Fakta Seorang William

Kini William sudah membaringkan tubuhnya pada kasur berbentuk mobil sport mewah itu.

Dia sejenak memandangi Fina yang sedang membereskan alat mainan bekas Willi.

"Anak baik, sekarang tidur ya nak" ucap Fina sudah seperti ke anak kecil saja.

"No no no. Willy baru bisa tidur kalau sudah nonton Cocomelon" jawab William sembari mencebik kesal.

"Yasudah ayo nonton dulu, pakai ponsel suster ya" Fina kemudian membuka aplikasi video lalu memberikan ponselnya pada Willy. Namun seketika bocah tua itu tertawa melihat ponsel Fina yang retak layarnya.

"Ponsel suster jelek sekali" ucapnya.

Fina pun malu.

"Ya nanti kalau suster punya uang beli ponsel yang bagus" jawabnya.

"Ambil ponsel Willy, sus diatas meja" ucapnya.

Diambilnya ponsel itu, mata Fina berbinar kala melihat ponsel Willy sangat bagus dengan berlogo apel digigit berkamera tiga.

"Sini" Willy menengadahkan tangannya mengambil ponsel dari tangan Fina.

"Willy bisa maen ponsel?" tanya Fina.

"Bisa dong sus" jawabnya.

"Aku sampai lupa, kan jaman sekarang bocah-bocah juga sudah pandai main ponsel, apalagi Willy bocah jadi-jadian" gumam Fina.

Willi pun diam sembari melihat video cocomelon di ponselnya.

"Sus, aku mau bobo" ucap William sembari menyimpan ponsel itu disampingnya.

"Yasudah tinggal tutup matanya" ucap Fina.

"No no no. Kalau Willi mau tidur biasanya mami selalu memeluk Willi sembari menepuk-nepuk ******. Ayo sus cepat peluk Willi" William merebahkan tangannya.

"Arghhhhhhhhhh, dia pikir anak kecil. Bagaimana ini" Fina merasa bingung hingga terus modar mandir didepan William.

Karena lama menunggu, William pun bangkit menggendong Fina lalu direbahkan diatas ranjangnya.

"Willi kenapa gendong suster?" Fina sedikit malu.

"Suster lama" William pun ikut rebahan disamping William.

"Suster, Willi ingin suster mendongeng" ucapnya kembali.

"Hmmm,, baiklah! Suster Fina akan mendongeng yang berjudul Pangeran tampan untuk gadis sederhana.

Di Suatu malam pesta kerajaan wakanda, seorang pangeran tengah terpaku melihat sosok gadis yang begitu cantik namun penampilannya sangat sederhana. Pangeran tampan itu lalu menghampiri sang gadis itu dengan berlari, tetapi ketika sudah sampai didekat gadis itu tiba-tiba langkah sang pangeran terpincang-pincang" tutur Fina.

"Kaki pangeran itu kenapa sus?" tanya William dengan antusias.

"Kaki pangeran itu menginjak t*i ayam 🐤🐔" jawab Fina.

William langsung tertawa..

"Hahahaha,, suster lucu" ucap William.

"Yasudah sekarang anak baik bobo ya" Fina dengan sigap mengelus rambut Willi dan menepuk punggungnya.

"Willi bobo ya sus" bocah tua itu memejamkan matanya.

"Yasudah selamat bobo. Willi bobo oh Willi bobo, kalau tidak bobo di gigit kebo" ucap Fina sembari tertawa.

Tak lama terdengar dengkuran halus dari hidung bangir Willi.

Sejenak Fina memandangi wajah polos Willi.

"Ganteng juga nih orang. Cuma sayang o'on! Tapi aku akan bekerja dengan baik untuk mengurus kamu" ucap Fina sembari mengelus rambut William.

Fina pun keluar dari kamar itu menuju kamarnya.

"Suster Fina sudah makan?" tanya Bik Wati yang berjalan menghampiri Fina.

"Belum Bik Wati" jawab Fina.

