ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI

Embun mondar mandir diruangan Nathan. Sampai kapan dia harus bersembunyi disini? Dan apakah ini solusi yang baik? Atau mungkin malah menambah masalah karena pekerjaannya menumpuk.

"Bisa diem gak?" Nathan tak bisa konsentrasi kerja karena Embun terus mondar mandir.

"Aku keluar ya Kak," rengeknya.

"Udah siap dibully?"

Embun menggeleng sambil memainkan jemarinya. Sanksi sosial emang berat banget. Bahkan orang yang gak kuat, bisa jadi stres. Dibully satu kantor karena dianggap pelakor, jelas bukan hal yang mudah.

"Duduk manis, jangan mondar mandir, bikin pusing," ujar Nathan.

"Tapi kalau aku disini terus, kerjaanku numpuk. Yang ada entar aku diomelin. Ya kalau cuma diomelin, kalau dapat sp? Kemarin aja udah dapat sp karena telat. Gimana kalau sampai aku dipecat. Em_"

"Bisa diam gak?" tekan Nathan sambil melotot.

Nyali Embun seketika menciut dipelototin seperti itu. Dia kembali duduk manis disofa meski pikirannya tak bisa tetap diam.

Nathan menghela nafas memperhatikan gadis tersebut. Kasihan juga kalau Embun harus dihujat satu kantor karena skandal perselingkuhan dengan Rama. Sudah jadi rahasia umum jika pasangan selingkuh ketahuan, pelakor yang lebih disalahkan, meski sebenarnya, sisuami juga salah.

Nathan memanggil sekretarisnya agar masuk. Tak lama kemudian, Anisa yang mejanya berada diluar ruangan Nathan, segera masuk. Tak lupa wanita itu melirik Embun yang duduk disofa.

"Ada apa Pak?"

"Bilang sama bagian personalia, mulai sekarang, Embun dipindahkan bagian."

Embun seketika melotot mendengar penuturan Nathan barusan. Dia dipindah? Dipindahkan kemana? Apa keanak perusahaan, atau kemana?

"Pindah kemana? Ma-maksud saya, pindah divisi atau pindah ke perusahaan cabang atau bagaimana?" tanya Anita sambil melirik Embun dari sudut matanya. Menurutnya, Embun sudah terlalu lama berada diruangan bosnya itu. Entah apa yang mereka bicarakan dari tadi.

"Mulai sekarang dia jadi asisten pribadi saya."

Anisa langsung terkejut, begitupun dengan Embun, wanita itu lebih terkejut lagi. Jika Embun jadi asisten pribadi, apa kabar dengan Dimas? Apa pria itu dipecat?

"Kenapa bengong? Cepat pergi kebagian personalia."

"Ba-baik Pak. Kalau begitu saya permisi," Anisa menunduk sopan lalu berjalan kearah pintu dengan pikiran berkecamuk.

"Tunggu sebentar," panggil Nathan saat Anisa hendak membuka pintu. "Suruh orang untuk mengemasi barang Embun dimeja kerjanya. Bawa kesini, mulai hari ini, Embun satu ruangan dengan saya."

"Sa-satu ruangan!" pekik Embun.

Menurutnya Nathan, lebih mudah mengawasi Embun jika mereka satu ruangan. Rama tak akan lagi bisa macam-macam. Selain itu, dia tak perlu lagi mendengar gunjingan diluar sana.

.

.

Keluar dari ruangan Nathan, bukannya ke bagian personalia, Anisa malah ke ruangan Dimas. Wajahnya yang terlihat tegang membuat Dimas langsung mengerutkan kening.

"Ada apa?" tanya Dimas.

"Ka, kamu dipecat."

"WHAT!" pekik Dimas sambil langsung berdiri. Langit seperti langsung runtuh menimpanya mendengar kata dipecat. Tapi apa salahnya, kenapa dia dipecat?

"Pak Nathan menggantikan posisimu dengan Embun," lanjut Anisa.

"Ma-maksud kamu?"

"Mulai saat ini, Embun yang akan jadi asisten pribadi Pak Nathan."

Kaki Dimas seketika terasa lemas, dia kembali duduk dikursinya dengan wajah pucat seperti orang kena tipus. Padahal kemarin dia baru melamar Cindy, kekasihnya. Tapi hari ini, dia malah dipecat. Lalu bagaimana dengan pernikahannya nanti.

