008. Menyelami Kisah Lain

“Apa kamu bilang? Berani betul bentak-bentak aku. Aku yang jagain anakmu selama kamu kerja. Harusnya berterima kasih. Coba cari di mana biaya jaga anak sebulan cuma lima ratus ribu. Diminta Samsul buat nambah pelitnya minta ampun. Parah kamu itu, Mar!” Wanita tua yang berstatus mertua Mar berteriak tak kalah berangnya.

Mar yang bertubuh pendek dan berisi terdiam karena tak menyangka mendapat perlawanan sama sengitnya. Mar lalu mundur dan mendekati Jaya. “Siapa Samsul?” tanya Mar.

“Bapak,” jawab Jaya singkat.

Mar kembali maju mendekati mertuanya. “Kalau Bapak mencintai Ibu harusnya Bapak bisa ngasih tanpa diminta. Lagian yang dijaga cucu sendiri pelit amat.” Mar menyilangkan tangan di dadanya.

“Minta Bapak apa maksudmu? Mencintai bagaimana?” Mertua perempuan Mar menunduk melihat Hasan yang masih merengek. Kali ini bayi itu merangkak ke kaki Mar.

“Yah, itu, dong. Minta ke suaminya Ibu. Pak Samsul,” kata Mar seraya mencibir.

“Itu anakku, edan! Suamiku udah lama modar. Mulutmu asal ngomong. Udah gila kamu? Dimintai bantu adik ipar payahnya kebangetan. Kalau nggak minta dari Samsul, uangku dari mana?” Mertua Mar semakin berang.

“Ya, terserah dari mana. Dagang, kek. Bikin live mandi lumpur, kek. Terserah.” Mar dengan jiwa Gita menjawab dengan ketus. Terutama karena teringat isi dompet kain Mar yang isinya tak lebih dari seratus ribu.

Mar mengambil Hasan dari lantai dan menggendongnya dengan kaku. Hasan tiba-tiba diam dan mengamati ibunya dengan serius. Biasanya ia dengan mudah mengangkat beban berat saat nge-gym. Sore itu ia sedikit terhuyung saat dari jongkok langsung berdiri dengan cepat mendekap Hasan.

“Badan cebol ini ternyata menyulitkan,” gumam Mar, kemudian kembali mendekati Jaya. “Kenapa dia marah? Kamu bilang Samsul itu Bapak .... Ck.” Mar berdecak menyalahkan Jaya.

“Ya benar Bapak. Bapaknya aku. Bukan bapaknya ibu atau bapaknya bapak. Ke mana ibuku yang sebenarnya?” Jaya semakin yakin dengan kesimpulannya. Ia pernah mendengar anak tetangga mereka yang hilang di waktu magrib dan didapati dengan kondisi kerasukan. Ibunya pasti kerasukan. Tubuhnya sama tapi cara berbicaranya saja sudah berbeda. “Kamu jin, kan? Kamu pasti jin perempuan yang mengambil badan ibuku. Aslinya ibuku orangnya lembut banget. Suaranya pelan dan ibuku nggak pernah teriak-teriak.” Jaya yang sudah sangat dewasa di usia sepuluh tahun karena keadaan kali itu tidak mempedulikan neneknya yang menggerutu di ambang pintu. Ia sudah biasa dimarahi dan dimaki oleh neneknya. Terutama jika sang ibu belum pulang menyetor uang belanja.

“Jin? Aku jin? Masa? Aku juga enggak tau.” Mar mengangkat bahu. Jangankan anak kecil seperti Jaya, ia juga bingung dengan beberapa jam terakhir dalam hidupnya.

“Edan semua! Aku pulang sekarang. Kalau nggak ada uang jangan berani-berani titip anak ke aku.” Mertua Perempuan Mar melanjutkan omelannya.

Pintu rumah yang berjarak hanya satu meter dari jalanan gang yang sempit membuat Mar, Jaya dan mertua perempuan Mar seketika menoleh pada rombongan orang yang berduyun-duyun keluar gang.

“Nek Imah nggak ikut ke jembatan? Katanya ada korban!” Seorang pria yang berjalan tergesa-gesa menyapa Mertua Mar.

