Bab 19 : BSC

Hancur, itulah yang sekarang Yura rasakan. Pantas saja ibunya menentang hubungannya dengan Vano. Ternyata ibunya menyimpan rahasia sebesar ini darinya.

Hanum berjalan mendekat ke arah Yura, ia tidak ingin putrinya itu salah paham tanpa mendengar penjelasan darinya terlebih dahulu.

"Jadi ibu sudah mengkhianati ayah?" Yura berbicara dengan suara bergetar, air matanya menetes di pipinya.

"Tidak sayang, ibu tidak pernah mengkhianati ayah kamu. Apa yang terjadi jauh sebelum ibu menjalin hubungan dengan ayah kamu" Hanum mencoba menjelaskan walaupun ia tau Yura tidak akan menerima alasannya dengan begitu saja.

Tatapan Yura kosong, hatinya hancur, saat ini ia tidak ingin mendengar penjelasan apapun dan dari siapapun. Yura membalikkan badannya dan berlari meninggalkan tempat itu. Hanum hendak mengejarnya namun Mario melarangnya. Wanita itu pun menangis sejadi jadinya, ia belum siap dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Apalagi sekarang Yura sudah mengetahui hubungan gelapnya dengan Mario dulu.

"Biarkan dia sendiri dulu, dia pasti butuh waktu untuk menerima kenyataan ini" ucap Mario

Yura sudah tidak terlihat lagi, kini tatapan Hanum berpindah ke Mario. Dengan bercucuran air mata, Hanum memohon pada Mario.

"Tolong pergi dari sini tuan, saya mohon jangan temui kami lagi" Hanum terisak dengan wajah memohon.

Mario bisa mengerti perasaan Hanum. Namun ia akan tetap kembali lagi karena ia memiliki seorang putri dari wanita itu. Ia pun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat itu untuk memberi waktu bagi Hanum untuk sendirian dan agar wanita itu bisa menenangkan diri dulu.

Sementara itu Yura pergi kekosan Riri, ia tidak tau harus pergi kemana lagi selain ketempat sahabatnya itu. Diketuknya pintu kosan sahabatnya itu dan tak berselang lama Riri pun membuka pintunya.

Riri sangat khawatir saat melihat Yura menangis, ia menarik tangan gadis itu untuk membawanya masuk ke dalam kosannya.

"Ada apa Ra? Apa lu bertengkar dengan Elvano? Tadi Elvano nyariin lu dikampus, dia terlihat begitu mencemaskan lu" seribu pertanyaan langsung Riri lontarkan pada Yura.

Sementara Yura masih terdiam sambil menangis sesenggukan. Saat ini ia belum ingin bercerita dengan siapapun tentang apa yang ia dengar tadi. Dimana ia mengetahui hubungan gelap ibunya dengan pria yang ternyata adalah ayah dari Elvano, orang yang sangat ia cintai. Ia juga kecewa karena merasa ibunya telah mengkhianati ayahnya.

Melihat Yura yang terus menangis, Riri pun tidak ingin bertanya lagi. Ia memberi waktu untuk Yura menenangkan diri lebih dulu dengan membawa gadis itu masuk ke kamarnya dan menyuruhnya beristirahat disana.

Keesokan harinya Yura tetap berangkat ke kampus bersama dengan Riri. Walaupun ia tau disana pasti ia akan bertemu dengan Vano. Rasanya ia belum siap menerima kenyataan jika ternyata mereka adalah saudara satu ayah beda ibu.

Yura dan Riri hendak menuruni tangga, dibawah sana mereka melihat Vano yang sedang berdiri menunggu Yura. Vano dan Yura pun saling bertatapan.

Riri yang mengerti pun langsung pamit pada Yura untuk menunggunya didepan kampus. Ia pun bergegas melangkahkan kakinya pergi meninggalkan sahabatnya itu agar berbicara dulu dengan Vano.

Perlahan Yura melangkahkan kakinya menuruni tangga tanpa melepaskan pandangannya dari Vano.

"Kenapa kamu pergi tidak bilang padaku? Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Vano saat Yura sudah berdiri dihadapannya.

"Ada yang ingin aku katakan padamu" ucap Yura dengan suara pelan.

"Katakan ada apa?" Vano menatap cemas pada gadis itu karena tidak biasanya Yura bersikap seperti itu padanya.

Yura mengambil nafas panjang dan menatap mata Vano dalam-dalam.

"Kak.... Ayo kita putus saja" ucap Yura membuat jantung Vano seakan terhenti mendengarnya.

"Aku salah, aku pikir selama ini aku mencintaimu. Ternyata aku hanya mengagumimu saja" tambah Yura dengan menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Vano terkekeh dan mengira gadis itu hanya sedang bercanda dengan mengatakan hal seperti itu.

