Kekesalan William

Sore ini Else dan Chandra mengajak William bertemu dengan kolega dalam acara makan malam disebuah resto ternama. Ada niatan tersembunyi antara pertemuan dua keluarga itu. Meski awalnya William menolak, tetapi ia akhirnya menerima ajakan itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dandellion Resto. Dua keluarga konglomerat sudah duduk rapi di meja itu. Anak dari pemilik Brahma group tak henti memandang takjub pada sosok William yang tenang tanpa ekspresi apapun Dalam hatinya ia tahu bahwa ini bukanlah sembarang pertemuan tetapi ia mencium adanya bau-bau perjodohan.

"Aku tak habis pikir dengan mami dan dady? Apa mereka ingin menjodohkan ku dengan wanita ini, bahkan melihat mukanya yang penuh dengan make-up saja membuatku sakit mata, dan argghhh bajunya itu sangat kurang bahan sekali membuatku ingin memberikan jas yang ku pakai agar dia tidak terlihat seberani itu. Mereka sudah tidak perduli pada Fina lagi" gerutunya dalam hati.

Hidangan kelas atas sudah tersaji diatas meja. Terlihat hidangan kalkun panggang dengan baluran saus truffle, hati angsa dengan taburan garam himalaya terlihat sangat berlemak. Steak Tomahawk yang di lumuri oleh keju mozzarella, segala jenis seafood yang di atasnya di beri taburan telur ikan yang suka di makan sisca kol dan sedikit lumuran saus tar-tar.

"Untuk apa makanan sebanyak ini dimakan enam orang? Ini sungguh sangat berlebihan sementara aku tak tahu Fina dan anakku makan enak apa tidak. Hummmpp aku tak sabar ingin segera pulang.

Mereka pun makan dengan tenang, tidak ada satupun yang bersuara hanya dentingan piring, sendok dan garpu yang beradu.

Sesudah selesai makan, William langsung berdiri pamit untuk pulang lebih dahulu membuat semuanya mengernyitkan keningnya.

"Maaf untuk semuanya, saya pamit terlebih dahulu karena saya kurang enak badan" ucap William.

"Willi, kamu sakit, nak?' tanya Else.

" Aku harus pulang mi. Permisi semuanya" William hendak pergi namun putri pemilik Brahma group tiba-tiba bangkit.

"Maaf semuanya, saya juga sepertinya ingin pulang terlebih dahulu. Ada urusan mendadak" ucap Nikita.

"Bagaimana jika kamu, Will mengantarkan Niki pulang?" tanya Chandra sekedar basa-basi.

Seketika wajah William mendadak tidak senang. Ia mengepalkan tangannya karena sangat marah dengan ide gila sang dady.

"Hmmm, jika William mau!" ucap Nikita.

"Gimana Will?" tanya Chandra.

William hanya mengangguk saja lalu pergi bersama Nikita yang mengekorinya di belakang.

William sengaja tidak langsung pulang, ia kemudian mendudukkan bokongnya di kursi sebrang resto itu.

"Kenapa tidak jadi pulang?" tanya Nikita.

"Kau mau pulang? Silahkan duluan saja" balas William dengan dinginnya.

Melihat penampilan Nikita yang seksi membuat ia sakit mata. Apalagi dua gunung kembarnya yang menyembul. Kemudian William melepaskan jasnya. Ia langsung memakaikannya pada Nikita.

Nikita hanya diam melongo melihat apa yang baru saja William lakukan. Seumur hidupnya pria yang sedang bersamanya akan sangat menikmati pertunjukan tubuh seksinya dan tidak akan melewatkan sejengkal pun dari lekuk tubuh itu. Tapi tidak dengan William. Alih-alih menatapnya dengan penuh damba, ia malah tak ingin melihatnya. Tapi Nikita tersentuh dengan sikap William yang tidak pernah ia jumpai dari sosok pria manapun.

"Kenapa kau menutup tubuhku? Apa kau tidak senang melihat lekuk tubuh wanita?" tanya Nikita ingin tahu apakah sosok yang ada di hadapannya normal atau tidak.

"Aku senang, tetapi melihat kau berpenampilan seperti ini membuatku takut. Kau tahu nona, tidak sedikit pria yang muak melihat perempuan seterbuka ini. Maaf bukan maksudku mengomentari selera fashion mu tetapi lebih indah jika malam ini kau pakai gaun yang sedikit tertutup" ucap William dengan gamblangnya.

