Pemeriksaan Kesehatan

“rumah sakit?” tanya Anara dengan terkejut

Dia memperhatiklan gilang dengan seksama dan bertanya dengan khawatir “apa kamu merasa tidak enak badan? Apa itu karena kamu terlalu sibuk belakangan ini?”

Gilang mengalihkan pandangannya yang kini tengah fokus menyetir mobil dan melirik anara, dia mengelus kepala anara dan berkata dengan lembut “tidak, aku baik-baik saja. ini untuk mu”

Anara masih bingung, kenapa dia harus pergi ke rumah sakit? “Aku tidak sakit” tuturnya

ketika mereka akhirnya memasuki pekarangan parkir rumah sakit, gilang memikirkan mobil dan akhirnya bisa menatap kekasihnya dengan serius.

Dia tersenyum lembut dan berusaha meyakinkan Anara “Periksa saja oke? kita akan sibuk dengan berbagai acara persiapan pernikahan, aku ingin memastikan tubuhmu mampu untuk menanggung itu terlebih dahulu”

Dia tidak bisa memberitahu anara bahwa ibunya yang menyuruh dia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada anara.

Dia juga khawatir anara akan kelelahan nantinya, jadi pemeriksaan kesehatan menurutnya bukan ide yang buruk.

Gilang juga merasa senang ketika memikirkan bahwa ibunya menghawatirkan tubuh anara dan merasa bahwa mungkin akhirnya ibunya sadar dan mulai menerima anara sebagai menantunya.

Anara tersentuh mendengar itu, gilang sangat baik padanya bahkan dia menghawatirkan hal seperti ini ”oke, mari kita lakukan” jawabnya.

Gilang merasa sedikit bersalah karena telah berbohong “maaf karena aku tidak meminta pendapat mu terlebih dahulu untuk ini dan langsung membawa mu kemari begitu saja”

“tidak masalah, kamu melakukan itu karena menghawatirkan ku bukan? Aku sangat terharu sekarang, Kekasihku sangat perhatian” canda anara

Gilang mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium kening anara dengan lembut “aku mengambil ini sebagai hadiah karena telah menjadi keasih yang perhatian”

Wajah anara memerah ketika ciuman singkat itu selesai, “kau, kau, apa yang kau lakukan di tempat umum seperti ini!” katanya dengan gelagapan

Anara merasa wajahnya sangat panas karena serangan mendadak dari gilang, dan gilang tidak dapat menahan tawanya melihat wajah anara yang merah seperti kepiting rebus.

“apa yang kamu tertawakan!” tawa itu membuat anara semakin malu, dia membuka seatbealt “cepat, kita kesini untuk pemeriksaan bukan numpang parkir!” ketusnya.

Gilang menanhan anara yang terlihat seperti akan melarikan diri “tunggu”

Setelah mengatakan itu dia dengan cepat keluar dari mobil dan berlari membukakan pintu untuk anara “silahkan nyonya” katanya sambil menunduk hormat seperti seorang bawahan.

Anara tertawa melihat tingkah lakunya,

Mereka memasuki rumah sakit sambil bergandengan tangan.

ketika dokter mengetahui niat mereka, dia tersenyum lembut dan menatap ke tangan dua anak muda di depannya yang tidak terlepas dari sejak mereka masuk.

Dia menatap anara dan tersenyum lembut “calon suami mu sepertinya sangat mencintaimu”

anara merasa wajahnya memanas mendengar julukan ‘calon suami’ itu dan tersenyum malu.

Namun gilang nampaknya dirangsang oleh sesuatu mendengar kata ‘suami’

dia menganggkat tangan mereka yang bertaut dan mencium tangan anara di depan dokter dan berkata dengan terus terang “tentu saja, aku sangat mencintai calon istri ku!” tegasnya.

anara merasa sangat malu dengan tingkah tak tahu malu Gilang, bagaimanapun dokter di depan mereka terlihat seperti orang tua! Dan gilang berani melakukan tindakan seprti itu!

dia melepaskan tangannya dan mencubit pinggang gilang dengan geram.

“aduh, anara, tidak sayang, sakit itu sakit” keluh gilang dengan manja.

Anara tidak mengerahkan terlalu banyak kekuatan ketika dia mencubit pinggang gilang, melihat bahwa gilang masih bertingkah tidak tahu malu, dia memutar pinggang gilang dengan keras.

Gilang tersentak “anara, ampun, ahh baik aku salah oke, maaf”

Anara tidak menatap gilang sedikitpun seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi dan menarik tangannya dengan santai, dokter yang bertugas tersenyum melihat interaksi lucu pasagan itu.

Gilang juga ikut melakukan pemeriksaan atas permintaan anara, setelah selesai, mereka langsung meninggalkan rumah sakit karena membutuhkan waktu yang lama untuk hasilnya keluar dan memutuskan untuk kembali lagi besok.

gilang mengantarkan anara kembali ke kontrakannya.

Anara langsung melemparkan dirinya ke dalam kasur begitu dia memasuki rumah, hari ini sangat melelahkan dan dia merasa sangat mengantuk.

Anara berbaring terlentang di rangjang dan menatap langit-langit kamarnya dengan linglung, dia merasa tidak cukup nyata bahwa sebentar lagi dia dan gilang akan menjadi suami istri.

