Bab 6 : BSC

Hari sudah malam, terlihat seorang gadis remaja turun dari dalam taksi dan berlari kesebuah rumah dengan terburu-buru.

Tok.. tok.. tok...

"Kakak! buka pintunya!!" teriak gadis itu sambil mengetuk-ngetuk pintu rumah itu dengan keras.

Tak berselang lama seorang pria tampan datang dan membukakan pintu rumah itu.

"Vivian? Kamu?" tanya Darren kaget saat melihat adik Vano yang berada dihadapannya sekarang.

"Kak Darren..." Vivian langsung berhambur ke pelukan Darren.

Vano, Marvin dan Albert pun datang untuk melihat siapa yang datang. Vano langsung menarik tangan Darren saat melihat adiknya itu memeluk pria itu. Vivian pun melepaskan pelukannya dari Darren dan melihat ke arah Vano.

"Jangan mengambil kesempatan" ucap Vano menatap tajam ke arah Darren.

Marvin dan Albert yang mendengarnya pun langsung terkekeh.

"Kakak..." Vivian berhambur ke pelukan Vano

Vano membalas pelukan adiknya itu dan mengusap-usap rambutnya. Vivian mendongakkan kepalanya dan menatap wajah kakaknya itu.

"Kak, aku mau tidur disini malam ini bersama kakak. Aku tidak mau pulang" ucap Vivian dengan mata berkaca-kaca.

"Ada apa? Apa mama dan papa bertengkar lagi?" tanya Vano yang seolah sudah tau maksud kedatangan adiknya itu.

Vivian menganggukkan kepalanya. "Iya kak"

Vano mencoba tersenyum dan mengusap lembut rambut adiknya itu.

"Besok kamu kan harus sekolah, kakak antar kamu pulang ya? Ini sudah malam" Vano mencoba membujuk adiknya itu.

Vivian menggelengkan kepalanya. "Tidak mau kak, aku mau tinggal disini saja sama kakak"

Vano menghela nafas panjang, ia mencoba memberi pengertian pada adiknya itu dan terus membujuknya agar mau pulang. Setelah bersusah payah membujuk cukup lama, akhirnya Vivian mau diantar pulang oleh Vano. Vano pun meminjam mobil Marvin untuk mengantarkan adiknya pulang sampai ke rumah.

Vano dan Vivian masuk ke dalam rumah besar itu. Mario yang melihatnya pun langsung berjalan mendekat ke arah mereka.

"Vivian! Dari mana saja kamu?" bentak Mario membuat Vivian merasa takut dan memeluk lengan kakaknya.

Vano pun ikut menatap tajam ke arah papanya itu.

Mario menghela nafas panjang dan mencoba berbicara dengan lembut. "Vano, kamu harus bisa menjadi contoh yang baik untuk adik kamu"

Vano tersenyum simpul mendengar ucapan papanya.

"Bukankah kata-kata itu lebih cocok untuk papa" sindir Vano membuat Mario geram.

Mira datang dari arah belakang Mario, Vano yang melihatnya pun hanya menatap tajam ke arah Mira dan Mario secara bergantian, kemudian ia menarik tangan Vivian dan membawanya melangkah menaiki tangga menuju kamar adiknya itu.

Mario pun menoleh ke arah Mira dan mereka kembali berdebat tentang anak-anak mereka.

Sesampainya didalam kamar Vivian, mereka pun duduk ditepi ranjang. Vano menatap wajah adiknya yang tampak murung. Ia pun membelai wajah adiknya itu.

"Vivi capek kak, mama sama papa setiap hari selalu bertengkar. Mama sibuk dengan dirinya sendiri dan teman-temannya, sementara papa sibuk dengan urusan kantor. Kita ini tidak terlihat seperti keluarga yang harmonis" ucap Vivian kemudian menghela nafas panjang.

"Jangan terlalu dipikirkan, sekarang tidurlah. Kakak akan menemanimu sampai kamu tidur" ucap Vano yang dijawab anggukan oleh Vivian.

Vivian pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Vano menyelimuti tubuh adiknya itu dan mengusap lembut rambutnya. Vivian pun tersenyum dan memejamkan matanya.

"Maafkan kakak karena tidak bisa sering-sering menemanimu disini. Tapi kakak sangat menyayangimu" batin Vano.

Setelah adiknya itu tertidur pulas, Vano bangun dan mencium kening adiknya itu. Kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar adiknya. Ia pun berjalan menuruni tangga dan melihat kedua orang tuanya yang masih berdebat dibawah. Vano tidak menghiraukannya dan berjalan melewati mereka.

"Vano! Mau kemana lagi kamu?" seru Mario saat melihat Vano berjalan melewatinya.

Vano hanya menoleh sedikit ke arah kebelakang, ia tidak menjawab pertanyaan papanya itu dan kembali melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu.

🌟🌟🌟

Keesokan harinya....

Selesai kelas, Riri berjalan menghampiri ke arah Yura yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Ra, ikut gue yuk" ajak Riri membuat Yura mengangkat wajahnya dan menatap wajah sahabatnya itu.