"Sepertinya Embun pakai pelet. Dia tak hanya berhasil merayu Pak Rama, tapi sekarang Pak Nathan juga. Fix, aku harus dekat dengannya. Siapa tahu aku diajarin caranya melet laki-laki." Anisa senyum senyum sendiri, membayangkan kalau nanti dengan bantuan Embun, dia bakal bisa menggaet pria tampan dan kaya raya. Menggaet Nathan sampai jungkir balik, kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, belum juga dia bisa mendapatkan pria itu.

Anisa seketika menepuk jidat saat ingat Nathan menyuruhnya kebagian personalia. Dia keluar dari ruangan Dimas tanpa pamit.

Dimas merenung, memikirkan apakah dia punya salah pada Nathan. Rasa-rasa kerjanya bagus, tapi kenapa Nathan tiba-tiba memecatnya? Apa perusahaan sudah mau bangkrut, hingga Nathan mulai memangkas karyawan. Dan demi mengurangi pengeluaran, menjadikan istri sebagai asisten pribadi, jadi tak perlu bayar orang.

Dret dret dret

Dimas yang sedang melamun terkesiap saat ponsel diatas mejanya bergetar. Tertera nama Bos Nathan dilayar.

"I, iya Pak," ujar Dimas saat panggilan terhubung.

"Datang keruangan saya."

"Ba-baik." Dimas menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan. Saat ini, dia sedang menyiapkan mental untuk segera menjadi pengangguran. Dia yakin Nathan memanggilnya untuk menyampaikan perihal pemecatan.

Dengan langkah lunglai, Dimas berjalan menuju ruangan Nathan yang ada disebelah ruangannya. Setelah mengetuk pintu dan mendengar sahutan dari dalam, dia segera masuk. Dia melihat Embun duduk disofa. Entah kenapa dia mendadak kesal dengan gadis itu. Kerena Embun, dia jadi kehilangan pekerjaan.

"Apa sudah siap?" tanya Nathan.

Dimas menggeleng, sampai kapanpun, dia tak akan siap untuk dipecat.

"Belum?" seru Nathan. "Bukankah aku sudah menyuruhmu menyiapkannya jauh-jauh hari. Bisa-bisanya kau teledor seperti ini." Dia berdecih sambil melihat jam dipergelangan tangannya. "Cepat siapkan, tinggal 2 jam lagi."

"2 jam?" Dimas hampir saja pingsan. Dia hanya diberi waktu 2 jam untuk berkemas. Apa tak ada waktu untuk sekedar berpamitan pada rekan-rekan. "Apa tak bisa jika sampai akhir bulan, atau minimal 3 hari lagi?"

Mata Nathan langsung melotot. "Kau jangan becanda. Meeting 2 jam lagi, dan kau minta waktu hingga bulan depan? Apa kau pikir klien kita nenek moyang kamu?" bentak Nathan.

"Me-meeting?"

Nathan mengumpat pelan karena kesal. Kenapa hari ini, Dimas yang dia kenal cerdas dan cekatan, tiba-tiba berubah menjadi bodoh.

"Iya meeting. 2 jam lagi klien datang," sahut Nathan.

"Ja-jadi yang Bapak bicarakan dari tadi itu masalah meeting?"

"Iya. Kau pikir apa?"

Nathan ingin sekali melempar kepala Dimas dengan sepatu. Sepertinya otak asistennya itu sedang geser hari ini.

"Jadi saya tidak dipecat Pak?"

"Pecat?" Sekarang justru Nathan yang bingung. "Siapa yang mau mecat kamu?"

"Ka-kata Anisa, saya dipecat. Dan posisi saya digantikan oleh Embun." Dimas menoleh kearah Embun yang duduk disofa.

Nathan berdecak pelan. Apakah semua orang didunia itu suka sekali menambahkan kata-kata. Apa tak lengkap rasanya jika hanya bicara seadanya tanpa dibumbui sesuatu? Padahal dia hanya bilang jika Embun akan jadi asistennya, tak pernah dia bilang mau memecat Dimas. Tapi kenapa informasi yang diterima Dimas sudah berbeda. Anisa sudah menambahkan bumbu sehingga terjadi salah informasi.

