Egois

Perjalanan keluar kota terasa sunyi saat tiga orang di dalam mobil hanya diam saja, lebih tepatnya Maher yang banyak diam karena tidak di ikut sertakan dengan obrolan Arabella bersama supir.

Maher duduk di kursi belakang, sedangkan Arabella duduk di samping supir kemudi. Wanita itu sekali tersenyum saat itu menanggapi ucapan pria yang usianya tidak jauh dengan Maher.

Ehem

"Suara kalian menganggu konsentrasi ku!" Ucap Maher dengan nada tak santai, tatapan pria itu tak lepas dari ekspresi wajah Arabella yang biasa saja.

Kedua orang didepan langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

Maher mendengus kesal dan memalingkan wajahnya ke samping. Dirinya tidak suka melihat Arabella yang menjaga jarak untuknya, apalagi wanita itu diam dan bicara seperlunya itupun karena perkejaan.

Maher merasakan kesal sekaligus nyeri di hatinya, dia meyakinkan dirinya untuk tetap pada perjodohannya yang sudah di lakukan sejak lama, walaupun tidak bisa Maher pungkiri hatinya merasa gelisah.

Menempuh perjalanan lebih dari dua jam, akhirnya mereka sampai di tempat, Maher dan Arabella langsung menuju proyek yang mengalami problem, maka dari itu mereka langsung turun lapangan. Dan di kantor pusat Maher menyerahkan pekerjaan pada asisten pribadinya.

"Jangan terlalu dekat, banyak pekerja dan debu." Maher memperingati saat Arabella akan mendekati pekerja.

Arabella tidak mengindahkan ucapan Maher, wanita itu melangkah maju hanya untuk bertanya sesuatu pada salah satu pekerja.

Dan hal itu cukup membuat Maher kesal, sejak tadi perhatian kecilnya tidak Arabella dengar, yang ada hanya ucapan tentang pekerjaan.

Maher mendengarkan orang kepercayaannya yang sedang menjelaskan, telinganya mendengar tapi tidak dengan matanya yang menatap Arabella sedang berbicara dengan salah satu pekerja.

"Semua bisa di atasi, tapi butuh waktu pak." Kata terkahir dari pria disampingnya.

"Lakukan saja, bila perlu tambah semua agar cepat selesai dengan cepat!"

Maher menatap Arabella yang berjalan ke arahnya, wanita itu terlihat cantik dengan sedikit keringat di wajahnya. Melihat itu membuat pikiran Maher berkelana, bagaimana saat Arabella berkeringat dibawah kuasanya dengan menyebut namanya.

"Emmh, Maher ahh."

Shittt!!

Seketika Maher mengumpat dalam hati, pikiranya sudah kemana-mana.

"Mereka hanya butuh fasiltas yang ditingkatkan dan ditambahnya pekerja." Ucap Arabella yang sudah berdiri di samping Maher yang masih menatap wajah Arabella dengan pikiran berkelana.

Setelah hampir dua jam mereka berjemur di lokasi proyek, kini Maher mengajak Arabella malam. Keduanya memasuki restoran.

Maher lebih suka dengan privat room, jadi pria itu memesan satu tempat privasi untuk mereka makan. Saat hidangan datang dan su sajikan. Tiba-tiba Arabella menutup mulutnya saat mencium aroma masakan yang menyengat.

"Ara, kamu kenapa?" Maher ingin menyentuh bahu Arabella, tapi wanita itu langsung pamit ke toilet.

Arabella terduduk lemas setelah memuntahkan isi perutnya, rasanya begitu tidak enak dan menyiksa dirinya. Mau bagaimana pun dirinya sudah hamil anak Maher.

"Kuatkan Mama sayang, sebentar lagi Mama janji." Ucapnya dengan air mata yang mengalir. Arabella menyentuh perutnya yang masih rata, dirinya akan meyakinkan Maher sekali dan jika tidak berhasil maka Arabella memilih mundur.

"Kamu sakit?" Tanya Maher saat Arabella kembali masuk ke ruang privat.

"Tidak." Jawab Arabella singkat.

Wanita itu langsung mengambil makanan yang bisa dirinya makan, tanpa perduli tatapan Maher padanya. Karena bagi Arabella dirinya hanya butuh dinding yang kokoh untuk menutupi kesedihannya.

"Ara aku-"

"Makanannya keburu dingin pak!" Sela Arabella saat Maher ingin bicara.

Maher mengehela napas demi mengurangi emosi yang tiba-tiba bersarang di dadanya. Sekarang Arabella sudah berani melawannya.

"Dengarkan aku. Aku minta maaf dengan kejadian pagi tadi di apartemen. Aku tidak tahu jika Karina akan datang pagi-pagi padahal tadi malam-"

"Ya, tadi malam kalian bertemu dan menghabiskan waktu bersama." Potong Arabella dengan menahan gemuruh didada nya.

