Calon suami

"Ada apa?" Maher datang dengan pakaian lengkap dan rapi, pria itu sepertinya akan pergi.

"Sekertaris mu, mengirim ini." Wanita cantik itu menyodorkan kotak kue di depan Maher.

Maher tertegun, wajahnya mendadak kaku mendengar ucapan calon tunangannya.

"Ara." Gumam Maher, yang langsung keluar dengan tergesa.

"Sayang! kau tidak pamit padaku?" Teriak wanita yang sudah dijodohkan dengan Maher.

"Dia itu." Gerutunya sambil menaruh kotak kue di atas meja.

Karina mengambil pakaian yang tadi kotor karena terkena noda makanan, wanita itu mencuci pakaiannya karena tidak memilki ganti, Maher memberikan handuk kimono pada Karina. Sedangkan dirinya bersiap untuk berangkat bekerja karena harus keluar kota pagi ini bersama Arabella.

Sedangkan di tempat berbeda, Arabella merasakan sesak di dada. Wajahnya sudah basah dengan air mata, sepanjang jalan ke kantor Arabella menahan air matanya agar tidak jatuh. Dan kini dirinya bisa menangis sepuasnya di dalam toilet.

Arabella menumpahkan tangisnya dengan rasa sakit yang didada, dirinya tidak menyangka jika Maher memiliki wanita lain selain dirinya.

"Kenapa rasanya sakit sekali tuhan." Tangannya mencekram dadanya yang terasa begitu sesak. Rasanya sangat sulit untuk bernapas.

Kenangan bersama Maher berputar di kepalanya, perlukan manis dan hangat Maher membuat dirinya gelap mata. Arabella pikir Maher adalah pria baik seperti yang dia pikirkan, tapi nyatanya pria itu tak lebih dari seorang pria baji*ngan.

Dirinya tertipu dengan kebaikan Maher selama ini, dan itu kerena dirinya begitu bodoh.

"Mbak Bella ini berkas yang di minta pak Maher." Seorang staf wanita memberikan berkas yang di minta atasanya.

"Berikan saja langsung, aku banyak pekerjaan Des." Jawab Arabella beralasan.

"Tapi mbak-"

"Ara keruangan saya sekarang!"

Keduanya terkejut saat pintu ruangan CEO terbuka kasar dan suara keras atasan mereka yang tiba-tiba.

Brak

Di tambah Maher yang membanting pintu saat menutupnya.

"Tuh mbak, pak bos ngamuk saya ngak berani masuk." Desi langsung meninggalkan berkas diatas meja Arabella dan berlalu pergi.

Arabella menghela napas, meksipun dadanya kian sesak tapi dirinya butuh pekerjaan ini.

Dengan berat hari Arabella masuk keruangan Maher, wanita itu masuk dengan santai seperti tidak pernah terjadi sesuatu.

"Ini berkas yang anda minta. Dan satu jam lagi kita akan-"

Arabella berdiri mematung saat melihat tatapan tajam Maher yang pernah dirinya lihat saat pertama kali masuk kerja.

"Kita akan ke kota B." Lanjutnya dengan sebisa mungkin, biarpun napasnya sudah mulai sesak.

Maher mengambil berkas yang diberikan Arabella, pria itu melihatnya sebentar lalu berdiri dan mendekati Arabella.

Arabella membuang wajahnya, saat Maher menatap matanya. Arabella sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Ara aku-"

Brak

"Sayang, kau meninggalkan ini." Karina masuk tanpa permisi.

Arabella mengusap wajahnya yang tiba-tiba basah, sedangkan Maher Menatap Karina yang masuk tanpa permisi.

"Kenapa kamu kesini?" Ucap Maher dengan nada santai, tidak ada kemarahan di wajah pria itu.

"Aku mengantarkan ini, kau lupa tidak memakai dasi mu." Ucap Karina dengan senyum manis.

"Jika di kantor kau harus terlihat rapi, tapi penampilanmu tadi malam juga sangat menawan." Ucap Karina sambil memasangkan dasi di leher Maher.

Sontak mendengar ucapan wanita itu, Arabella menatap Maher sekilas, dan pria itu hanya diam menerima Karina memasangkan dasinya.

