Seperti Ibu Peri

Pagi ini Fina akan mengajak William berjalan-jalan di taman komplek rumah agar bocah tua itu terkena sinar mentari pagi, tetapi Bik Wati melarangnya karena William takut bertemu orang asing disembarang tempat.

"Willi, kita berjemurnya di taman belakang rumah saya ya" ucap Fina.

"Mau, mau, mau" balas William senang.

Mereka berdua pun berjalan menuju taman belakang rumah besar itu.

Fina Kemudian menggelar tikar untuk dirinya dan William.

"Sini duduk" titah Fina.

William pun langsung menuruti perintah itu.

"Suster Fina seperti ibu peri" ucap William sembari memainkan mobil-mobilan truk olengnya.

"Kok gitu?" tanya William heran.

"Karena suster Fina cantik dan baik hati " jawabnya polos.

"Makasih ya pujiannya Willi" Fina mengelus rambut William.

"Duh seumur-umur belum pernah ada yang memuji aku. Baru Willi saja dan pasti jujur nih bocah kan anak kecil gak pernah bohong" ucap Fina sembari terkekeh.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Tiba-tiba Mila datang ke rumah mantan suaminya yang tak lain adalah ayah Fina. Ia menggedor-gedor lalu terbukalah pintu itu dari dalam.

"Lama sekali kau ini bang" ucap Mila pada Mardi sang mantan suami.

"Maaf dek" Mardi tertunduk.

"Dasar pria lemah. Mana Fina?" tanyanya ketus.

"Fina kerja" jawab Mardi.

"Apa? Kerja dimana? Kenapa kau izinkan? Asal kau tahu ya, Fina akan aku kenalkan pada saudara Kang Tarmidzi, anaknya juragan cabe. Aku peduli akan masa depan anakku" ucap Mila dengan nada angkuh.

"Jangan sok peduli kamu sama Fina. Ingat ya Mila, kau pergi meninggalkan Fina demi si juragan tengik itu. Kau bukan ibu yang baik jadi jangan sok peduli pada hidup Fina" kali ini tidak adanya rasa rindu di hati Mardi, hanya tersisa perasaan benci dan kecewa.

"Aku pergi karena kau miskin. Kau pria payah bodoh. Kau tidak bisa membahagiakan aku dengan materi beda dengan kang Tarmidzi" balas Mila tak mau kalah.

"Kau sekarang memang bahagia karena bergelimang harta, tapi pernikahanmu tidak bahagia kan? Setiap hari kau bertengkar dengan keempat istrinya kan? Dan ingat Mila, sampai kapanpun Fina tidak akan ku izinkan ikut dengan wanita tega sepertimu" ucap Mahdi sembari menutup pintu rumahnya dengan kencang.

"Anj**** buka pintunya. Dasar pria tidak berguna. Buka pintunya, aku belum selesai bicara.. Arghhhhhhhh" Mila mengamuk diluar rumah.

Karena kegaduhan yang Mila lakulan, semua tetangga rumahnya menghampiri.

"Eh ada Milla. Kenapa kamu teriak-teriak? Berisik tau" ucap Bu Bertha.

"Si tolol tutup pintu ketika aku belum selesai bicara" jawabnya.

"Pantas saja Mahdi marah, kamu kan jahat pada anak dan mantan suamimu" ucap Bu Nida bicara tanpa pakai filter.

"Kalian kok bawel sekali pada hidupku. Dasar urat sengsara" ketus Mila lalu pergi dari hadapan para ibu-ibu.

"Huuuhhhhhh dasar pelakor.. Wanita matre gak ada harganya" ucap Bu Bertha.

"Lihat tuh Bu Bertha, si Mila walaupun udah kaya tapi tetap aja kakinya kapalan" ledek Bu Mini.

"Hahaha! au tuh uban makin banyak" timpal Bu Suci dengan bibir majunya.

Didalam rumah, Mahdi menelepon Fina dengan rasa cemas.

"Hallo, yah" sapa Fina.

"Fina, tadi ibumu kemari marah-marah pada bapak karena kamu bekerja" ucap Mahdi dengan nada was-was.

"Memangnya ibu mau apa?" tanya Fina sembari mengoleskan bedak ke wajah William.

"Ibu akan membawamu untuk dikenalkan pada saudara suami barunya, kamu mau ibumu jodohkan pada juragan cabe" ucap Mahdi kini suaranya sudah bergetar menahan tangis.

"Ayah tenang ya. Fina gak akan mau dia jodohkan. Fina lebih baik bekerja karena gaji disini cukup untuk hidup kita. Fina anggap sudah tidak punya ibu. Ibu jahat sama kita" ucap Fina dengan kekesalan dalam dadanya.

Mahdi pun menutup panggilan telepon itu.

Karena rasa kesalnya pada sang ibu, tak sadar Fina melumuri wajah William dengan bedak seperti papan karambol.

"Kyaaaaaaa!!!" Fina terkejut.

"Suster aku sesak" ucap William sembari memegang dadanya.

"Duh Willi, maafkan suster Fina ya nak" Fina langsung mengelap wajah William memakai tisu basah.

"Pakai minyak telon dulu perutnya ya. Nanti suster sisir rambutnya" ucap Fina karena dia sudah memantapkan hati untuk menganggap Willi anak kecil saja.

