012. Review Dari Harris

“Mar …? Kamu sehat?” Harris memandang tangannya yang dicengkeram Mar dengan sangat erat. Itu pertama kali asisten rumah tangga yang tiga tahun belakangan menjadi babysitter putrinya berani menyentuhnya.

“Bantu saya, Pak.” Mar menggunakan kesempatan itu untuk memandang Harris dari dekat. Ia sedang mengira-ngira tinggi Harris sebenarnya. Kalau dibanding dengan tinggi Mar, tentu saja pria itu jauh lebih tinggi. Tapi kalau Harris berjalan di sebelah tubuh Gita, tidak akan terlalu jauh. Untuk seorang perempuan, Gita bisa dibilang memiliki tinggi ideal. “Pak Harris mau mendengar penjelasan saya, kan?”

Harus mau. Cuma tanda tangan aja apa susahnya? Enggak diminta menanggung pengobatan. Semua biaya masih ter-cover asuransi meski dengan kamar kelas standar. Ayolah, Harris ….

Harris berdeham. Pelan-pelan memindahkan tangan Mar yang mencengkeram lengannya. “Saya bantu…saya bantu. Pelan-pelan aja bicaranya.” Sedikit meringis Harris mundur selangkah untuk memindai tampilan Mar. Pegawainya itu bertingkah aneh, tapi dari segi penampilan tidak ada yang berbeda. “Yang baru kamu sebutkan tadi siapa?”

“Saudara saya,” jawab Mar.

“Biasanya kamu nggak begini.” Wajah Harris memperlihatkan kebingungan.

Mar merasa bagian belakang kausnya ditarik. Saat itu pula ia ingat soal pesan Jaya untuk menjaga pekerjaan ibunya. Mar berdeham pelan.

“Saya … mau membawa Bapak untuk menemui saudara saya.” Mar mundur selangkah, lalu menautkan tangannya di depan perut. Ia sedikit membungkuk dengan wajah bijak bak pelayan kerajaan. Menurut Gita yang berada dalam tubuh Mar, begitulah seharusnya seorang pelayan bersikap. Apalagi dilihat dari jenis mobil Harris. Pria itu pasti tinggal di rumah mewah dan biasa diperlakukan dengan penuh hormat. “Mari ikuti saya, Pak.” Mar kembali setengah membungkuk. Harris mengangguk dengan wajah ngeri.

Selama Mar berjalan di depan Harris, Jaya berusaha menjajari langkah ibunya. Terlihat seperti ada hal yang dikhawatirkanbocah laki-laki itu. Sampai mereka bertiga kembali tiba di depan salah satu ruang ICU yang berisi Gita. Ia sengaja mendekati pintu kaca agar Harris mengikutinya. Ia dengan sangat berharap Harris melihat dari dekat.

“Saudara kamu?” Harris memandang Mar, tapi belum mendekat ke dinding kaca.

“Sejak dulu saya sangat-sangat mengagumi Gita. Anaknya baik, supel, ceria, optimis, juga cantik. Satu aja kekurangannya. Gita itu sedikit mudah terpengaruh. Apalagi mengingat kondisinya kemarin …. Si berengsek itu ….” Mar tak sanggup meneruskan ucapannya. Hatinya kembali terasa seperti ditusuk.

Kali itu kesedihannya memandang tubuh Gita yang tertidur di balik dinding kaca bukan drama untuk memikat rasa penasaran Harris. Air mata Mar menggenang di pelupuknya.

Andai nggak bisa masuk ke tubuhku lagi, kira-kira apa yang terjadi dengan tubuh asliku? Apa aku mati?

Air mata Mar menetes. Pertanyaan yang sama tetap menghantui.

“Mar? Maaf. Setelah bertahun-tahun kamu bekerja di rumah saya, saya juga baru tau kalau kamu punya saudara. Bukan bermaksud tidak peduli. Tapi ….” Harris melangkah mendekati Mar tanpa memperhatikan sosok di dalam ICU. “Apa yang bisa saya lakukan?” Harris melirik jam di pergelangan tangannya.

“Menurut keterangan, mereka bilang Gita melakukan percobaan bunuh diri. Tapi buat saya yang tau bagaimana Gita, rasanya nggak mungkin. Gita memang sedikit impulsif, tapi kalau bunuh diri enggak mungkin. Dia nggak akan mau masuk berita dengan alasan konyol. Apalagi ibunya punya penyakit darah tinggi.” Mar menjelaskan dengan suara tertahan.

Aku harus bisa mengendalikan diriku atau laki-laki ini bisa kabur. Kalau dia kabur, Mar bisa kehilangan pekerjaan.

