3. Menggemaskan

Malam hari ba'da magrib, Raihan dan Rainun sudah siap untuk pergi menjenguk mbak Salma dan bayinya.

"Rai, cepetan. Lama banget sih!" Teriak Raihan dari ruang tamu. "Padahal tadi sudah bersiap dari sebelum magrib. Dia sendiri yang bilang ba'da magrib langsung berangkat. Kalau ini namanya menjelang isya" Gerutu Raihan.

Karna tidak mendengar sahutan dari Rainun, ia pun berteriak lagi. "Astaga, Rainuuuunnnnnn" Suaranya menggema se antero rumah.

"Iya iya bawel. Ini lagi jalan tau" Sungut Rainun yang berjalan santai.

"Wahhhh, ini baru satu wanita. Bagaimana jika aku hidup dengan dua wanita nantinya, adik dan istriku. Bisa-bisa suaraku akan semakin merdu, melengking hingga sepuluh oktaf" Omel Raihan sambil mengelus dadanya.

"Kalau begitu abang tinggal sendiri saja di hutan" Sahut Rainun cuek sembari melangkahkan kaki ke mobil abangnya.

Raihan hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban Rainun.

"Mbok, aku dan Rainun pergi dulu. Pintu rumah aku saja yang mengunci agar tidak membangunkan simbok nanti jikalau kami pulang larut" Pamit Raihan pada simbok yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Baik den, kalau begitu simbok masuk dulu" Sahut mbok Surti

"Abang cepat. Tadi nyuruh Rainun cepat-cepat. Abang sendiri tuh yang lama" Teriak Rainun dari dalam mobil.

Raihan yang mendengar teriakan Rainun pun menghentakkan kakinya gemas. Melihat tingkah abangnya dari dalam mobil, Rainunpun cekikikan sendiri.

Raihan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Sofia, tunangannya. Raihan dan Sofia sudah resmi bertunangan tujuh bulan yang lalu.

" Bang, kak Sofia memangnya sudah siap?" Tanya Rainun.

"Mmmm coba kamu hubungi. Sebentar lagi kita akan sampai di rumahnya" Sahut Raihan yang masih fokus menyetir.

Tuuutt... Tuuut... Terdengar suara sambungan telefon dari hp Rainun.

"Assalamualaikum kak, kakak sudah siap? Kita lima menit lagi sampai nih" Ujar Rainun.

"Waalaikum salam. Iya kakak sudah siap kok Rai" Suara Sofia di ujung telefon.

"Baiklah kalau begitu kak" Kata Rainun lalu memutuskan sambungan telefonnya.

Jarak antara rumah Rainun dan Sofia memang tidak terlalu jauh, hanya perlu waktu sepuluh menit berkendara. Tak lama, merekapun sampai dirumah Sofia.

Tok..

Tookk..

"Assalamualaikum" Seru Rainun sambil mengetuk pintu rumah Sofia.

"Waalaikum salam." Terdengar suara Sofia dan mamanya menjawab salam.

Sofia bergegas membuka pintu rumahnya lalu keluar diikuti mamanya.

"Eh mama, apa kabar?" Tanya Rainun sambil menyalami mamanya Sofia, diikuti oleh Raihan yang juga menyalami calon mertuanya itu.

"Alhamdulillah sehat Rai" Jawab mamanya Sofia sambil mengelus bahu Rainun.

"Ma, Raihan ajak Sofia pergi dulu ya? Mau menjenguk saudara sepupu kami yang baru melahirkan." Izin Raihan.

"Iya nak, hati - hati ya. Jangan pulang terlalu larut" Jawab mama Sofia memberikan izin.

Sudah satu bulan Sofia hanya tinggal bersama mamanya. Papanya sedang melakukan dinas luar negri ke kantor pusatnya yang berada di Australia selama empat bulan.

Setelah berpamitan, merekapun berjalan memasuki mobil yang sudah terparkir rapi di halaman rumah Sofia.

Rencananya, mereka akan pergi makan malam terlebih dahulu.

"Kita mau makan malam di mana?" Tanya Sofia membuka percakapan.

"Aku ingin makan nasi rawon kak, sepertinya enak" Jawab Rainun.

"Mmm bagaimana kalau kita ke rumah makan khas Surabaya. Lagi pula disana juga banyak pilihan menu lainnya" Usul Raihan.

Rainun dan Sofia menganggukkan kepala tanda setuju dengan usul Raihan. Lima menit kemudian mereka tiba di Rumah Makan yang di tuju.

