarnya. Aku harusnya berterima kasih karena kau telah repot-repot datang ke tempat ku dengan sendirinya. Dengan begitu, AKU BISA MENGHABISIMU UNTUK SELAMANYA. HAHAHA!"

"Kau bicara seakan dirimu sudah pasti dapat mengalahkan ku. Sama seperti saudara-saudara bajinganmu yang lain"

"Humph aku tidak akan sama dengan mereka. Aku sudah mempersiapkan segalanya dengan matang untuk menyambutmu"

setelah mengatakan itu, wajah pemimpin yang terluka tiba-tiba pulih dengan sendirinya. Membuat Karna akhirnya menyadari dari mana asal kepercayaan dirinya berasal.

"Rawa Rontek yaa"

"Hahaha bagaimana? Bukan cuma aku saja yang memilikinya, tapi semua yang ada didepanmu Sekarang punya ilmu itu. Hahaha Apakah kau sudah takut?"

"Hahh tentu saja tidak, aku justru bersyukur dapat menghajar mu berkali-kali tanpa takut kau mati dengan cepat"

"Cih! Sombong sekali. Semuanya! Hancurkan pemuda itu tanpa belas kasihan!" Ucap si pemimpin yang sudah muak dengan kepercayaan diri Karna. Ia lantas memerintahkan anak buahnya untuk menyerang.

Serang! Oraaaa!

semua anak buahnya berlari menuju Karna setelah mendengar perintah tersebut. Mereka semua bukanlah orang yang bisa di anggap remeh. Mereka sudah terlatih dalam ilmu beladiri dan memiliki pengalaman dalam misi membunuh seseorang. Mereka juga dilengkapi dengan berbagai senjata seperti golok, celurit, tombak hingga pedang panjang. Membuat mereka sangat berbahaya.

Namun Karna disisi lain masih terlihat tenang dengan banyaknya orang yang menyerbu dirinya. Dan ketika para penyerbu mendekat, Karna akhirnya mulai bergerak.

"Brajamusti!"

Bom!

Argh!

Para penyerbu banyak yang terpental mundur akibat terkena ledakan energi dari tubuh Karna. Karna sendiri setelah mengaktifkan ilmunya, tubuhnya kini di selimuti dengan aura transparan serta ia dapat melayang di udara.

"Tidak mungkin! Tidak itu tidak mungkin. Sejak kapan kau menguasai ilmu itu" ucap pemimpin yang melihat Karna melayang dari kejauhan.

"Orang yang mati tidak perlu tahu" jawab Karna dengan raut wajah dingin

"Cih sombong sekali. Jangan berpikir kalau kau dapat mengalahkanku meski sudah memiliki itu"

Si pemimpin mengeluarkan pistol lalu ia menembak Karna secara beruntun.

Dor! dor! dor! dor!

Karna tidak mengelak dari tembakan itu. Ia justru menangkap semua peluru yang mengarah padanya.

Set set set set

urat di wajah si pemimpin menjadi lebih tebal setelah Melihat tembakannya dengan mudah di atasi. Ia kemudian menoleh ke arah anak buahnya yang masih diam terpaku dengan momentum kekuatan yang Karna tunjukkan.

"KENAPA KALIAN DIAM SAJAA! CEPAT SERANG!!!"

Serang! URAAAA!!

Akhirnya bentrokan kedua belah pihak pun terjadi. Karna dengan kekuatannya dapat dengan mudah mengalahkan Semuanya. Namun orang-orang itu kembali hidup lagi layaknya zombie. Membuat Karna harus menggunakan ide lain untuk melenyapkan kroco-kroco tersebut.

Ia menangkap salah satu kroco lalu memegang kepalanya dengan salah satu tangannya. Kemudian ia mengucapkan "Waringin sungsang".

Setelah mengatakan itu, energi kesaktian kroco tersebut terserap sampai tak tersisa. Setelah itu Karna menghancurkan kepala kroco itu tanpa belas kasihan sama sekali.

Melihat kekejaman Karna, membuat kroco-kroco yang lainnya menggigil ketakutan. Namun mereka tetap menyerangnya. jika tidak, mereka semua lah yang akan mati.

Dengan begitu pertarungan terus berlanjut. Karna satu persatu menghabisi lawan-lawannya dengan mudah layaknya seekor nyamuk. Namun Karna menyadari bahwa kesaktian dalam dirinya juga mulai menipis. Hingga pada akhirnya dia berhasil melenyapkan semua lawan-lawannya dan menyisakan satu orang yang adalah pemimpinnya.

Saat Karna mengalihkan pandangannya ke arah si pemimpin. Si pemimpin sudah membawa senjata berupa bazoka yang siap ia luncurkan kapan saja.

"TERIMA INI!" Ucap si pemimpin bersamaan dengan menarik pelatuk bazoka.

Dom! Wosh~

Karna kali ini tidak menangkapnya. Namun ia dengan terampil membuat lintasan untuk misil roket dengan mengitari tubuhnya lalu mengembalikannya ketempat pemimpin itu berada.

Wosh

"Kau bercanda kan?" Kata si pemimpin sebelum misil bazoka mengenainya

BOOM!