Wanita tua yang dipanggil Nek Imah tadi belum pulih dari rasa heran. Hanya diam tak menjawab. Biasanya pun Mar begitu juga. Lebih banyak diam meresapi kejadian sekelilingnya. Tapi kali itu tubuh Mar yang dihuni Gita langsung tanggap mendengar kata jembatan.

“Jembatan? Jembatan mana?” Mar keluar rumah, menyerahkan Hasan ke pelukan Nek Imah. “Tunggu, Pak. Aku ikut!” seru Mar, memakai sandal kecil di depan pintu.

“Mar! Jaga anakmu!” teriak Nek Imah.

“Itu juga cucunya Ibu!” balas Mar.

“Tunggu! Aku juga ikut!” Jaya menyusul Mar keluar rumah. Memakai sandal dan terburu-buru menjajari perempuan pendek bertubuh gempal yang biasa ia panggil Ibu.

“Kamu ikut juga?” Mar menoleh Jaya.

“Aku harus jaga badan ibuku dari Jin kayak kamu.” Jaya menyipitkan mata memandang Mar.

“Hari ini tanggal berapa? Hari apa? Cepat jawab.” Mar mencerna jawaban Jaya. “Harus lihat jembatannya. Aku harus tau di mana aku berada. Kenapa aku begini. Ini kehidupan apa. Apa yang sedang terjadi.” Mar mengikuti ke mana langkah orang yang berduyun-duyun.

“Aduh, capek.” Mar berhenti terengah-engah. “Jauh banget ini.” Setengah berjongkok memegang kedua lutut. Jaya lalu tiba di sebelahnya.

“Ayo, Bu. Udah dekat,” kata Jaya, menunjuk jembatan tempat semua warga berkerumun mengitari sebuah ambulans.

“Aku capek. Ini ibumu kerjanya apa, sih? Kenapa jalan segini aja udah ngos-ngosan?”

Jaya meraih tangan Mar. “Ibuku yang asli pasti bakal langsung lari ke sana. Ibu sering ke jembatan,” kata Jaya. “Ayo…ayo.”

Mar terseret-seret mengikuti langkah Jaya. Bocah sepuluh tahun itu menerobos gerombolan orang yang mengitari ambulans.

“Ada apa, Pak? Ada apa?” Mar melompat-lompat di belakang tubuh warga yang penasaran dengan hal yang sama. Beberapa kali melompat tak membawa hasil. Ia hanya bisa melihat punggung-punggung orang asing. Mar kesal. Dengan segenap tenaga yang dikerahkannya, Mar menerobos kerumunan. Jaya mengikutinya di belakang. “Setidaknya aku sekarang bersyukur pernah punya badan tinggi.”

“Minggir-minggir. Ambulans mau berangkat!” jerit seorang pria.

Sebuah tandu baru saja didorong masuk dan pintu ambulans sudah setengah tertutup.

“Tunggu! Aku mau liat! Aku mau liat!” Mar kembali melompat-lompat. Tak ada yang menggubrisnya. Ia menyipitkan mata memandang ke dalam ambulans. Sebuah pemandangan yang membuatnya membeku di tempat. “Itu aku …,” bisik Mar.

“Oke, minggir semua. Tontonan sudah selesai.” Pria berbaju putih menutup pintu ambulans dan mengibas-ibaskan tangan. Mar mendekati pria itu dan menarik celananya sampai pria itu terlonjak. “Ngapain kamu?” tanyanya sinis pada Mar.

Wajah Mar sangat cemas. “Itu…perempuan itu udah meninggal?”

“Bukan warga sini. Sepertinya datang memang untuk bunuh diri. Sayangnya dia gagal. Badannya masih hangat dan masih bernapas biasa. Mungkin pingsan. Banyak luka -luka lecet. Sudah…sudah. Sana!” usir pria itu.

Mar menguatkan cengkeramannya pada celana sopir ambulans. “Mau dibawa ke rumah sakit mana?”

“Enggak baca tulisan di ambulans? Ada di ambulans." Supir itu menunjuk nama rumah sakit yang terpampang jelas. "Lepasin,” kata supir ambulans menepuk tangan Mar.

