"Bagaimana kalau kita nikmati dulu wanita ini, sebelum kita serahkan ke Bos codet, Baron??". tanya lelaki itu kepada temanya,.
"Kau gila Opet, keprawananya itu bernilai ratusan juta, kau mau kita di bunuh si Bos dan Mamih Evelyn!!." jawab Baron kemudian.
"Go_ b _ lok , kita tidak usah bilang kalau sudah menikmatinya, yang penting kamu tutup mulut." kata Opet yang semakin mendekatkan langkahnya.
Pria yang ku tahu namanya Opet itu kini telah berada tak jauh denganku, hingga dia sudah memegangi kerah bajuku kemudian menariknya sambil tertawa terbahak bahak, sampai pada ahirnya suara tembakan terdengar tepat mengenai kepalanya dan limbung lah Opet jatuh diatasku, darah segar pun mengalir sampai mengenai wajahku, gegas ku singkirkan tubuhnya, namun badanya yang besar bahkan tak mampu ku geser. Codet pun datang menarik jasadnya kemudian menghempaskanya ke sampingku, wajahnya pun tak luput dari injakan kaki Codet.
"Ba_ji_ng_an" umpat nya. kemudian iya berlalu dan menyuruh Baron membawaku hingga ahirnya aku dimasukan ke mobil lagi.
...****************...
Entah sudah berapa lama perjalanan, kini telah sampai di tempat tujuan, Rumah dengan bangunan megah dengan dominan bercat putih dan abu abu kemudian air mancur dengan patung Burung elang bertengger di ranting yang kemudian ranting itu mengeluarkan pancuran air, sungguh indah bukan?. Di teras sudah berjejer wanita cantik nan modis dengan gaya pakaian yang kebanyakan dari mereka terbuka bagikan dadanya, tak luput senyum dari bibir merah mereka pun terukir menyambut kedatangan kami.
Hingga aku akan turun pun pintu di bukakan oleh Codet dan disambut oleh Mamih Evelyn, tanganya terulur lalu mengenggam tanganku kemudian aku dituntun masuk kedalam rumah besar itu.
Aku masih mengingat wajah wanita ini, wanita yang tiga tahun lalu akan menghancurkan hidupku, hingga akhirnya aku bisa bebas dari jeratnya, namun kejadian 3 tahun lalu terulang kembali ketika diusiaku yang sekarang ini menginjak 18 tahun.
"Selamat datang sayang, masih ingat sama Mamih?" tanyanya sambil menunjuk dirinya.
"baby-babyku dia adalah, Anisa, penghuni baru di castil ini" ujarnya sambil memperkenalkan diriku dan di sambut riuh tepuk tangan.
"Kamu akan menjadi primadona di castiku, hahaha". lanjutnya sambil tertawa dan mengambil dua gelas yang berisi air warna kecoklatan. Satu gelas dia serahkan kepadaku dan yang satunya lagi dia teguk dengan cepat tanpa sekat, dia pun mengangguk dan menyuruhku meminumnya. Setelah air itu meluncur di tenggorokanku rasa panas pun menjalar lalu kumuntahkan.
"hoeeekk!!..Minuman apa ini, kenapa rasanya seperti tenggorkanku terbakar".
" Ha.. ha..ha....ha" Riuh tawa mereka saling bersahutan,
"Sudah sudah,,!! Alena bawa masuk Anisa ke kamar yang sudah di siapkan, biarkan dia beristirahat, karna malam ini dia akan menghasilkan Cuan, cuan oh cuan, ha ha ha" perintah Mamih Evelyn di sambut tawa oleh penghuni yang lain.
Aku pun dibawa ke kamar untuk beristirahat di ranjang yang bernuansa putih, serta tersedia hidangan buah di meja tak luput juga dari pandanganku satu set lengkap alat make up dengan gaun berwarna merah maron serta sepatu berhak tinggi warna hitam di letakan begitu saja di meja rias.
"Beristirahatlah, karna mulai malam ini kamu akan bekerja, jangan biarkan wajah cantikmu terlihat lelah, tunjukan pada mereka aura kecantikanmu agar kamu dapat bayaran yang mahal." ujarnya sambil mengusap lembut rambutku.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Ali mustopa
wadidaw anisaa
2023-07-06
0
Eko Defa
next ya thor.
2023-07-06
0
mama zha
yeee hadir lagi
2023-07-05
0