Menerima cucu

Hiks...hiks...hiks..

Maher menajamkan pendengarannya saat mendengar suara isak tangis seorang wanita. Pandanganya mengedar dengan tatapan tajam memacari arah sumber suara.

Semakin melangkah Maher semakin mendengar jelas tangisan yang semakin dekat.

"Hey, siapa di sana!" Teriak Maher saat melihat pugung seorang wanita yang bergetar.

Maher semakin mendekat untuk memastikan siapa yang menangis di tempat sunyi dan gelap seperti ini.

Hiks..hiks..hiks..

Suara tangisan yang terdengar pilu dan menyayat hati, Maher menelan ludah dengan perasaan berdebar saat langkah kakinya semakin dekat.

"Kenapa kamu menangis di sini." Ucap Maher yang berdiri dibelakang seorang wanita yang menangis, Maher bisa merasakan tangis kesedihan wanita yang belum dia lihat siapa.

Dengan rasa penasaran Maher semakin dekat untuk melihat wanita yang menangis, Maher berdiri di depan seorang wanita yang sedang menundukkan kepalanya.

"Kamu siapa? kenapa kamu menangis ditempat seperti ini." Tanyanya lagi dengan rasa penasaran.

Maher ingin mengulurkan tangannya, tapi wanita yang tadinya menunduk kini mengangkat kepalanya membuat Maher bisa melihat wajah wanita itu.

Deg

"Ara!!"

Pekik Maher dengan napas memburu dan keringat membasahi wajahnya, Maher langsung duduk dengan tatapan bingung.

"Maher kamu kenapa?" Disya yang sejak tadi menunggu Maher ikut terkejut saat Maher bangun dan berteriak.

"Ara, kenapa wajahmu pucat. Kenapa kamu terlihat menyedihkan. Ara kamu dimana!! dimana!!"

Maher terus merancau dan histeris, pria itu terus memanggil nama Arabella dengan wajah bersimbah air mata.

Maher melihat wanita yang menangis adalah Arabella, wajahnya yang pucat dan menyedihkan, belum lagi Arabella seperti menangku seorang bayi yang sama keadaanya dengan Arabella.

"Ara! kamu dimana!! kembalilah kau mencintaimu!!"

Maher ingin turun dari atas ranjang, namun karena keadaanya belum pulih benar membuat Maher malah terjatuh di lantai dengan Isak tangis dan merancau memanggil Arabella.

"Ara, maafkan aku. Aku minta maaf." Maher menangis tergugu, pria itu seperti kehilangan arah.

Disya memeluk putranya yang terus merancau dan menangis, untuk pertama kali setelah dewasa Maher menangis menyedihkan.

"Sabar sayang, Ara pasti akan ditemukan." Hiburan sambil memeluk Maher yang histeris.

Disya hanya bisa menangis sedih melihat keadaan putranya yang terpuruk seperti ini.

Setelah Maher sedikit tenang, Disya di bantu perawat membaringkan tubuh Maher di atas ranjang, wajah Disya masih basah jejak air mata.

"Kamu harus cepat pulih sayang, kamu harus cari Arabella dan minta maaf." Ucap Disya sambil mengusap kepala Maher.

Pria itu hanya diam dengan tatapan kosong, tapi kedua matanya berkaca-kaca.

Melihat itu Disya tak kuasa, hatinya terasa disayat melihat putranya seperti ini.

Disya berdiri dan menuju lemari, diambilnya sesuatu dari sana dan menunjukan pada Maher.

"Lihat, bukanya dia sangat cantik dan manis." Ucap Disya sambil memperlihatkan sebuah Vidio yang tersimpan di ponsel Maher.

Disya sengaja memperlihatkan Vidio itu agar Maher memiliki semangat untuk sembuh.

"Mama menyukainya, mama senang jika kamu bisa menikah dengannya." Ucap Disya dengan suara serak.

Sebagai seorang ibu dirinya akan melakukan apapun untuk kebahagiaan putranya, andai saja jika Maher bicara lebih awal tentang hubungan keduanya, mungkin tidak akan terjadi seperti ini. Tapi apa mau dikata, ibarat nasi sudah menjadi bubur dan Maher melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Melihat cuplikan video Arabella yang sedang memasak di apartemen dan Maher sengaja megambil Vidio nya, Maher tampak menatap sendu dengan air mata yang mengalir dikedua pipinya.

Rasanya begitu sesak di dada, bayangan kenangan bersama Arabella terus berputar di kepalanya membuatnya semakin merasakan sakit di hati.

"Ara." Gumam Maher dengan Isak tangis penyesalan.

