Bos Baru di Perusahaan

"Selamat datang di Jakarta, putraku" ucap Chandra sembari merentangkan kedua tangannya.

"Aku senang akhirnya bisa pulang kembali ke rumah ini" ucap William.

"Dady rasa sudah saatnya kamu mengambil kuasa perusahaan, dady ingin pensiun saja, dady ingin menghabiskan waktu berdua dengan mami mu, Will" ucap Chandra.

"Sayang, apa waktu berada di Canada kamu mengalami kesulitan? Uncle Zack berkata kamu selalu di kerubungi wanita-wanita, benar itu?" tanya Else pada sang putra.

"Tidak ada yang sulit mi, selama uncle Zack membantuku. Memang aku di gilai para wanita di sana, tetapi satu pun tak ada yang menggugah hatiku kecuali Fina" ucapnya sedih.

"Dady sudah mengerahkan seluruh anak buahnya mencari Fina ke sudut Jakarta, tetapi hasilnya nihil. Entahlah Fina seperti tertelan bumi. Kami sedih karena selain Fina yang pergi, ia pun pergi dengan cucu mami. Cucu yang belum pernah kami ketahui bagaimana wajahnya" ucap Elsa tak kalah sedih.

"Aku akan terus mencari keberadaan mereka berdua sampai kapanpun" ucap William kemudian ia melenggang pergi ke kamarnya.

Didalam kamar, William terus memandang poto Fina yang sedang tersenyum. Ia mencium poto itu, seakan menyalurkan kerinduan tiada taranya.

"Fina, aku kembali dan akan mencarimu ke ujung dunia sekalipun. Kamu tahu, tidak ada satu hari pun yang terlewati tanpa mengingat semua yang ada pada dirimu. Aku sangat mencintaimu" William berkata sembari memeluk erat poto wajah Fina.

Masih ingat dengan jelas dihari detik-detik Fina dan dirinya bertemu saat Fina sedang hamil dan Fina dengan ikhlas memaafkannya atas semua yang sudah William lakukan padanya bahkan ia sengaja memberitahu jika dirinya tengah mengandung anak William. Bahkan Fina lebih dahulu *****@* bibirnya.

"Rasa bibirmu masih dapat aku rasakan" des@h frustasi William sembari menghembuskan nafas kasar ke udara.

"Bagaimana keadaan anakku sekarang? Apa keadaannya sehat, dan apa dia laki-laki atau perempuan? Fina aku pastikan akan mencari mu, jika sudah bertemu aku akan menghukum mu karena sudah lari dan membawa pergi anak kita. Aku pastikan kamu tidak akan pernah bisa pergi dariku lagi" ucap William yakin.

Tak lama pintu kamarnya di ketuk oleh Chandra.

"Masuk!" ucap William dari dalam kamarnya.

Chandra pun masuk sembari membawa setumpuk map berisikan surat-surat penting.

"Ada apa dad?" tanya William.

Melihat William memegangi poto Fina, membuat Chandra iba.

"Dady mau bicara tentang perusahaan!" ucap Chandra.

"Haisshhh, dad, bisakah bicaranya besok saja? Aku masih lelah" ucap William tak suka.

"Ini penting Will. Dengar kan dady dulu! Perusahaan tuan Pho Chi Chu sedang pailit karena ia gemar berjudi di casino dan si@lnya memakai dana perusahaan. Sekarang diambang kebangkrutan, dady berinisiatif untuk mengakuisisi perusahaanya dan ia ingin menjualnya di bawah harga pasar. Dady yakin jika perusahaan ini bangkit kembali maka prospeknya sangat besar " tutur Chandra sembari memberikan seluruh catatan perusahaan yang di maksud.

William membacanya dan ia mengernyitkan keningnya.

"Di Surabaya? Aku kira di Jakarta, dad!" ucapnya seperti tidak tertarik dengan kisi-kisi perusahaannya.

"Why? Jarak dari Surabaya ke Jakarta tidak terlalu jauh apalagi kamu bisa memakai pesawat pribadi jika ingin pulang pergi" balas Chandra.

"Bukan seperti itu, dad! Jika nantinya perusahaan ini menjadi milik kita, lalu aku yang akan menjadi pemimpin di sana, kapan waktunya mencari keberadaan Fina dan anakku, dad? Aku sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan mereka" ucap William.

"Dengarkan dady, Will. Jika saatnya kalian bertemu maka semesta akan mempermudah itu. Yakinlah Fina mu akan kembali" ucap Chandra sembari menepuk bahu sang putra.