"Yasudah ayo kita makan dulu. Tuan dan Nyonya, siang tadi pergi ke Kuala Lumpur jadi kita harus ekstra menjaga si Tuan Muda" ucap Bik Wati.

"Bik, boleh tanya sesuatu?" tanya Fina.

"Silahkan sus tanya saja" jawab Bik Wati.

"William kasian ya Bik tidak pernah merasakan masa dewasa padahal onderdilnya sudah pada mekar" ucap Fina sembari menutup mulut.

"Eh, suster udah tau onderdilnya Tuan Muda William? Selamat ya sus, kamu lulus ujian" ucap Bik Wati sembari tertawa pelan.

"Tau Bik. Berbulu dan panjang banget, tebal lagi. Tapi sungguh Bik, aku hanya menjalankan tugas saja tidak lain, dan lebih parahnya aku menyentuhnya" ucapnya lagi keceplosan.

"Hahahaha, suster asal kamu tahu ya, Bik Wati ini sudah tau luar dalam Tuan William, dari kecil Bik Wati yang rawat" tutur Wati.

"Berarti Bik Wati sudah lama bekerja disini?" tanya Fina.

"Dari Tuan Muda William kecil. Sebenarnya ia tidak lahir sebagai seorang anak autis, tapi suatu hari musibah menimpanya. Sewaktu umur empat tahun ia terjatuh dari tangga sampai kepalanya terbentur sangat keras, dan kata dokter otaknya tidak berkembang. Jadilah seperti itu" tutur Bik Wati dengan mata berkaca-kaca.

"Kasihan sekali William. Tapi bisa normal kembali, tidak Bik?" tanya Fina.

"Entahlah sus. Sudah berbagai cara Tuan Chandra lakukan tapi tetap keadaannya begitu. Berobat kemanapun masih belum berhasil sampai Tuan Chandra dan Nyonya Else pasrah" ada hembusan hawa kesedihan dibalik nada bicara ART itu.

"Semoga ya suatu saat William bisa normal kembali" ucap Fina.

Mereka pun berjalan ke dapur untuk makan. Tapi Bik Wati melihat supir pribadi dan penjaga rumah itu sedang tertawa-tawa sembari melihat ponsel lalu terdengar suara seorang wanita yang sedang mend*s*h.

"Akkkkhhhhhhhh... Yes oh yess Baby akhhhhhhhhhhh... Oh My God.. Achhhhhhh" teriak wanita yang ada di ponsel Eko sang supir.

"Hayo loh, loe pada lihat apaan? Udah jadi hobi ya loe-loe pada lihat video bokeh. Dosa, loe malu noh sama suster Fina yang polos" ucap Bik Wati.

"Duh apa sih Bik Wati ini ganggu kesenangan orang aja" kesal Yudho.

"Dosa hey dosa. Lagian seneng amat lihat video ular keket" ucap Bik Wati.

"Bik ini itu obat puyeng kaum lakik dikala jauh sama istri tahu!" timpal Eko.

"Ishhhhhh dasar" cebik Wati.

Sementara itu di kamarnya William terbangun dan terkejut kala mendapati Fina sudah tidak ada disampingnya. Ia pun langsung menangis.

"Hikhikhikhik Suster dimana suster" William teriak-teriak panik.

Saat itu Fina sedang makan. Eko mendengar teriakan itu.

"Suster, kayanya Tuan Willy bangun sus" ucap Eko.

Lalu semuanya berlari menghampiri William.

"Cup-cup Tuan Muda jangan nangis" ucap Bik Wati sembari mengelus punggung William.

"Hikhikhik, aku takut Bik. Suster Fina mana?" William mencari-cari Fina sembari mengucek matanya.

"Ini suster Fina. Sudah ya anak baik jangan menangis, Willi kan kuat" ucap Fina.

"Suster, Willi mau digendong!" ucap William dengan polos.

"Buset, gak sadar dia Segede apa. Begini saja Willi kan sudah besar, gimana kalau Willi gendong suster aja ya" ucap Fina mencoba membujuk. Pasalnya badan Fina yang kecil, mana bisa menggendong tubuh kekar dan besar William.

