Kamar Hugo Melker, Hotel dekat Kantor Polisi
Thea menatap wajah Hugo yang sedang memandang foto pria yang diduga adalah sebagai pelaku. Wajah pria itu seperti mencoba mengingat sesuatu. Apakah Hugo mengenal orang ini?
"Apakah anda mengenal orang ini, Mr Melker?" tanya Thea.
"Apakah ini orang yang membunuh Bila?" tanya Hugo.
"Belum bisa dipastikan tapi dia salah satu klien di butik Channel tempat almarhum istri anda bekerja."
Hugo melihat foto itu lagi. "Aku sepertinya pernah melihat orang ini tapi dimana aku lupa."
"Jika anda mengingat orang ini siapa, tolong anda kabari saya."
Hugo mengangguk. "Miss Ramadhan... "
"Ya?" Thea menatap kliennya.
"Terimakasih."
"Untuk apa?"
"Percaya pada saya."
"Mr Melker, masih terlalu dini untuk bisa membebaskan anda dari semua tuduhan tapi saya berusaha akan membersihkan nama anda dan semua stigma negatif tentang anda." Thea menatap Hugo serius. "Dan yang penting, mendapatkan pelaku sebenarnya."
Hugo mengangguk lagi.
"Jika anda teringat sesuatu hal kecil apapun, tolong hubungi saya, Mr Melker. Saya yakin itu bisa membantu kasus anda" ucap Thea lagi.
"Tentu saja."
"Kalau begitu, saya permisi Mr Melker. Besok saya akan mencari tahu apakah jenazah Mrs Melker sudah bisa diambil dan dimakamkan atau belum. Apakah anda sudah menghubungi rumah duka atau mau dimakamkan dimana?"
Hugo menatap gadis berkulit eksotis itu dan mengangguk. "Kemarin saya sudah menghubungi rumah duka. Kapan pun Bila bisa diambil, mereka siap."
Thea mengangguk. "Baik Mr Melker. Good night." Gadis itu pun berbalik menuju pintu.
"Good night Miss Ramadhan."
Sepeninggal Thea, Hugo menatap foto itu. Sejujurnya dia seperti melihat hantu.
Apakah dia belum mati?
***
Boston, Massachusetts Pabrik Bir O'Grady
Shane akhirnya menempatkan Apsarini di tim keuangan pabrik bir nya karena gadis itu mendapatkan apartemen yang lebih dekat ke pabrik bir daripada yang di pabrik baja. Apalagi gadis itu sangat cantik, bisa membuat para pekerjanya tidak konsentrasi jika ada meeting.
Pagi ini Shane mengadakan meeting bersama divisi keuangan untuk membahas bonus untuk semua pegawainya karena penjualan bir mereka meningkat apalagi kontrak dengan banyak restauran dan bar pun diperpanjang, membuat nama bir O'Grady semakin terkenal di kalangan banyak pecinta minuman beralkohol.
"Bonus akan diberikan pada akhir bulan Juli seperti biasanya penilaian tiga bulan sekali" ucap Shane.
Apsarini hanya mendengarkan diskusi Shane dan para pegawainya di divisi keuangan karena dia masih baru dan sudah pasti tidak akan mendapatkan bonus.
Lagian aku kan baru tiga hari kerja juga.
Apsarini juga memperhatikan sistem pekerjaan disini tidak terlalu di bawah tekanan seperti halnya di Finlandia. Mungkin karena persaingan bir tidak seketat persaingan game.
Diskusi tentang jumlah bonus yang akan diterima di setiap pegawai di pabrik pun sudah selesai dibahas dan mereka semua pun bersiap untuk makan siang. Apsarini pun berdiri untuk makan siang bersama Haley, teman satu divisinya yang kubikel mereka bersebalahan.
Shane melihat gadis itu hendak pergi, rasanya ingin memanggilnya dan mengajaknya makan siang tapi pria itu cukup tahu diri karena pasti akan menjadi gunjingan antara dirinya dan Apsarini. Shane tidak mau gadis itu merasa tidak nyaman bekerja di perusahaan nya karena mendapatkan perlakuan khusus.
Apsarini mengangguk hormat ke Shane sebelum mereka keluar ruang meeting dan berjalan bersama Haley menuju cafetaria perusahaan.
***
Cafetaria Perusahaan Bir
Apsarini memilih membeli chicken grilled dengan mashed potatoes dan salad sedangkan Haley memilih lunch set lengkap. Keduanya memilih teh oolong sebagai minumannya.
"Jadi kamu sebelumnya bekerja di Finlandia?" tanya Haley yang baru bisa mengobrol dengan Apsarini.
"Iya. Terus ada tawaran disini, jadi aku ambil saja lah. Helsinki terlalu dingin" senyum Apsarini. "Meskipun pemandangannya indah tapi tetap saja."
"Boston lebih ramai dari Helsinki kah?" tanya Haley.
"Yup. Mungkin aku sedikit bosan disana."
"Tak heran kalau kulitmu macam pualam begitu, Sari" kekeh Haley.