Mereka bertiga masuk ke dalam Rumah Makan tersebut dan memilih untuk duduk lesehan di saung yang tersedia. Tak lama kemudian, pelayan datang dengan membawakan buku menu.

"Kamu mau makan apa sayang?" Tanya Raihan sambil memandang kagum Sofia. Walaupun sudah bersama selama tiga tahun, Raihan tetap saja selalu terkagum - kagum setiap memandang Sofia.

"Mmm aku mau soto aja deh yang, minumannya jus jeruk" Jawab Sofia lalu menyodorkan buku menunya ke Rainun.

"Aku mau nasi rawon bang. Minumnya samakan saja dengan kak Sofia" Kata Rainun.

"Kalau begitu kami pesan bebek bakar satu, soto Surabaya satu, nasi rawon satu, satu porsi mendoan dan tiga gelas jus jeruk" Ujar Raihan pada pelayan. Pelayan pun mencatat pesanan mereka dan bergegas menuju ke dapur untuk menyiapkan pesanan.

"Bagaimana menurutmu dengan cincin berlian yang kemarin kita lihat?" Tanya Raihan membuka percakapan sembari mengelus rambut Sofia mesra.

"Bagus, aku suka. Kita pesan itu saja untuk pernikahan" Ucap Sofia yang tak kalah mesra memandang Raihan.

"Kenapa dengan jarimu ini sayang?" Tanya Raihan yang melihat luka sayatan di jari telunjuk Sofia.

"Ooh ini tadi aku tidak sengaja melukainya saat memotong buah" Jawab Sofia sembari melihat lagi hasil karyanya di jari telunjuknya itu.

"Apakah masih sakit? Sepertinya cukup dalam" Tanya Raihan sembari mengelus jari telunjuk Sofia yang terluka. "Lain kali hati-hati sayang" Lanjutnya

"Tidak, sudah tidak sakit. Ini hanya luka kecil sayang" Jawab Sofia sembari mengelus punggung tangan Raihan.

"Astagaaaa siapa aku? Dimana ini? Apakah aku sudah di alam lain?" Seru Rainun mengagetkan. Ia sudah tidak tahan melihat ke uwuan dua sejoli di hadapannya itu.

Sofia yang melihat tingkah adik iparnya itu hanya bisa tertawa.

"Tidak Rainun, kamu masih berada di dunia yang fana ini" Jawab Raihan dengan membulatkan suaranya.

"Sepertinya aku sudah berada di alam lain. Aku sudah tidak terlihat oleh dua manusia ini. Ya tuhaan" Jawab rainun sambil menutup mata dan telinganya. Suaranya dibuat seolah-olah dia sedang panik.

Raihan pun akhirnya ikut tertawa dengan Sofia. Dia sudah tidak bisa berkata - kata lagi melihat tingkah menggemaskan adiknya itu. Tak lama, makanan mereka sampai. Mereka makan sambil sesekali melakukan candaan yang memecah tawa mereka.

Setelah makan malam, mereka memutuskan untuk pergi ke toko perlengkapan bayi yang berada tidak jauh dari rumah makan yang mereka singgahi untuk membeli hadiah.

Di dalam toko...

"Kak, kira-kira kita beri hadiah bayinya mbak Salma apa ya?" Tanya Rainun pada Sofia sembari melihat barang - barang yang ada di dalam toko itu.

"Hmmm sepertinya ransel perlengkapan bayi ini bagus Rai. Simpel tapi tetep kece" Kata Sofia menunjukkan apa yang dia temukan.

"Iya ya. Ya sudah kita ambil itu saja. Mmm kita tambahkan beberapa baju juga kak." Kata Rainun.

Setelah memilih tas dan beberapa pakaian bayi, Rainun menuju ke kasir untuk membayar. Sedangkan Sofia melangkah keluar terlebih dahulu untuk membeli buah-buahan yang berada di kios sebrang.

Sementara di dalam mobil...

"Kenapa lama sekali sih wanita-wanita itu. Apa pula yang di beli?" Gerutu Raihan. Seperti laki-laki kebanyakan, Raihan sangat tidak sabar saat menunggu atau menemani para wanitanya berbelanja.

"Nah nah nah itu lagi, malah pergi ke sebrang. Apa lagi sih yang di cari?" Imbuhnya sambil melihat Sofia yang pergi ke kios di sebrang.

Braaak...

"Astaga Rai, bisa enggak sih tutup pintunya pelan-pelan?" Omel Raihan. Rainun hanya mengangkat sebelah alisnya menanggapi Raihan.

Kemudian, braak...

"Astagaa memang kalian sama saja ya. Kalian tau kan kalau pelan juga itu pintu mobil bisa ketutup." Omel Raihan lagi. Sofia pun hanya nyengir kuda mendengar omelan calon imamnya itu.