Tadi Maher melupakan dasinya, dan jasnya pun tidak dia pakai. Lantaran mendengar terikan Karina yang memanggilnya.

Arabella yang menahan rasa sakit didada. Segera pergi dirinya benar-benar tidak tahan melihat kedekatan Maher dengan wanita lain.

"Eh, kamu!"

Arabella berhenti di ambang pintu, matanya terpejam sesaat.

"Saya nona." Sapanya setelah berbalik. Arabella menampilkan senyum terpaksanya.

"Ya, kamu yang tadi datang ke apartemen." Ucap Karina. "Terima kasih sudah mengingat ulang tahun calon suamiku." Katanya dengan senyum manis.

Arabella manatap Maher yang juga menatapnya. "Sama-sama nona." Setelah itu Arabella pamit pergi.

Dada Maher terasa nyeri saat melihat tatapan kekecewaan yang Arabella tunjukan padanya.

"Ara." Gumam Maher dengan perasaan tak menentu.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak dukungan kalian 😘😘

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

nasib jd wanita murahan.

2024-05-05

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

konyol kamu Maher .. koplak . 😭

2024-05-05

0

Khoirul Anwar

Khoirul Anwar

nelangsa hati ku nelangsa

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Arabella with Maher
2 Sayang
3 Calon suami
4 Egois
5 Yakin dengan keputusan
6 Meluapkan sakit hatinya
7 Resign
8 pergi
9 Pulang
10 Mual
11 Tespek
12 Sebelum terlambat
13 Hukuman atas perbuatan
14 Maher sadar
15 Kritis
16 Menerima cucu
17 Ijinkan Saya menikahi
18 Tekad Karina
19 Baby girl
20 Pesta
21 Rencana pindah
22 Five years later
23 Cucu siapa?
24 Saatnya melawan ketakutan
25 Membawa pulang papa
26 Menginjakkan kaki di Jakarta
27 Tunjukkan jika kamu wanita kuat
28 Bertemu
29 Bertahan demi orang yang berarti
30 Kecelakaan
31 Sampai kapan pun tidak akan mengijinkan mu
32 Tidak akan menyerah
33 Di larikan kerumah sakit
34 Mau cari suami kaya
35 Kedatangan sahabat
36 Suka menabung lebih dulu
37 Six months
38 Arama property
39 Arama _ Amara
40 Apakah belum bisa menggantikan sosok ayah?
41 Ta-Mata
42 Presiden suite bikin nyaman
43 Kita adalah Tim
44 Ada apa ini?
45 Tidak mudah mendapatkan maaf
46 Balasan karena kesal
47 Panggilan ayah
48 Berikan kesempatan
49 Menemui Amara
50 Hanya memberinya ijin tidak lebih
51 Kemunculan Maher
52 Mogok di pinggir jalan
53 Awas!!
54 Amarah pak Hisyam
55 Meminta maaf
56 Anak yang tidak kau inginkan
57 Semua berhubungan dengan Maher
58 Masa lalu sebagai pengalaman
59 Senyum yang sama
60 Cinta alasan untuk membenci
61 Siapa wanita itu?
62 Hukuman yang berani menganggu Ara'ku
63 Di ijinkan
64 Video call
65 Tanpa pamit
66 Meminta kesempatan kembali
67 Samuel suka pisang
68 Obat segalanya
69 Tumbang
70 Apakah aku harus menyerah
71 Tegang
72 Anak cerminan orang tua
73 Karya Al_Humaira
74 Meratapi kesedihan
75 Atap gedung
76 Keharuan
77 Tidak boleh cium Mama
78 Merasa bersalah
79 Meluapkan perasaan
80 Pengantin berpaket
81 Amara sakit hati
82 Wanita gaun sobek
83 Mendengar cerita lalu
84 Sogokan untuk Amara
85 Ayah! buka pintunya!!
86 Puasa Lima tahun
87 Anugrah atau musibah
88 Ide brilian
89 Samuel
90 Mencicil
91 Bukan siapa-siapa
92 Janji
93 Guncangan lokal
94 KUA
95 Abang mau mandi
96 Hargai ketulusan