"Baiklah dad, lusa aku akan melihat perusahaan itu secara langsung. Aku harus pastikan keadaannya sebelum kita membelinya. Karena menggelontorkan uang yang tidak sedikit harus setimpal dengan sesuatu yang akan kita dapatkan" ucap William.

"Good boy! Anak dady memang cerdas. Dady bangga sekali padamu" Chandra sembari memeluk sang putra.

Sementara di kantin perusahaan tempat Fina dan Maya berjualan kini sedang keos. Semua karyawan turun ke halaman perusahaan melakukan demo karena gaji mereka dua bulan belum di bayar akibat perusahaan itu terancam gulung tikar.

"Mana gaji kami"

"Bayar-bayar!"

"Kami mau makan apa jika hak kami tak di bayarkan?"

Itulah suara-suara sejumlah pendemo.

Di dalam kantin juga Fina dan Maya merasakan kekhawatiran mengingat jika perusahaan ini tutup maka kemana mereka harus mencari nafkah lagi.

"Mbak Yasmin, gimana hasil demonya?" tanya Fina pada karyawan yang baru saja duduk di bangku kantinnya.

"Zonk lah, kesel aku. Pemiliknya pulang ke negaranya Korea sana. Kayanya sih ngehindarin para pendemo" jawab Yasmin kesal.

"Semoga saja perusahaannya bisa bangkit lagi ya!" ucap Fina.

"Amin deh Fin. Fina buatin aku es juruk dong, haus nikh teriak-teriak mulu hasil kagak. Seret banget nih tenggorokan" ucap Yasmin.

"Siap mbak" ucap Fina sembari membelah buah jeruk lalu memerasnya.

Di tengah aksi demo itu, seorang manajer keuangan berdiri memegang speaker toa untuk bicara dengan semua pendemo itu.

"Arghhhhhhh!!! Apa kalian bisa tenang, dengarkan saya" teriak Deborah membuat semua pendemo diam.

"Tenang ok! Saya akan menyampaikan kabar baik untuk kalian semua. Perusahaan tidak jadi gulung tikar karena sudah di beli oleh seseorang dan upah kalian akan cair besok. Besok juga pemilik baru akan meninjau kemari. Saya harap kalian bisa membersihkan setiap line agar pemilik yang baru, terkesan pada kalian. Cukup sampai disini, paham?" tanya Deborah.

Semua karyawan bersorak sorai mengucapkan syukur karena nasib mereka masih aman di perusahaan.

"Mbak Fina, kita tidak jadi di PHK karena perusahaan ini sudah ada pemilik baru" ucap Namirah salah satu karyawan sembari mengambil satu bakwan dan sebutir cabai.

"Alhamdulillah berarti kantin ini juga masih berjalan" ucap Fina.

"Ya dong, jadi masih bisa hutang kan ya" celoteh Amir.

"Dasar seprul kau Mir, yang kemarin juga masih numpuk. Gajian bayar loh ya, awas saja banyak alasan gak akan aku utangin lagi" ancam Maya.

"Woles to bude Maya. Galak amat" ucap Amir.

"Buda bude, aku bukan bude mu Amir semprul" balas Maya sembari menggoreng ayam.

"Tapi aku penasaran sama pemilik baru perusahaan ini. Pasti kaya banget ya bisa beli ni tempat. Mudah-mudahan ganteng sih kaya om Massimo di Film 360 day itu loh. Duh aku suka soalnya ganteng, kekar, keras pastinya, berotot dan pasti ekor depannya berurat manja" celoteh Yasmin sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Husshhh jorok banget sih" balas Maya.

"Eh bude ini gimana sih, pakde Firman mah ceking atuh gak berotot mana mantep" ucap Yasmin.

"Biarpun badannya ceking tapi barangnya josh gandos" timpal Maya yang tidak terima jika suaminya di ejek.

"Yasmin, kalau mau yang kaya om Massimo, lihat aku aja Yas" ucap Amir.

"Jangan mimpi kamu Mir, barang kamu aja palingan sebesar pisang uli, baru masuk ekh sudah muntah palingan" ejek Yasmin.

"Si@lan kamu Yas. Mau bukti nikh palingan nanti nangis gak bisa jalan" timpal Amir lalu pergi dari kantin.

Terpopuler

Comments

smileegirlss

smileegirlss

siapa yang narok bawang disini ihh, perih mata ku

2024-05-13

0

smileegirlss

smileegirlss

selamatkan otakku plis

2024-05-13

0

Al Hidayah

Al Hidayah

akhirnya,,,

2024-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!