Kisah Cinta Masa Abu-abu

Kisah Cinta Masa Abu-abu

1. awal masuk sekolah

10 juni.

Di mana, musim panas sekaligus musim anak-anak dan siswa-siswi masuk sekolah atau pun mendaftarkan diri ke sekolah.

Di sebuah gedung tinggi sebuah apartemen....

Terlihat ada seorang gadis yang tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah apartemen, yang bernama Anekka Felicia. Feifei adalah panggilan kesayangan dari orang tuanya dari kecil hingga kini ia menginjak dewasa.

"Fei ... ini sudah jam tujuh, bangun nak!" perintah sang Mama seraya mengetuk pintu kamar Feifei.

Feifei pun membuka matanya dan menatap ke arah jendela dengan wajahnya yang masih begitu ngantuk.

"Hmmm ... jam berapa sih ini?" gumamnya seraya meraba ponsel miliknya yang berada di bawah bantal.

"Kebiasaan si Mamah, katanya jam tujuh. Lah ini baru jam 6:12 menit loh," gumamnya seraya bangkit dari tidurnya.

Felicia pun duduk di atas sepiring bad seraya menatap benda pipih miliknya.

Lalu Ia meletakkan ponsel tersebut dan menyingkirkan selimut yang masih menutupi setengah badannya.

"Hoam ..." Felicia pun turun dari ranjangnya, lalu menggunakan sandal. Ia berjalan membungkuk bak nenek-nenek.

Lalu Felicia dengan jalan yang begitu lemas menuju ke dalam kamar mandi, sesampainya di kamar mandi ia menggosok gigi dengan wajahnya yang masih lesu dan rambut panjangnya yang berantakan.

"Hoam ... tak terasa sudah saatnya balik ke bangku sekolah lagi." gumam Felicia seraya menaruh sikat giginya dan bercermin.

"Tak perlu mandi lah, males kali aku ini." sambungnya, lalu ia mencuci mukanya di wastafel dengan sabun mandi.

Setelah selsai cuci muka, Felicia pun keluar dan melepaskan pakaiannya, lalu ia mengganti dengan seragam sekolah putih abu-Abu.

Tak butuh waktu lama, Felicia pun selsai dan kini sudah rapih dengan seragam sekolah lengkap dengan dasi. Ia menuruni anak tangga dengan cepat, lalu ia berlari ke arah pintu, karena jam telah menunjukkan pukul 6:40.

"Mah, aku berangkat yah?" teriak Felicia pada mamanya yang saat ini ada di dapur.

"Hei ... ini sarapannya ..." balas sang mama seraya memunculkan kepalanya dari pintu dapur.

"Tidak usah Mah, aku akan terlambat nanti." jawab Felicia seraya menoleh ke arah sang Mama.

"Ih anak ini." gumam sang Mama, seraya melihat kepergian sang putri semata wayangnya.

Felicia kini telah sampai di depan gerbang, ia berlari sekencang mungkin. Karena ia ingin mengutarakan sebuah perasaannya yang sudah terpendam begitu lama, pada sahabatnya, sekaligus cinta pertamanya dari kecil.

Sesosok pria idamannya terlihat ada di depan mata Felicia, hanya berjarak beberapa meter.

"Aku harus mengutarakan perasaanku pada-nya ..." gumam Felicia seraya mengepal kan tangannya, dengan pipinya yang merah merona.

"Dia adalah cintaku sejak kecil, cinta pertama ku, pria impian ku, pria idamanku." batin Felicia.

Lalu ia menarik napasnya dalam-dalam seraya memegangi dadanya dengan kuat, dengan wajahnya yang sudah merah bak kepiting rebus.ia berlari kecil mencoba menghampiri pria idamannya, Felicia pun akhirnya sampai, di mana ada sosok pria berdiri tepat ada di hadapannya.

Felicia menarik baju milik si pria dari belakang seraya berteriak.

"AKU SUKA PADAMU!" teriak Felicia seraya menutup matanya rapat-rapat juga menundukkan wajahnya karena malu.

Pria yang di tarik bajunya pun memutar kepalanya, untuk melihat siapa gadis yang berteriak, dengan mengungkapkan perasaan padanya.

"... " pria itupun melihat ke arah gadis yang ada di depannya, terlihat tertunduk dengan telinganya yang memerah, pria itu berdiri dengan wajah tanpa ekspresi.

Felicia masih menutup matanya, hingga akhirnya ia membuka perlahan matanya.

'Akhirnya aku mengungkapkan juga...' batin Felicia seraya mendongakkan kepalanya.

"Anu ...." ucap si pria tersebut dengan wajahnya yang datar.

Betapa terkejutnya Felicia setelah apa yang ia alami, baru masuk sekolah sudah salah orang, juga mengungkapkan perasaan kepada orang tersebut.