"Ara, kami sudah di jodohkan sejak lama. Orang tuaku menginginkan kami menikah." Ucap Maher dengan tatapan mata yang tak lepas dari wajah datar Arabella yang tanpa ekspresi.

Sejujurnya Maher merasakan sakit melihat itu, tapi hatinya buru-buru mengenyahkannya perasaan itu. Karena dirinya yakin dengan perjodohannya.

"Jadi selama ini aku hanya menjadi wanita pelampiasan mu! heh." Arabella tersenyum miris. "Jadi selama ini aku bodoh menilai pria baji*ngan sepertimu, aku salah mengartikan kebaikan yang kau berikan dan semua hanya semata-mata untuk menjeratku jatuh semakin dalam." Arabella langsung berdiri dan hendak pergi membuka pintu, dadanya terlalu sesak dengan hati yang tersayat. Rasanya kepalanya ingin pecah.

"Ara, bukan begitu!"

Maher langsung memeluk wanitanya dari belakang dengan erat sebelum sempat Arabella membuka pintu.

"Bukan begitu, aku benar-benar tulus melakukannya. Tolong jangan menghindari aku."

"Kau egois!"

Luruh sudah pertahankan Arabella, air matanya mengucur deras dengan Maher yang memeluknya erat.

"Ya aku egois, oleh karena itu jangan mengabaikan aku."

Arabella berontak dan melepaskan pelukan Maher dengan paksa, wanita itu pergi dengan berlari.

"Kau sangat jahat Maher, aku menyesal."

.

.

JANGAN lupa tinggalkan jejak kalian 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

hamil loh terus tuh gimana kasih tahu simaherdonk .makanya jadicewetuh harus bisa mejaga kehormatan sendiri jangan jadi wanita gampangan.sori ikut kesel dan kasian sama siara nya

2024-04-22

2

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

ya kenapa kamu mau Ara. sabar. kalau mau resign ya sudah. biar Maher cari Sekretaris lagi . pertahankan kandunganmu. bilang kalau kamu hamil dan pergilah..
ternyata Maher laki-laki yang gak tanggung jawab. 😭