Dari jarak sedekat itu, Mar menilik wajah Harris sepuas-puasnya. Tanpa mengurangi rasa hormatnya pada istri Harris, dengan berat hati ia harus mengatakan kalau pria itu ganteng dan memesona. Hidungnya kecil dan mancung. Rambutnya tersisir rapi mengilap karena pomade yang wanginya tidak membuat sakit kepala. Rahangnya tegas terbingkai dengan cambang yang menutupinya.

Kenapa yang baik, kaya dan ganteng gini harus suami orang, sih? Dan kenapa juga dari tadi nggak mau liat ke dalam ruangan? Padahal ada Gita cantik yang menunggu.

Mar berdecak kesal. Harris belum juga menoleh ke dalam ruangan ICU. Pria itu malah mendatangi meja perawat dan berbicara dengan serius. Mar terlalu terkesima melihat bagaimana Harris bicara sampai tak sempat mendekat hingga pembicaraan itu selesai dan pria itu terlihat menandatangani sesuatu.

“Saya sudah menandatangani jaminan untuk saudara kamu. Kamu bisa mengambil barang-barang pasien dan menyimpannya sementara menunggu kondisinya membaik. Jadi … saya harap kamu bisa segera kembali ke rumah dan membantu menjaga Chika buat saya. Besok saya ada rapat penting, Mar.” Suara Harris yang berat dan tenang membuat ucapan yang harusnya terdengar sebagai permohonan malah terdengar seperti perintah di telinga Mar.

“Baik, Pak,” sahut Mar.

“Pagi tadi cara kamu bicara tidak seperti ini, Mar. Kamu sadar kalau kamu … beda?” Dengan satu tangan di kantung celananya, Harris kembali berdiri memindai babysitter putrinya.

Dia cuma peduli soal Mar yang harus balik kerja jagain anaknya. Nggak peduli soal saudara Mar yang nasibnya nggak jelas. Semua orang memang kayak gitu. Selalu menganggap semua urusannya yang paling penting sampai lupa berempati.

Mar mengangkat bahu. “Berubah? Enggak tau, tuh. Kayaknya biasa aja. Makasih karena udah mau tandatangani jaminan rumah sakit. Saya ambil barang-barang Gita sekarang.” Mar meninggalkan Harris di depan ICU dan mendatangi meja perawat.

“Silakan,” kata Harris, menepikan tubuhnya memberi ruang pada Mar.

Setelah Harris menandatangani jaminan rumah sakit itu, Mar tak membutuhkan waktu lama mendapatkan barang-barang Gita. Tangannya sudah menenteng bungkusan saat kembali ke hadapan Harris.

“Sudah, nih, Pak. Makasih banyak. Saya pulang ke rumah. Mau makan dulu sama Jaya. Yuk, Jay,” ajak Mar pada Jaya setelah mengangguk sekilas pada Harris. Tingkah pelayan kerajaan tadi hilang seketika. Dengan satu tangan menenteng bungkusan dan tangan lainnya menggandeng Jaya, Mar pergi meninggalkan Harris yang belum menguasai situasi itu sepenuhnya.

Padahal apa salahnya dia ngeliat keadaan gue lebih dulu. Asli sombong banget jadi orang. Mentang-mentang kaya.

Mar terus berjalan meninggalkan ICU. Meninggalkan Harris yang masih berdiri di depan ICU. Sepeninggal Mar, Harris berputar mendekati dinding kaca. Dengan dua tangan berada di saku celana, Harris berdiri semakin mendekat. Ia sudah bertanya soal Gita dan melihat semua barang-barang yang ditinggalkan wanita itu.

Sales Manager? Baru tau kalau Mar punya saudara yang bekerja di kota besar. Dilihat dari sudut mana pun tidak ada kemiripan. Apa Mar hanya mengaku-ngaku?

Menjatuhkan diri? Jatuh tidak sengaja? Atau didorong seseorang? Dia bukan penduduk sini. Sedang apa di sini?

Harris kembali diam. Teringat penjelasan perawat soal perempuan bernama Gita yang mengalami gegar otak cukup parah namun untungnya tidak mengalami perdarahan yang membuatnya harus dioperasi. Semua kondisi Gita stabil. Hanya menunggu wanita itu tersadar sambil memperhatikan semua asupan yang ia butuhkan. Harris memperhatikan rambut Gita yang hitam panjang dan membingkai wajah manisnya di bantal.

Perawat tadi berpesan, “Hari ini belum bisa masuk ruangan, besok bisa kembali dikunjungi.”

Harris menghela napas panjang. “Cantik,” ucapnya pelan lalu berputar meninggalkan ruang ICU.