Di rumah sakit, tepatnya di depan sebuah kaca yang memperlihatkan seorang bayi mungil berada di dalam tabung inkubator. Suara Isak tangis juga memenuhi ruangan khusus bayi.

"Cucu kita pak." Bu Hani menangis dalam pelukan suaminya. Rasanya senang melihat cucu pertamanya terlahir ke dunia. Tapi disisi lain beliau merasakan kesedihan yang mendalam dengan apa yang menimpa putri dan cucunya.

"Iya Bu, cucu kita." Pak Hisyam sama terharunya, pria yang sempat mendiamkan putrinya itu kini merasa menyesal setelah melihat keadaan bayi dan ibunya yang sekarang ini.

"Maafkan Ara pak, maafkan Ara dan terima mereka untuk kita sayangi."

Pak Hisyam hanya bisa mengangguk dengan air mata yang tidak bisa beliau tahan, rasanya sakit sekali melihat kehidupan putrinya yang berbalut kesedihan.

"Iya Bu, bapak akan menerima mereka dengan suka cita."

Keduanya berpelukan dengan rasa haru bercampur rasa sedih, berdoa untuk kesembuhan putri dan cucunya yang sedang berjuang.

Sungguh tidak ada orang tua yang bisa melihat anaknya menderita, meskipun sempat kecewa tapi rasa sayang kecewa mereka akan kalah dengan rasa sayang yang mereka miliki.