Mar menyipitkan mata. “Kenapa ditanya gitu aja sulit banget buat jawab. Masih jadi sopir udah sombong banget. Ck!” Mar melepaskan cengkeramannya pada celana pria itu.

Dengan suara khasnya, ambulans pergi menjauhi jembatan. Meninggalkan Mar yang berdiri dengan sejuta pertanyaan. Warga masih berbisik-bisik dengan jelas. Mar setengah termenung menyimak percakapan orang-orang.

“Bisa jadi bukan bunuh diri. Kamu sepemikiran denganku, kan?”

“Betul…betul. Bisa jadi korban lainnya.”

Lamunan Mar dibuyarkan oleh tepukan Jaya di lengannya. “Udah hampir malam, Bu. Ibu harus kembali ke rumah majikan. Ibu pulang cuma untuk ngasih belanja aku dan Hasan, kan?”

“Kerja? Kerja apa? Jangan bilang ada yang lebih aneh lagi.” Mar frustasi dan cemberut menatap Jaya. Semuanya semakin membingungkan.

“Ibu pembantu rumah tangga di perumahan sana.” Jaya menunjuk bagian pemukiman yang berada di atas bukit. Perumahan mewah itu adalah tempat di mana ibunya bekerja lebih dari lima tahun. “Ibu harus masuk kerja. Ibu selalu bilang ... kasihan anak perempuan Pak Harris kalau Ibu nggak masuk kerja,” lirih Jaya.

To be continued

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

Nenek yg menjaga sela ditinggal ibunya kerja, bapaknya mabok dll

2024-05-06

1

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜

Jaya yang bakalan paham, dia udah ngerasa yg didepan bukan ibunya

2024-04-30

0

☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜

☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜

Oh gak mati kamu Git

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 001. Hari Apes Lainnya
2 002. Kesialan Beruntun
3 003. Bukan Luka Biasa
4 004. Alasan Dikhianati
5 005. Tidak Sekedar Patah Hati
6 006. Rasanya Pupus Semua
7 007. Raga Lain
8 008. Menyelami Kisah Lain
9 Genre Romance Fantasy - Swap Soul (Bertukar Jiwa)
10 009. Kenyataan Mengejutkan
11 010. Sang Penjamin
12 011. Kisah Seorang Wanita
13 012. Review Dari Harris
14 013. Rumah di Gang Sempit
15 014. Pertarungan Sengit
16 015. Status Harris
17 016. Pak Harris Yang R-nya Dua
18 017. Laporan Berkala
19 018. Siapa Pak Harris?
20 019. Menjadi Seorang Mar
21 020. Gebrakan Mar
22 021. Bukan Sengaja
23 022. Mar Bersikap
24 023. Pencarian Harris
25 024. Pencarian Dimulai
26 025. Hasil Pencarian Harris
27 026. Percakapan Harris
28 27. Siang Di Rumah Harris
29 28. Sabotase Dari Mar
30 029. Pertanyaan Jebakan
31 030. Lovebird
32 031. Bertemu Bu Gendis
33 032. Sebuah Tempat Aman
34 033. Bertubi-tubi
35 034. Segala Kepanikan
36 035. Sebelum Kejadian Besar
37 036. Perspektif Banyak Orang (1)
38 037. Perspektif Banyak Orang (2)
39 038. Tepat Seminggu
40 039. Gita Membuka Mata
41 040. New Person
42 041. Sambutan Chika
43 042. Sesuatu Yang Mengganjal
44 043. Mengumpulkan Kesaksian
45 044. Menyesuaikan Diri
46 045. Di Tepi Kolam Renang
47 046. Hati Ke Hati
48 047. Harris Sebenarnya
49 048. Perkenalan Dua Pria
50 049. Bertemunya Dua Sohib
51 050. Motivasi Fisioterapi
52 051. Ucapan Terima Kasih
53 052. Babysitter Baru?
54 053. Antara Cemburu dan Rindu Ibu
55 054. Obrolan Kasih Sayang
56 055. Kuncir Model Baru
57 056. Pertemuan Babak Pertama
58 057. Pertanyaan Chika
59 058. Hari Pertama Kerja
60 059. Kesan Hari Pertama
61 060. Kekesalan Beralasan
62 061. Aku Sebagai Apa?
63 062. Efek Debat Tengah Malam
64 063. Apa Kabar Hubungan Kita
65 Sekilas Berita
66 064. After Drama
67 065. Sebelum Makan Malam
68 066. Izin Ibu
69 067. Pria di Depan Pintu
70 068. Sehangat Hidangan
71 069. Percakapan Yang Benar-benar Serius
72 070. Kita Berdua Sama Saja
73 071. Bukan Sebatas Amarah
74 072. Bye-bye Darling
75 073. Apa Arti Diriku?
76 074. Menyadari Kesalahan Terbesar
77 075. Tidak Semudah Itu
78 076. Gita & Mar (1)
79 077. Gita & Mar (2)
80 078. Sebenarnya Sayang
81 079. Percakapan Sepanjang Hari
82 080. Yang Sebenarnya
83 081. Sisi Lain Cerita
Episodes