To be continued

Terpopuler

Comments

ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈

ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈

seandainya gita yg berada dlm tubuh mar mendengarkan ucaoan Harris apa ga lnsg selebrasi🤣🤣🤣🤣

#baca ulang tuk yg kesekian kalinya klo lg kangen Kan njus🤭🤭🤭

2025-03-16

0

Haryati Kurniawan

Haryati Kurniawan

jadi ingat mas Bara 😍

2024-12-07

0

Aks424🤍

Aks424🤍

🤣🤣🤣🤣
ketika Gita telah kembali ke raganya,, lalu ingat adegan ini apa Gita gk meringis malu.. 🤭🤭

2025-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 001. Hari Apes Lainnya
2 002. Kesialan Beruntun
3 003. Bukan Luka Biasa
4 004. Alasan Dikhianati
5 005. Tidak Sekedar Patah Hati
6 006. Rasanya Pupus Semua
7 007. Raga Lain
8 008. Menyelami Kisah Lain
9 Genre Romance Fantasy - Swap Soul (Bertukar Jiwa)
10 009. Kenyataan Mengejutkan
11 010. Sang Penjamin
12 011. Kisah Seorang Wanita
13 012. Review Dari Harris
14 013. Rumah di Gang Sempit
15 014. Pertarungan Sengit
16 015. Status Harris
17 016. Pak Harris Yang R-nya Dua
18 017. Laporan Berkala
19 018. Siapa Pak Harris?
20 019. Menjadi Seorang Mar
21 020. Gebrakan Mar
22 021. Bukan Sengaja
23 022. Mar Bersikap
24 023. Pencarian Harris
25 024. Pencarian Dimulai
26 025. Hasil Pencarian Harris
27 026. Percakapan Harris
28 27. Siang Di Rumah Harris
29 28. Sabotase Dari Mar
30 029. Pertanyaan Jebakan
31 030. Lovebird
32 031. Bertemu Bu Gendis
33 032. Sebuah Tempat Aman
34 033. Bertubi-tubi
35 034. Segala Kepanikan
36 035. Sebelum Kejadian Besar
37 036. Perspektif Banyak Orang (1)
38 037. Perspektif Banyak Orang (2)
39 038. Tepat Seminggu
40 039. Gita Membuka Mata
41 040. New Person
42 041. Sambutan Chika
43 042. Sesuatu Yang Mengganjal
44 043. Mengumpulkan Kesaksian
45 044. Menyesuaikan Diri
46 045. Di Tepi Kolam Renang
47 046. Hati Ke Hati
48 047. Harris Sebenarnya
49 048. Perkenalan Dua Pria
50 049. Bertemunya Dua Sohib
51 050. Motivasi Fisioterapi
52 051. Ucapan Terima Kasih
53 052. Babysitter Baru?
54 053. Antara Cemburu dan Rindu Ibu
55 054. Obrolan Kasih Sayang
56 055. Kuncir Model Baru
57 056. Pertemuan Babak Pertama
58 057. Pertanyaan Chika
59 058. Hari Pertama Kerja
60 059. Kesan Hari Pertama
61 060. Kekesalan Beralasan
62 061. Aku Sebagai Apa?
63 062. Efek Debat Tengah Malam
64 063. Apa Kabar Hubungan Kita
65 Sekilas Berita
66 064. After Drama
67 065. Sebelum Makan Malam
68 066. Izin Ibu
69 067. Pria di Depan Pintu
70 068. Sehangat Hidangan
71 069. Percakapan Yang Benar-benar Serius
72 070. Kita Berdua Sama Saja
73 071. Bukan Sebatas Amarah
74 072. Bye-bye Darling
75 073. Apa Arti Diriku?
76 074. Menyadari Kesalahan Terbesar
77 075. Tidak Semudah Itu
78 076. Gita & Mar (1)
79 077. Gita & Mar (2)
80 078. Sebenarnya Sayang
81 079. Percakapan Sepanjang Hari
82 080. Yang Sebenarnya
83 081. Sisi Lain Cerita
84 082. Belum Bisa Kembali
85 083. Kunjungan Mendebarkan
86 084. Argumentasi Kenyataan
87 085. Beberapa Kenyataan
88 086. Sebelum Interogasi
89 087. Bukan Lawan Sepadan
90 088. Arti Sebuah Keputusan
91 089. Mungkin Negosiasi
92 090. Percakapan Alot
93 091. Penuh Rindu
94 092. Tangisan Penuh Kerinduan
95 093. Bersama Lebih Lama
96 094. Obrolan Absurd
97 095. Mengurai Lelah
98 096. Mungkin Terselamatkan
99 097. Perdebatan dan Pengakuan
100 098. Mengalah Bukan Kalah
101 099. Rumah Bekas Mertua
102 100. Percakapan Melempem
103 101. Quality Time
104 102. Obrolan Tengah Malam
105 103. Me Time Tak Sengaja
106 104. Obrolan Hangat Menjelang Tidur
107 105. Renungan Malam
108 106. Banyak Pikiran
109 107. Penyerta yang Penting
110 108. Mencari Kecocokan
111 109. Menelan Kenyataan
112 110. Mencari Jawaban Hati
113 111. Hari Hilir Mudik
114 112. Melepaskan Ingatan
Episodes