Sebenarnya dia cukup takut untuk menikah, waktu kecil dia sering melihat ayahnya memukuli ibunya dan ibunya tidak pernah melawan dan selalu memafkan ayahnya.

Tapi pada akhirnya ayah mereka berselingkuh dan orang tuanya bercerai, ayahnya lebih memilih wanita liar itu dan meninggalkan keluarganya yang membuat ibunya merasa sangat sedih.

Orang tuanya menikah karena perdohan keluarga, akibat hasil buruk dari pernikan orang tuanya anara bertekad hanya akan menikah bedasarkan cinta.

Pernikahan adalah untuk dua orang yang saling mencintai dan ingin hidup berasama selamanya.

dia berfikir bahwa pernikahan orang tuanya gagal mungkin karena mereka di jodohkan jadi mereka tidak memiliki cinta dalam membangun rumah tangga yang menyebabkan itu hancur.

Namun saat sekolah menengah dia menyaksikan anata yang kawin lari dengan kekasihnya, mereka juga saling mencintai namun pada akhirnya pernikahan mereka juga gagal.

Bahkan pernikahan Anata lebih mengerikan dari pada pernikahan orang tuanya, suami kakaknya membiarkan ibunya ikut campur dalam urusan rumah tangga dan membiarkan kakaknya ditindas.

Bahkan ketika ayahnya yang tidak bersikap baik pada ibunya, akan marah ketika orang tuanya sendiri menjelek-jelekan istrinya dan Ayah dengan tegas membela ibunya.

Walaupun anara membenci ayahnya karena dia selingkuh dengan wanita lain tapi dia menyukai sifat tegas ayahnya, yang tidak membiarkan siapapun mencampuri urusan rumah tangganya.

Pernikahan karena perjodohan berakhir dengan prceraian itu mungkin karena mereka tidak saling mencintai, tapi pernikahan yang didasari atas cinta pada akhirnya juga berakhir dengan buruk.

jadi bagaimana seharusnya sebuah pernikahan itu terjadi agar mereka bisa terus bahagia selamanya?

Bukankan pernikahan itu untuk membuat dua orang yang saling mencintai bisa bersama dan hidup bahagia selamanya??

Anara merasa bahwa pernikahan itu sangat rumit dan Ini memuat anara cukup takut menjalin hubungan dengan seseorang.

Dia berjanji pada dirinya bahkan jika dia jatuh cinta pada seseorang nantinya, dia tidak akan membiarkan dirinya menjadi bodoh karena cinta.

Ketika gilang melamarnya waktu itu butuh waktu lama bagi anara untuk menjawab, namun gilang terus meyakinkannya.

Anara kembali sadar dari lamunannya karena suara panggilan masuk dari ponselnya, dia meraba-raba ranjangnya dengan malas dan mengambil ponselnya yang berada di tepi ranjang .

Dia menekan tombol hijau dan menjawab dengan malas

"Hm?"

“halo? Anara?”

“ya, apa? Tumben banget nelfon ” tanya anara

Pihak lain terdiam sebentar, “anara, apa kamu tahu dimana Azkia berada?”

Anara merasa bingung dengan itu “tidak, apa kau fikir aku ibunya? Kenapa kau menelfon ku, kau hanya harus menelfon dia dan bertanya langsung”

Tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, cika disisi lain mengerutkan alisnya mau tidak mau merasa khawatir.

Melihat pihak lain tidak menanggapi, alis anara berkerut “hei cika,apa yang terjadi?”

“Azkia, dia berbohong”

Alis anara semakin mengerut mendengar itu “apa maksudmu?”

Disi lain cika menghela napas kasar “orang tua Azkia menghubungi ku, dan mereka mengatakan ada yang salah dengan nya. Bukankah sudah 1 bulan semenjak terakhir kali kita melihatnya!? Dan dia masih belum kembali”

Anara hanya merasa bahwa cika terlalu berlebihan “Dia bersenang-senang di luar negeri untuk liburanya, mungkin dia merasa betah disana dan tidak ingin kembali”

Mereka sudah berteman sejak kecil karena bertetangga dan mereka juga pergi ke sekolah yang sama sampai sekolah meoonengah, diantara mereka Azkia adalah yang termuda.

Cika merupakan anak tunggal sedangkan dia anak bungsu, jadi mereka selalu memperlakukan Azkia sebagai adik perempuan mereka dan memanjakanya.

Azkia sendiri adalah anak tunggal jadi tidak keberatan dengan itu karena dia juga selala ingin memiliki saudara.

Cika menggenggam tespack di ada tangannya dan berkata dengan susah payah “aku baru menyadari ada yang aneh ketika orang tuanya menelfon ku dan aku memeriksa dan menemukan bahwa Azkia, dia tidah pernah pernah melakukan perjalan keluar negeri”

Anara merasa memiliki firasat buruk mendengar itu “hei cika, jangan katakan pada ku bahwa anak itu, melarikan diri dengan kekasihnya seperti yang dilakukan anata?”

"akan lebih baik jika itu yang terjadi" Cika terdiam dan akhirnya melanjutkan “hei anara, apa yang sedang kau lakukan? Kau sibuk?”

“brengsek jangan mengalihkan pembicaraan! Apa yang terjadi?” amuk anara yang hampir mati penasaran.

“aku berada di kontrakan Azkia, datang dan lihat sendiri apa yang aku temukan" setelah mengatakan itu, dia memutuskan panggilan secara sepihak

“sialan” kutuk anara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!