"Kemana? Kantin?" tanya Yura

Riri menggelengkan kepalanya dan menarik tangan Yura. "udah ayo ikut saja"

Riri membawa Yura ke lapangan basket dimana Vano dan teman-temannya sedang bermain basket disana.

"Kenapa kita kesini?" tanya Yura sambil melihat sekelilingnya.

"Itu disana kan ada Elvano" jawab Riri sambil menunjuk ke arah Vano yang sedang bermain basket.

Yura pun melihat ke arah Vano yang sedang bermain basket dengan teman-temannya. ia pun tersenyum dan terpesona melihat Vano yang terlihat begitu keren dimatanya.

"Selama dua tahun... dengan 27 surat cinta yang aku tulis. Untuk pria yang sama, Elvano Keenandra. Selama itu juga aku hanya bisa menganguminya seperti sekarang. Dia tidak mungkin mencintai gadis sepertiku. Kecuali jika ada sebuah keajaiban...." batin Yura sambil menyunggingkan senyum diwajah cantiknya.

Yura tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah Riri.

"Ri, kayaknya aku harus pulang sekarang. Aku harus ke toko paman Sam untuk bekerja" ucap Yura membuat Riri menoleh ke arahnya juga.

"hhmmmm... ya udah deh, tapi lu hati-hati dijalan ya Ra?" ucap Riri yang dijawab anggukan oleh Yura.

Yura pun berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Tak sengaja ia hampir bertabrakan dengan seorang pria.

"Eh, Yura..." ucap pria itu yang adalah teman satu angkatannya.

Kemudian pria itu mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menyodorkannya pada Yura.

"Ini buku yang gue pinjem waktu itu, makasih ya Ra" ucap pria itu.

"Iya sama-sama" jawab Yura

"Oya, gue boleh minta nomor telefon lu gak? Kalau mau pinjem buku lagi jadi gue bisa langsung telefon lu" ucap pria itu lagi

"Iya boleh" jawab Yura sambil menganggukkan kepalanya.

Sementara disana Vano tak sengaja melihat ke arah mereka.

Wajah Vano seketika terlihat begitu kesal dan menatap tajam ke arah mereka berdua. ia pun mengambil bola basket ditangan temannya dan berjalan mendekat ke arah Yura dan pria itu. Dilemparkannya bola basket ditangannya ke arah pria yang sedang menyodorkan ponselnya pada Yura.

Brakkkk..

Ponsel ditangan pria itu terjatuh ke lantai. Semua orang pun melihat ke arah Vano termasuk Yura. Vano berjalan mendekat ke arah mereka tanpa melepaskan pandangannya dari Yura. Yura pun nampak sangat gugup melihat tatapan tajam Vano padanya.

Kini Vano sudah berdiri tepat dihadapan Yura dan matanya terus menjelajahi mata gadis itu. Vano menoleh ke arah pria disamping Yura.

"Maaf aku tidak sengaja" ucap Vano dengan nada dingin, kemudian ia kembali mengarahkan pandangannya pada Yura.

"I.. iyaa tidak apa-apa" ucap pria itu dengan suara bergetar dan meraih kembali ponselnya di lantai.

Pria itu pun berjalan pergi meninggalkan Vano dan Yura dengan wajah ketakutan melihat Vano. Yura pun melihat ke arah kepergian pria itu dan hendak melangkahkan kakinya namun Vano memegangi pergelangan tangannya.

"Mau kemana?" tanya Vano membuat Yura menatap kembali ke arahnya.

Yura pun nampak semakin gugup, sementara semua orang disana tengah memandang ke arah mereka dengan tegang.

Vano meraih tangan Yura yang satu lagi. Ia menggenggam kedua tangan gadis itu dan mengangkatnya sampai ke depan dadanya. Di tatapnya dalam manik mata gadis itu. Suasana pun nampak hening sejenak. Vano menoleh ke kanan dan kirinya dan mulai bersuara dengan keras.

"Hari ini didepan kalian semua, aku ingin mengatakan" ucap Vano terhenti, kemudian ia kembali menatap ke arah Yura.

"Bahwa gadis dihadapanku ini" Vano menjeda ucapannya. "Ayura Azura.... mulai hari ini, kamu adalah kekasih dari Elvano Keenandra" ucap Vano dengan jelas dan tegas.

Yura pun membulatkan matanya mendengar ucapan Vano barusan. Sementara orang-orang disana pun mulai bersorak. Para gadis yang mendengar ucapan Vano pun langsung patah hati.

Vano pun menyunggingkan senyum diwajahnya melihat ekspresi kaget di wajah Yura.

"Ya Tuhan... Apa aku tadi tidak salah dengar?" batin Yura sambil matanya terus menjelajahi mata pria dihadapannya itu.

💖💖💖💖💖💖

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

wahh kaget yura dalam hati bunga2 huhu cintamu terbalas kah semoga vano ngak main2 yaa.

2024-07-14

1

Nadiyah1511

Nadiyah1511

aaahhhh inget zaman sekolah dlu aku tuh thor🤭💜

2024-04-23

2

Red Jasmine

Red Jasmine

semangka 💪🏻

2023-07-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!