William Yang Pintar

Beres memakamkan sang ayah, Fina enggan beranjak dari makamnya. Ingin rasanya itu hanya mimpi tetapi Fina sadar bahwa inilah kenyataannya.

"Ayah, sekarang Fina benar-benar sendiri..huhuhu" Tangis Fina sembari menciumi nisan sang ayah.

"Suster Fina sudah jangan nangis lagi" William terduduk di sisi tubuh lemah itu.

Fina diam saja mengabaikan ucapan William.

Mila lalu mendekat ke arah sang putri.

"Fina, ayo kita pulang. Hari sudah semakin senja" bujuk Mila.

Fina menghempaskan tangan sang ibu dan tak bicara apapun padanya.

"Ayolah Fina jangan seperti ini. Kau ini jangan seperti anak kecil merajuk. Kau masih punya ibu" emosi Mila meninggi.

"Jangan menggertak ku. Semua yang terjadi pada ayah itu adalah ulah mu. Aku tidak tahu, ibu bicara apa dengan si breng*ek Tarmidji itu hingga dia berani mencelakai ayah sampai meninggal" Fina balik memaki sang ibu.

Mila diam. Ia tahu bahwa dirinya bersalah telah menghasut Tarmidji dengan berkata bahwa Mahdi menyiksa dan melecehkannya sampai Tarmidji naik pitam. Ia tidak menyangka bahwa semuanya akan berakhir mengenaskan seperti ini.

"Fina, ayo kita pulang" ajak Else.

Fina mengangguk ikut pulang bersama kedua majikannya dan William.

Milla memekik kala keempat istri Tarmidji melemparkan barang-barang Mila keluar rumah. Menginjak-injak bajunya dan melemparkan uang sebesar dua puluh lima ribu rupiah.

"Hei apa-apaan kalian ini?" Mila tidak terima.

"Dasar istri pembawa sial. Sudah bagus Kang Tarmidji memungut mu dari emperan, kau malah memenjarakannya. Mila, sejak kedatanganmu ke rumah ini, kami semua jadi tersisih apalagi Kang Tarmidji selalu tidur denganmu dan tidak punya waktu dengan kami. Sekarang kau pergi dari rumah ini dasar pelac*r sampah" keempat istri Tarmidji meludahi Mila.

"Breng*ek kalian. Aku ini masih istri sahnya dia. Kalian tak berhak mengusirku. Jahanam kalian" Mila memaksa masuk rumah itu dan langsung di halangi oleh keempat istri itu.

"Kau boleh kembali kerumah ini asal membawa Kang Tarmidji pulang" ucap istri kedua Tarmidji.

Brughhhhhh...Pintu itu ditutup dengan sangat kencang lalu di kunci dari dalam.

Di dalam rumah, keempat istrinya berunding membicarakan pembagian harta waris.

"Aku istri pertama meminta hak ku lebih banyak. Dua mobil satu rumah, sawah dan kebun masing-masing sepuluh hektar dan uang yang ada di brangkas semuanya senilai satu triliun aku meminta lima puluh persen dan lima puluh persen lagi kalian bagi tiga" ucap sang istri pertama.

"Tidak bisa begitu dong mbak" selah istri ketiga.

"Ingat ya Neneng, kau bisa nikah dengan Kang Tarmidji itu berkat restu dariku sebagai istri pertamanya" ucap Siti jumawa.

"Baiklah kami menerima itu" ucap ketiga istri Tarmidji.

Kini tinggallah Mila terkatung-katung berjalan membawa kopernya menuju rumah sang mantan suami. Sesampainya di rumah itu, Mila tak bisa membuka pintu karena kunci rumah Fina yang pegang.

"Aku harus tinggal dimana?" keluhnya.

Ada istilah tobatnya manusia dan menyesali segalanya adalah saat berada pada titik terendah dalam hidupnya. Begitupun kini yang dirasakan Mila.

"Fina maafkan ibu" lirihnya.

Sementara Fina sedang duduk termenung di kamarnya. William di luar terus mondar-mandir menunggu Fina keluar.

William pun sudah tak sabar lalu langsung membuka pintu kamar suster kesayangannya itu.

"Suster Fina" sapanya sembari duduk disamping Fina.

Seketika Fina mengelap lelehan air matanya.

"Eh Willi kok belum bobo sih?" tanya Fina.

"Willi tidak ngantuk. Apa suster mau ikut aku?" ajaknya.

"Kemana memangnya?" tanya Fina mencoba ceria depan William.

Tanpa menjawab, William langsung menggendong Fina membuat Fina terkejut.

"Hei Willi, turunkan aku" Fina meronta saat Willi memanggul dirinya.

Sesudah sampai di kamar William, ada sebuah pintu yang Fina pun tak tahu sebelumnya karena pintunya menyatu dengan tembok. Hanya sekali menyentuh dengan sidik jari William, pintu itu langsung terbuka.

