Kyai tersenyum kecut, dalam hatinya berkata,"Orang ini main paksa saja kayak anak kecil yang ingin dibelikan mainan oleh bapaknya". Kyai hanya mengangguk pelan,"Insyaallah, kalau longgar aku akan kesana". Pukul 20.15, Kyai masih berkutat di mesin nya, dari belakang, pundaknya di sentuh oleh seseorang, Kyai terkejut lalu menoleh,"Ealah kukira siapa, bikin kaget orang saja anda ini Pak Cahyo ". Sambil meringis,"Maaf Gus, maaf... aku jemput sampeyan ada yang perlu sampeyan kerjakan ". Kyai berkata,"Sebentar,aku mau menyelesaikan target ku dulu yo". Pak Cahyo tersenyum,"Enggeh Gus, silahkan ". Sekitar 15 menit kemudian, Kyai Slamet dan Pak Cahyo kembali memasuki gedung empat lalu duduk di bangku panjang tempat para karyawati bekerja.kyai bertanya,"Sebenarnya ada apa lagi sih Pak ". Pak Cahyo tertawa kecil lalu berkata," Tadi siang setelah absen, aku langsung mendatangi wanita yang sering kesurupan dan mengintrogasi nya. Apakah benar sampeyan yang mengundang makhluk-makhluk itu untuk membantu menyelesaikan masalah sampeyan??. Dia terkejut, Gus. Begitu juga yang mendengar diantara teman-teman nya. Ia pun dengan wajah sedih mengakui perbuatannya untuk meminta tolong menyerang suami nya yang sedang selingkuh. Tapi karena tidak punya ilmu, makhluk-makhluk itu malah masuk ke raga dia. Aku nasehati dia Gus agar tidak diulangi lagi. Dia bertaubat dan heran kenapa aku bisa tahu kalau dia yang ngundang makhluk itu? Yaa aku jawab, kemarin aku ikut temanku untuk melihat-lihat suasana gedung ini dan kebetulan bertemu Mbak Kunti yang merasuki sampeyan. Dia lah yang menceritakan nya kepada teman ku itu. Nah..,.begitu Gus ceritanya.dan semenjak pagi tidak ada lagi kesurupan "Kyai menghela nafas lega,"Syukur lah kalau begitu. Terus kenapa aku sampeyan ajak kesini?". Sambil cengengesan,"Anu Gus, sejak Maghrib tadi aku merasa sesak nafas seperti saat aku dulu naik bus kota dengan berdiri dan penuh sesak penumpang ". Kyai bertanya,"Lalu bagaimana sekarang?". Pak Cahyo melihat kanan kiri,"Sejak kita masuk aku merasa plong Gus hehehe...". Kyai tersenyum jahil lalu mengetuk meja dengan jari telunjuknya sambil mengucap lirih,"Masuklah kalian ". Sontak Pak Cahyo berdiri, wajahnya mulai berkeringat dan sedikit pucat lalu melihat ke sekeliling dengan waspada dan sedikit ketakutan, kemudian menoleh ke Kyai,"Sampeyan membaca apa Gus,kok perasaan sesak tadi datang lagi,ini merinding sekali ". Kyai tersenyum,"Aku menyuruh penghuni gedung ini masuk semua, kasihan kalau mereka di luar. Itu mereka semua duduk bersila dari ujung selatan gedung ini sampai ujung Utara. Tidak apa-apa, mereka duduknya jaraknya 3 meter dari kita ". Pak Cahyo yang sudah ketakutan malah wajahnya lebih pucat lagi,ia tidak bisa berucap dan hanya duduk diam. Ia betul-betul ketakutan sehingga ogah bergerak. Kyai tiba-tiba menoleh ke kanan, tersenyum lalu berdiri dan mengangguk satu kali. Sambil berdiri, Kyai melihat Pak Cahyo yang masih membisu,"Pak Cahyo, kita kedatangan seorang ratu bangsa wong Alus. Dia menyapa mu." Pak Cahyo dengan takut-takut berkata,"Salam Ratu..". Kyai berkata lagi,"Ia ingin memberi mu gelang emas sebagai kenang-kenangan". Pak Cahyo matanya berbinar,"Gelang nya asli apa ghoib Gus?". Sambil cekikikan Kyai menjawab,"Ya ghoib to Pak". Pak Cahyo langsung menukas,"Enggak lah Gus, aku gak mau. Bilang saja jangan mengganggu lagi gitu yo"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments