Memori Nasi Goreng

Brakkkkk!!!! William melemparkan koran ke sudut ruang tamu. Ia melihat berita bahwa ia tengah menjalin hubungan dengan putri pemilik Brahma group yaitu Nikita Ozawa.

"Berita murahan apa ini?" geramnya emosi.

Sementara di tempat lain, seorang paparazzi sedang tertawa bahagia karena jepretannya,,,, bisa menjadi top news hari ini. Desas desus mengatakan bahwa pengusaha Chandra Herman Tanoko mempunyai anak autis yang tidak pernah di perlihatkan di khalayak umum.

Dalam poto itu terlihat William memakaikan jasnya pada Nikita serta terlihat William berciuman dengan Nikita, tentu saja ini hasil rekayasa jepretan paparazzi.

Chandra yang mengetahui berita ini langsung murka manakala sang putra di rumorkan mempunyai hubungan dengan anak rekan bisnisnya. Kemudian ia menghubungi seseorang.

"Kenzo, cari orang yang memotret anakku sekarang! Bawa ke tempat biasa" titah Chandra murka.

Sementara di rumah, Fina melihat berita di ponselnya, seketika ia menjatuhkan bulir air matanya. Sosok itu, sosok pria yang telah meninggalkan benih di rahimnya sekarang menjelma menjadi pria gagah. Ia berpikir apakah William hanya pura-pura bersikap sebagai orang autis ataukah ada peristiwa lain setelah tiga tahun ia tidak melihatnya.

"Bunda, kenapa angis bunda?" tanya Aliyya sembari menggoyang-goyangkan tubuh Fina.

Fina seketika mengerjap dari lamunannya.

"Tidak nak. Ayo kita tidur, ini sudah malam" ucap Fina sembari menuntun sang putri.

"Apa benar itu William?" gumam Fina sembari menghembuskan nafas gusar ke udara.

Esoknya, Fina seperti tidak selera melakukan apapun kecuali hanya diam melamun. Entah semenjak melihat berita itu hatinya serasa di hujam beribu sembilu. Ia pun bergumam kecil apakah keputusan besar meninggalkan William ada benarnya, toh sekarang dia melihat William sebagai pria yang normal dan gagah berani. Asumsinya mengatakan, mana mungkin wanita secantik dan sekaya Nikita Ozawa anak dari seorang konglomerat mau di pacari pria autis.

Ia seolah membenarkan bahwa William membohonginya dan hanya ingin dekat dekat dengannya menggunakan alasan ia menderita autis, tampa Fina merasa curiga, lalu hal yang sangat menyakitkan kala William meraup cawan suci dirinya hingga meninggalkan jejak seumur hidupnya yaitu Aliyya.

Seorang menepuk bahunya, dan lamunan itu buyar seakan tertelan waktu.

"Bengong saja non! Bihun gorengnya satu, gak pakai lama" ucap pria yang bernama Ragil, scurity perusahaan itu.

"Eh bang Ragil, maaf bang, saya lagi gak enak badan" ucap Fina.

"Sakit apa?" tanya Ragil yang menatap serius ke arah Fina.

"Sakit dompet bang" jawab Fina sembari tertawa berjalan ke arah kompor.

"Sae loe non. Untung cantik" ucap Ragil sembari melemparkan kanebo ke arah Fina.

Bertepatan hari ini, William sudah datang ke perusahaannya. Kali pertama ia menginjakan kakinya di Surabaya. Tetapi hatinya mendadak terenyuh kala ingatannya terpatri pada sang pemilik hati.

Sorak sorai menjadi irama dari semua karyawan kala melihat sosok tegap dengan wajah yang sangat tampan.

"Gila ganteng banget"

"Gak nyangka ternyata tampan sekaleh pemirsa"

"Aku semakin betah bekerja disini. Bosnya aja gantengnya tidak terbantahkan"

"Gak kuat, rasanya ingin memberikan kehormatanku pada dia"

"Ukh wajahnya tegas bak dewa Yunani"

"Tidak ada sisi berantakan dalam dirinya dari sudut mananpun"

Itulah suara-suara para karyawan yang memuji sosok William yang sekarang sedang melewati jajaran para karyawan.

"Selamat datang, tuan William. Senang sekali bisa bertemu dengan sang pemilik baru" ucap Renggo sang manager keuangan dengan senyum merekah.

"Saya senang bisa langsung meninjau kemari. Semoga kalian semua bisa bekerjasama dengan baik" jawab William sembari menjabat tangan Renggo.

William pun segera berjalan menuju ruang kerjanya.

Huppppp!!!

Ia mendaratkan bokongnya pada kursi. Perutnya yang belum terisi makanan terdengar krasak-krusuk sebagai tanda bahwa cacing dalam perutnya meminta jatah.

Ia pun langsung menghubungi pantry untuk meminta tolong di belikan makanan.

Tak lama seorang pria muda dengan memakai seragam OB mengetuk pintunya.

"Masuk!" ucap William.

"Maaf, ada apa tuan memanggil saya?" tanya pria yang bernama Soleh itu.

"Bisa belikan saya nasi goreng ke kantin?" tanya William yang tidak langsung menyuruh Soleh.

"Bisa tuan" jawab Soleh.

"Kamu sudah makan?" tanya William.

"Hmmm, belum tuan" jawab Soleh.

"Beli sekalian untukmu makan, saya tidak mau lihat karyawan saja kurus kering begitu. Ini uangnya sekalian belikan semua teman-teman kamu makan" ucap William yang memberikan uang pada Soleh.

"Terima kasih tuan, saya akan ke kantin sekarang" lalu Soleh pamit dari ruangan itu.

"Ternyata selain tampan, hatinya pun baik sekali. Semoga bos baru selalu di mudahkan rejekinya dan panjang umur" ucap Soleh dalam hatinya.

Sesampainya di kantin, Soleh langsung menghampiri Fina.

"Mbak Fina yang cantik tiada ujungnya. Mau pesan nasi goreng" ucap Soleh.

"Gimana ya, mas. Mbak Maya nya izin pulang dulu aku kan gak bisa masak mas" ucap Fina.

"Gak bahaya ta, kalau mbak menolak pesanan bos baru kita? Ayolah bikin, soal rasa belakangan yang penting ada wujudnya tuh nasi goreng" ucap Soleh.

Mau tidak mau, Fina pun membuatkan nasi goreng. Karena pikirannya sedang kacau Akibat melihat William di berita tempo hari, ia jadi membuat nasi goreng kesukaan William dengan taburan acar mentimun, sosis goreng dan tak lupa kerupuknya.

"Sudah jadi. Sana berikan pada bos baru kita. Dua puluh lima ribu karena mas soleh memaksa" ucap Fina sembari me menyerahkan nasi goreng buatannya.

"Oke terimakasih cantik! Dan ini uangnya" Soleh pun langsung berlalu untuk mengantarkan nasi goreng pesanan William.

Sesampainya di ruang kerja William, Soleh segera memberikan nasi goreng itu pada William.

"Silahkan di nikmati, tuan. Saya permisi" ucap Soleh yang di balas anggukan kepala oleh William.

William membuka bungkusan itu, lalu aroma nasi goreng itu langsung tercium menguar. Seketika dirinya mematung. Hatinya menjadi cair oleh dahaga akan Fina.

William menghirup nasi goreng itu, memutar memori empat tahun yang lalu kala Fina membuatkan nasi goreng itu padanya.

Flashback empat tahun yang lalu.

"Mau mam" ucap William sembari mendorong kereta.

"Tapi suster Fina gak bisa masak" jawab Fina.

"Willi lapar, sus" rengek si bocah tua itu.

"Yasudah, suster bikin nasi goreng saja ya" ucap Fina.

"Mau, mau, mau" William berkata sembari berjingkrak-jingkrak.

Flashback off

"Kenapa nasi gorengnya mengingatkanku padamu? Segitu rindunya batin ini. Wanitaku dimana kau sekarang? Bagaimana keadaan anak kita?" William berkata sembari menghembuskan nafas kasar ke udara.

Tak terasa bulir bening mengalir dari sudut netranya sembari menyuapkan sendok demi sendok nasi goreng hingga tandas tak tersisa.

Sementara Fina akhir-akhir ini tak banyak bicara, hal itu membuat Maya heran. Hati Fina sakit, semangat dalam dirinya mendadak sirna.

"Dek, mbak ingin tanya sesuatu padamu!" seru Maya.

"Silahkan mbak!" jawab Fina.

"Kamu kenapa sering melamun? Apa yang kamu pikirkan, hem? Bicaralah dek" pinta Maya.

Fina diam, namun air matanya lebih dulu terjun bebas meleleh di pipinya.

"Loh dek, kenapa toh? Mbak ada salah sama kamu?" Maya jadi panik.

Fina menggeleng.

"terus kenapa kamu menangis? Ayo cerita.

" Dia bohong padaku, mbak!" ucap Fina sembari menangis.

Terpopuler

Comments

smileegirlss

smileegirlss

waduh g bahaya Tah. nanti pawangnya Fina marah

2024-05-13

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

waduh

2024-05-04

0

Al Hidayah

Al Hidayah

Vina,,,

2024-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!