Dimas merasa lega. Dia gegas kembali keruangannya untuk mempersiapkan berkas meeting.

"Kak," Embun mendekati Nathan dimejanya. "Kan udah ada Dimas, lalu kerjaku apa?" Embun masih tak habis pikir, kenapa Nathan menjadikannya asisten priabadi sementara masih ada Dimas.

"Nanti juga ada kerjaan," sahut Nathan santai dengan mata tetap fokus kelayar laptop.

"Ya tapi kerjaannya apa? Aku bingung kalau hanya diam saja begini."

Nathan mendesis pelan lalu menatap Embun. "Apakah kamu sangat ingin ada kerjaan?"

Embun mengangguk cepat. Dia tak mau dikira makan gaji buta kalau gak ada kerjaannya.

"Hem," Nathan menepuk bahunya sendiri. "Pijitin saya."

Embun seketika melotot dengan mulut terbuka. "Pekerjaan apaan itu?" tanyanya.

"Pekerjaan asisten pribadi."

Mendengar itu, tiba-tiba Embun bergidik karena membayangkan sesuatu. Jika itu pekerjaan asisten pribadi, itu artinya.....

"Kenapa ekspresimu seperti itu?" tanya Nathan heran.

"Apakah biasanya, Dimas yang mijitin Kakak?" Embun membayangkan Dimas bergerak sedikit gemulai sambil memijit bahu Nathan.

Nathan seketika mendecak pelan. "Buang pikiran kotor kamu. Ini pekerjaan kamu hanya khusus buat kamu selaku asisten pribadi sangat pribadi."

"Hah!" lagi-lagi Embun melongo. Profesi apa itu, asisten pribadi sangat pribadi????

Terpopuler

Comments

S

S

Coba yg nikahin paksa Embun bukan Nathan pasti nangis nangis aja tu kerjaanya Embun.
Nathan sabar ternyata.

2024-05-01

1

Nanaina

Nanaina

tenangg tenangg tenangg

2024-05-16

0

Emy Chumii

Emy Chumii

😂😂😂😂😂😂

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 KEPERGOK
2 MASALALU
3 PECAT DIA
4 PISAHKAN MEREKA
5 DIBAWA KE KUA
6 AKHIRNYA SAH
7 PINDAHAN
8 PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9 BERTEMU MERTUA
10 ALERGI
11 MENGINAP
12 MENGINAP 2
13 PETUAH MAMA
14 BELANJA
15 ISTRI APA BABU?
16 GOSIP
17 PERTAMA
18 TETAP DISINI
19 ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20 OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21 DIHUJAT SATU KANTOR
22 BUKA MATA, NANTI NYESEL
23 TUDUHAN
24 NATHAN KELABAKAN
25 MEETING
26 SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27 DIAM LEBIH BAIK
28 KEMBALI BEKERJA
29 APA INI KODE?
30 RUMAH SAKIT
31 APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32 NATHAN TERLALU BAIK
33 JANGAN DIULANGI LAGI
34 SURAT PERJANJIAN
35 I LOVE YOU MY HUBBY
36 I LOVE YOU TOO
37 PENGALAMAN PERTAMA
38 MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39 MAAFKAN AKU
40 BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41 INSECURE
42 MENYEBUT WANITA LAIN
43 ADA APA DENGAN NAVIA?
44 KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45 BERTEMU TEMAN LAMA
46 PULANG KAMPUNG
47 KAMU NGAPAIN?
48 JOHAN OH JOHAN
49 MARAH-MARAH
50 PENYUSUP TENGAH MALAM
51 BUKANNYA SUDAH MANDI?
52 MESRA DIDAPUR
53 USAI
54 TAKUT KEHILANGAN LAGI
55 NYURI START
56 BALIK KE JAKARTA
57 SHE IS MINE
58 HADIAH PERNIKAHAN
59 BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60 NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61 KETAHUAN
62 MENCURIGAI SEORANG PRIA
63 TRAGEDI MEMALUKAN
64 APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65 INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66 KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67 RASA STRAWBERRY
68 PULANG KERUMAH
69 NAMA YANG PASARAN
70 DIKIRA HAMIL
71 HAMIL LAGI
72 PINGSAN
73 RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74 BENIHKU MAHAL
75 MAS NATHAN
76 TAKUT KECEWA
77 AKU PERNAH MELIHAT OM
78 DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79 TENTANG NATHAN
80 KUNJUNGAN TEMAN
81 NGIDAM PERTAMA
82 BANJIR SELAMAT
83 TEH RASA LECI
84 JADI INI ALASANNYA
85 NGIDAM KEREN
86 PEMBERITAHUAN
87 AMBYAR
88 RASANYA SEPERTI MIMPI
89 PUSING MIKIRIN NAMA
90 MUNDUR TERATUR
Episodes