97 Gara-gara musibah
98 Jatah preman
99 Menggoda
100 Terlalu cantik jualan bakso
101 Pengantin baru
102 Harimau
103 Anggota baru
104 Demi martabak
105 Aroma bau
106 Positif
107 Bumbu pernikahan
108 Kabar bahagia
109 Menyusul suami
110 Tidak tertarik
111 Kamu di mana Di
112 Misi penting
113 Kembali pulang
114 Rujak rasa tetangga
115 Diandra vs Indah
116 Niat jadi pelakor
117 Menyusup
118 Gaduh malam hari
119 Obat tidur
120 Kejujuran
121 Keberangkatan
122 Kelurga bahagia
123 KARYA BARU AUTHOR
124 KARYA BARU "HIDDEN FEELINGS"
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Arabella with Maher
2
Sayang
3
Calon suami
4
Egois
5
Yakin dengan keputusan
6
Meluapkan sakit hatinya
7
Resign
8
pergi
9
Pulang
10
Mual
11
Tespek
12
Sebelum terlambat
13
Hukuman atas perbuatan
14
Maher sadar
15
Kritis
16
Menerima cucu
17
Ijinkan Saya menikahi
18
Tekad Karina
19
Baby girl
20
Pesta
21
Rencana pindah
22
Five years later
23
Cucu siapa?
24
Saatnya melawan ketakutan
25
Membawa pulang papa
26
Menginjakkan kaki di Jakarta
27
Tunjukkan jika kamu wanita kuat
28
Bertemu
29
Bertahan demi orang yang berarti
30
Kecelakaan
31
Sampai kapan pun tidak akan mengijinkan mu
32
Tidak akan menyerah
33
Di larikan kerumah sakit
34
Mau cari suami kaya
35
Kedatangan sahabat
36
Suka menabung lebih dulu
37
Six months
38
Arama property
39
Arama _ Amara
40
Apakah belum bisa menggantikan sosok ayah?
41
Ta-Mata
42
Presiden suite bikin nyaman
43
Kita adalah Tim
44
Ada apa ini?
45
Tidak mudah mendapatkan maaf
46
Balasan karena kesal
47
Panggilan ayah
48
Berikan kesempatan
49
Menemui Amara
50
Hanya memberinya ijin tidak lebih
51
Kemunculan Maher
52
Mogok di pinggir jalan
53
Awas!!
54
Amarah pak Hisyam
55
Meminta maaf
56
Anak yang tidak kau inginkan
57
Semua berhubungan dengan Maher
58
Masa lalu sebagai pengalaman
59
Senyum yang sama
60
Cinta alasan untuk membenci
61
Siapa wanita itu?
62
Hukuman yang berani menganggu Ara'ku
63
Di ijinkan
64
Video call
65
Tanpa pamit
66
Meminta kesempatan kembali
67
Samuel suka pisang
68
Obat segalanya
69
Tumbang
70
Apakah aku harus menyerah
71
Tegang
72
Anak cerminan orang tua
73
Karya Al_Humaira
74
Meratapi kesedihan
75
Atap gedung
76
Keharuan
77
Tidak boleh cium Mama
78
Merasa bersalah
79
Meluapkan perasaan
80
Pengantin berpaket
81
Amara sakit hati
82
Wanita gaun sobek
83
Mendengar cerita lalu
84
Sogokan untuk Amara
85
Ayah! buka pintunya!!
86
Puasa Lima tahun
87
Anugrah atau musibah
88
Ide brilian
89
Samuel
90
Mencicil
91
Bukan siapa-siapa
92
Janji
93
Guncangan lokal
94
KUA
95
Abang mau mandi
96
Hargai ketulusan
97
Gara-gara musibah
98
Jatah preman
99
Menggoda
100
Terlalu cantik jualan bakso
101
Pengantin baru
102
Harimau
103
Anggota baru
104
Demi martabak
105
Aroma bau
106
Positif
107
Bumbu pernikahan
108
Kabar bahagia
109
Menyusul suami
110
Tidak tertarik
111
Kamu di mana Di
112
Misi penting
113
Kembali pulang
114
Rujak rasa tetangga
115
Diandra vs Indah
116
Niat jadi pelakor
117
Menyusup
118
Gaduh malam hari
119
Obat tidur
120
Kejujuran
121
Keberangkatan
122
Kelurga bahagia
123
KARYA BARU AUTHOR
124
KARYA BARU "HIDDEN FEELINGS"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!