"Ayo masuk sus" ajak William.

Fina pun masuk dan alangkah terkejutnya banyak sekali alat elektronik di sana. Robot-robot pun berjajar tak lupa drone-drone canggih tertata rapi.

Pandangan Fina pun tertuju pada sebuah mainan kecil-kecil yang sangat canggih.

"Banyak sekali mainan disini" gumam Fina.

"Willi, ini mainan kamu?" tanya Fina polos.

"Iya suster. Semua mainan ini Willi yang rakit. Ada juga Willi yang buat" jawab William polos.

"Serius kamu?" tanya Fina.

"Ya dong. Willi gitu loh. Robot Ini sengaja dady belikan dari Jepang untukku dalam bentuk yang masih belum terbentuk" jawab William.

"Willi kamu pintar sekali. Apalagi yang bisa Willi buat?" tanya Fina kagum.

"Willi beneran autis atau tidak sih? Dia kok bisa pintar sekali" ucap Fina dalam hatinya.

"Willi bisa bikin game" jawab William.

"Dady tahu?" tanya Fina.

"Tahu dong" jawab William.

"Kapan kamu bisa membuat itu? Kan Willi malam pasti tidur dan siang sibuk bermain?" tanya Fina heran.

"Setiap hari Willi selalu bangun pagi-pagi dan mulai membuat game atau merakit robot" ucap William polos.

Kemudian William menunjukan satu robot berwajah wanita.

"Suster lihat robot itu, Willi beri nama Fina" ucap William bahagia.

"Itu kan nama suster" ucap Fina.

"Iya. Robot itu cantik seperti suster Fina" ucap William sembari tersenyum.

Seketika pipi Fina bersemu merah. Baru kali ini dalam hidupnya ada yang mengatakan dia cantik.

Rasa lelah sedari sekolah mencari uang untuk dirinya dan sang ayah membuat Fina lupa bagaimana bersolek diri. Ia tak pernah memakai skincare sekalipun karena menurutnya jelek pun tak masalah asal ia bisa makan dan sekolah. Berbeda dengan pandangan pria terhadapnya, walaupun dirinya menganggap wajahnya biasa saja, tapi bagi pria ia cantik dan natural. Hal itu yang dirasakan William. Dimatanya Fina adalah sosok ibu peri.

Mereka pun akhirnya keluar dari ruangan itu. William sudah menguap. Sebelum tidur, William meminta di bacakan dongeng oleh Fina.

Fina keluar dari kamar William karena bocah tua itu sudah terlelap.

"Selamat bobo Willi" ucap Fina kala mennina bobokan William.

Cuppppp!!!! Fina mengecup kening William.

"Hmmmm, kamu tampan sekali sih. Lucu lagi. Maaf ya ku ambil ciumannya.. Hehehe" ucap Fina sewaktu berhasil membuat William tertidur setelah dongeng yang berjudul ikan mas dan ikan pari yang saling jatuh cinta.

Fina berjalan hendak ke kamarnya melewati ruang tamu. Lalu dirinya mendengar percakapan antara sang Tuan dan Nyonya.

"Dad, apakah tidak ada cara lagi agar William bisa normal kembali?" tanya Else pada Chandra sang suami.

"Kecil kemungkinannya" jawab Chandra dengan nada lesu.

"Dad apa kamu tidak lihat, Fina dan William sangat akrab sekali. Mami akhirnya menemukan orang tepat merawat William" ucap Else.

Mendengar namanya disebut, Fina yang saat itu bersembunyi dibalik tembok merasa jantungnya di pompa dengan cepat.

"Ya semoga saja Fina tulus merawat anak kita. Oh ya mi, kemarin Pak Leon mengajak dady bicara serius. Beliau mengajak dady untuk menjodohkan William dengan anaknya" tutur Chandra.

"Apa? Bukannya anak Pak Leon itu seorang selebgram dan selebtok ya dad. Mami pernah lihat di medsosnya waktu dia sedang menari di sebuah club malam nyaris tanpa busana sampak saat itu menjadi skandal dan kabarnya membuat keluarga besar Pak Leon malu" ungkap Else.

"Benarkah itu? Amit-amit harus punya menantu urakan begitu. Sudah lah harusnya kita sebagai orang tua yang mempunyai seorang anak istimewa harusnya sadar diri. Jika ada yang mau dengan anak kita, percayalah mi, mereka bukan tulus pada William tapi mereka ingin uang kita" tutur Chandra dengan nada sedih.

"Dady benar" lirih Else.

Fina yang mendengar percakapan itu seketika merasakan kesedihan. Fina semakin mengerti bahwa di setiap tawa sang majikan ternyata menyimpan kesedihan yang mendalam akan nasib sang putra mahkota.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

dah ma Vina aja

2024-05-04

1

Al Hidayah

Al Hidayah

semoga jodoh

2024-04-19

4

ardan

ardan

wow ada misteri nih

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!