"Oh? Kalau ini memang keturunan kok" jawab Apsarini kikuk. Dia memang tidak bohong. Ayahnya Tristan Neville memang memiliki kulit putih pucat khas Inggris ditambah almarhum ibunya juga berkulit putih ras Asia jadilah dirinya.
Apsarini dan Haley mengobrol banyak hal terutama tempat jual bahan makanan halal dan tempat makan yang juga halal. Dari Haley juga, gadis itu tahu pertokoan yang sering jual barang diskon. Meskipun bergelimang harta, Apsarini tidak bisa menahan diri dari yang namanya diskon.
***
Apartemen Apsarini
Gadis itu masuk ke dalam apartemen nya yang bisa dibilang lebih sederhana dari yang disediakan kantornya di Helsinki. Masih belum banyak barang disana tapi yang penting - penting sudah ada, seperti kasur, meja makan dan peralatan dapur.
Apsarini juga berencana untuk membeli sebuah mobil yang tidak terlalu besar apalagi tabungannya dari bagi hasil PRC Group nyaris tidak pernah dia sentuh karena uang jajan dari Tristan sudah lebih dari cukup apalagi dirinya juga bekerja dengan gaji yang lumayan sebelumnya.
Gaji di perusahaan Shane memang tidak sebesar di Helsinki tapi Apsarini mendapatkan pengalaman baru dan baginya sangat menantang karena meskipun bidangnya sama tapi perusahaannya berbeda.
Apsarini pun memilih mandi setelah seharian bekerja dan bersiap untuk memesan makan malam. Dirinya masih malas memasak karena belum berbelanja bahan makanan. Masih dengan handuk diatas kepalanya usai mandi, Apsarini mulai membrowsing tempat makan untuk take away.
Gadis itu memilih masakan Malaysia untuk makan malam dan junk food untuk sarapan besok. Sambil menunggu pesanannya datang, Apsarini mengeringkan rambutnya dengan handuk dan menonton berita di televisi. Mata birunya terbelalak ketika melihat Nelson didampingi Thea sedang diwawancarai oleh para pencari berita. Nelson tampak dingin saat ditanya perkembangan kasus Hugo Melker.
"Jadi mas Nelson dan Thea yang bela Hugo?" gumam Apsarini sambil menyesap juice jeruknya.
"Kilen kami, Mr Hugo Melker, sudah dibebaskan dari pengawasan NYPD karena kurangnya bukti serta alibi yang kuat saat kejadian tragis itu" ucap Nelson.
"Apa benar Mrs Melker berselingkuh?"
Nelson hanya tersenyum tipis. "Itu tugas NYPD untuk membuktikan. Tugas kami membela klien kami dan untuk latar belakang kenapa Mrs Melker dibunuh, biarkan para aparat penegak hukum yang menyelidiki."
Apsarini hanya mengelus dadanya saat melihat foto Hugo terpampang di layar tv, termasuk foto-foto Hugo bersama Salsabila yang tampak mesra dan saling mencintai. "Kurang apa sih sebenarnya? Sudah punya suami tampan, kaya dan tampak sangat mencintai tapi kok bisa selingkuh ?" gumam gadis itu.
Suara bel pintu apartemennya berbunyi membuat gadis itu bergegas menuju ke pintu. Apsarini melihat dari layar intercom dan terkejut karena yang datang bukanlah tukang delivery. Gadis itu membuka pintu apartemennya dan tersenyum ke arah Shane O'Grady yang datang.
"Shane? Ngapain kemari?" tanya Apsarini bingung.
"Aku bawakan makan malam" jawab Shane sambil memperlihatkan paper bag.
"Oh ... Tapi..."
"Miss Neville?" panggil seseorang yang merupakan tukang delivery. "Your food delivery."
"Yes?" Apsarini menoleh ke arah orang itu dan menerima kantong plastik berisikan makanan pesanannya. "Ini tip nya." Gadis itu memberikan $10 yang diambil dari saku celana jeans nya.
"Thank you." Pria itu pun pergi dan Apsarini menatap Shane.
"Aku sudah beli" cengir gadis itu.
Shane hanya mengedikkan bahunya. "Tidak masalah" ucapnya santai.
***
Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
shinta
aku berasa dimasukan ke kolam tanpa dasar, penuh teka-teki dan tekanan wkwkwk
good job Teh Han!!🥰🥰
2023-06-16
1
ellyana imutz
ap dia pria masalalu ny sasha datang lg krn cinta lama blm usai ...teka teki ny makin ruwet mcm benang kusut....shane PDKT m sari secara halus ni lwt makanan...
2023-06-16
1
Masumi Hayami
Nah kan..
Semoga bener dugaan gw.. dia pria yg pernah jadi cinta pertamanya si Bila. mgkn ada suatu kejadian, yg menyebabkan si cowo ini d kira meninggal n akhirnya Bila menikah sm Hugo..n mgkn jg ada kesalahpahaman di antara mrka ber 3, jd s cowo ini dendam, iri n benci sm Hugo or Bila..
tp semuanya entah benar atau g, kembali ke penulisnya hehehehehee.. 😅😁
2023-06-16
2