Updated 83 Episodes

1
001. Hari Apes Lainnya
2
002. Kesialan Beruntun
3
003. Bukan Luka Biasa
4
004. Alasan Dikhianati
5
005. Tidak Sekedar Patah Hati
6
006. Rasanya Pupus Semua
7
007. Raga Lain
8
008. Menyelami Kisah Lain
9
Genre Romance Fantasy - Swap Soul (Bertukar Jiwa)
10
009. Kenyataan Mengejutkan
11
010. Sang Penjamin
12
011. Kisah Seorang Wanita
13
012. Review Dari Harris
14
013. Rumah di Gang Sempit
15
014. Pertarungan Sengit
16
015. Status Harris
17
016. Pak Harris Yang R-nya Dua
18
017. Laporan Berkala
19
018. Siapa Pak Harris?
20
019. Menjadi Seorang Mar
21
020. Gebrakan Mar
22
021. Bukan Sengaja
23
022. Mar Bersikap
24
023. Pencarian Harris
25
024. Pencarian Dimulai
26
025. Hasil Pencarian Harris
27
026. Percakapan Harris
28
27. Siang Di Rumah Harris
29
28. Sabotase Dari Mar
30
029. Pertanyaan Jebakan
31
030. Lovebird
32
031. Bertemu Bu Gendis
33
032. Sebuah Tempat Aman
34
033. Bertubi-tubi
35
034. Segala Kepanikan
36
035. Sebelum Kejadian Besar
37
036. Perspektif Banyak Orang (1)
38
037. Perspektif Banyak Orang (2)
39
038. Tepat Seminggu
40
039. Gita Membuka Mata
41
040. New Person
42
041. Sambutan Chika
43
042. Sesuatu Yang Mengganjal
44
043. Mengumpulkan Kesaksian
45
044. Menyesuaikan Diri
46
045. Di Tepi Kolam Renang
47
046. Hati Ke Hati
48
047. Harris Sebenarnya
49
048. Perkenalan Dua Pria
50
049. Bertemunya Dua Sohib
51
050. Motivasi Fisioterapi
52
051. Ucapan Terima Kasih
53
052. Babysitter Baru?
54
053. Antara Cemburu dan Rindu Ibu
55
054. Obrolan Kasih Sayang
56
055. Kuncir Model Baru
57
056. Pertemuan Babak Pertama
58
057. Pertanyaan Chika
59
058. Hari Pertama Kerja
60
059. Kesan Hari Pertama
61
060. Kekesalan Beralasan
62
061. Aku Sebagai Apa?
63
062. Efek Debat Tengah Malam
64
063. Apa Kabar Hubungan Kita
65
Sekilas Berita
66
064. After Drama
67
065. Sebelum Makan Malam
68
066. Izin Ibu
69
067. Pria di Depan Pintu
70
068. Sehangat Hidangan
71
069. Percakapan Yang Benar-benar Serius
72
070. Kita Berdua Sama Saja
73
071. Bukan Sebatas Amarah
74
072. Bye-bye Darling
75
073. Apa Arti Diriku?
76
074. Menyadari Kesalahan Terbesar
77
075. Tidak Semudah Itu
78
076. Gita & Mar (1)
79
077. Gita & Mar (2)
80
078. Sebenarnya Sayang
81
079. Percakapan Sepanjang Hari
82
080. Yang Sebenarnya
83
081. Sisi Lain Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!