2024-05-05

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

penting halal br berhubungan dg intim

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Arabella with Maher
2 Sayang
3 Calon suami
4 Egois
5 Yakin dengan keputusan
6 Meluapkan sakit hatinya
7 Resign
8 pergi
9 Pulang
10 Mual
11 Tespek
12 Sebelum terlambat
13 Hukuman atas perbuatan
14 Maher sadar
15 Kritis
16 Menerima cucu
17 Ijinkan Saya menikahi
18 Tekad Karina
19 Baby girl
20 Pesta
21 Rencana pindah
22 Five years later
23 Cucu siapa?
24 Saatnya melawan ketakutan
25 Membawa pulang papa
26 Menginjakkan kaki di Jakarta
27 Tunjukkan jika kamu wanita kuat
28 Bertemu
29 Bertahan demi orang yang berarti
30 Kecelakaan
31 Sampai kapan pun tidak akan mengijinkan mu
32 Tidak akan menyerah
33 Di larikan kerumah sakit
34 Mau cari suami kaya
35 Kedatangan sahabat
36 Suka menabung lebih dulu
37 Six months
38 Arama property
39 Arama _ Amara
40 Apakah belum bisa menggantikan sosok ayah?
41 Ta-Mata
42 Presiden suite bikin nyaman
43 Kita adalah Tim
44 Ada apa ini?
45 Tidak mudah mendapatkan maaf
46 Balasan karena kesal
47 Panggilan ayah
48 Berikan kesempatan
49 Menemui Amara
50 Hanya memberinya ijin tidak lebih
51 Kemunculan Maher
52 Mogok di pinggir jalan
53 Awas!!
54 Amarah pak Hisyam
55 Meminta maaf
56 Anak yang tidak kau inginkan
57 Semua berhubungan dengan Maher
58 Masa lalu sebagai pengalaman
59 Senyum yang sama
60 Cinta alasan untuk membenci
61 Siapa wanita itu?
62 Hukuman yang berani menganggu Ara'ku
63 Di ijinkan
64 Video call
65 Tanpa pamit
66 Meminta kesempatan kembali
67 Samuel suka pisang
68 Obat segalanya
69 Tumbang
70 Apakah aku harus menyerah
71 Tegang
72 Anak cerminan orang tua
73 Karya Al_Humaira
74 Meratapi kesedihan
75 Atap gedung
76 Keharuan
77 Tidak boleh cium Mama
78 Merasa bersalah
79 Meluapkan perasaan
80 Pengantin berpaket
81 Amara sakit hati
82 Wanita gaun sobek
83 Mendengar cerita lalu
84 Sogokan untuk Amara
85 Ayah! buka pintunya!!
86 Puasa Lima tahun
87 Anugrah atau musibah
88 Ide brilian
89 Samuel
90 Mencicil
91 Bukan siapa-siapa
92 Janji
93 Guncangan lokal
94 KUA
95 Abang mau mandi
96 Hargai ketulusan
97 Gara-gara musibah
98 Jatah preman
99 Menggoda
100 Terlalu cantik jualan bakso
101 Pengantin baru
102 Harimau
103 Anggota baru
104 Demi martabak
105 Aroma bau
106 Positif
107 Bumbu pernikahan
108 Kabar bahagia
109 Menyusul suami
110 Tidak tertarik
111 Kamu di mana Di
112 Misi penting
113 Kembali pulang
114 Rujak rasa tetangga
115 Diandra vs Indah
116 Niat jadi pelakor
117 Menyusup
118 Gaduh malam hari
119 Obat tidur
120 Kejujuran
121 Keberangkatan
122 Kelurga bahagia
123 KARYA BARU AUTHOR
124 KARYA BARU "HIDDEN FEELINGS"
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Arabella with Maher
2
Sayang
3
Calon suami
4
Egois
5
Yakin dengan keputusan
6
Meluapkan sakit hatinya
7
Resign
8
pergi
9
Pulang
10
Mual
11
Tespek
12
Sebelum terlambat
13
Hukuman atas perbuatan
14
Maher sadar
15
Kritis
16
Menerima cucu
17
Ijinkan Saya menikahi
18
Tekad Karina
19
Baby girl
20
Pesta
21
Rencana pindah
22
Five years later
23
Cucu siapa?
24
Saatnya melawan ketakutan
25
Membawa pulang papa
26
Menginjakkan kaki di Jakarta
27
Tunjukkan jika kamu wanita kuat
28
Bertemu
29
Bertahan demi orang yang berarti
30
Kecelakaan
31
Sampai kapan pun tidak akan mengijinkan mu
32
Tidak akan menyerah
33
Di larikan kerumah sakit
34
Mau cari suami kaya
35
Kedatangan sahabat
36
Suka menabung lebih dulu
37
Six months
38
Arama property
39
Arama _ Amara
40
Apakah belum bisa menggantikan sosok ayah?
41
Ta-Mata
42
Presiden suite bikin nyaman
43
Kita adalah Tim
44
Ada apa ini?
45
Tidak mudah mendapatkan maaf
46
Balasan karena kesal
47
Panggilan ayah
48
Berikan kesempatan
49
Menemui Amara
50
Hanya memberinya ijin tidak lebih
51
Kemunculan Maher
52
Mogok di pinggir jalan
53
Awas!!
54
Amarah pak Hisyam
55
Meminta maaf
56
Anak yang tidak kau inginkan
57
Semua berhubungan dengan Maher
58
Masa lalu sebagai pengalaman
59
Senyum yang sama
60
Cinta alasan untuk membenci
61
Siapa wanita itu?
62
Hukuman yang berani menganggu Ara'ku
63
Di ijinkan
64
Video call
65
Tanpa pamit
66
Meminta kesempatan kembali
67
Samuel suka pisang
68
Obat segalanya
69
Tumbang
70
Apakah aku harus menyerah
71
Tegang
72
Anak cerminan orang tua
73
Karya Al_Humaira
74
Meratapi kesedihan
75
Atap gedung
76
Keharuan
77
Tidak boleh cium Mama
78
Merasa bersalah
79
Meluapkan perasaan
80
Pengantin berpaket
81
Amara sakit hati
82
Wanita gaun sobek
83
Mendengar cerita lalu
84
Sogokan untuk Amara
85
Ayah! buka pintunya!!
86
Puasa Lima tahun
87
Anugrah atau musibah
88
Ide brilian
89
Samuel
90
Mencicil
91
Bukan siapa-siapa
92
Janji
93
Guncangan lokal
94
KUA
95
Abang mau mandi
96
Hargai ketulusan
97
Gara-gara musibah
98
Jatah preman
99
Menggoda
100
Terlalu cantik jualan bakso
101
Pengantin baru
102
Harimau
103
Anggota baru
104
Demi martabak
105
Aroma bau
106
Positif
107
Bumbu pernikahan
108
Kabar bahagia
109
Menyusul suami
110
Tidak tertarik
111
Kamu di mana Di
112
Misi penting
113
Kembali pulang
114
Rujak rasa tetangga
115
Diandra vs Indah
116
Niat jadi pelakor
117
Menyusup
118
Gaduh malam hari
119
Obat tidur
120
Kejujuran
121
Keberangkatan
122
Kelurga bahagia
123
KARYA BARU AUTHOR
124
KARYA BARU "HIDDEN FEELINGS"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!