If You Met Me First...

If You Met Me First...

Apsarini Neville dan Thea Ramadhan

Hotel St Regis New York Acara Pernikahan Bayu dan Ajeng

Shane O'Grady mencari-cari gadis cantik yang juga masih bersaudara dengan sepupunya Bayu O'Grady sambil menenteng sepatu Jimmy Choo bewarna silver. Mata biru Shane mencari gadis yang juga bermata biru namun rupanya acara lempar buket sedang berlangsung hingga dirinya harus berjinjit meskipun dirinya termasuk tinggi sekitar 180 cm.

"Dimana sih gadis itu ?"

"Shane !"

Shane pun menoleh dan melihat Valentino yang datang bersama istrinya, Katya D'Angelo.

"Hai V. Halo Katya." Shane bersalaman dengan Valentino Reeves dan mencium pipi Katya.

"Sepatu siapa itu?" tanya Katya sambil menunjuk tangan Shane yang menenteng sepatu berhak tinggi itu.

"Oh ini sepatu Sari" jawab Shane apa adanya.

"Lho Sari kemana?" Valentino dan Katya celingukan hingga mereka melihat Apsarini bersama Kalila dan Raine ikutan dengan Nadya untuk menerima buket bunga dari Ajeng.

"Owalaahhh ikutan rebutan bunga tho" kekeh Valentino.

"Kira - kira siapa yang dapat ya Vale?" tanya Katya.

"Paling Raine."

"Semua siap ya?" teriak Ajeng.

"SIAAAPPP !" teriak para jomblowati disana.

"Satu... Dua... Tigaaaa !" Ajeng melemparkan buket bunga nya dan semua orang heboh saat tahu siapa yang dapat.

"NADYAAAAAA?"

Sorak Sorai ramai terdengar di keluarga Sultan itu dan Nadya tampak memerah wajahnya antara senang dan malu. Shane yang melihat itu pun ada rasa sesak tersendiri.

"Nadya dan Omar !" teriak Bayu dan sepupu lainnya.

Omar yang sedang berdiri bersama Hasina, sang ibu hanya bisa melongo.

"What?" Omar tampak bingung.

Wajah Nadya berseri - seri saat menunjukkan buket bunga dari Ajeng dan Omar pun berjalan menghampiri gadis itu. Sampai di hadapan Nadya, agen FBI itu lalu berlutut satu kaki membuat pengacara itu menatap bingung.

Shane dan Phoenix Hamilton yang melihat adegan itu pun tampak patah hati karena mata Nadya tampak berbinar-binar menatap Omar dan keduanya saling memandangi satu sama lain penuh cinta.

"Kamu ngapain Omar?" tanya Nadya bingung.

"Nadya Aurora Blair... " Omar mengeluarkan kotak beludru dan membukanya. Tampak cincin berlian yang lebih besar dan lebih cantik dari yang disematkan Omar sebelumnya di apartemen, berada di dalam kotak itu. "Will you marry me... Again?"

Semua anggota keluarga Pratomo langsung terdiam dan tak lama berteriak heboh termasuk Valentino.

"AGAIIINNN???"

Nadya mengacuhkan teriakan heboh keluarga nya termasuk tatapan tajam Travis dan Rahajeng Blair sedangkan Nelson hanya memegang pelipisnya.

"Yes Omar Zidane, I will marry you... Again !" senyum Nadya yang dijawab Omar dengan menyematkan cincin cantik itu di cincin sebelumnya. Omar pun berdiri dan menatap Nadya kemudian pria Mesir itu mencium bibir Nadya penuh perasaan membuat semua orang di sana terhanyut dengan pasangan yang dikenal sangat bucin satu sama lain..

Usai Omar mencium Nadya, terdengar suara Travis Blair.

"Zidane ! A Word !" Nada suara pengacara handal itu terdengar tidak bisa dibantah.

Omar pun tersenyum kecut dan menggenggam tangan Nadya sebelum mengikuti Travis Blair.

***

Shane tampak sedih melihat bagaimana mesranya Omar dan Nadya, sekarang pintu untuk mendapatkan Nadya benar-benar tertutup. Pria Irlandia itu kemudian melihat Apsarini yang berjalan tanpa alas kaki dan menghampiri gadis itu.

"Mencari sepatumu, Cinderella?" goda Shane sambil menunjukkan sepatu Jimmy Choo Apsarini.

Gadis itu tertawa. "Oh thank you my prince charming. Maukah anda memasangkan untukku? Siapa tahu terlalu besar atau terlalu kecil?"

Shane tertawa. "Please sit down" pinta Shane sambil menunjuk ke sebuah kursi dan Apsarini duduk di sana. "So Cinderella, mari kita lihat. Apakah ini sepatumu?"