"Jangan bercanda, ayo kita pulang ke basecamp" ajak Vano

Dipegangnya pergelangan tangan Yura dan ia pun hendak melangkahkan kakinya namun Yura menahan tangannya dan tidak mau ikut melangkah. Vano menundukkan kepalanya, ia mengira Yura bersikap seperti itu karena mendengar apa yang dikatakan mamanya kemarin.

"Kamu tidak perlu mendengarkan apa yang dikatakan mamaku kemarin. Aku tidak peduli walaupun kamu adalah anak dari mantan pembantu keluargaku atau apapun itu" Vano mengangkat wajahnya dan kembali menatap wajah Yura.

"Sekarang ayo kita pulang ke basecamp" Vano kembali menarik tangan Yura tapi gadis itu melepaskan tangannya dari Vano dengan sedikit kasar.

"Aku tidak sedang bercanda kak! Aku benar-benar ingin kita putus" ucap Yura dengan nada meninggi hingga membuat beberapa orang yang lewat melihat ke arah mereka.

Vano mencoba bersabar menghadapi sikap Yura yang tidak seperti biasanya. Ia pun kembali menatap dalam manik mata gadis itu.

"Kamu bilang kamu hanya mengagumiku?" tanya Vano menirukan ucapan Yura sebelumnya.

"Berikan alasan yang lebih masuk akal, yang bisa aku terima kenapa alasanmu meminta putus" tambah Vano

"Aku tidak mencintaimu! Sudah puas?" seru Yura dengan mata berkaca-kaca. ia terpaksa mengucapkan kebohongan itu agar Vano mau putus darinya.

Mereka saling terdiam dan menatap hingga akhirnya Yura berjalan melewati Vano namun pria itu kembali menarik pergelangan tangannya hingga membuat langkah Yura kembali terhenti. Vano berjalan kedepan Yura dan berdiri dihadapan gadis itu yang sedang diam tertunduk. Kini mata Vano pun mulai memerah menahan amarah dalam dirinya karena ucapan Yura padanya.

"Kamu bilang tidak mencintaiku? Setelah kamu meyakinkan aku tentang cinta sekarang kamu bilang tidak mencintaiku hah?!!" bentak Vano, emosinya tidak terkendali lagi saat mendengar Yura mengatakan tidak mencintainya.

Yura mengangkat wajahnya dan menatap kembali mata Vano. Sekarang ia bisa melihat kemarahan dan kekesalan diwajah pria itu.

"Tolong jangan ganggu aku lagi. Mulai sekarang kita jalan sendiri-sendiri" ucap Yura lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Vano.

Sementara Vano masih berdiri mematung tanpa melihat ke arah kepergian gadis itu, ia tidak percaya jika Yura berani berkata seperti itu dan memutuskan hubungan mereka.

"Aarrrggghhh!!!"

Vano terlihat sangat kesal dan berteriak dengan keras, ia tidak peduli jika orang-orang sedang melihat ke arahnya.

Yura kembali kekosan Riri dan menangis disana. Ia terpaksa harus berbicara seperti itu pada Vano tadi dikampus. Karena cepat atau lambat hubungan mereka juga pasti akan berakhir. Sebelum Vano mengetahui semuanya, jika ia adalah anak haram papanya, lebih baik ia memilih putus dari pria yang sangat ia cintai itu.

Matahari sudah terbenam, Vano duduk merenung sendirian di bangku panjang sebuah taman. Entah sudah berapa lama ia berada disana. Kemarahan masih menyelimuti dalam dirinya, mengingat Yura memutuskan hubungan mereka begitu saja. Disaat ia mempercayai cinta, gadis itu malah mengkhianatinya dengan ucapannya.

Vano bangun dari duduknya dan berjalan dengan gontai dan wajah tertunduk menuju motornya yang terparkir di pinggiran taman. Tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang anak muda seumurannya.

"Apa kamu tidak punya mata hah!!!" bentak Vano dengan marah.

Pemuda itu meminta maaf namun Vano tidak menghiraukan dan malah memberikan pukulan diwajahnya beberapa kali.

Buugghhh.... Buugghhh....

Vano terus membabi buta memukuli pemuda itu tanpa ampun, ia melampiaskan kemarahannya begitu saja tanpa memperdulikan pemuda itu sudah meringis kesakitan dan wajahnya sudah babak belur akibat pukulan bertubi-tubi dari Vano.

💖💖💖

Terpopuler

Comments

Nadiyah1511

Nadiyah1511

vano kamu cerdas..cari tau apa sebenarnya yg trjadi...jgn langsung percaya bgtu z

2024-04-23

1

dewidewie

dewidewie

wah wah vano, anak siapa kamu pukulin itu Van, parah kamu Van..🤭🤭🤣🤣

2023-07-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!