Malam Durjana

William langsung menyalakan ponsel milik Yudho lalu mencari dimana letak tersimpan nya file video dewasa itu.

Jari-jari tangannya dengan lincah mencari dan tak lama menemukan sekumpulan video biru itu.

"Ini dia" ucapnya lalu membuka tayangannya.

Hal pertama yang William lihat adalah seorang pria dengan profesi dokter sedang memeriksa pasiennya tetapi semakin lama adegan itu menjurus ke hal yang membuat kepala William yang polos berubah menjadi kotor. Keringat membanjiri wajahnya seiring dengan semakin buasnya pergulatan pria dan wanita itu.

"Apa dokter Rania juga begitu? Tapi dokter Rania kan baik" gumam William kala mengingat dokter pribadi keluarganya.

Syarafnya semakin menegang, jantungnya berpacu tidak damai. Dan jangan lupakan area bawahnya sudah mengeras tapi bukan batu, ada yang menonjol tapi bukan bakat, ada yang berdiri tapi bukan kaki, ada yang bulat tapi bukan tekad dan ada yang memberontak tapi bukan *******. Rasa sesak pada celananya membuat ia seketika melepaskan celananya.

Dipegang sesuai apa yang ada di video itu. Turun naik, turun naik dan semakin cepat tangannya.

"Eughhhh, ternyata ini enak" ucap William.

Lain hal dengan William. Di luar Yudho sang pemilik ponsel sedang pusing tujuh keliling mencari ponselnya yang hilang. Ia hapal betul sebelum ia meninggalkan ponsel itu karena panggilan alam yang mendesak ia taruh di atas vas bunga, ketika ia ingin mengambilnya ponsel yang layarnya sudah retak itu hilang entah dimana.

"Nyari apa sih loe, kang?" tanya Eko.

"Handphone gue ilang. Loe lihat gak?" tanya yudho.

"Gak lihat. Seharian di luar ngurusin kerjaan mana sempat masuk rumah. Lagipula handphone retak begitu di cariin!" ucap Eko.

"Heh, retak-retak begitu banyak kenangannya tahu" balas Yudho.

"Yaudah kang, gue bantu cariin tuh handphone" ucap Eko membantu mencari ponsel milik Yudho.

Yudho mencari ponselnya sampai ke atap rumah tak jua ia menemukannya.

"Dimana sih handphone aing?" rutuknya kesal.

Fina tak kalah pusing kala tak menemukan William dimanapun, bahkan di kamarnya pun dia tidak ada.

Usut punya usut, William mengunci pintu di ruangan yang terdapat banyak robot agar tidak ada yang menggangu.

Kembali ke William yang saat ini telah banjir peluh dan sudah beberapa kali mengalami pelepasan karena video biru yang ia lihat.

Bahkan dirinya sudah tidak memakai sehelai benang pun.

"Sungguh rasanya nikmat luar biasa" ucap William.

Adegan dalam ponsel yang terakhir memperlihatkan seorang pemuda lumpuh sedang di mandikan oleh perawatnya di atas kursi roda.

"Perawat itu mirip suster Fina!" ucap William.

Dengan telaten tokoh wanita itu memandikan dan memakaikan baju pada aktor pria itu dan menyuapi makannya.

Lama semakin lama, mulai ada adegan pemaksaan yang di lakukan pria lumpuh itu pada sang perawat hingga berakhir seperti video-video yang dia sudah tonton.

Terlihat sang wanita meronta-ronta dibawah kungkungan pria yang lumpuh itu sampai akhirnya wanita itu menerima apa yang di lakukan sang pria.

William pun akhirnya menghentikan tontonan itu karena videonya tak ada lagi.

"Badanku lengket, dan banyak sekali cairan seperti susu kental di area pahaku. Aku harus mandi" ucap William kemudian ia memakai baju kembali lalu keluar dari ruangan itu. Tak lupa ia menaruh kembali ponsel Yudho di atas vas bunga.

"Bik Wati, apa lihat Willi?" tanya Fina yang khawatir karena William belum makan.

"Tidak Sus. Kebetulan Bik Wati dari tadi di dapur saja belum ke mari" jawab Wati.

Sementara Yudho yang masih berkeliling, akhirnya menemukan ponselnya di tempat semula.