"Ayo Willi gendong kan Willi kuat" ucap William sembari membungkukkan badannya.

Fina pun digendong oleh William keliling rumah sembari berjingkrak-jingkrak.

"Hmmm, badannya wangi banget minyak telon. Seandainya dia tidak seperti bocah begini, pasti banyak wanita yang mau sama dia. Sudah tampan kaya lagi. Kalau dia normal mana pungkin dia mau gendong wanita miskin kaya aku" ucap Fina dalam hatinya.

"Suster suka digendong?" tanya William.

"Hmmm, suka dong. Sering-sering ya gendong suster Fina" ucap Fina sembari tertawa.

Kapan lagi bisa digendong orang lain batinnya.

Tak disangka sepasang suami istri tengah memperhatikan kegiatan William melalui ponsel yang tersambung pada kamera CCTV.

"Fina sepertinya senang digendong Willi ya mam" ucap Chandra.

"Ya mending Fina yang digendong dari pada Willi yang Fina gendong kan tidak mungkin dad, berat itu" jawab Else tersenyum.

"Kayanya anak kita cocok di asuh oleh Fina mam" balas Chandra.

"Ya dady benar" jawabnya.

Terpopuler

Comments

smileegirlss

smileegirlss

will badan lu Segede gaban, yg ada suster Fina nya penyet

2024-05-12

1

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

lama Vina ke enakan nih

2024-05-03

0

Awin Azmi

Awin Azmi

🤣🤣🤣

2024-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Pekerjaan
2 Kesabaran Fina
3 Fakta Seorang William
4 Seperti Ibu Peri
5 William Bersedih
6 Kematian Sang Ayah
7 William Yang Pintar
8 Gara-gara Film 21+
9 Malam Durjana
10 Merasa Kotor
11 Sebuah Garis Dua
12 Bertemu Wanita Yang Sama
13 Bekerja
14 Kelelahan
15 Bertemu
16 Pertemuan Yang Menyakitkan
17 Tiga Tahun Kemudian
18 Bos Baru di Perusahaan
19 Kekesalan William
20 Memori Nasi Goreng
21 Bertemu
22 Mengakui Perasaan
23 Budak Cinta
24 Bertemu Opa
25 Lamaran Mendadak
26 Menikah Mendadak
27 Bulan Madu
28 Bertemu Oma
29 Asisten Pribadi
30 Fakta Tentang Lidya
31 Target Lidya
32 Menculik Fina
33 Kembali Autis
34 Bertemu Ibu
35 Melahirkan
36 Suami Siaga
37 Drama Oma Linda
38 Berbaikan
39 William Hilang
40 William Di Temukan
41 Memperebutkan William
42 Meminta Di Layani Terus
43 Pergi Kerumah Ibu
44 William Sembuh
45 Menjemput Fina
46 Babysitter
47 Mengambil Barang Milik Aliyya
48 Ketahuan
49 Di Pecat
50 Maxim Yang Kesepian
51 Bertemu Mila
52 Maxim Si Pemaksa
53 Berziarah Ke Makan Ayah.
54 Akhirnya Menikah.
55 Penghinaan
56 Kilas Balik Masa Lalu
57 Calon Babysitter Baru
58 Babysitter Kecil
59 Area 21+
60 Lupa Mencium Fina
61 Kembali ke Surabaya
62 Episode Horor
63 Keinginan Yang Aneh
64 Mila Hamil
65 Ulah Akmal
66 Desa Cibaralak
67 Sama-sama Cemburu
68 Fakta seorang Markus
69 Else Menyusul Sang Suami
70 Kebaikan Else
71 Paket Misterius
72 Meneror Kantin
73 Menyakiti Fina
74 Fina Sembuh
75 Masalah Usai
76 Perpisahan Neneng dan Akmal
77 Bertemu Teman Lama
78 Nonton Bareng