"Kau terlihat sangat kolot sekali" cebik Nikita merasa di rendahkan.

"Memang! Aku sempat melihat sewaktu di resto, banyak sekali pria yang menatap buas terhadapmu, atau kau senang di tatap oleh pria lapar?" tanya William yang semakin menyudutkan Nikita.

"Cukup William. Aku tidak ingin mendengar ceramah apapun darimu. Aku tidak suka pria kuno dan kolot dalam menghadapi trend saat ini" balas Nikita sengit.

"Aku pun tidak suka wanita yang tidak bisa menghargai tubuhnya sendiri. Dan aku yakin kau memang cocok bersanding dengan pria hidung belang" balas William, lalu melenggangkan tubuhnya meninggalkan Nikita. Ia sempat mendengar Nikita mengumpat dirinya tetapi William tidak perduli.

"Perempuan seperti itu hanya akan menghabiskan uangku dan hanya bisa melayaniku di atas ranjang saja" ucapnya ketika sudah berada di dalam mobilnya.

Rasa marah pada kedua orang tuanya membuat William memacu mobilnya dengan sangat kencang. Ia merasa bahwa selama ini Else dan Chandra mengingkari janjinya untuk selalu mendukung pencarian dirinya terhadap Fina dan anaknya dengan membuat makan malam berbau perjodohan. Hatinya sudah tak bisa menempatkan perempuan manapun. Hati itu hanya untuk Fina dan selamanya hanya Fina lah seorang yang bertahta.

Tangannya dengan erat mengepal kemudi mobil itu. Entahlah bahkan untuk sekedar hiburan dengan wanita nakal pun untuk bercinta semalam, William tidak mau.. Pernah suatu malam, uncle Zack menyewa wanita malam untuk di bawa ke apartemen William di Canada dengan memberi minuman yang sudah di masukan obat perangsang tetapi William masih bisa menolak wanita itu. Sebagai gantinya untuk meredam hasratnya, ia berendam semalaman di dalam bathub.

Kini William sudah berada di rumahnya. Hatinya sangat dongkol pada kedua orang tuanya. Else dan Chandra paham akan situasi ini tetapi mereka pikir dari pada William terus berkabung akan cintanya pada Fina yang entah belum jelas, lebih baik William membuka hatinya pada perempuan lain.

"Will, buka pintu kamarnya. Dady ingin bicara" ucap Chadra dari balik pintu kamar William.

Tak lama pintu pun terbuka dan memperlihatkan wajah William yang tidak ramah.

"Kenapa Dady melakukan itu?" tanya William dengan nada dingin.

"Melakukan apa Will? Dady tidak mengerti. Lagipula dady mengajakmu makan malam untuk membicarakan bisnis saja" jawab Chandra yang sebenarnya tahu arah pembicaraan William.

"Bohong! Urusan bisnis tidak perlu mengajak anak perempuannya sekaligus kan dad? Aku tahu tujuan dady ingin mengenalkan ku pada anaknya itu kan? Dad, untuk apa semua pencarianku selama ini untuk Fina? Aku mencintai Fina dari dulu hingga sekarang. Batinku sakit dad, apalagi tadi sewaktu di resto, aku melihat makanan yang begitu banyak. Apa dady dan mami tidak memikirkan Fina dan anakku? apa mereka makan atau tidak di luar sana? Arghhhh aku benar-benar kecewa pada kalian" William langsung menutup kembali pintu kamarnya dengan sangat keras.

Seketika Chandra dan Else merasa tertampar dengan ucapan William. Mereka tidak sempat berpikir ke arah sana. Dengan gelak tawa mereka membicarakan hingar bingar segala bentuk kemewahan tanpa mereka sadari bahwa darah daging mereka bahagia atau tidak hidup dengan Fina. Walau nyatanya Aliyya sang cucu bahagia dan tidak pernah kekurangan kasih sayang bersama keluarga barunya.

Terpopuler

Comments

Al Hidayah

Al Hidayah

good joob

2024-04-19

2

Roo'iha Icha

Roo'iha Icha

good Will 👍💪

2024-02-11

4

Atik Marwati

Atik Marwati

Willi kamu keren banget

2024-02-04

2

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!