"Nah itu handphone gue. Aneh ya tiba-tiba ada di sini lagi dan kenapa panas begini dan batrenya juga jadi habis, perasan gue tadi cas sampai penuh sebelum ilang" Yudho terus membatin.

Yudo kemudian menghampiri Wati yang sedang membuat semur ayam.

"Bik jujur deh, Bik Wati kan yang ngambil handphone saya? Jujur deh, Bik Wati melihat video nana-ninu di handphone saya kan?" tanya Yudho.

"Sembarangan saja kamu ya! Dari tadi juga aku disini kok di dapur kalau kamu tak percaya, tanyakan saja sama Eko" balas Wati tak kalah pedas karena tidak terima di fitnah.

Yudho pun berlalu untuk mengecas ponselnya kembali.

William sudah mandi dan duduk manis di kamarnya. Fina yang dari tadi sibuk mencari, akhirnya menemukan juga sosok berwajah polos yang sebenarnya sudah tercemar gara-gara melihat video di ponsel Yudho.

"Willi, dari mana saja? Tadi suster Fina mencari kamu" tanya Fina.

William tidak menjawab apapun, ia diam saja membisu karena pikirannya penuh dengan adegan liar seperti di video.

Fina mendekat karena menurutnya sikap William kali ini sedikit aneh.

Tanpa Fina sadari, William sekarang sedang menahan hasratnya yang sejak tadi bergejolak di tambah melihat sosok Fina yang memakai seragam perawat dengan lekuk tubuh yang tercetak dan jangan lupakan sepasang gunung kembar yang menantang dengan ranumnya membuat kepala William tambah pusing.

Fina meraba kening William guna memastikan sang tuan muda itu tidak sedang demam.

"Keningnya dingin kok. Tapi kenapa dia diam saja" Fina membatin..

"Willi, kamu kenapa diam saja nak?" tanya Fina pada si bocah tua itu.

Tangan William mencengkram kuat sprei karena gejolak itu semakin membaluti dirinya. Kejantanannya sudah menggeliat dengan kerasnya sehingga membuat wajah William memerah.

William menggeram pelan apalagi sekarang Fina sedang duduk dekat dengannya sembari mengoleskan minyak telon ke perutnya.

Elusan tangan Fina membuat sang bocah tua itu begitu frustasi.

"Willi, kenapa kamu diam saja? Ada yang sakit atau kamu ingin makan sesuatu? Katakan saja pada suster" ucap Fina.

William tetap diam dengan bibir mendesis.

Hal itu disalah artikan oleh Fina menganggap William ingin buang air besar.

"Willi, pengen e'e?" tanya Fina dengan polosnya.

William menggeleng.

"Yasudah kalau begitu, suster keluar dulu ya. Nanti besok kita jalan-jalan ke taman komplek" ucap Fina dengan kaki hendak melangkah pergi.

Tak sempat melangkahkan kakinya, William tiba-tiba meraih tubuh Fina, serta langsung menciumi Fina dengan ganasnya.

Sontak Fina merasa ketakutan karena William menjadi dewasa begini.

"William, stop. Kamu mau apa?" Fina melepaskan pelukan itu dan berjalan mundur.

Rona panik tergambar sudah di wajah gadis itu.

William semakin mendekat, lalu menarik tangan Fina. William mendorong tubuh Fina sampai tertahan dengan tembok. Pria itu langsung menghimpitnya lalu menciumi Fina dengan sangat buas.

"Hmpppptt.. William tolong jangan seperti ini, aku ini suster Fina. William jangan" Fina memberontak tetapi tenaganya tak sebanding dengan tenaga William, apalagi ia sedang dirasuki birah* yang tinggi.

William seolah tuli tak mendengarkan rintihan dan jeritan permohonan dari Fina.

Dengan buas, dirinya terus menciumi dan menjarah apapun yang ada dalam tubuh Fina hingga meninggalkan tanda kepemilikan yang sangat banyak.

"Argghhhh, lepaskan aku William idiot. Aku mohon lepaskan" Fina sudah menangis dan sia*nya kamar itu kedap suara.

Fina dengan segenap tenaga memohon tetapi William malah semakin beringas mencumbui dirinya.