Pria itu berlutut satu kaki dan memasangkan sepatu Apsarini. Shane bisa melihat kaki mulus gadis itu yang dikaruniai kulit putih seperti susu. Ada perasaan berdesir di pria bermata biru itu karena melihat kulit mulus.

"Apakah pas, Prince Charming?" tanya Apsarini.

"Sangat pas, Cinderella" senyum Shane sambil menatap wajah cantik gadis itu. Untuk beberapa saat keduanya saling terpaku dan Shane lah yang berdehem untuk menetralisir suasana. Pria itu berdiri dan mengulurkan tangannya ke Apsarini. "Mau aku bantu berdiri? Sepatumu hak nya sepuluh Senti, Sari."

"Kok kamu tahu ukurannya?" tanya Apsarini sambil menyambut tangan Shane.

"Well, almarhum mommyku adalah shoes junkies jadi aku tahu." Shane menggenggam tangan Apsarini. "Sudah stabil berdiri nya?"

"Sudah. Thanks Shane." Apsarini melepaskan genggaman tangan Shane.

"Hei, bagaimana kita saling bertukar nomor ponsel. Bagaimana pun ternyata kita masih ada hubungan keluarga meskipun jauh sekali." Shane menatap mata biru Apsarini.

"Sure. Why not?" senyum gadis itu sambil mengambil ponselnya dari tas clucth Gucci nya. Shane dan Apsarini pun saling bertukar nomor ponsel.

***

Kantor Blair and Blair Advocate Manhattan New York Setahun Kemudian

"Thea !" panggil Nelson ke adiknya yang baru saja menjadi junior partner Blair and Blair Advocate.

"Ya mas Nelson?" jawab putri Adrian Ramadhan dan Lovisa Wallin.

"Kamu bisa mengurus klien VIP?"

"Siapa mas?"

"Hugo Melker." Nelson menatap adiknya yang tampak terkejut.

"Novelis itu? Yang dianggap The Next Dan Brown dan Agatha Christie? Kasus apa mas? DUI ( menyetir dalam keadaan mabuk )?" tanya Thea yang takjub karena dirinya mendapatkan kepercayaan membela klien VIP.

"Bukan. Membunuh istrinya."

Thea melongo.

***

Flashback Di Kediaman Hugo Melker dan Salsabila Melker...

Hugo Melker, novelis kriminal yang sedang naik daun itu memarkirkan mobil Mercedes nya di depan garasi rumahnya di daerah Upstate Manhattan. Pria bertubuh kekar itu baru saja menghadiri acara pembacaan novel terbarunya di perpustakaan nasional New York.

Hugo pun mengambil kunci rumahnya dan tampak terkejut karena pintu rumahnya terbuka sedikit. Perlahan Hugo pun masuk ke dalam dan berjalan melewati ruang tamu dan melihat ruang tengah tampak berantakan. Pria itu memucat saat melihat tubuh istrinya, Salsabila, dalam keadaan tanpa busana dan di tubuhnya terdapat banyak luka tusukan.

Sebagai seorang novelis kriminal, Hugo tahu dirinya tidak boleh menyentuh apapun tapi ini adalah istrinya dan instingnya adalah berusaha menyelamatkan nyawa Salsabila. Pria itu berlutut memegang nadi istrinya yang sudah tidak ada denyutnya. Hugo memegang tubuh istrinya yang masih terasa hangat yang berarti belum lama tewas.

Pria itu mengambil ponselnya dan menelpon 911. Disaat dirinya hendak berdiri, Hugo terpeleset darah istrinya dan terjatuh hingga menyentuh pisau yang diduga sebagai alat pembunuh nya.

"911 what's your emergency?"

"My wife is dead ! Oh my God ! Send everyone!" teriak Hugo panik yang melepaskan tangannya dari pisau dapur itu.

"Police dan Ambulans segera kesana, Sir."

Hugo menutup panggilannya dan berpindah duduk di tembok ruang tengah. "Astaghfirullah... Salsabila... What happened..." Pria itu pun menangis dan tak lama polisi pun datang begitu juga dengan ambulans serta wartawan.

Malam itu Hugo digelandang ke kantor polisi Precinct Manhattan dan beredar kabar jika dirinya dituduh membunuh istrinya Salsabila.

"Mr Melker... Saya ingin menanyakan sesuatu tentang anda" ujar salah seorang detektif.

"Saya tidak mau berbicara tanpa ada pengacara di samping saya. I want a lawyer. Berikan Blair !" ucap Hugo dengan nada lelah.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

diyah

diyah

akhirnya baca juga...😁😁😁

2023-07-08

2

ima puspita

ima puspita

kok cerita yg ini dulu. bukanya pernah bilang m bkin cerita tentang anaknya Charles sm anak angkatnya Gabriel?

2023-06-14

4

shinta

shinta

wahhhh, new story yang bakal bikin kita makin kecanduan sama dongeng teh Han

gogogo!!!!!

2023-06-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!