Updated 90 Episodes

1
KEPERGOK
2
MASALALU
3
PECAT DIA
4
PISAHKAN MEREKA
5
DIBAWA KE KUA
6
AKHIRNYA SAH
7
PINDAHAN
8
PERSIAPAN MENYAMBUT MENANTU
9
BERTEMU MERTUA
10
ALERGI
11
MENGINAP
12
MENGINAP 2
13
PETUAH MAMA
14
BELANJA
15
ISTRI APA BABU?
16
GOSIP
17
PERTAMA
18
TETAP DISINI
19
ASISTEN PRIBADI SANGAT PRIBADI
20
OBAT PENGHILANG RASA PEDAS
21
DIHUJAT SATU KANTOR
22
BUKA MATA, NANTI NYESEL
23
TUDUHAN
24
NATHAN KELABAKAN
25
MEETING
26
SAYA TAK PUNYA SIMPANAN
27
DIAM LEBIH BAIK
28
KEMBALI BEKERJA
29
APA INI KODE?
30
RUMAH SAKIT
31
APAKAH ITU SUNGGUH-SUNGGUH?
32
NATHAN TERLALU BAIK
33
JANGAN DIULANGI LAGI
34
SURAT PERJANJIAN
35
I LOVE YOU MY HUBBY
36
I LOVE YOU TOO
37
PENGALAMAN PERTAMA
38
MEREKA SEDANG NGAPAIN?
39
MAAFKAN AKU
40
BAGAIMANA JIKA POSISINYA DIBALIK
41
INSECURE
42
MENYEBUT WANITA LAIN
43
ADA APA DENGAN NAVIA?
44
KAU SUDAH SANGAT CANTIK DIMATAKU
45
BERTEMU TEMAN LAMA
46
PULANG KAMPUNG
47
KAMU NGAPAIN?
48
JOHAN OH JOHAN
49
MARAH-MARAH
50
PENYUSUP TENGAH MALAM
51
BUKANNYA SUDAH MANDI?
52
MESRA DIDAPUR
53
USAI
54
TAKUT KEHILANGAN LAGI
55
NYURI START
56
BALIK KE JAKARTA
57
SHE IS MINE
58
HADIAH PERNIKAHAN
59
BANYAK ANAK BANYAK REZEKI
60
NANTI KALAU SUDAH SAATNYA
61
KETAHUAN
62
MENCURIGAI SEORANG PRIA
63
TRAGEDI MEMALUKAN
64
APAKAH DIA BISA MENCINTAINYA SEPERTI AKU?
65
INGAT, KAU JUGA PERNAH JATUH CINTA PADA RAMA
66
KITA SAMA SAMA BUKAN ORANG BAIK
67
RASA STRAWBERRY
68
PULANG KERUMAH
69
NAMA YANG PASARAN
70
DIKIRA HAMIL
71
HAMIL LAGI
72
PINGSAN
73
RENCANA ANNIVERSARY YANG GAGAL
74
BENIHKU MAHAL
75
MAS NATHAN
76
TAKUT KECEWA
77
AKU PERNAH MELIHAT OM
78
DILARIKAN KE RUMAH SAKIT
79
TENTANG NATHAN
80
KUNJUNGAN TEMAN
81
NGIDAM PERTAMA
82
BANJIR SELAMAT
83
TEH RASA LECI
84
JADI INI ALASANNYA
85
NGIDAM KEREN
86
PEMBERITAHUAN
87
AMBYAR
88
RASANYA SEPERTI MIMPI
89
PUSING MIKIRIN NAMA
90
MUNDUR TERATUR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!