Sebuah Garis Dua

Tak ada yang tahu malam itu Fina berada di rumahnya. Dirinya sengaja agar tidak ada yang bertanya tentang keadaannya.

Ditengah rasa kesedihannya.

Ditengah lamunannya, pintu rumah ada yang mengetuk. Fina langsung berjalan untuk membuka pintu. Fina sempat sedikit mengintip siapa gerangan yang datang.

Ternyata Chandra dan Else beserta si pelaku William yang tampak sembab karena habis menangis.

Fina menghembuskan nafas kasar melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

Sekali lagi Chandra mengetuk pintu rumah Fina, namun tak ada sedikitpun niat Fina untuk membukanya. Rasa takut, trauma dan benci masih sangat menggelayut dalam dirinya.

"Suster Fina, tolong buka pintunya kita perlu bicara. Saya mohon" ucap Chandra.

"Suster keluar dong! Maafin Willi" Kini bocah tua itu kembali menangis.

"Rasanya aku takut untuk bertemu kembali dengan mereka" Fina hanya diam di balik pintu.

Karena mendengar kegaduhan didepan rumah Fina, tetangganya yang bernama Dicky keluar dan menghampiri ketiganya.

"Maaf tuan dan nyoya ini mencari Fina?" tanya Dicky.

"Benar bang, kami mencari Fina!" jawab Chandra.

"Tapi Fina sepertinya tidak pulang kemari, tuan! Saya dari tadi nunggu di depan warung sana tetapi tidak melihat kedatangan Fina" ucap Dicky.

Ada rasa kecewa kala tidak bisa menemui Fina yang sebenarnya mendengarkan percakapan mereka dibalik pintu.

"Oh begitu ya bang!" ucap Chandra.

"Iya Tuan! Apalagi lampu rumahnya kan mati" ucap Dicky lagi.

"Oh baiklah jika begitu, kami pamit dulu" ucap Chandra.

"Suster Fina nya tidak ada. Sebaiknya kita pulang saja" Chandra mengajak Else dan Willy pulang, tetapi si tuan muda lagi-lagi merajuk ingin tetapi berada di rumah Fina.

"Willi, dengar dady, nak kamu jangan seperti ini. Ayo pulang besok kita kemari lagi" Chandra menarik tangan William.

Ketika melangkah meninggalkan depan rumah Fina, William sempat menoleh ke arah rumah itu, dan alangkah terkejutnya kala Fina sedang melihatnya di jendela dengan sedikit membuka gorden nya.

Menyadari William mengetahuinya, Fina segera menarik wajahnya dan menutup kembali gorden rumahnya.

"Dad, lihat itu dad, suster Fina ada di dalam. Ayo dad kita kesana lagi" William menarik-narik tangan Chandra untuk kembali ke rumah Fina.

"Suster Fina tidak ada Will. Ayo kita pulang ya" Chandra tak mempercayai ucapan sang anak. William begitu mungkin karena terlalu merasa bersalah pada Fina.

"Gak mau dad, suster Fina ada disana" William terus menunjuk-nunjuk kearah rumah yang di duga kosong itu.

Kesabaran Chandra sepertinya tipis malam ini.

"William Alexander Tanoko, dengar kan dady. Ayo kita pulang!" bentak Chandra yang membuat Else dan William ketakutan, pasalnya baru malam ini seumur hidupnya Chandra tidak pernah membentak sekeras itu.

Mereka bertiga pun akhirnya pulang.

Kini menyisakan Fina dalam kesendirian. Ia menangis, meratapi ketidakadilan dunia terhadapnya. Apalagi sempat ia berpikir bagaimana jika ia hamil karena William dan dirinya sama-sama mencapai puncak kala William memperk0$@nya dan William membuang ca1r@n laknat itu didalam. Tetapi ia segera menepis kehaluan pikirannya.

Keesokan harinya, William datang lagi diantar oleh Eko. Fina tak tahu caranya mengusir si bocah tua itu. Menemuinya pun enggan karena rasa takut dan bencinya.

Hari-hari pun semakin berganti, Fina semakin pusing dengan tingkah William yang setiap hari datang ke rumahnya dari pagi sampai malam belum pulang, sampai suatu malam, ia sengaja mendirikan tenda depan rumah Fina mengajak Yudho dan Wati.

Lucu rasanya, tetapi Fina malah semakin takut dengan William.

Sudah satu bulan sejak kejadian itu. Kini tubuh Fina sering sekali lemas, dan nafsu makannya pun turun.

"Kenapa denganku!" gumam Fina.

"Rasanya badanku lemas" ucapnya lagi.

kemudian ingatannya tertuju pada tanggal dimana dirinya datang bulan.

Di kalender menunjukan ia tanggal lima belas sudah menstruasi tetapi ini sudah hampir tanggal dua puluh enam dari bulan lalu belum ada tanda-tanda menstruasi.