Tinggalkan jejak kalian sayang 😘😘

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

betul Thor aku punya cucu dua garang mcmna PON dengan cucu kalah/Drool/

2024-11-09

0

Hasbi Saputra

Hasbi Saputra

baca ke 3x nya tetep mewek

2024-10-08

1

Wahyu tampan sempurna

Wahyu tampan sempurna

yang salah ya si 😁 arabela juga 😊
hamil di luar nikah

its ok
lagi trend di keknian sih soalnya

2024-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Arabella with Maher
2 Sayang
3 Calon suami
4 Egois
5 Yakin dengan keputusan
6 Meluapkan sakit hatinya
7 Resign
8 pergi
9 Pulang
10 Mual
11 Tespek
12 Sebelum terlambat
13 Hukuman atas perbuatan
14 Maher sadar
15 Kritis
16 Menerima cucu
17 Ijinkan Saya menikahi
18 Tekad Karina
19 Baby girl
20 Pesta
21 Rencana pindah
22 Five years later
23 Cucu siapa?
24 Saatnya melawan ketakutan
25 Membawa pulang papa
26 Menginjakkan kaki di Jakarta
27 Tunjukkan jika kamu wanita kuat
28 Bertemu
29 Bertahan demi orang yang berarti
30 Kecelakaan
31 Sampai kapan pun tidak akan mengijinkan mu
32 Tidak akan menyerah
33 Di larikan kerumah sakit
34 Mau cari suami kaya
35 Kedatangan sahabat
36 Suka menabung lebih dulu
37 Six months
38 Arama property
39 Arama _ Amara
40 Apakah belum bisa menggantikan sosok ayah?
41 Ta-Mata
42 Presiden suite bikin nyaman
43 Kita adalah Tim
44 Ada apa ini?
45 Tidak mudah mendapatkan maaf
46 Balasan karena kesal
47 Panggilan ayah
48 Berikan kesempatan
49 Menemui Amara
50 Hanya memberinya ijin tidak lebih
51 Kemunculan Maher
52 Mogok di pinggir jalan
53 Awas!!
54 Amarah pak Hisyam
55 Meminta maaf
56 Anak yang tidak kau inginkan
57 Semua berhubungan dengan Maher
58 Masa lalu sebagai pengalaman
59 Senyum yang sama
60 Cinta alasan untuk membenci
61 Siapa wanita itu?
62 Hukuman yang berani menganggu Ara'ku
63 Di ijinkan
64 Video call
65 Tanpa pamit
66 Meminta kesempatan kembali
67 Samuel suka pisang
68 Obat segalanya
69 Tumbang
70 Apakah aku harus menyerah
71 Tegang
72 Anak cerminan orang tua
73 Karya Al_Humaira
74 Meratapi kesedihan
75 Atap gedung
76 Keharuan
77 Tidak boleh cium Mama
78 Merasa bersalah
79 Meluapkan perasaan
80 Pengantin berpaket
81 Amara sakit hati
82 Wanita gaun sobek
83 Mendengar cerita lalu
84 Sogokan untuk Amara
85 Ayah! buka pintunya!!
86 Puasa Lima tahun
87 Anugrah atau musibah
88 Ide brilian
89 Samuel
90 Mencicil
91 Bukan siapa-siapa
92 Janji
93 Guncangan lokal
94 KUA
95 Abang mau mandi
96 Hargai ketulusan
97 Gara-gara musibah
98 Jatah preman
99 Menggoda
100 Terlalu cantik jualan bakso
101 Pengantin baru
102 Harimau
103 Anggota baru
104 Demi martabak
105 Aroma bau
106 Positif
107 Bumbu pernikahan
108 Kabar bahagia
109 Menyusul suami
110 Tidak tertarik
111 Kamu di mana Di
112 Misi penting
113 Kembali pulang
114 Rujak rasa tetangga
115 Diandra vs Indah
116 Niat jadi pelakor
117 Menyusup
118 Gaduh malam hari
119 Obat tidur
120 Kejujuran
121 Keberangkatan
122 Kelurga bahagia
123 KARYA BARU AUTHOR
124 KARYA BARU "HIDDEN FEELINGS"
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Arabella with Maher
2
Sayang
3
Calon suami
4
Egois
5
Yakin dengan keputusan
6
Meluapkan sakit hatinya
7
Resign
8
pergi
9
Pulang
10
Mual
11
Tespek
12
Sebelum terlambat
13
Hukuman atas perbuatan
14
Maher sadar
15
Kritis
16
Menerima cucu
17
Ijinkan Saya menikahi
18
Tekad Karina
19
Baby girl
20
Pesta
21
Rencana pindah
22
Five years later
23
Cucu siapa?
24
Saatnya melawan ketakutan
25
Membawa pulang papa
26
Menginjakkan kaki di Jakarta
27
Tunjukkan jika kamu wanita kuat
28
Bertemu
29
Bertahan demi orang yang berarti
30
Kecelakaan
31
Sampai kapan pun tidak akan mengijinkan mu
32
Tidak akan menyerah
33
Di larikan kerumah sakit
34
Mau cari suami kaya
35
Kedatangan sahabat
36
Suka menabung lebih dulu
37
Six months
38
Arama property
39
Arama _ Amara
40
Apakah belum bisa menggantikan sosok ayah?
41
Ta-Mata
42
Presiden suite bikin nyaman
43
Kita adalah Tim
44
Ada apa ini?
45
Tidak mudah mendapatkan maaf
46
Balasan karena kesal
47
Panggilan ayah
48
Berikan kesempatan
49
Menemui Amara
50
Hanya memberinya ijin tidak lebih
51
Kemunculan Maher
52
Mogok di pinggir jalan
53
Awas!!
54
Amarah pak Hisyam
55
Meminta maaf
56
Anak yang tidak kau inginkan
57
Semua berhubungan dengan Maher
58
Masa lalu sebagai pengalaman
59
Senyum yang sama
60
Cinta alasan untuk membenci
61
Siapa wanita itu?
62
Hukuman yang berani menganggu Ara'ku
63
Di ijinkan
64
Video call
65
Tanpa pamit
66
Meminta kesempatan kembali
67
Samuel suka pisang
68
Obat segalanya
69
Tumbang
70
Apakah aku harus menyerah
71
Tegang
72
Anak cerminan orang tua
73
Karya Al_Humaira
74
Meratapi kesedihan
75
Atap gedung
76
Keharuan
77
Tidak boleh cium Mama
78
Merasa bersalah
79
Meluapkan perasaan
80
Pengantin berpaket
81
Amara sakit hati
82
Wanita gaun sobek
83
Mendengar cerita lalu
84
Sogokan untuk Amara
85
Ayah! buka pintunya!!
86
Puasa Lima tahun
87
Anugrah atau musibah
88
Ide brilian
89
Samuel
90
Mencicil
91
Bukan siapa-siapa
92
Janji
93
Guncangan lokal
94
KUA
95
Abang mau mandi
96
Hargai ketulusan
97
Gara-gara musibah
98
Jatah preman
99
Menggoda
100
Terlalu cantik jualan bakso
101
Pengantin baru
102
Harimau
103
Anggota baru
104
Demi martabak
105
Aroma bau
106
Positif
107
Bumbu pernikahan
108
Kabar bahagia
109
Menyusul suami
110
Tidak tertarik
111
Kamu di mana Di
112
Misi penting
113
Kembali pulang
114
Rujak rasa tetangga
115
Diandra vs Indah
116
Niat jadi pelakor
117
Menyusup
118
Gaduh malam hari
119
Obat tidur
120
Kejujuran
121
Keberangkatan
122
Kelurga bahagia
123
KARYA BARU AUTHOR
124
KARYA BARU "HIDDEN FEELINGS"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!