79 Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80 Menjemput Fina
81 Melahirkan Prematur
82 Kerinduan Akmal
83 Meeting Di Singapura
84 Lulus Ujian
85 Fina yang liar
86 Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87 Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88 Terpisah Sementara
89 Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90 Kedatangan Akmal
91 Meninggalkan Desa Cibaralak
92 Waktu Cepat Berlalu
93 Penyesalan Neneng
94 Aliyya kena batunya
95 Bertemu Oma Erny
96 Tingkah Absurd Aliyya
97 Menikah Mendadak
98 Alasan Akmal.....
99 Aliyya Masuk Penjara
100 Ayah dan Anak Bersaing
101 Ke jujuran Aliyya
102 Tamat
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Tawaran Pekerjaan
2
Kesabaran Fina
3
Fakta Seorang William
4
Seperti Ibu Peri
5
William Bersedih
6
Kematian Sang Ayah
7
William Yang Pintar
8
Gara-gara Film 21+
9
Malam Durjana
10
Merasa Kotor
11
Sebuah Garis Dua
12
Bertemu Wanita Yang Sama
13
Bekerja
14
Kelelahan
15
Bertemu
16
Pertemuan Yang Menyakitkan
17
Tiga Tahun Kemudian
18
Bos Baru di Perusahaan
19
Kekesalan William
20
Memori Nasi Goreng
21
Bertemu
22
Mengakui Perasaan
23
Budak Cinta
24
Bertemu Opa
25
Lamaran Mendadak
26
Menikah Mendadak
27
Bulan Madu
28
Bertemu Oma
29
Asisten Pribadi
30
Fakta Tentang Lidya
31
Target Lidya
32
Menculik Fina
33
Kembali Autis
34
Bertemu Ibu
35
Melahirkan
36
Suami Siaga
37
Drama Oma Linda
38
Berbaikan
39
William Hilang
40
William Di Temukan
41
Memperebutkan William
42
Meminta Di Layani Terus
43
Pergi Kerumah Ibu
44
William Sembuh
45
Menjemput Fina
46
Babysitter
47
Mengambil Barang Milik Aliyya
48
Ketahuan
49
Di Pecat
50
Maxim Yang Kesepian
51
Bertemu Mila
52
Maxim Si Pemaksa
53
Berziarah Ke Makan Ayah.
54
Akhirnya Menikah.
55
Penghinaan
56
Kilas Balik Masa Lalu
57
Calon Babysitter Baru
58
Babysitter Kecil
59
Area 21+
60
Lupa Mencium Fina
61
Kembali ke Surabaya
62
Episode Horor
63
Keinginan Yang Aneh
64
Mila Hamil
65
Ulah Akmal
66
Desa Cibaralak
67
Sama-sama Cemburu
68
Fakta seorang Markus
69
Else Menyusul Sang Suami
70
Kebaikan Else
71
Paket Misterius
72
Meneror Kantin
73
Menyakiti Fina
74
Fina Sembuh
75
Masalah Usai
76
Perpisahan Neneng dan Akmal
77
Bertemu Teman Lama
78
Nonton Bareng
79
Gara-gara pil Kb, Istri Pun Pergi.
80
Menjemput Fina
81
Melahirkan Prematur
82
Kerinduan Akmal
83
Meeting Di Singapura
84
Lulus Ujian
85
Fina yang liar
86
Hangatnya Ranjang Sang Tuan Muda.
87
Datangnya Orang Dari Masa Lalu..
88
Terpisah Sementara
89
Aliyya Ingin Selalu Di mengerti
90
Kedatangan Akmal
91
Meninggalkan Desa Cibaralak
92
Waktu Cepat Berlalu
93
Penyesalan Neneng
94
Aliyya kena batunya
95
Bertemu Oma Erny
96
Tingkah Absurd Aliyya
97
Menikah Mendadak
98
Alasan Akmal.....
99
Aliyya Masuk Penjara
100
Ayah dan Anak Bersaing
101
Ke jujuran Aliyya
102
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!