Akhirnya setelah derama pintu mobil, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah sakit tempat mbak Salma bersalin.

Di rumah sakit..

"Assalamualaikum." Ucap Rainun sambil membuka pintu.

"Waalaikum salam." Jawab orang-orang yang ada di dalam ruangan serempak. Di dalam ruangan itu ada mbak Salma, mas Adi, si kecil dan juga ada bude Nur, ibu mbak Salma.

Rainun meletakkan hadiah dan juga buah yang mereka bawa di nakas yang berada di sebelah mbak Salma. Lalu ia langsung memeluk mbak Salma mengucapkan selamat atas kelahiran jagoannya.

"Tak perlu repot-repot bawa hadiah Rai, kalian berkunjung saja, mbak sudah senang." Kata mbak Salma.

"Enggak repot sama sekali kok mbak." Jawab Rainun. Tak lupa mereka bertiga juga menyalami mas Adi dan bude Nur.

"Apa kabar bude, Rainun kangen" Ucap Rainun sambil memeluk bude Nur.

"Alhamdulillah bude sehat nduk. Rainun ini sudah lama ndak tengok bude". Tanya bude Nur sambil mengelus kepala Rainun.

"Maaf bude, akhir - akhir ini aku lumayan sibuk." Jawab Rainun sambil nyengir.

"Waah lucu sekali bayinya mbak. Sofia boleh gendong?" Tanya Sofia yang sudah terlebih dahulu menuju box dimana bayi mbak Salma tertidur. Sebelumnya mereka sudah membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang berada di dekat pintu masuk ruangan.

"Boleh Sofia, silahkan saja jika ingin menggendong" Jawab mbak Salma tersenyum.

"Eeh eh Sofia, kamu bisa?" Tanya Raihan khawatir saat melihat Sofia mengangkat bayi mungil itu dari boxnya.

"Bisa doong" Jawab Sofia sambil menimang-nimang si bayi.

"Hati-hati Sofia, nanti kalau bayinya kenapa-kenapa dan kamu diminta menggantinya bagaimana? Kita belum berlatih untuk itu" Kata Raihan yang mengundang gelak tawa seisi ruangan.

"Kak Sofia, aku mau lihat" Seru Rainun yang kemudian berlari kecil ke arah Sofia

"Waahhhh gemass sekali sih dek, pipinya gembil bibirnya merah. Hidungmu itu loh uuuhhh" Ucap Rainun sambil mencubit kecil hidung si bayi.

"Abang, cepat buatkan aku ponakan yang lucu seperti ini" Rengek Rainun.

Raihan dan Sofia yang mendengar pun sama - sama membulatkan mata kaget dengan permintaan Rainun yang tiba - tiba.

"Nanti ya bertahap, di halalin dulu." Ucap Raihan yang kembali memecah tawa.

"Iya le Raihan. Kapan kalian akan menikah? Kalian kan sudah lama bertunangan. Sepertinya Rainun sudah tidak sabar nguyel-nguyel keponakannya." Kata bude Nur terkekeh.

"In syaa allah secepatnya bude, doa kan saja ya, mudah-mudahan semua di perlancar." Jawab Raihan yang di balas senyum dan anggukan dari bude Nur.

Dua puluh menit mereka berada di dalam ruangan. Akhirnya Raihan mengajak Sofia dan Rainun untuk pulang ke rumah karena hari sudah mulai larut.

"Sofia, Rainun. Ayo kita pamit pulang, malam semakin larut. Mbak Salma juga perlu beristirahat" Ajak Raihan.

"Iya ayo bang" Jawab Rainun singkat. Mereka bertiga lalu berpamitan kepada mbak Salma, mas Adi juga bude Nur.

Setelah lima belas menit berkendara, mereka sampai di rumah Sofia.

"Kalian hati-hati ya." Ucap Sofia setelah turun dari mobil.

"Iya kak, kami langsung pulang ya. Salam untuk mama" Kata Rainun.

Raihan dan Rainun pun melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah mereka.