Ledakan besar terjadi hingga membuat ruang bawah tanah ikut terguncang. Sudah banyak retakan di dinding sekitarnya akibat pertarungan sebelumnya. Dan ledakan ini membuatnya lebih parah lagi.

Si pemimpin bangkit lagi setelah terkena serangannya sendiri secara langsung. Ilmu yang ia gunakan membuatnya terasa hidup abadi. Namun itu juga yang akan membuatnya mengalami penderitaan tiada habisnya hingga ia harus memohon untuk kematiannya.

"Sial! Sial! Sial! Aku pasti akan membun~ Guakh!"

BOM

Si pemimpin sudah kembali terlempar ke dinding sebelum ia menyelesaikan perkataannya. Tanpa memberinya waktu, Karna mendekati si pemimpin lalu memukulinya habis-habisan hingga tubuh pemimpin itu menancap begitu dalam di dinding.

Bam bam bam bam bam

Karna akan berhenti ketika tubuh pemimpin itu tak berbentuk. Lalu ketika tubuhnya pulih kembali. Karna akan melemparkannya ketempat lain dan akan mengulangi serangannya sekali lagi. Dan begitulah seterusnya hingga pemimpin itu merasa kalau mati lebih baik daripada harus mengalami penyiksaan berulang-ulang kali.

"Toollongg~ buun nuhh~ aa~ kuu~" ucap si pemimpin. Sikapnya yang arogan kini telah menghilang digantikan dengan orang lemah yang meminta belas kasihan.

Si pemimpin itu akhirnya tersadar bahwa perbuatannya telah menciptakan seorang malaikat mautnya sendiri. Jika saja ia dan keluarganya diawal-awal tidak menyepelekan Karna yang sejatinya masih saudaranya sendiri. Ia mungkin tidak mengalami hal yang menyedihkan seperti ini. Namun kini nasi sudah menjadi bubur. tidak ada kata jika lagi, karena semua sudah terlambat. Sekarang ia berharap kalau Karna mau berbelas kasihan untuk segera membunuhnya.

Karna dapat mendengar suara permohonan dari orang yang ia siksa habis-habisan. Ia sempat berfikir untuk tidak menghiraukannya dan melanjutkannya. Namun saat itu, matanya menangkap kedua sosok orang yang sangat di cintai ya. Sosok yang selalu dirindukannya. Dan sosok yang membuat tekad balas dendam di hatinya membara. Kedua sosok itu adalah ayah ibunya.

"Ayah~ ibu~" gumamnya

Ia tidak tahu apakah bayangan didepannya itu asli atau hanya halusinasi semata. Namun melihat kedua orang tuanya tersenyum, membuat karna mengurungkan niatnya untuk terus menyiksa orang yang sudah bermandikan darah.

"Hahh" Karna menghela nafas untuk menenangkan hatinya.

Ia kemudian memegang kepala pemimpin itu yang kini pemulihan tubuhnya begitu lambat.

"Waringin sungsang"

ARGHH!!!

Karna bukan lagi menyerap energi kesaktiannya melainkan juga energi kehidupannya pun ikut terserap. Membuat pemimpin berteriak sekencang kencangnya karena merasakan sakitnya energi kehidupannya di ambil.

Setelah itu Karna melepaskan tangannya dari kepala lalu pergi meninggalkan tubuh pemimpin yang telah mengering. Ia tidak lupa untuk menghancurkan markas ruang bawah tanah itu sebelum pergi.

BOOM! BOOM! BOOM!

Ledakan itu mengakibatkan bangunan itu hancur lalu tertimbun tanah di atasnya.

...

Di puncak pegunungan, Karna berjalan tertatih-tatih. Ia begitu lelah hingga butuh usaha baginya untuk berjalan. Lalu ia berhenti dan duduk tepat di bawah naungan pohon yang berada di puncak gunung itu.

Saat ia menatap Cakrawala di kejauhan, tak terasa air matanya setetes demi setetes telah jatuh.

"Ayah~ ibu~... Karna akhirnya berhasil membalaskan kematian kalian~" ucapnya dengan tatapan kerinduan dimatanya.

Saat itu, Karna merasakan jejak kehangatan di sisinya. Lalu ia melirik kanan kiri dan melihat kalau ayah dan ibu yang ia rindukan selama ini tersenyum lembut sembari memeluk tubuhnya.

"Ayah~ Ibuu~" ia kini tak kuasa menahan air matanya dan menangis sejadi-jadinya. Begitu besar kerinduannya terhadap ayah dan ibunya hingga membuatnya merengek, persis di waktu ia kecil dulu.

Akhirnya, Karna mulai menutup matanya perlahan bersamaan dengan waktu fajar menyingsing. Sinar cahaya yang begitu hangat dan lembut  menyelimuti tubuhnya. Alam sekitar terasa begitu hening seperti sengaja membiarkan pemuda itu mendapatkan tidurnya dengan lelap. Karna akhirnya menutup mata dengan senyum kelegaan di bibirnya.

Terpopuler

Comments

Yunialfi ~IG: yyn_writer08

Yunialfi ~IG: yyn_writer08

menarik sekali٩😍۶

2023-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!