'Astaga ... ini siapa ini! Wah bujuk buset, mati gila gue! Astaga, astaga, astaga! Kenapa bisa salah sih,' batin Felicia mengutuk dirinya sendiri.

"Kamu?" ucap pria tersebut.

Felicia bak tersambar petir, ia muntah darah seketika. Terkejut bukan main, ternyata pria idamannya ada di depan si pria tersebut, hanya beberapa langkah lagi.

'Habislah aku! Rasanya ingin Aku bersembunyi di dalam sarang semut saja, pasti dia dengar apa yang barusan aku ucapkan. Dia saja berhenti dari langkahnya.' batin Felicia seraya melihat ke arah pria idamannya.

"Hahahaha ... maaf yah," ucap Felicia seraya menepuk-nepuk punggung pria tersebut dan berjalan dengan tubuhnya yang terasa kaku.

Ia melewati sang pujaan hatinya begitu saja tanpa menoleh, bahkan Felicia menurunkan rambutnya untuk menutupi seluruh wajahnya.

Sedangkan pria tersebut hanya diam dan melihat kepergian Felicia.

 

Felicia kini berada di dalam sekolah, ia masuk di kelas 10D.

Ia bergegas ke arah papan pengumuman, untuk melihat di mana ia akan duduk dan bersama siapa ia akan duduk.

"Hah ... permisi," ucap Felicia terengah-engah, ia menyerobot begitu saja.

Ada siswa lain yang sedang melihat papan pengumuman tersebut ia langsung menyingkir dengan cepat.

Pria tersebut langsung mundur dengan wajahnya yang memerah.

"Tempat aku ada di belakang?" gumam Felicia setelah itu ia berlari menuju ruang kelasnya, tanpa melihat ke arah lain.

Sedangkan si pria, sedari tadi hanya berdiri. dengan terus melihat ke arah Felicia, dengan wajahnya yang merah padam.

'Dadanya besar banget,' batin pria tersebut dengan tersipu.

Di ruang kelas 10D.

Terlihat Felicia sudah berada di tempat duduknya, ia terlihat sumringah akan apa yang ia dapatkan.

Karena Felicia begitu menyukai duduk berada di paling akhir, agar bisa malas-malasan dan bisa tidur tanpa sepengetahuan sang guru.

"Ahuy ... paling belakang, juga pas banget di pinggir jendela," gumamnya seraya membuka tas miliknya.

Namun ia mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, ia telah mengungkapkan perasaan kepada orang yang salah.

Ia juga tak mengenal siapa orangnya, bahkan terlihat aneh bagi Felicia, wajah si pria tersebut.

Felicia mencoba menenangkan dirinya sendiri, dengan melihat ke arah jendela. namun lagi-lagi kata-katanya terngiang-ngiang di benaknya.

"Aku suka padamu ... Aku suka padamu ... Aku suka padamu... Aku suka padamu..." Felicia langsung berubah wajahnya menjadi pucat akibat rasa malu. Lalu ia membenturkan kepalanya di atas meja berulang-ulang.

Duk ....

duk ....

duk ....

Felicia tak menghiraukan siswa-siswi lainnya yang kini tengah menatap ke arah dirinya, dengan penuh tanda tanya, dan merasa heran.

"Kenapa dia?" bisik siswa lain.

"Entah, mungkin sakit perut." jawab siswa lainnya.

Felicia terus bersikap aneh, setelah berhenti membenturkan kepalanya, ia menepuk kedua pipinya dengan kedua tangannya.

plak...

plak...

Lalu ia berhenti, namun seketika ia mengubah ekspresi wajahnya dengan sangat menyeramkan, sehingga temannya yang melihat merasa takut namun juga penasaran.

"Tunggu! Satu angkatan banyak sekali kelas, kesempatan bertemu dengannya ...," pikir Felicia dengan wajahnya yang pucat.

"Ah tidak mungkin lah yah, mana ada kebetulan seperti itu, mana ada kesialan yang bertubi-tubi menghampiri aku, hahaha... Buanglah pikiran negatif mu Felicia." gumamnya dengan senyuman aneh, lalu ia pun tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha... " tawa Felicia, dengan wajahnya yang gugup.

"Eh, itu anak kok rada gimana yah,?" ucap siswa lain, yang sedari tadi menatap ke arah Felicia dengan heran.

"Hooh, aku aja dari tadi memperhatikan dia, dia terus mengubah ekspresi wajahnya singkat. sesingkat singkatnya." jawab siswa lainnya.

"Apa dia kena ain? Apa dia takut ketemu guru di sini? Apa dia tertekan?"

"Kayaknya gak mungkin, soalnya dia tadi pucat, lalu sekarang dia tertawa terbahak-bahak begitu."

"Lah ya sudahlah kita hiraukan saja, jika emang dia rada kurang beres ya, tinggal kita laporan saja ke guru, bilang ada siswi gila." gumam siswi lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!