Ia semakin takut jika hal yang selama ia tolak akan terjadi. Fina kemudian keluar rumahmya untuk membeli tes kehamilan.

untung saja saat ini William sudah pulang dari halaman rumah Fina jadi ia bisa bebas keluar rumah.

...****************...

Dengan hati yang was-was Fina membuka matanya untuk melihat tes kehamilan miliknya. Seketika ia langsung menutup mulutnya, air matanya sudah tumpah deras membasahi pipinya.

"Tak mungkin, tak mungkin.... Argghhhhhhhhh" Fina menangis kala melihat dua garis merah terpampang nyata dalam tes kehamilan itu.

Badannya langsung luruh di atas lantai. Tangis histeris tak terelakan lagi sampai terdengar ke luar rumahnya.

"Bang, loe denger suara orang nangis gak sih?" tanya Dicky pada koswara yang saat itu sedang ngopi di warung depan rumah Fina.

"Denger gue. Suaranya sih kaya si Fina. Duh gue khawatir lagi. Ayo kita samperin aja takut kenapa-kenapa" ajak Koswara pada Dicky.

Mereka pun berjalan menuju rumah Fina.

Tok!! Tok!! Tok!!.

"Fina, kamu di dalam kan? Ini bang Kos sama bang Dicky. Buka dulu pintunya kita khawatir" ucap Koswara.

Fina pun segera membuka pintunya.

"Fina kenapa menangis? Tanya Koswara.

Mana mungkin Fina akan mengatakan yang sebenarnya kalau ia sedang berbadan dua. Bisa heboh satu galaksi bimasakti kalau Fina hamil tanpa suami.

" Hmm, tidak apa-apa bang. Aku hanya sedang rindu sama ayah aja" jawab Fina berbohong.

"Yang sabar ya Fina. Ikhlaskan kepergian ayahmu. Kalau kamu butuh apapun kami warga sini akan bantu kapanpun juga. Kamu dan bang Mahdi Almarhum sudah kami anggap saudara" ucap Koswara.

"Benar itu Fina. Jangan sungkan pada kami" ucap Dicky dengan rasa iba.

Tak lama istri koswara yang bernama Dian menghampiri.

"Ada apa ini kang?" tanyannya pada sang suami.

"Ini bun, tadi waktu akang sedang ngopi bareng Dicky, akang dengar suara orang yang lagi nangis, ternyata Fina. Pas kita samperin katanya rindu sama ayahnya" jawab Koswara.

"Oh begitu!" ucap Dian.

Kemudian wanita itu menghampiri Fina.

"Jangan sedih ya. Tetap sabar dan jangan merasa sendiri karena kami para tetangga akan selalu menyayangimu" ucapnya sembari memeluk Fina.

Fina pun merasa terharu.

"Terimakasih semuanya" ucapnya lirih.

"Yasudah dari pada kamu sedih terus, mbak Dian masak banyak di rumah, ayo kita makan ya pasti kamu belum makan ya?" tanya Dian.

Fina hanya mengangguk lemas karena benar dirinya belum makan.

...****************...

Sementara William kini hanya mengurung diri di dalam kamarnya. Nasi yang di bawakan Wati semuanya tidak ada yang ia sentuh.

Bocah tua itu hanya menangis dan terkadang mengamuk.

Selalu tantrum itu yang terjadi sampai kedua orang tuanya menjadi sedih.

"Sayang, makan ya nak jangan seperti ini. Jangan buat mami sama dady sedih" bujuk Else.

"No no no. Aku mau suster Fina mi. Willi mau minta maaf sama suster Fina" William kembali merajuk.

Else membuang nafas berat.

"Kalau Willi tidak mau makan, bagaimana jika suster Fina tak suka pada Willi?" tanya Else terus membujuknya.

"Suster Fina suka kok sama Willi, buktinya waktu Willi main kuda-kudaan sama suster Fina dia mau saja" jawabnya polos.

"Sudah ya nak, sudah jangan lagi bicara seperti itu mami tidak suka. Sekarang kamu makan. Suster Fina pernah bilang sama mami kalau dia tidak suka sama anak yang gak mau makan!" tegas Else.

Rasa nyeri hadir kembali dalam hati Else mengingat bagaimana nasib Fina. Ia takut jika Fina sampai hamil yang otomatis itu cucunya. Else bukan takut mempunyai cucu dari seorang pegawainya dan dari segi manapun Fina jauh di bawah Else, tetapi ia takut bagaimana Fina akan melewatkan masa-masa sulit itu seorang diri.

Terpopuler

Comments

smileegirlss

smileegirlss

sumpah lu kelewat bego Will😭

2024-05-13

0

Yaser Levi

Yaser Levi

laki2 begooo..hadeuh..

2024-05-10

1

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

hadeeh

2024-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!