Krekkkkkkkk!!! Dengan tangan kekarnya, William merobek baju yang Fina kenakan, lalu merobek lagi sabuk pengaman gunung kembar miliknya.

"Arghhhhh, tolong!" kini Fina sudah berderai air mata.

"Tolong aku. Sudah William hentikan sudah aku mohon" tangis Fina.

William mendorong Fina sampai terlentang di atas ranjang. Ia segera melompat menindih tubuh yang sedang dilanda berjuta ketakutan.

"Hikhikhik.. William aku mohon jangan lakukan ini. Jangan rusak hidupku William aku mohon" Fina semakin histeris kala tubuh yang di penuhi hawa nafsu itu semakin gagah menyentuhnya.

Beda dengan Fina yang menangis, William membayangkan tokoh dalam adegan video biru yang ia tonton di ponsel milik Yudho kala sang pemeran wanita meronta-ronta tetapi akhirnya malah mengimbangi pelakon pria. Pikirannya menyakini bahwa Fina pun saat ini begitu.

Fina serasa akan tercabik, kala tangan William berhasil melepaskan celananya. Kini dirinya sudah tak ada pelindung, polos dihadapan William.

"Arghhhhhh tolong" Fina hendak bangkit tetapi William malah menguncinya.

Terus mencumbui, bukan hasrat yang Fina dapatkan melainkan rasa takut bercampur kengerian.

Saat ini dirinya hanya bisa menangis dan mengutuk apa yang di lakukan William padanya.

"Ayah, tolong Fina! Hikhikhik" tangisnya kala mengingat sang ayah.

William berdiri membuka satu persatu apa yang melekat pada tubuhnya hingga terlihat polos. Dirinya merayap keatas ranjang dan membuka kedua kaki Fina lalu mengarahkan sesuatu yang panjang tapi bukan umur itu ke dalam masa depan Fina. Fina menjerit kala benda asing itu pelan-pelan masuk kedalam tubuhnya memaksa.

"Arghhhhh, sakit arghhhhhhh.. Ya allah sungguh aku tidak ridho" Fina menjerit tetapi William seolah menulikan suara pilu Fina.

Blesss....!!!!

Sekali hentakan maka robek lah sesuatu yang Fina jaga selama hidupnya. Sesuatu yang akan ia berikan kelak pada suaminya.

Fina mencakar punggung William, menjambak rambutnya kala tubuhnya terasa terbelah dan area pribadinya terasa terkoyak.

"Hikhikhik.. William hentikan aku mohon" ucap Fina dengan suara tercekat.

William tak mendengarkan sebaliknya ia mempercepat gerakannya.

William menggeram merasakan nikmat luar biasa dalam intinya.

Sementara Fina dengan air mata deras berjatuhan hanya memalingkan wajahnya tak sanggup memandang William yang tengah mende*ah di atas tubuhnya.

Satu jam sudah William menempa tubuh Fina di bawah kungkungannya, ia pun akhirnya mengalami pelepasan bahkan Fina pun ikut bergetar mengalami hal sama.

Pelan-pelan William ambruk diatas tubuh Fina, Fina dengan segera mendorong tubuh itu, bangkit dari atas ranjang memungut bajunya yang sudah terkoyak. Fina lari keluar rumah dengan keadaan yang amat menyedihkan serta menahan rasa ngilu di area pribadinya.

Fina terus berjalan hingga ke depan pintu gerbang keluar rumah itu hingga ia berpapasan dengan Eko dan Yudho yang tengah ngopi di pos jaga.

"Suster apa yang terjadi sus?" Eko iba melihat Fina yang sudah sangat berantakan.

"Katakan sus apa yang terjadi denganmu?" tanya Yudho ikut bertanya.

Fina hanya diam. Ia langsung berlalu membuka pintu pagar, menghiraukan teriakan Eko dan Yudho.

Beruntung saat itu ada taksi yang lewat, Fina segera menyetop taksi itu lalu menaikinya.

Terpopuler

Comments

Safitri Agus

Safitri Agus

kok malah kabur Fina,, banyak kali ruginya,🤦😭

2024-05-17

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

mantab Willi

2024-05-04

0

Desi Hermawati

Desi Hermawati

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 thor

2024-05-02

2

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!