Updated 114 Episodes

1
001. Hari Apes Lainnya
2
002. Kesialan Beruntun
3
003. Bukan Luka Biasa
4
004. Alasan Dikhianati
5
005. Tidak Sekedar Patah Hati
6
006. Rasanya Pupus Semua
7
007. Raga Lain
8
008. Menyelami Kisah Lain
9
Genre Romance Fantasy - Swap Soul (Bertukar Jiwa)
10
009. Kenyataan Mengejutkan
11
010. Sang Penjamin
12
011. Kisah Seorang Wanita
13
012. Review Dari Harris
14
013. Rumah di Gang Sempit
15
014. Pertarungan Sengit
16
015. Status Harris
17
016. Pak Harris Yang R-nya Dua
18
017. Laporan Berkala
19
018. Siapa Pak Harris?
20
019. Menjadi Seorang Mar
21
020. Gebrakan Mar
22
021. Bukan Sengaja
23
022. Mar Bersikap
24
023. Pencarian Harris
25
024. Pencarian Dimulai
26
025. Hasil Pencarian Harris
27
026. Percakapan Harris
28
27. Siang Di Rumah Harris
29
28. Sabotase Dari Mar
30
029. Pertanyaan Jebakan
31
030. Lovebird
32
031. Bertemu Bu Gendis
33
032. Sebuah Tempat Aman
34
033. Bertubi-tubi
35
034. Segala Kepanikan
36
035. Sebelum Kejadian Besar
37
036. Perspektif Banyak Orang (1)
38
037. Perspektif Banyak Orang (2)
39
038. Tepat Seminggu
40
039. Gita Membuka Mata
41
040. New Person
42
041. Sambutan Chika
43
042. Sesuatu Yang Mengganjal
44
043. Mengumpulkan Kesaksian
45
044. Menyesuaikan Diri
46
045. Di Tepi Kolam Renang
47
046. Hati Ke Hati
48
047. Harris Sebenarnya
49
048. Perkenalan Dua Pria
50
049. Bertemunya Dua Sohib
51
050. Motivasi Fisioterapi
52
051. Ucapan Terima Kasih
53
052. Babysitter Baru?
54
053. Antara Cemburu dan Rindu Ibu
55
054. Obrolan Kasih Sayang
56
055. Kuncir Model Baru
57
056. Pertemuan Babak Pertama
58
057. Pertanyaan Chika
59
058. Hari Pertama Kerja
60
059. Kesan Hari Pertama
61
060. Kekesalan Beralasan
62
061. Aku Sebagai Apa?
63
062. Efek Debat Tengah Malam
64
063. Apa Kabar Hubungan Kita
65
Sekilas Berita
66
064. After Drama
67
065. Sebelum Makan Malam
68
066. Izin Ibu
69
067. Pria di Depan Pintu
70
068. Sehangat Hidangan
71
069. Percakapan Yang Benar-benar Serius
72
070. Kita Berdua Sama Saja
73
071. Bukan Sebatas Amarah
74
072. Bye-bye Darling
75
073. Apa Arti Diriku?
76
074. Menyadari Kesalahan Terbesar
77
075. Tidak Semudah Itu
78
076. Gita & Mar (1)
79
077. Gita & Mar (2)
80
078. Sebenarnya Sayang
81
079. Percakapan Sepanjang Hari
82
080. Yang Sebenarnya
83
081. Sisi Lain Cerita
84
082. Belum Bisa Kembali
85
083. Kunjungan Mendebarkan
86
084. Argumentasi Kenyataan
87
085. Beberapa Kenyataan
88
086. Sebelum Interogasi
89
087. Bukan Lawan Sepadan
90
088. Arti Sebuah Keputusan
91
089. Mungkin Negosiasi
92
090. Percakapan Alot
93
091. Penuh Rindu
94
092. Tangisan Penuh Kerinduan
95
093. Bersama Lebih Lama
96
094. Obrolan Absurd
97
095. Mengurai Lelah
98
096. Mungkin Terselamatkan
99
097. Perdebatan dan Pengakuan
100
098. Mengalah Bukan Kalah
101
099. Rumah Bekas Mertua
102
100. Percakapan Melempem
103
101. Quality Time
104
102. Obrolan Tengah Malam
105
103. Me Time Tak Sengaja
106
104. Obrolan Hangat Menjelang Tidur
107
105. Renungan Malam
108
106. Banyak Pikiran
109
107. Penyerta yang Penting
110
108. Mencari Kecocokan
111
109. Menelan Kenyataan
112
110. Mencari Jawaban Hati
113
111. Hari Hilir Mudik
114
112. Melepaskan Ingatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!