Episodes
1 1. Kewalahan
2 2. Selamat Datang
3 3. Menggemaskan
4 4. Mulai Merangkak Naik
5 5. Sakha
6 6. Pertemuan sekilas
7 7. kunjungan
8 8. Pertemuan ke Dua
9 9. Kontrak Kerja
10 10. Berelasi
11 11. Pantai
12 12. Kabar Bahagia
13 13. Kakao
14 14. Kakao 2
15 15. Photoshoot
16 16. Percobaan Penculikan
17 17. Perlindungan
18 18. Kehebohan
19 19. Pria Sibuk
20 20. Peringatan Kematian
21 21. Persiapan Pernikahan
22 22. Curahan Hati
23 23. Calon Mertua
24 24. Mendebarkan
25 25. Kedatangan Keluarga
26 26. Detik - detik
27 27. Akad Nikah
28 28. Pesta Pernikahan
29 29. Malam Pertama
30 30. Menakjubkan
31 31. Masa lalu
32 32. Kerinduan
33 33. Jamuan makan malam
34 34. Bertemu Mantan Kekasih
35 35. Tabib Hati
36 36. Panti Asuhan
37 37. Apartemen
38 38. Kesepian
39 39. Hadiah
40 40. Kejutan
41 41. Kebersamaan
42 42. Liburan Tambahan
43 43. Hilang!
44 44. Kehamilan
45 45. Salah Paham
46 46. Penyelesaian
47 47. Surprize
48 48. Berbelanja
49 49. Menara Eiffel
50 50. Sakit
51 51. Last Night
52 52. Indonesia
53 53. Baby Girl
54 54. Lili
55 55. Pawang
56 56. LA
57 57. Aneh
58 58. Tertangkap
59 59. Saluran Khusus
60 60. Makan Malam
61 61. Bioskop
62 62. Penculikan
63 63. Dimana?
64 64. titik terang
65 65. Misi penyelamatan
66 66. Tragedi penabrakan
67 67. Bukalah matamu
68 68. Tersadar
69 69. Alam bawah sadar
70 70. Pria kuat
71 71. Tim Penghibur
72 72. Permintaan Raihan
73 73. Persiapan pernikahan
74 74. Malam sebelum pernikahan
75 75. Pernikahan Sakha dan Rainun
76 76. Hari Pertama Dalam Pernikahan
77 76. Gelar Baru
78 78. Honey moon (21+)
79 79. Honeymoon pt2 (21+)
80 80. Korea
81 81. Tour
82 82. Tiba - tiba
83 83. kabar baik
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Kewalahan
2
2. Selamat Datang
3
3. Menggemaskan
4
4. Mulai Merangkak Naik
5
5. Sakha
6
6. Pertemuan sekilas
7
7. kunjungan
8
8. Pertemuan ke Dua
9
9. Kontrak Kerja
10
10. Berelasi
11
11. Pantai
12
12. Kabar Bahagia
13
13. Kakao
14
14. Kakao 2
15
15. Photoshoot
16
16. Percobaan Penculikan
17
17. Perlindungan
18
18. Kehebohan
19
19. Pria Sibuk
20
20. Peringatan Kematian
21
21. Persiapan Pernikahan
22
22. Curahan Hati
23
23. Calon Mertua
24
24. Mendebarkan
25
25. Kedatangan Keluarga
26
26. Detik - detik
27
27. Akad Nikah
28
28. Pesta Pernikahan
29
29. Malam Pertama
30
30. Menakjubkan
31
31. Masa lalu
32
32. Kerinduan
33
33. Jamuan makan malam
34
34. Bertemu Mantan Kekasih
35
35. Tabib Hati
36
36. Panti Asuhan
37
37. Apartemen
38
38. Kesepian
39
39. Hadiah
40
40. Kejutan
41
41. Kebersamaan
42
42. Liburan Tambahan
43
43. Hilang!
44
44. Kehamilan
45
45. Salah Paham
46
46. Penyelesaian
47
47. Surprize
48
48. Berbelanja
49
49. Menara Eiffel
50
50. Sakit
51
51. Last Night
52
52. Indonesia
53
53. Baby Girl
54
54. Lili
55
55. Pawang
56
56. LA
57
57. Aneh
58
58. Tertangkap
59
59. Saluran Khusus
60
60. Makan Malam
61
61. Bioskop
62
62. Penculikan
63
63. Dimana?
64
64. titik terang
65
65. Misi penyelamatan
66
66. Tragedi penabrakan
67
67. Bukalah matamu
68
68. Tersadar
69
69. Alam bawah sadar
70
70. Pria kuat
71
71. Tim Penghibur
72
72. Permintaan Raihan
73
73. Persiapan pernikahan
74
74. Malam sebelum pernikahan
75
75. Pernikahan Sakha dan Rainun
76
76. Hari Pertama Dalam Pernikahan
77
76. Gelar Baru
78
78. Honey moon (21+)
79
79. Honeymoon pt2 (21+)
80
80. Korea
81
81. Tour
82
82. Tiba - tiba
83
83. kabar baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!