Walau Fina sempat kalang kabut didalam kamar mandi ketika sedang memandikan William melihat benda panjang itu lagi dan ketika Fina menyabuni tubuh kekar itu, ada reaksi dari diri William saat tangan Fina tak sengaja menyentuh biji lato-latonya.

"Maafkan tangan ini Ya Allah. Hamba hanya bekerja saja tidak lebih. Jikalau Tuan William tidak begini, mana berani saya seperti ini Ya Allah" Fina terus saha meminta maaf pada Tuhan waktu sedang didalam kamar mandi.

Sesudah mandi, William mengajak Fina makan.

"Suster aku lapar" ucapnya sembari melihat video cocomelon di ponselnya.

"Willi mau makan apa?" tanya Fina sembari membereskan handuk bekas William mandi.

"Mau makan masakan buatan suster Fina" jawabnya polos.

"Suster itu gak tidak bisa masak, cuma bisa bikin goreng telor sama bikin mie instan" jawab Fina malu-malu.

"Aku mau telor goreng dan tempe goreng bikinan suster" ucap William merajuk.

"Yasudah jangan ngambek. Kita bikin telor sama tempe goreng ya anak baik" ucap Fina sembari mengelus rambut William.

Kemudian tidak disangka, William membungkukkan badannya menyuruh Fina naik keatas punggungnya.

"Ayo sus naik ke punggung Willi" ucap William dengan girangnya.

"Jangan, suster Fina bisa jalan sendiri" Fina tentu menolak karena merasa malu dan segan jika sang Tuan Muda menggendong dirinya.

William kemudian cemberut karena mendapat penolakan dari Fina. Sadar akan hal itu, Fina akhirnya mau digendong oleh William.

"Yasudah suster mau di gendong Willi" Fina pun naik keatas punggung William.

Mereka berdua sampai diruang makan, di sana sudah ada Chandra dan Else. Hal itu membuat Fina sangat malu tapi tidak dengan William yang senang menggendong tubuh mungil Fina.

"Willi ayo turunkan suster Fina" ucap Fina kala melihat wajah Chandra dan Else terpaku padanya.

"No no no. Aku akan menggendong suster Fina kemanapun. Suster Fina itu seperti boneka tidak berat jadi Willi suka gendong suster" jawabnya sembari berjalan mendekati kedua orang tuanya.

"Mati aku, mana Tuan dan Nyonya melihatku seperti itu" gumamnya resah.

Kini William sudah berdiri didepan kedua orang tuanya.

"Willi anak baik, ayo turunkan aku" ucap Fina mencoba meloloskan dirinya.

"Ayo sayang turunkan suster Fina" pinta Chandra sang dady.

"No no no! Suster Fina akan Willi gendong terus" Kemudian William membalikan tubuh Fina menghadapnya.

"Kyaaaaaaa" Fina sangat terkejut pasalnya William membalikan dirinya membuat ia merasa ada benda keras menusuk perutnya.

"Ini gila, Aku tidak menyangka ternyata perkakasnya bisa on begitu" ucap Fina cemas dalam hati.

"Tuan dan Nyonya, maafkan saya. Sungguh ini bukan kemauan saya. Willi memaksa" Fina di sana hendak menangis karena malu oleh majikannya.

"Kami memaklumi sus. Jangan menangis" ucap Else sembari tersenyum.

William duduk di kursinya sembari pendudukan Fina diatas pangkuannya.

"Willi, boleh suster turun?" tanya Fina yang tak enak karena benda keras itu kini menusuk-nusuk bawahnya mengalirkan gelenyar aneh pada inti Fina.

"No no no. Willi ingin terus memangku suster Fina" ucap William semakin menekan tubuh Fina.

"Duh gusti, apa dia gak merasa kalau ekor depannya besar banget nusuk gini" ucap Fina gelisah.

Tetapi semua tidak ada yang membantah sang putra mahkota keluarga itu.

Selesai makan, Fina mendapatkan telepon dari tetangganya.

"Hallo Buk Sundari! Ada apa?" tanya Fina.

"Fina, ayah kamu kecelakaan diserempet mobil. Cepat kamu pulang soalnya biaya rumasakit belum dibayar" ucap sang tetangga.

"Baiklah Bu Sundari, aku kesana sekarang" Fina kemudian berjalan cepat menemui sang majikan.

"Tuan dan Nyonya, maaf sebelumnya dikarenakan ada musibah dengan ayah saya, saya pamit pulang sebentar menengok ayah saya. Bagaimana apakah diizinkan?" tanya Fina dengan tidak enak hati pasalnya baru beberapa hari bekerja sudah minta pulang.

"Memangnya ayah kamu kenapa?" tanya Else.

"Ayah saya ketabrak mobil" jawab Fina.

"Baiklah sus kami izinkan pulang" ucap Chandra sembari memberikan beberapa uang untuk ongkos Fina dan membayar uang rumah sakit sang ayah.

Fina pun segera pergi menuju rumah sakit tempat Mahdi dirawat.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

wah siap siap kamu Vina tar lagi tu rudalnya Willi nembus

2024-05-03

0

Al Hidayah

Al Hidayah

haha,, biji lato2,,,

2024-04-19

2

MD tri

MD tri

🤣🤣biji lato2 enak dong klo di ceplok 🤣

2024-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!